Sebutkan dan berikan contoh avertebrata air yang dapat dimanfaatkan oleh manusia

Indonesia merupakan negara kepulauan yang sebagian besar diantaranya dikelilingi lautan yang lebih luas dibandingkan daratannya. Jasa Kelautan dapat diartikan sebagai semua potensi yang bisa dimanfaatkan dari adanya laut maupun dari laut itu sendiri, baik secara langsung maupun tidak langsung. Meski demikian, sebagai negara maritim, Indonesia masih rendah dalam memanfaatkan kekayaan laut sebagai sumber pendapatan negaranya.

Tercatat, di tahun 2020 saja hanya baru 10 persen kekayaan laut yang dimanfaatkan dan mirisnya, itu pun belum maksimal pemanfaatannya.

Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki sejarah yang panjang dalam pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya laut dan pesisir. Hal ini terlihat dari sebagian besar kerajaan nusantara yang memiliki armada laut yang besar dan pusat pengembangan ekonomi dan peradaban di daerah pesisir. Mulai dari masa kerajaan Hindu/Budha seperti Majapahit, kerajaan Islam seperti Samudera Pasai, hingga masa kolonial Belanda dengan Batavia sebagai pusatnya.

Sampai saat ini, Indonesia melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan serta instansi dan lembaga terkait lainnya yang bergerak di bidang perairan dan laut yang masih terus berupaya mengembangkan pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumber daya laut dengan tetap memegang prinsip keberlanjutan. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan hasil pemanfaatan kakayaan laut Indonesia untuk kesejahteraan rakyat.

Jenis-Jenis Potensi

Potensi sumber daya kelautan, pesisir, dan pulau-pulau kecil itu sendiri sangat luas meliputi bidang ekonomi, teknologi, ekologis dan lingkungan, pertahanan dan keamanan, serta pendidikan dan penelitian. Kegiatan pemanfaatan potensinya juga cukup beragam, mulai dari perikanan (tangkap dan budidaya), industri manufaktur, teknologi, wisata, pertambangan dan mineral, transportasi, farmasi, kosmetik, benda-benda berharga, hingga bangunan atau konstruksi laut dan pantai.

Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, disebutkan bahwa sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil adalah sumber daya hayati, sumber daya  nonhayati; sumber daya buatan, dan jasa-jasa lingkungan.

Sumber daya hayati meliputi ikan, terumbu karang, padang lamun, mangrove dan biota laut lain. Sumber daya nonhayati meliputi pasir, air laut, mineral dasar laut. Sumber daya buatan meliputi infrastruktur laut yang terkait dengan kelautan dan perikanan. Sedangkan jasa-jasa lingkungan meliputi keindahan  alam, permukaan dasar laut tempat instalasi bawah air yang terkait dengan kelautan dan perikanan serta energi gelombang laut yang terdapat di wilayah pesisir.

(Baca juga: Potensi Kekayaan Air di Indonesia)

Kementerian Perikanan dan Kelautan (KKP) RI mencatat luas perairan laut Indonesia mencapai 5,8 juta kilometer persegi. Terdiri dari luas laut teritorial 0,3 juta kilometer persegi, luas perairan kepulauan 2,95 juta kilometer persegi, dan luas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) 2,55 juta kilometer persegi.

Didalamnya melingkupi keanekaragaman kekayaan laut Indonesia dengan keanekaragaman hayati biota laut yang mencapai 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies biota terumbu karang. Angka tersebut menunjukan Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati laut terbesar di dunia (marine mega-biodiversity).

Secara umum, berikut 7 potensi kekayaan laut dapat dimanfaatkan manusia, antara lain adalah :

  1. Potensi Perikanan Tangkap

Sumber daya yang dapat diperbarui merupakan sumber daya yang memiliki kemampuan pemulihan alami. Sehingga jumlahnya dapat diperbarui asal tidak diambil (ekstraksi) diluar kemampuannya. Sumberdaya ini meliputi perikanan tangkap, budidaya (payau dan laut), bioteknologi dan biofarmakologi. Potensi perikanan tangkap di Indonesia meliputi ikan pelagis (besar dan kecil), ikan demersal, ikan karang konsumsi, udang, lobster, cumi-cumi dan ikan lainnya.

Potensi budidaya di Indonesia, baik pantai/payau/tambak maupun laut didukung dengan adanya kondisi pantai yang landai. Komoditas yang dikembangkan meliputi ikan bandeng, udang windu, rumput laut, kerang-kerangan, kerapu, kakap, baronang dan lainnya.

  1. Potensi Bio Teknologi/Biofarmakologi

Adapun potensi berbasis bioteknologi dan/atau biofarmakologi merupakan potensi pemanfaatan sumberdaya hayati untuk keperluan makanan sehat, farmasi, kosmetik, dan lain sebagainya. Pemanfaatannya melalui pengambilan senyawa bioaktif (squalance, omega-3, phycocolloids, biopolymers) dari mikroorganisme, invertebrata, alga, ikan ataupun bahan organik lainnya.

  1. Potensi Pemanfaatan Garam

Seiring perkembangan teknologi, pemanfaatan biota laut tidak hanya sebagai sumber makanan, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk industri farmasi (seperti tumor, anti cancer, antibiotik), bidang pertanian (fungisida, pestisida), industri kosmetik dan makanan (zat pewarna alami). Pemanfaatan garam sebagai media pengobatan dan kecantikan (seperti spa) juga termasuk dalam potensi bioteknologi/ biofarmakologi. Pemanfaatan potensi ini sangat besar dan memiliki pasar yang luas.

  1. Potensi Sumber Daya Mineral dan Tambang

Sumber daya yang tidak dapat diperbarui adalah jenis-jenis sumber daya yang tidak mampu pulih secara alami, sehingga ketika jumlahnya habis, maka tidak dapat diganti. Sumber daya ini umumnya berupa bahan mineral dan tambang, seperti minyak bumi, gas alam, bauksit, timah, bijih besi, pasir laut dan lainnya.

Energi kelautan termasuk potensi non hayati yang dapat diperbarui sebagai sumber energi terbarukan (non-konvensional). Potensi energi yang dapat dikembangkan antara lain konversi energi panas laut (ocean thermal energy conversion), konversi energi perbedaan salinitas, energi gelombang pasang surut dan arus, dan angin. Isu akan adanya krisis energi dari bahan bakar minyak menyebabkan potensi energi kelautan menjadi sangat penting untuk dikembangkan. Terutama di Indonesia yang memiliki potensi besar namun masih sangat kecil pengembangan upaya pemanfaatannya.

Potensi jasa lingkungan pada dasarnya merupakan potensi dari adanya laut itu sendiri, contohnya adalah pariwisata dan transportasi. Potensi wisata berbasis laut atau wisata bahari menjadi komoditas yang mendunia. Inti dari pengelolaan pembangunan wisata bahari adalah dengan mengembangkan dan memanfaatkan objek wisata, baik alam maupun buatan, yang terdapat di pesisir dan lautan.

Objek tersebut antara lain berupa kekayaan alam yang indah, keragaman flora dan fauna seperti terumbu karang dan ikan hias, bangunan dan struktur pantai, serta sosial budaya masyarakat pesisir. Potensi lainnya yang masih perlu dimanfaatkan secara optimal adalah jasa transportasi atau perhubungan laut, penanaman kabel bawah laut, serta bangunan dan konstruksi laut.

  1. Potensi Jasa Transportasi

Indonesia telah memberlakukan transportasi cepat, atau dikenal dengan Toll laut, hal ini diupayakan untuk mempercepat jalur distribusi yang cepat dan merata ke seluruh negeri. Teritotial yang luas sangat memungkinkan bagi Indonesia untukmemiliki jalur distribusi atau pelayaran nasional dan Internasional untuk melintasi Indonesia sebagai jalur perdagangan emas. Pemanfaatan jalur perdagangan dunia sangat memungkinkan melewati Indonesia, sehingga pemanfaatan secara maksimal potensi laut Indonesia dapat dimaksimalkan.

Hewan Avertebrata (Invertebrata) – Pengertian, Klasifikasi, Ciri, Contoh dan Sistem Ekskresi – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Hewan Avertebrata (Invertebrata) yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian, klasifikasi, ciri, contoh dan sistem ekskresi, untuk lebih memahami dan mengerti simak ulasan dibawah ini.

Sebutkan dan berikan contoh avertebrata air yang dapat dimanfaatkan oleh manusia

Pengertian Hewan Avertebrata (Invertebrata)

Hewan invertebrate adalah jenis hewan yang dikenal sebagai hewan tanpa tulang belakang, dan memiliki anatomi tubuh yang jauh lebih sederhana dan primitive apabila dibandingkan dengan jenis hewan vertebrata.

Klasifikasi Hewan Avertebrata (Invertebrata)

Berikut ini terdapat beberapa klasifikasi Hewan Avertebrata (Invertebrata), terdiri atas:

Sebutkan dan berikan contoh avertebrata air yang dapat dimanfaatkan oleh manusia

Porifera berasal dari kata porus = lubang-lubang kecil, dan fera = mengandung. Jadi, porifera berarti hewan yang memiliki pori-pori. Dalam kehidupan, porifera belum memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Pada beberapa negara maju, misalnya Amerika, porifera dimanfaatkan untuk memproduksi spons.

Spons tersebut dimanfaatkan sebagai alat penggosok tubuh pada waktu mandi dan alat untuk membersihkan kaca.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Struktur Dan Berkembang Biak Filum Porifera “ Hewan Berpori ” Beserta Contohnya

Ciri-Ciri Porifera

  • Porifera merupakan hewan metazoa yang paling sederhana.
  • Tubuh terdiri atas banyak sel.
  • Bentuk tubuhnya seperti tabung atau jambangan yang berpori dan di dalamnya terdapat rongga tubuh.
  • Biasanya hidup di laut, mulai dari daerah perairan pantai yang dangkal hingga daerah berkedalaman 5,5km.
  • Tubuhnya melekat pada suatu dasar dan tidak dapat berpindah tempat (sesil).
  • Struktur tubuhnya memiliki dua lapisan sel (dipliblastik), yaitu lapisan luar dan lapisan dalam.
  • Makanan porifera berupa plankton atau bahan organik yang masuk bersama aliran air melewati pori.
  • Tidak memiliki sistem saluran pencernaan makanan. Sistem pencernaannya berlangsung secara intraseluler.

Contoh Porifera

Sycon, Clathrina, Euspongia, Spongia.

Sebutkan dan berikan contoh avertebrata air yang dapat dimanfaatkan oleh manusia

Coelenterata berasal dari kata Yunani, koilos = rongga, dan enteron = usus. Jadi, coelenterata adalah hewan yang berrongga. Kebanyakan hewan coelenterata menguntungkan manusia, misalnya ubur-ubur. Aurelia dapat dimanfaatkan sebagai tepung ubur-ubur dan untuk bahan kosmetik. Bbrp jenis hewan tertentu, kerangka tubuhnya dapat dimanfaatkan untuk hiasan, misalnya karang merah.

Bbrp kerangka tubuh coelenterata dapat membentuk karang pantai yang dapat melindungi pantai dari ombak shg dapat mencegah terjadinya erosi di pantai.

Ciri-Ciri Coelenterata

  1. Kebanyakan hidup di laut, hanya bbrp jenis yang hidup di air tawar.
  2. Termasuk hewan metazoa yang bersifat diploblastik.
  3. Bentuk tubuhnya simetri radial.
  4. Tidak memiliki anus, shg sisa makanan dikeluarkan dari mulut dengan cara dimuntahkan.
  5. Reproduksi berlangsung secara seksual dan aseksual.

Contoh Coelenterata

hydra, koral, polip dan jellyfish atau ubur-ubur.

Sebutkan dan berikan contoh avertebrata air yang dapat dimanfaatkan oleh manusia

Platyhelmintes merupakan kelompok cacing yang tubuhnya berbentuk pipih (platy = pipih, dan helmintes = cacing). Kelompok cacing pipih ini memiliki struktur tubuh paling sederhana dibandingkan susunan tubuh cacing pada filum lainnya.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Makalah Kingdom Animalia

Ciri-Ciri Platyhelminthes

  1. Memiliki struktur tubuh pipih, ada yang berbentuk seperti pipa, lunak, dan tak bersegmen.
  2. Susunan tubuhnya simetri bilateral.
  3. Merupakan hewan triploblastik aselomata.
  4. Tidak memiliki sistem peredaran darah dan respirasi.
  5. Alat pencernaannya belum sempurna, umumnya hanya mempunyai mulut dan tidak memiliki anus.

Contoh Platyhelminthes

  • cacing getar : planaria
  • cacing pita : Taenia saginata (cacing pita sapi), Taenia solium (cacing pita babi), Echinococcus granulosum (cacing pita anjing)
  • cacing isap : cacing hati (Fasciola hepatica)

Sebutkan dan berikan contoh avertebrata air yang dapat dimanfaatkan oleh manusia

Nemathelminthes berasal dari bahasa Yunani, Nematos = benang, nelmintes = cacing. Jadi, nemathelmintes berarti cacing benang. Tubuh nemathelmintes bergerak bulat panjang dan tidak bersegmen sehingga cacing tersebut dikenal juga dengan sebutan cacing gilig. Nemathelmintes ada yang hidup secara bebas dan ada juga yang hidup sbg parasit.

Ciri-Ciri Nemathelminthes

  • Merupakan hewan triploblastik yang memiliki selom semu sehingga anggotanya dikenal sebagai hewan triploblastik pseudoselomata.
  • Memiliki bentuk tubuh simetri bilateral.
  • Dinding tubuhnya terdiri atas tiga lapisan, yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm.
  • Semua anggotanya bereproduksi secara seksual.
  • Cacing betina pada umumnya berukuran lebih besar dibandingkan cacing jantan.
  • Tubuhnya tertutup dengan lapisan kutikula.

Contoh Nemathelminthes

cacing perut (Ascaris lumbricoides), cacing kremi (Oxyuris vermicularis), cacing tambang (Ancylostoma duodenale) , cacing filaria (Wuchereria bancrofti).

Sebutkan dan berikan contoh avertebrata air yang dapat dimanfaatkan oleh manusia

Kata Annelida berasal dari bahasa Yunani, yaitu annulus yang berarti gelang atau segmen. Jadi, annelida dapat diartikan sebagai cacing yang tubuhnya bersegmen-segmen menyerupai cincin/gelang.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Hewan Vertebrata

Ciri-Ciri Annelida

  • Merupakan hewan triploblastik selomata.
  • Pernafasan biasa dilakukan oleh seluruh permukaan tubuhnya.
  • Ada yang bersifat hermafrodit dan ada yang monocious.
  • Memiliki alat gerak berupa rambut atau seta yang terdapat di permukaan kulit.
  • Kebanyakan ditemukan di daerah tanah gembur dan tumpukan sampah tumbuh-tumbuhan.

Contoh Annelida

cacing tanah (Lumbricus terrestris), cacing wawo, cacing palolo, lintah (Hirudo medicinalis) dan pacet (Haemodipsa)

Sebutkan dan berikan contoh avertebrata air yang dapat dimanfaatkan oleh manusia

Mollusca berasal dari bahasa Latin, yaitu mollus berarti lunak. Jadi, mollusca berarti hewan yang bertubuh lunak. Mollusca dapat digunakan sebagai bahan makanan dan sumber protein hewan, misalnya kerang, cumi-cumi, beberapa siput air, dan bekicot. Mollusca juga dapat digunakan sebagai penghasil mutiara, yaitu tiram mutiara.

Ciri-Ciri Mollusca

  • Merupakan hewan triploblastik.
  • Tubuhnya lunak, simetris bilateral, dan tidak beruas-ruas.
  • Mollusca memiliki mantel yang dapat membuat cangkok dari bahan kalsium karbonat dan kelenjar lendir.
  • Bersifat kosmopolit, artinya dapat dijumpai di berbagai tempat, yaitu darat, air tawar, laut, daerah panas sampai daerah dingin.
  • Mollusca sudah memiliki sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem saraf, sistem reproduksi, dan sistem otot.

Contoh Mollusca

kerang, , gurita, cumi-cumi, sotong, siput darat, siput laut, chiton.

Sebutkan dan berikan contoh avertebrata air yang dapat dimanfaatkan oleh manusia

Arthropoda berasal dari kata arthros = sendi atau ruas, dan podos = kaki. Jadi, anthropoda adalah hewan yang memiliki kaki yang bersendi/beruas-ruas. Anthropoda merupakan filum terbesar dari kingdom Animal karena filum ini memiliki jumlah spesies yang lebih banyak daripada filum lainnya. Anthropoda (kelas Crustacea) dapat digunakan sebagai bahan makanan yang mengandung protein, misalnya udang dan kepiting. Lebah madu dapat menghasilkan madu yang berfungsi sebagai penambah tenaga maupun mengobati suatu penyakit.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Arthropoda – Peranan, Makalah, Klasifikasi, Struktur Dan Gambarnya

Ciri-Ciri Arthropoda

  1. Merupakan hewan triploblastik selomata.
  2. Dapat ditemukan dimana-mana, antara lain di air, darat, dalam tanah, dan ada juga yang hidup sbg parasit pada hewan dan tumbuhan.
  3. Bereproduksi secara seksual, tetapi ada juga beberapa hewan yang melakukan partenogenesis.
  4. Tubuhnya terdiri atas kepala, dada, dan abdomen.
  5. Merupakan hewan bilateral simetris.
  6. Anthropoda memiliki sistem pencernaan yang sempurna. Mulut sudah dilengkapi dengan rahang serta memiliki anus.

Contoh Arthropoda

  • Insecta: kecoa, kupu-kupu, nyamuk, lalat
  • Crustaceae: kepiting, ketam, udang
  • Arachnoidea: kalajengking, laba-laba, kutu buku.
  • Myriapoda: lipan (kelabang), luwing (kaki seribu)

Sebutkan dan berikan contoh avertebrata air yang dapat dimanfaatkan oleh manusia

Echinodermata berasal dari kata Yunani, echinos = duri, dan dermal = kulit. Jadi, echinodermata berarti hewan yang memiliki kulit berduri. Pada umumnya, echinodermata tidak memiliki nilai ekonomi. Namun, beberapa jenis di antaranya dapat dimanfaatkan sbg makanan, misalnya kerupuk teripang. Selain itu, beberapa kerangka tubuh jenis echinodermata lainnya dapat dimanfaatkan sebagai hiasan. Misalnya, kerangka bintang laut.

Ciri-Ciri Echinodermata

  1. Echinodermata termasuk hewan triploblastik selomata.
  2. Semua anggota hewan ini hidup di laut.
  3. Bentuk tubuh dewasanya adalah simetris radial, sedangkan larvanya berupa simetris bilateral.
  4. Kulitnya terdiri atas lempeng-lempeng kapur dengan duri-duri kecil pada permukaannya.
  5. Memiliki kaki buluh yang disebut kaki ambulakral.

Contoh Echinodermata

Bintang laut (Asteroidea), Landak laut (Echinoidea), Bintang ular (Ophiuroidea), lili laut (Crinoidea), teripang (Holothuroidea).

Sebutkan dan berikan contoh avertebrata air yang dapat dimanfaatkan oleh manusia

Hanya sedikit sekali chordata yang mempunyai notokorda dan tidak tergantikan dengan tulang punggung. Lanselet dan tunikata merupakan dua contoh hewan yang tergolong chordata invertebrata.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Penjelasan Echinodermata Beserta Struktur, Ciri Dan Klasifiksinya Secara Lengkap

Lanselet (lanset) masuk ke dalam subfilum Cephalochordata. Kelompok hewan tersebut mempunyai notokorda di sepanjang ekor hingga kepala. Anggotanya ada sekitar 23 spesies. Tubuh lanselet umunya berukuran kecil dengan panjang tubuh hanya beberapa sentimeter. Dinamakan lanselet karena hewan tersebut berbentuk mirip pisau bedah bermata dua sisi dan berujung runcing.

Tunikata masuk dalam subfilum Urochordata yang terdiri atas 1.250 spesies. Hewan tersebut hidup di dasar laut dan memiliki tunik (selubung) yang membuat tubuh mereka seperti dinding tebal atau kantung yang pendek dan gemuk. Tunikata juga dinamakan hewan penyemprot laut karena dapat menyemprotkan air dari lubang pengeluaran air ketika mereka merasa terganggu.

Tubuh larva (berudu) tunikata bertipe simertri bilateral. Mereka bermetamorfosis menghasilkan individu dewasa yang hidup melekat di dasar laut. Namun, ada juga beberapa spesies yang tetap hidup bebas hingga dewasa.
Faring tunikata dilapisi oleh silia yang bermanfaat untuk mengarahkan air menuju faring dan dikeluarkan melalui insang. Partikel mikroskopik yang melekat di faring merangsang sekresi mukosa dan akhirnya partikel tersebut dimakan.

Sistem Ekskresi Pada Hewan Avertebrata (Invertebrata)

Sistem ekskresi invertebrata berbeda dengan sistem ekskresi pada vertebrata. Invertebrata belum memiliki ginjal yang berstruktur sempurna seperti pada vertebrata. Pada umumnya, invertebrata memiliki sistem ekskresi yang sangat sederhana, dan sistem ini berbeda antara invertebrata satu dengan invertebrata lainnya.

Alat ekskresinya ada yang berupa saluran Malphigi, nefridium, dan sel api. Nefridium adalah tipe yang umum dari struktur ekskresi khusus pada invertebrata. Berikut ini akan dibahas sistem ekskresi pada cacing pipih (Planaria), cacing gilig (Annellida), dan belalang.

Cacing pipih mempunyai organ nefridium yang disebut sebagai protonefridium. Protonefridium tersusun dari tabung dengan ujung membesar mengandung silia. Di dalam protonefridium terdapat sel api yang dilengkapi dengan silia.

Tiap sel api mempunyai beberapa flagela yang gerakannya seperti gerakan api lilin. Air dan beberapa zat sisa ditarik ke dalam sel api. Gerakan flagela juga berfungsi mengatur arus dan menggerakan air ke sel api pada sepanjang saluran ekskresi. Pada tempat tertentu, saluran bercabang menjadi pembuluh ekskresi yang terbuka sebagai lubang di permukaan tubuh (nefridiofora). Air dikeluarkan lewat lubang nefridiofora ini.

Sebagian besar sisa nitrogen tidak masuk dalam saluran ekskresi. Sisa nitrogen lewat dari sel ke sistem pencernaan dan diekskresikan lewat mulut. Beberapa zat sisa berdifusi secara langsung dari sel ke air.

Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait : Sistem Ekskresi Pada Hewan – Invertebrata, Vertebrata, Mamalia Dan Protozoanya

Anelida dan molluska mempunyai organ nefridium yang disebut metanefridium. Pada cacing tanah yang merupakan anggota anelida, setiap segmen dalam tubuhnya mengandung sepasang metanefridium, kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir.

Metanefridium memiliki dua lubang. Lubang yang pertama berupa corong, disebut nefrostom (di bagian anterior) dan terletak pada segmen yang lain. Nefrostom bersilia dan bermuara di rongga tubuh (pseudoselom). Rongga tubuh ini berfungsi sebagai sistem pencernaan. Corong (nefrostom) akan berlanjut pada saluran yang berliku-liku pada segmen berikutnya.

Metanefridium berlaku seperti penyaring yang menggerakkan sampah dan mengembalikan substansi yang berguna ke sistem sirkulasi.Bagian akhir dari saluran yang berliku-liku ini akan membesar seperti gelembung. Kemudian gelembung ini akan bermuara ke bagian luar tubuh melalui pori yang merupakan lubang (corong) yang kedua, disebut nefridiofor.

Cairan tubuh ditarik ke corong nefrostom masuk ke nefridium oleh gerakan silia dan otot. Saat cairan tubuh mengalir lewat celah panjang nefridium, bahan-bahan yang berguna seperti air, molekul makanan, dan ion akan diambil oleh sel-sel tertentu dari tabung. Bahan-bahan ini lalu menembus sekitar kapiler dan disirkulasikan lagi. Sampah nitrogen dan sedikit air tersisa di nefridium dan kadang diekskresikan keluar.

Cairan dalam rongga tubuh cacing tanah mengandung substansi dan zat sisa. Zat sisa ada dua bentuk, yaitu amonia dan zat lain yang kurang toksik, yaitu ureum. Oleh karena cacing tanah hidup di dalam tanah dalam lingkungan yang lembab, anelida mendifusikan sisa amonianya di dalam tanah tetapi ureum diekskresikan lewat sistem ekskresi.

Alat ekskresi pada belalang adalah pembuluh Malpighi, yaitu alat pengeluaran yang berfungsi seperti ginjal pada vertebrata. Pembuluh Malphigi berupa kumpulan benang halus yang berwarna putih kekuningan dan pangkalnya melekat pada pangkal dinding usus. Di samping pembuluh Malphigi, serangga juga memiliki sistem trakea untuk mengeluarkan zat sisa hasil oksidasi yang berupa CO2. Sistem trakea ini berfungsi seperti paru-paru pada vertebrata.

Belalang tidak dapat mengekskresikan amonia dan harus memelihara konsentrasi air di dalam tubuhnya. Amonia yang diproduksinya diubah menjadi bahan yang kurang toksik yang disebut asam urat. Asam urat berbentuk kristal yang tidak larut.

Pembuluh Malpighi terletak di antara usus tengah dan usus belakang. Darah mengalir lewat pembuluh Malpighi. Saat cairan bergerak lewat bagian proksimal pembuluh Malpighi, bahan yang mengandung nitrogen diendapkan sebagai asam urat, sedangkan air dan berbagai garam diserap kembali biasanya secara osmosis dan transpor aktif. Asam urat dan sisa air masuk ke usus halus, dan sisa air akan diserap lagi. Kristal asam urat dapat diekskresikan lewat anus bersama dengan feses.

Demikianlah pembahasan mengenai Hewan Avertebrata (Invertebrata) – Pengertian, Klasifikasi, Ciri, Contoh dan Sistem Ekskresi semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan