Peristiwa apa yang terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik pada tahun 711 Masehi?

SEKILAS INFO

  • |     Selamat Datang di Website Kantor Kementerian Agama Kota Singkawang  |

Jakarta -

Sejarah singkat perkembangan Islam di Eropa bermula dari penaklukan Semenanjung Andalusia (sekarang Spanyol) di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad pada tahun 93 H atau 711 M. Penaklukan ini terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik pada masa Dinasti Umayyah.

Untuk itulah, pemerintahan Islam di Eropa mulai berpusat di Semenanjung Iberia, Andalusia mulai tahun 711 M hingga tahun 1492 M. Pada beberapa abad berikutnya, Andalusia kemudian berubah menjadi provinsi yang dibagi-bagi ke dalam sejumlah bagian minor.

Salah satunya yang paling dikenal adalah Emirat Granada. Sayangnya, Emirat Granada ini menjadi satu-satunya wilayah pemerintahan muslim di sana. Hingga harus runtuh akibat jajahan Kerajaan Castile, seperti diungkap dari situs Saylor Academy.

Runtuhnya Granada ini membuat seluruh umat Islam yang tersisa harus terusir dari daratan Eropa selama abad ke-16 dan awal abad ke-17. Meski demikian, jejak kehadiran muslim di sana masih gagal untuk dihapuskan. Pengusiran justru menyebabkan gelombang migrasi dan penyebaran Islam.

A. Perkembangan Islam di Benua Eropa

Perkembangan Islam di Eropa terbatas pada tiap-tiap negara. Sebagai gambaran umum, buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengulas perkembangan Islam di Spanyol, Rusia, hingga Inggris.

1. Andalusia atau Spanyol

Penaklukan Andalusia seperti yang dijelaskan sebelumnya, berawal dari penakkukan pasukan di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad. Ditambah lagi, usai peristiwa keruntuhan Keluarga Kerajaan Umayyah di Damaskus, Suriah.

Salah satu keturunan mereka, Abdur Rahman, berhasil melarikan diri dan menyusup ke Spanyol. Di sana, ia mendirikan Kerajaan Bani Umayyah yang mampu berdiri dari 193-458 H atau 756-1065 M.

Keberadaan Islam di Spanyol seakan menjadi pemicu perkembangan kebudayaan dan peradaban di sana. Di masa itu, Spanyol kemudian menjadi pusat kebudayaan karena berbagai mahasiswa dari belahan dunia menuntut ilmu di sana.

Tepatnya di Kota Granada, Cordova, Seville, dan Toledo. Di kota-kota ini pula melahirkan para ilmuwan terkemuka seperti, Ibnu Bajjah yang merupakan ahli filsafat abad ke-12 dan penafsir karya-karya Aristoteles. Kemudian Ibnu Rusyid, seorang ahli bintang sekaligus dokter dan ahli filsafat.

Setelah kekuasaan Bani Umayyah di Spanyol berakhir, kekuasaan Islam kemudian digantikan oleh dinasti-dinasti kecil. Seperti, Al Murabithin, Al Muhades, dan kerajaan Bani Amar.

Di tahun 1975, kelompok pemuda muslim di Spanyol atau Andalusia kemudian membentuk komunitas masyarakat muslim di Cordova.

2. Rusia

Tidak berbeda jauh dengan Spanyol, Islam masuk Rusia ketika berada di bawah pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik pada masa Dinasti Umayyah. Saat itu, panglima Qutaibah bin Muslim berhasil menaklukkan Rusia.

Qutaibah juga menyebarkan dakwahnya ke penduduk di sana untuk memeluk agama Islam. Keberhasilan Qutaibah ini dimulai pada tahun 86 H hingga 91 H, ditambah lagi usai berhasil menguasai seluruh wilayah bahkan hingga mendekati perbatasan China.

Tidak hanya menyebarkan agama Islam melalui dakwah, Qutaibah juga mendirikan masjid besar di Bukhara dengan nama Jami Qutaibah. Bahkan mengirim para ahli fiqih ke rumah-rumah warga, sekaligus mengizinkan mereka menerjemahkan Al Quran dengan bahasa yang mudah dipahami.

Umat Islam di Rusia sempat mengalami tekanan selama hampir tiga perempat abad setelah dikuasai rezim Bolshevik. Meski demikian, Islam kemudian perlahan berhasil bangkit yang terbukti dari mulai tingginya animo haji dan umrah serta minat mempelajari Al Quran di sana.

3. Inggris

Masuknya Islam di Inggris juga terlahir dari dampak perkembangan Islam di Spanyol. Khususnya, sejak pemindahan Universitas Islam Toledo di Spanyol ke Inggris.

Di Inggris ada tokoh yang disebut sangat berjasa dalam menyebarkan ilmu pengetahuan agama Islam. Ia adalah Mozarabes yang kemudian mengganti namanya menjadi Petrus Al Ponsi.

Pada masa itu, perkembangan Islam di Inggris dilakukan setiap hari libur seperti Sabtu dan Minggu. Bahkan, mulai banyak berkembang organisasi-organisasi Islam di sana yakni,

1. The Islamic Council of Europe (Majlis Islam Eropa) berfungsi sebagai pengawas kebudayaan Eropa

2. The Union of Moslem Organization (Persatuan Organisasi Islam Inggris)

3. The Asociation of British Moslems (Perhimpunan Muslim Inggris)

4. Islamic Fondation dan Moslem Institute. Keduanya bergerak di bidang penelitian, beranggotakan orang-orang Inggris dan imigran.

Diketahui, pemeluk agama Islam di Inggris tidak hanya didominasi penduduk asli. Tapi juga pendatang yang berasal dari Turki, Mesir, Cyprus, Yaman, Malaysia, imigran Arab, dan lain-lain.

Menurut catatan The Union of Moslem Organization, jumlah pemeluk Islam kurang lebih sebanyak 1,5 juta orang. Islam disebut sebagai agama nomor dua dengan penganut terbanyak setelah Kristen.

Simak Video "Putin Ancam Nuklir, Inggris: Rusia Lemah dan Putus Asa"


[Gambas:Video 20detik]
(rah/row)

Peristiwa apa yang terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik pada tahun 711 Masehi?

Jawaban:

Peristiwa yang terjadi pada 711 M masa pemerintahan khalifah Walid bin Abdul Malik melukakan invasi dengan pasukan armada lautnya menuju ke wilayah negri Hindustan yang di pimpin oleh Muhammad bin Qasim kemudian berhasil menaklukkan wilayah Sind dan Nepal. Pada tahun 715 M terjadi sebuah peristiwa yang besar pasukan Islam yang di pimpin oleh Thariq bin Ziyad berhasil menaklukkan wilayah Spanyol. Dengan taktik gerilya yang dilakukan oleh Thariq yaitu membakar semangat para tentaranya yang hampir kalah oleh pasukan Spanyol dengan mengumandangkan jihad sebagai pilihannya di atas bukit yang terkenal dengan Gibraltar.

Penjelasan:

Masa pemerintaha khalifah Walid bin Abdul Malik terjadi pada masa kepemimpinan Bani Umayyah merupakan pewaris tahta dari kerajaan yang di pimpin oleh ayahnya Abdul Malik bin Marwan. Wilayah kekuasaannya mencakup Afrika Utara, Spanyol, dan Perancis dan beberapa wilayah Asia Tengah dan India.

Pelajari lebih lanjut tentang materi bani Umayyah pada brainly.co.id/tugas/36663137

#BelajarBersamaBrainly

  • Peristiwa apa yang terjadi pada masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik pada tahun 711 Masehi?

KOMPAS.com - Walid bin Abdul Malik adalah khalifah Bani Umayyah yang memerintah antara 705-715.

Ia menjadi khalifah untuk menggantikan ayahnya, Abdul Malik bin Marwan, yang meninggal dunia.

Masa kejayaan Bani Umayyah terwujud ketika dipimpin oleh Khalifah Walid bin Abdul Malik.

Pada masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik, Bani Umayyah mengalami stabilitas politik yang didukung oleh wazir dan gubernur yang cakap.

Selain itu, Kekhalifahan Bani Umayyah mampu menguasai Transoxiana (sekarang Uzbekistan, Kazakhstan, Tajikistan dan Turkmenistan), anak benua India, dan Semenanjung Iberia di Eropa.

Baca juga: Biografi Muawiyah I, Pendiri Dinasti Bani Umayyah

Masa muda

Walid bin Abdul Malik lahir pada 668, atau saat Bani Umayyah berada di bawah kekuasaan Muawiyah bin Abu Sufyan.

Ia merupakan anak dari Abdul Malik bin Marwan dan Wallada binti al-Abbas, keturunan generasi keempat dari kepala suku Arab abad ke-6, Zuhayr ibn Jadhima, dari klan Bani Abs di Ghatafan.

Sejak kecil, Walid sudah mendapatkan pendidikan di Istana Umayyah dan mendalami pelatihan berperang ketika menginjak dewasa.

Ia belajar bela diri, berkuda, memanah, memainkan pedang, dan belajar ilmu seni berperang.

Pada 692, Walid ditugaskan untuk berperang melawan Kekaisaran Romawi Timur. Misinya berlanjut antara 695-598, di mana ia dipercaya memimpin pasukan dalam memerangi lawan kekhalifahannya.

Baca juga: Kekaisaran Romawi Timur: Sejarah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Setelah ayahnya, Abdul Malik bin Marwan, turun takhta, Walid bin Abdul Malik resmi menjadi Khalifah Bani Umayyah pada tahun 705.

Keadaan Daulah Umayyah ketika dipimpin oleh Khalifah Walid bin Abdul Malik mengalami perkembangan pesat.

Selama menjadi khalifah, ia fokus pada perluasan wilayah dan pembangunan berbagai infrastruktur serta fasilitas umum.

Perluasan wilayah

Enam tahun setelah memimpin Bani Umayyah, Khalifah Walid bin Abdul Malik memerintah pasukan di bawah pimpinan Muhammad bin Qasim ke Hindustan.

Di bawah pimpinan Muhammd bin Qasim, Bani Umayyah melakukan ekspansinya dan berhasil menguasai Sind dan Nepal.

Baca juga: Perkembangan Kebudayaan pada Masa Bani Umayyah

Selain itu, pada masa pemerintahan Khalifah Walid bin Abdul Malik, tercatat peristiwa yang spektakuler yang menandai perluasan Islam ke Eropa yang terjadi pada tahun 711.

Peristiwa itu adalah mendaratnya pasukan Islam di Gibraltar dan mulai menaklukkan kawasan ini.

Kemudian, di bawah pimpinan Panglima Qutaibah bin Muslim, Bani Umayyah berhasil menaklukkan Sungai Dajlah, Turki, Shagd, Syaas, Farghanah, Bukhara, Samarkand, Kashgar, dan Turkistan.

Sedangkan wilayah Spanyol atau Andalusia berhasil ditaklukkan melalui ekspansi militer yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad.

Saat Bani Umayyah menguasai Spanyol, praktik toleransi beragama mulai terasa.

Baca juga: Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Umayyah

Selain fokus pada perluasan wilayah, Khalifah Walid bin Abdul Malik juga membangun sarana dan infrastruktur bagi rakyatnya.

Di Madinah, ia memerintahkan pembangunan sumur dan merenovasi jalan-jalan umum.

Khalifah Walid bin Abdul Malik juga membangun rumah sakit pertama dalam sejarah Islam.

Penyandang cacat dan kaum dhuafa pun diberikan tempat tinggal. Mereka di tempatkan di sebuah panti yang para pengurusnya digaji dan diberi fasilitas oleh negara.

Selain itu, Khalifah Walid bin Abdul Malik juga melakukan renovasi terhadap Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Di Damaskus, yang merupakan ibu kota Bani Umayyah, khalifah juga membangun masjid agung yang menelan biaya sangat besar.

Atas berbagai kebijakannya, para sejarawan berpendapat bahwa Khalifah Walid bin Abdul Malik adalah orang yang menegakkan Dinasti Umayyah sampai benar-benar teguh.

Baca juga: Pemindahan Ibu Kota Pemerintahan Abbasiyah dari Damaskus ke Baghdad

Wafat

Pada masa kekuasaan Walid bin Abdul Malik, adiknya yang bernama Sulaiman bin Abdul Malik, menjadi urutan pertama sebagai putra mahkota.

Sebenarnya, Walid bin Abdul Malik ingin mengangkat putranya, Abdul Aziz, sebagai putra mahkota pertama, tetapi Sulaiman bin Abdul Malik menolak untuk menyerahkan gelarnya.

Mengetahui hal itu, Khalifah Walid bin Abdul Malik tetap berusaha untuk menjadikan Abdul Aziz sebagai putra mahkota, tetapi usahanya tidak pernah berhasil.

Khalifah Walid bin Abdul Malik meninggal pada 715 dan kemudian dimakamkan di Bab ash-Shagir, Damaskus, Suriah.

Referensi:

  • Saufi, Akhmad. Fadillah, Hasmi. (2015). Sejarah Peradaban Islam. Yogyakata: Penerbit Deepublish.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.