PRIVATISASI BUMN
“Pemimpin mencapai suksesnya melalui pelayanan kepada orang lain, bukan dengan mengorbankan orang lainâ€. PENDAHULUAN KONSEP PRIVATISASI 3. Privatisasi sebagai “pemasaran atau membawa perusahaan ke dalam disiplin pasar†(marketization  or bringing  the  enterprise  under the  disciplines of  market). B. Privatisasi Menurut Pasal 74 Undang-Undang BUMN
C. UU Nomor 19 Tahun 2003 Tentang BUMN di dalam pasal 78 hanya membolehkan tiga cara dalam privatisasi yakni:
D. Tujuan dan Manfaat Privatisasi Tujuan privatisasi dari prespektif ekonomi
Tujuan privatisasi dari prespektif kebijakan publik
Manfaat Privatisasi Dalam prespektif normatif, perusahaan dapat meningkatkan kinerja pasca-privatisasi setelah mampu menciptakan efisiensi dalam operasinya. Teori Efisiensi yang dikembangkan Liebstein (1966) terdiri atas tiga bentuk efisiensi yang dapat dilakukan manajemen terkait dengan perubahan kepemilikan, yaitu X-Efficiency-Agency Problem, Allocative Efficiency-Natural Monopoly Problem, dan Dynamic Efficiency-Shumpeterian Rent. Ketiga teori tersebut memberikan penjelasan mengenai beberapa masalah efisiensi pengelolaan BUMN. Dalam prespektif positif, analisis mengenai pelaksanaan privatisasi  harus dikaitkan dengan pilihan publik (Public Choice Theory). Analisis ini masuk dalam wilayah kebijakan publik yang dilakukan pemerintah  bekerja sama dengan  manajemen  BUMN.  Dalam konteks  ini,  masalah  publik, aktor kebijakan publik, alternatif pilihan publik dan pengambilan kebijakan publik, dan evaluasi pelaksanaan kebijakan publik harus mendapat perhatian yang cukup. Dalam prespektif ekonomi kebijakan, manfaat pelaksanaan privatisasi selain utnuk memperbaiki perekonomian nasional (makro), juga bertujuan meningkatkan kinerja BUMN (mikro). Secara ringkas manfaat kebijakan privatisasi dapat dijelaskan sebagai berikut :
KONSEP BUMN A. Definisi BUMN B. Fungsi BUMN
Pendorong dalam aktivitas masyarakat terhadap diberbagai lapangan usaha. 1. Jenis BUMN Persero 2. Jenis BUMN Perum KONDISI BUMN Data dan Fakta BUMN Deviden BUMN di 2015 akan dikurangi Rp 9,05 triliun (sekitar 21% dari 44 triliun)Â Tahun 2015 akan ada penambahan modal kepada 36 perusahaan dengan jumlah Rp 49,51 triliun Suntikan modal itu terdiri dari modal tunai Rp 46,8 triliun, modal non tunai Rp 1,21 triliun, dan modal PT PAL Rp 1,5 triliun Target penjualan saham baru BUMN tahun 2015 sebesar Rp 28 triliun Rinciannya yakni dari saham PT Waskita Karya (PERSERO) Tbk sebesar Rp 5,3 triliun, PT ADHI KARYA (PERSERO) Tbk Rp 2,7 triliun, -PT ANEKA TAMBANG (PERSERO) Tbk Rp 10,7 triliun dan PT BANK MANDIRI (PERSERO) Tbk Rp 9,3 triliun Kondisi Kinerja Keuangan BUMN 2014 Total asset : Rp4.467 triliun Pendapatan: Rp1.912 triliun Laba bersih: Rp225 triliun Belanja modal: Rp154 triliun Kerugian: Rp7.09 triliun (dari 20 BUMN) Data Statistik Kinerja BUMN 2014 (sumber: http://bumn.go.id/halaman/241/Kinerja.BUMN)
|