Senyawa pengganti TEL yang digunakan sebagai zat aditif dalam bensin adalah

TEL ditinggalkan karena Penggunaan TEL sebagai zat aditif pada bensin dapat berakibat buruk bagi kehidupan. TEL mengandung logam berat Pb yang terbakar lewat knalpot dan cerobong pabrik.

Apakah pertamax termasuk bensin tanpa timbal?

Sebagai BBM yang dijual dengan harga pasaran lebih tinggi dari premium, pertamax memiliki beberapa keunggulan, yakni: 1. Bebas timbal. 2. Nilai atau kadar RON 92, lebih tinggi dari premium.

Apakah pertamax menggunakan timbal?

Dia mengaku puas menggunakan Pertamax yang bebas timbal, sehingga bagus untuk menjaga mesin kendaraannya tetap awet. ”Kalau motor baru dengan sistem kelistrikan canggih seperti ini wajib hukumnya memakai Pertamax atau Pertamax Turbo.

Apakah premium tanpa timbal?

Liputan6.com, Jakarta: Kini, masyarakat di Ibu Kota sudah dapat mengkonsumsi premium tanpa timbal di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Pertalite mengandung apa?

Pertalite hanya memiliki kandungan sulfur dengan mencatat angka maksimal 0,05 m/m atau setara 200 ppm, serta tidak mempunyai kandungan timbal. Mudah didapatkan karena Pertalite sudah tersedia di pom bensin di berbagai wilayah Indonesia, dan bahkan juga tersedia di pertamini.

Apa manfaat penambahan TEL pada bensin?

Fungsi dari TEL adalah sebagai anti knocking pada motor bakar (motor bensin yang menggunakan siklus Otto). Dengan adanya anti knocking, maka masa pakai komponen engine akan semakin tinggi. Selain sebagai anti knocking, TEL juga bermanfaat untuk meningkatkan nilai oktan bahan bakar.

Pertamax apakah mengandung timbal?

Penggunaan Pertamax sangat dianjurkan bagi kendaraan yang diproduksi di atas tahun 1990, terutama kendaraan yang telah menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection (EFI) dan catalytic converters (mengubah katalitik). Pertamax tidak mengandung timbal, sehingga dapat memperpanjang usia mesin kendaraan.

Siapa Penemu timbal?

Itulah yang sangat diyakini oleh penemunya. Di hadapan para wartawan yang skeptis pada sebuah konferensi pers yang digelar pada Oktober 1924, Thomas Midgley secara dramatis mengeluarkan timbal atau timah tetraethyl -zat kimia aditif- dalam sebuah wadah dan mencuci tangannya di dalam wadah tersebut.

Mengapa TEL sekarang tidak digunakan lagi?

, penggunaan TEL dilarang karna hasil pembakaran bensin yang dicampur dengan TEL akan menghasilkan emisi partikulat timbal dan gas belerang yang apabila terlepas ke lingkungan akan berbahaya bagi kesehatan manusia, sehingga zat aditif alternatif yang dapat digunakan adalah MTBE.

Apa yang dimaksud dengan TEL mengapa saat ini tidak boleh digunakan?

TEL adalah singkatan dari Tetra etil lead. merupakan senyawa aditif yang ditambahkan kedalam bensin untuk meningkatkan nilai oktan bensin sekaligus mengurangi ketukan mesin(mengurangi efek knocking pada mesin kendaraan). Penggunaan TEL akan menghasilkan partikulat Pb yang mudah menguap.

Apakah Solar mengandung timbal?

Memang kalau melihat jenis bahan bakarnya, solar itu sendiri tidak mengandung timbal atau Pb (Plumbum). Sehingga jika terhirup manusia – katanya – relatif tidak membahayakan.

Apa saja dampak negatif TEL?

dampak negatif yang ditimbulkan, senyawa pada zat adiktif TEL berbahaya bagi pernafasan sekaligus memiliki dampak yang buruk pada udara. yakni zat Co yang sulit terurai di udara dan tidak dapat di ikat tumbuhan.

Apakah solusi untuk menggantikan TEL?

Alternatif untuk menggantikan zat aditif TEL adalah MTBE/Naphthalene, karena ketika MTBE dicampurkan dengan bensin, hasil pembakarannya tidak menghasilkan emisi partikulat timbal dan gas belerang yang berbahaya bagi kesehatan.

Apa yang dimaksud dengan TEL?

Tetra etil timbal atau tetra etil lead (TEL, bahasa Inggris: tetraethyllead) adalah senyawa organotimbal dengan rumus (CH3CH2)4Pb yang digunakan sebagai zat anti ketuk pada bensin, walaupun mulai dilarang akibat bahaya racun yang disebabkan timbal.

Menaikkan angka oktan pada bensin adalah salah satu upaya unt uk meningkatkan kualitas bensin. Angka oktan bensin sendiri didefinisikan sebagaipersentase isooktana dalam bahan bakar rujukan yang memberikan intensitas ketukan yang sama pada mesin uji.

Untuk mendapatkan bensin dengan angka oktan yang cukup tinggi dapat  ditempuh beberapa cara: memilih minyak bumi dengan kandungan aromat yang tinggi dalam trayek didih gasoline; meningkatkan kandungan aromatik melalui pengolahanreformasi atau alkana bercabang dengan alkilasi atau isomerisasi atau olefin bertitik didh rendah; mengunakan komponen berangka oktan tinggi sebagai bahan ramuan seperti alcohol atau eter; menambahkan aditif peningkat angka oktan.Dalam makalah ini akan dibahas berbagai macam aditif peningkat angka oktan yang digunakan selama ini maupun yang akan datang. Hal ini disebabkan kebutuhan akan angka oktan bensin yang tinggi semakin meningkat seiring dengan kemajuan perkembangan teknologi kendaraan bermotor. Dan kebutuhan akan lingkungan yang lebih bersih juga menjadi salah satu penyebab berkembangnya penelitian untukmenemukan aditif-aditif baru yang ramah lingkungan dan bersahabat dengankesehatan.

Senyawa Oksigenat

Di Amerika dan beberapa negara- negara Eropa Barat, penggunaan TELsebagai aditif anti ketuk di dalam bensin makin banyak digantikan oleh senyawa organic beroksigen (oksigenat) seperti alkohol (methanol, etanol, isopropil alkohol) dan eter (Metil Tertier Butil Eter (MTBE), Etil Tertier Butil Eter (ETBE) dan Tersier Amil Metil Eter (TAME)). Oksigenat adalah senyawa organic cair yang dapatdicampur ke dalam bensin untuk menambah angka oktan dan kandungan oksigennya. Selama pembakaran, oksigen tambahan di dalam bensin dapat mengurangi emisikarbon monoksida, CO dan material-material pembentuk ozon atmosferik. Selain itu 14senyawa oksigenat juga  memiliki sifat-sifat pencampuran yang baik dengan bensin. Semua oksigenat mempunyai angka oktan di atas 100 dan berkisar antara 106 RON untuk TBA dan 122 RON untuk methanol.

Penggunaan alkohol sebagai zat aditif pengganti TEL masih terbatas karena beberapa masalah antara lain tekanan uap dan daya hidroskopisnya yang tinggi. Oleh karena itu senyawa eter lebih banyak digunakan daripada alkohol. Senyawa eter yang telah banyak digunakan adalah MTBE, sedangkan ETBE dan TAME masih terbatas karena teknologi prosesnya masih belum banyak dikembangkan. Namun berdasarkan hasil pengamatan dan penelitian dalam satu dasawarsa ini, MTBE juga menimbulkan masalah pencemaran air tanah, sehingga penggunaannya sebagai zat aditif bensinbanyak ditinjau lagi. Penggunaan eter tersebut sebagai zat aditif saat ini agaknya mulai digantikan dengan alternatif aditif yang lain, seperti di Amerika mulaidilakukan pengkajian terhadap penggunaan etanol sebagai pengganti MTBE. DiIndonesia walaupun masih menggunakan MTBE, namun Bapedal melakukanpengkajian terhadap Methylcyclopentadienyl Manganese Tricarbonyl (MMT),senyawa organologam.

Metanol memiliki angka oktan yang tinggi dan mudah didapat danpenggunaannya sebagai aditif bensin tidak menimbulkan pencemaran udara. Namun perbedaan struktur molekul methanol yang sangat berbeda deari struktur hidrokarbonbensin menimbulkan permasalahan dalam penggunaannya, antara lain kandunganoksigen yang sangat tinggi dan rasio stoikiometri udara per bahan bakar. Nilaibakarnya pun hanya 45% dari bensin. Metanol merupakan cairan alkohol yang tak berwarna dan bersifat toksik. Pada kadar tertentu (kurang dari 200 ppm) methanol dapat menyebabkan iritasi ringan pada mata, kulit dan selaput lendir dalam tubuh manusia. Efek lain jika keracunan methanol adalah meningkatnya keasaman darah yang dapat mengganggu kesadaran.

Etanol memiliki angka oktan yang hampir sama dengan metanol. Dayatoleransi etanol terhadap air lebih baik daripada metanol. Di negara- negara yangmempunyai kelebihan produksi pertanian etanol dibuat dari fermentasi produkpertanian. Etanol juga bersifat toksik. Di dalam tubuh manusia keberadaan etanol diproses di dalam hati  di mana enzim dehidrogenasi mengubah etanol menjadiasetaldehida. Akumulasi asetaldehida itu dapat mengganggu sistem kesadaran otak manusia. Namun begitu penggunaan etanol sebagai aditif bensin dinilai relatif lebih aman dibanding metanol.

MTBE memiliki sifat yang paling mendekati bensin ditinjau dari nilai kalor, kalor laten penguapan dan rasio stoikimoetri udara per bahan bakar.

MMT

Senyawa pengganti TEL yang digunakan sebagai zat aditif dalam bensin adalah

Methylcyclopentadienyl Manganese Tricarbonyl (MMT) adalah senyawaorganologam yang digunakan sebagai pengganti bahan aditif TEL, dan telahdigunakan selam dua puluh tahun terakhir di Kanada, Amerika Serikat serta beberapa negara Eropa lainnya. RVP- nya rendah yaitu 2,43 psi dan penggunaannya dibatasi hingga 18 mg Mn/liter bensin. Indeks pencampuran RVP yang rendahmenguntungkan dalam proses pencampuran bensin karena mengurangi tekanan uap bahan bakar RVP sehingga emisi uap selama operasi dan penggunaan bahan bakar pada kendaraan bermotor berkurang. Penggunaan MMT hingga 18 mg Mn/liter bensin dapat meningkatkan angka oktan bensin sebesar 2 poin, namun masih kurangmenguntungkan jika dibandingkan dengan peningkatan angka oktan yang lebih tinggi yang dihasilkan senyawa oksigenat. Dalam penerapannya MMT memiliki tingkat toksisitas yang lebih rendah daripada TEL

Naphtalene

Senyawa pengganti TEL yang digunakan sebagai zat aditif dalam bensin adalah

Naftalena adalah salah satu komponen yang termasuk benzena aromatikhidrokarbon, tetapi tidak termasuk polisiklik. Naftalena memiliki kemiripan sifat yang memungkinkannya menjadi aditif bensin untuk meningkatkan angka oktan.  Sifat-sifat tersebut antara lain: sifat pembakaran yang baik, mudah menguap sehingga tidak meninggalkan getah padat pada bagian-bagian mesin.

Penggunaan Naftalena sebagai aditif memang belum terkenal karena masih dalam tahap penelitian. Sampai saat ini memang belum diketahui akibat burukpenggunaan naftalena terhadap lingkungan dan kesehatan, namun ia relatif amanuntuk digunakan.