Sebutkan syarat-syarat perancangan dari benda kerajinan

Sebutkan syarat-syarat perancangan kerajinan!

Jawab:

  1. Adapun syarat-syarat perancangan benda kerajinan sebagai berikut :
  2. Kegunaan (Utility)
  3. Kenyamanan (Comfortable)
  4. Keluwesan (Flexibility)
  5. Keamanan (Safety)
  6. Keindahan (Aestetic)

1. Kegunaan (Utility)

Benda Kerajinan Harus Mengutamakan Nilai Praktis, Yaitu Dapat Digunakan Sesuai Dengan Fungsi Dan Kebutuhan. Contoh Mangkuk Dan Wadah Sayur.

2. Kenyamanan (Comfortable)

Benda Kerajinan Harus Menyenangkan Dan Memberikan Kenyamanan Bagi Pemakainya. Contoh Cangkir Didesain Ada Pegangannya.

3. Keluwesan (Flexibility)

Benda Kerajinan Harus Memiliki Keserasian Antara Bentuk Dan Wujud Benda Dengan Nilai Gunanya. Contoh Sepatu Sesuai Dengan Anatomi Dan Ukuran Kaki.

4. Keamanan (Safety)

Benda Kerajinan Tidak Boleh Membahayakan Pemakainya. Contoh Piring Dari Serat Kelapa Harus Mempertimbangkan Komposisi Zat Pelapis/Pewarna Yang Dipakai Agar Tidak Berbahaya Jika Digunakan Sebagai Wadah Makanan.

5. Keindahan (Aestetic)

Benda Yang Indah Mempunyai Daya Tarik Lebih Dibanding Benda Yang Biasa-biasa Saja. Keindahan Sebuah Benda Dapat Dilihat Dari Beberapa Hal, Diantaranya dari Bentuk, Hiasan, atau Ornamen, dan Bahan Bakunya.

Jawaban yang benar diberikan: Jhon4114

jawaban:

1.gunting

cutter

pisau

lem tembak

jarum jahit

2.Terdapat lima syarat perancangan benda kerajinan yang antara lain adalah KEGUNAAN, KENYAMANAN, KELUWESAN, KEAMANAN dan KEINDAHAN. Adapun penjelasan masing-masing syarat perancangan ini ada pada bagian berikut

3. Menenun.menjahit.mengikat

4.melindungi produk dri kerusakan

5.Prinsip Kerajinan Tekstil: Kerajinan fungsi hias pada prinsipnya adalah sebagai benda pajangan atau hiasan yang fungsinya sebagai orgamen untuk memperindah tempat tinggal ataupun tempat-tempat lainnya. … Selain untuk menghias dan kegunaan praktis, produk kerajinan tekstil dibuat untuk berbagai fungi.

6.Jenis rancangan sebuah kerajinan tekstil dapat diwujudkan dalam kesatuan bahan dan teknik. Sebelum menentukan sebuah kerajinan kita harus mengetahui jenis dan karakteristik dari kerajinan tekstil.

Rancangan dalam pembuatan kerajinan tekstil juga perlu diperhatikan yaitu berupa cara menentukan susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur

7.3. *Tapestri adalah suatu karya pertenunan dari benang berwarna dan tidak berwarna (natural) yang biasa difungsikan untuk bahan penutup lantai (karpet), pembungkus mebel dan untuk bahan penutup dinding/hiasan dinding.

*Batik adalah kain bergambar yang pembuatannya secara khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian pengolahannya diproses dengan cara tertentu yang memiliki kekhasan.

*Bordir atau sulaman adalah hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet.

*Jahit aplikasi adalah tehnik menghias permukaan kain dengan cara menempelkan guntingan kain pada kain yang berbeda warna dengan dasar kain, selanjutnya diselesaikan dengan jahit tangan teknik sulam yang menggunakan tusuk hias feston.

*makrame adalah seni menyatukan simpul tali atau benang sedemikian rupa. Kata makrame berasal dari kata mikramah yang berarti hiasan tangan atau anyaman.

4. 1. Nyungging

Proses pertama kali ketika membuat batik tulis yaitu membuat pola di atas kertas yang dikerjakan oleh spesialis pola. Tidak semua orang dapat mengerjakan pola ini.

2. Njaplak

Proses memindahkan pola dari kertas ke kain.

3. Nglowong

Di tahap ini, pembatik mulai melekatkan malam/lilin sesuai dengan pola yang telah dibuat.

4. Ngiseni

Memberikan isen-isen (isian) pada ornamen-ornamen tertentu seperti gambar bunga atau hewan.

5. Nyolet

Memberikan warna pada bagian-bagian tertentu dengan kuas.

6. Mopok

Bagian ini adalah menutup bagian yang telah dicolet dengan malam.

7. Nembok

Proses menutup bagian latar belakang pola yang tidak perlu diwarnai.

8. Ngelir

Proses pewarnaan kain secara menyeluruh dengan memasukkannya ke dalam pewarna alam atau kimia.

9. Nglorod

Proses meluruhkan malam untuk pertama kali dengan merendamkannya di dalam air mendidih.

10. Ngrentesi

Proses memberikan titik/cecek pada klowongan menggunakan canting dengan jarum yang tipis

11. Nyumri

Menutup bagian tertentu dengan malam.

12 . Nglorod

Proses akhir meluruhkan dan melarutkan malam pada kain dengan memasukkan pada air mendidih, kemudian diangin-anginkan sampai kering.

5.Proses pada pembuatan kerajinan tekstil, seperti tampak pada di atas terdiri dari beberapa tahapan.

Pertama, pembuatan serat/benang menjadi kain/tekstil yang menggunakan teknik tenun.

Kedua, pembuatan kain/tekstil menjadi satu bentuk kerajinan tekstil.

Terakhir, proses pemasangan asesoris atau nishing sehingga menghasilkan kerajinan tekstil yang siap digunakan.

Proses pewarnaan dapat dilakukan pada serat/benang, pada kain atau pada bagian akhir setelah kerajinan tekstil terbentuk. Pewarnaan pada benang dilakukan dengan pencelupan serat/benang. Pada tekstil tanpa motif/ polos, pewarnaan dilakukan dengan pencelupan dengan 1 warna, sedangkan untuk menghasilkan tekstil dengan motif tertentu, pewarnaan menggunakan teknik ikat dengan beberapa kali pewarnaan. Pewarnaan pada kain/tekstil dapat menggunakan teknik rintang warna, seperti teknik batik atau jumputan, teknik print seperti cap, sablon, atau digital printing serta teknik lukis.

Dekorasi dapat dilakukan pada kain atau pada produk yang sudah terbentuk, dengan teknik sulam dan bordir, maupun penambahan aksesori untuk menambah keindahan produk kerajinan tekstil.

Penjelasan:

maap klo slah wkwk

https://www.pexels.com/id-id/@belart84 - sebutkan syarat syarat perancangan benda kerajinan

Dalam buku Kerajinan Tangan dan Kesenian untuk Kelas 1 SMP, Ario Kartono, terdapat pertanyaan "Sebutkan syarat syarat perancangan benda kerajinan!". Bisakah Anda menjawabnya?

Benda kerajinan adalah hasil dari kerajinan tangan. Sedangkan kerajinan tangan ialah suatu pekerjaan yang dilakukan guna menciptakan suatu produk atau karya dengan menggunakan tangan, dan memiliki fungsi pakai maupun keindahan yang memiliki nilai jual.

Benda kerajinan akan memiliki harga yang mahal jika mempunyai nilai estetika, kualitas tinggi, serta pembuatannya yang sulit.

Syarat-syarat Perancangan Benda Kerajinan

Dalam proses pembuatan kerajinan, Anda perlu memahami dahulu seperti apa metode pembuatan sebuah karya berkualitas yang mengacu pada sejumlah persyaratan tertentu. Adapun persyaratan yang dimaksud meliputi kegunaan, kenyamanan, keluwesan, keamanan, dan tentunya keindahan.

Syarat perancangan benda kerajinan yang menginginkan benda yang dihasilkan memiliki fungsi praktis atau nilai guna dalam kehidupan manusia sehari-hari.

2. Kenyamanan atau Comfortable

Syarat perancangan benda kerajinan yang menghendaki adanya kenyamanan bagi mereka yang menggunakan benda kerajinan tersebut.

3. Keluwesan atau Flexibility

Syarat perancangan yang menghendaki agar benda kerajinan yang dihasilkan memiliki keserasian bentuk dan fungsi sehingga luwes dalam penggunaannya.

Syarat perancangan yang menghendaki agar benda kerajinan yang dihasilkan aman untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

https://www.pexels.com/id-id/@caroline-feelgood-1788595

Selain 4 syarat di atas, ada satu syarat lain yang paling penting, yaitu keindahan atau aesthetic. Keindahan merupakan syarat perancangan benda kerajinan yang menginginkan adanya nilai estetika atau keindahan pada benda kerajinan yang dihasilkan.

Benda kerajinan mengutamakan keindahan tanpa memperhatikan guna dari barang tersebut, contoh kerajinan ini seperti miniatur, patung dll yang hanya menjadi kenikmatan bagi siapa yang melihatnya.

Perlu diingat bahwa karya seni yang baik dihasilkan dari proses perancangan yang baik pula. Lantaran itulah, proses perancangan karya kerajinan harus memperhatikan hal-hal antara lain tentukan bahan dan jenis kerajinan, penggalian ide dari berbagai sumber, buat beberapa sketsa karya, tentukan sebuah karya terbaik, kumpulkan bahan dan alat, pembuatan karya kerajinan, evaluasi, dan revisi karya. (DNR)


Page 2