Waktu kamu lagi bercermin, pernah kepikiran nggak Pahamifren, kenapa wajah, rambut, tinggi badan, atau bentuk mata kamu mirip dengan Papa dan Mama? Atau bahkan malah mirip sama Kakek dan Nenek? Kok bisa ya? Show Semua hal yang ada di tubuh kamu, mulai dari rambut, mata, warna kulit, sampai alergi yang mungkin kamu miliki diwarisin dari kedua orang tua dan kakek nenek kamu melalui suatu molekul. Molekul ini tersimpan di dalam semua sel tubuh kamu, Pahamifren. Ukurannya super kecil, tapi perannya besar banget buat kamu. Molekul tersebut dinamakan materi genetik. Pernah dengar DNA kan Pahamifren? DNA atau asam deoksiribonukleat adalah salah satu jenis materi genetik yang ada di makhluk hidup, termasuk manusia. DNA memiliki bentuk seperti rantai ganda yang berpilin. Di dalamnya, terdapat lebih dari 20 ribu gen yang berisi kode-kode genetik. Kode genetik bisa diibaratkan sebagai perintah untuk mengatur semua hal terkait tubuh kamu, mulai dari warna dan bentuk mata, warna kulit, jenis rambut, tinggi badan, sampai semua aktivitas biologis. Selain itu, perintah dari kode genetik juga berperan besar banget dalam memerintah sel dan jaringan untuk berkembang sesuai fungsi dan perannya. Sel rambut akan menjadi rambut dan sel tulang akan menjadi tulang. Proses pembentukan dan perkembangannya udah diatur sedemikian rupa sehingga nggak terjadi kesalahan, Pahamifren. Kebayang nggak tuh kalo sel yang seharusnya terbentuk jadi rambut, eh tapi malah jadi sel tulang? Ada satu hal yang spesial dari DNA nih. Ternyata, DNA tiap orang itu sifatnya unik! Antara orang satu dengan lainnya berbeda. Bahkan, kode genetik kamu dengan saudara kandung kamu pun berbeda. Itu kenapa antara kamu dengan saudara kamu bisa punya jenis rambut atau warna mata yang berbeda. Karena sifatnya yang unik, DNA bisa digunain sebagai bukti atau alat identifikasi utama dalam investigasi kasus kejahatan. Pernah denger polisi forensik, Pahamifren? Polisi inilah yang meneliti DNA dari barang bukti yang ditemukan di lokasi kejahatan untuk menentukan tersangka dalam kasus kriminal. Keren ya! Dengan banyaknya fungsi dan informasi yang dipunyai DNA, ternyata DNA bisa muat ke dalam semua sel tubuh kamu. Tiap sel di tubuh kamu punya salinan DNA yang sama dan bikin kamu unik. Baik di darah, di rambut, bahkan sampai di air liur, ada DNA kamu lho. DNA tersebut dikemas di dalam suatu struktur yang disebut kromosom. Pada manusia dan organisme eukariotik, terletak di dalam nukleus atau inti sel. Kromosom memiliki dua pasang lengan dan menampung semua informasi genetik. Pahamifren, kamu tahu nggak, kalo ternyata penggabungan sifat dan bentuk fisik kedua orang tua kamu ada di kromosom ini lho. Yep, kromosom yang kita miliki merupakan warisan dari kedua orang tua kita. Gen yang mengatur sifat dan karakter fisik dari Papa dan Mama kamu akan muncul di dalam kromosom kamu. Dalam proses tersebut, ditentukan karakter mana yang akan muncul di kamu. Rambut berombaknya Mama atau rambut lurusnya Papa, kulit kuning langsatnya Mama atau kulit sawo matangnya Papa, semuanya ada di dalam kromosom kamu. Kelak, kromosom ini pula yang bakalan kamu warisin ke anak dan cucu kamu. Inilah yang dinamain pewarisan sifat, Pahamifren. DNA juga punya struktur unik yang beda dari makromolekul lainnya. Mau tahu seperti apa strukturnya? Yuk cek video Materi Genetika mapel Biologi kelas XII di aplikasi Pahamify! Ada ilustrasi bentuk DNA dan kromosom juga yang bisa bikin kamu makin paham dengan struktur dan fungsi keduanya. Biar makin seru belajarnya, Pahamify punya diskon up to 80% buat paket belajar selama 1 tahun! Jadi Rp 250.000,- lho Pahamifren! Nggak cuma bisa akses video Materi Genetika, kamu juga bisa akses semua video materi pelajaran kelas 10-12 IPA dan IPS, materi UTBK, dan materi ekstrakurikuler. Seru bukan buat belajar online? Yuk download aplikasinya sekarang! Penulis: Safira Chairani Dimarti
Genetika (kata serapan dari bahasa Latin dan Belanda: genetica; dari bahasa Yunani: γέννω, genno, yang berarti "melahirkan") adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat gen pada organisme maupun suborganisme.[1] Secara singkat dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Istilah "genetika" diperkenalkan oleh William Bateson pada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906. Dalam kaitannya dengan genetika, DNA memiliki peran yang amat penting. DNA adalah bahan genetik mendasar yang mengontrol sifat-sifat makhluk hidup, tereskpresikan dalam bentuk polipeptida, meskipun tidak seluruhnya adalah protein (dapat diekspresikan sebagai RNA yang memiliki reaksi katalitik, seperti SNRPs). Francis Crick menjelaskan aliran informasi yang dibawa oleh DNA dalam rangkaian The Central Dogma, yang berbunyi Aliran informasi DNA dapat diterukan ke sel-sel maupun individu lainnya dengan replikasi, dapat diekspresikan menjadi suatu sinyal perantara dalam bentuk RNA, yang kemudian dapat ditranslasikan menjadi polipeptida, unit pembangun suatu fenotipe dari organisme yang ada. Bidang kajian genetika dimulai dari wilayah subselular (molekular) hingga populasi. Secara lebih rinci, genetika berusaha menjelaskan:
Awal mula dan konsep dasarPeriode pra-MendelMeskipun orang biasanya menetapkan genetika dimulai dengan ditemukannya kembali naskah artikel yang ditulis Gregor Mendel pada tahun 1900, sebenarnya genetika sebagai "ilmu pewarisan" atau hereditas sudah dikenal sejak masa prasejarah, seperti domestikasi dan pengembangan berbagai ras ternak dan kultivar tanaman. Orang juga sudah mengenal efek persilangan dan perkawinan sekerabat serta membuat sejumlah prosedur dan peraturan mengenai hal tersebut sejak sebelum genetika berdiri sebagai ilmu yang mandiri. Silsilah tentang penyakit pada keluarga, misalnya, sudah dikaji orang sebelum itu. Namun, pengetahuan praktis ini tidak memberikan penjelasan penyebab dari gejala-gejala itu. Teori populer mengenai pewarisan yang dianut pada masa itu adalah teori pewarisan campur: seseorang mewariskan campuran rata dari sifat-sifat yang dibawa tetuanya, terutama dari pejantan karena membawa sperma. Hasil penelitian Mendel menunjukkan bahwa teori ini tidak berlaku karena sifat-sifat dibawa dalam kombinasi yang dibawa alel-alel khas, bukannya campuran rata. Pendapat terkait lainnya adalah teori Lamarck: sifat yang diperoleh tetua dalam hidupnya diwariskan kepada anaknya. Teori ini juga patah dengan penjelasan Mendel bahwa sifat yang dibawa oleh gen tidak dipengaruhi pengalaman individu yang mewariskan sifat itu.[2] Charles Darwin juga memberikan penjelasan dengan hipotesis pangenesis dan kemudian dimodifikasi oleh Francis Galton.[3] Dalam pendapat ini, sel-sel tubuh menghasilkan partikel-partikel yang disebut gemmula yang akan dikumpulkan di organ reproduksi sebelum pembuahan terjadi. Jadi, setiap sel dalam tubuh memiliki sumbangan bagi sifat-sifat yang akan dibawa zuriat (keturunan). Pada masa pra-Mendel, orang belum mengenal gen dan kromosom (meskipun DNA sudah diekstraksi namun pada abad ke-19 belum diketahui fungsinya). Saat itu orang masih beranggapan bahwa sifat diwariskan lewat sperma (tetua betina tidak menyumbang apa pun terhadap sifat anaknya). Konsep dasarPeletakan dasar ilmiah melalui percobaan sistematik baru dilakukan pada paruh akhir abad ke-19 oleh Gregor Johann Mendel. Ia adalah seorang biarawan dari Brno (Brünn dalam bahasa Jerman), Kekaisaran Austro-Hungaria (sekarang bagian dari Republik Ceko). Mendel disepakati umum sebagai 'pendiri genetika' setelah karyanya "Versuche über Pflanzenhybriden" atau Percobaan mengenai Persilangan Tanaman (dipublikasi cetak pada tahun 1866) ditemukan kembali secara terpisah oleh Hugo de Vries, Carl Correns, dan Erich von Tschermak pada tahun 1900. Dalam karyanya itu, Mendel pertama kali menemukan bahwa pewarisan sifat pada tanaman (ia menggunakan tujuh sifat pada tanaman kapri, Pisum sativum) mengikuti sejumlah nisbah matematika yang sederhana. Yang lebih penting, ia dapat menjelaskan bagaimana nisbah-nisbah ini terjadi, melalui apa yang dikenal sebagai 'Hukum Pewarisan Mendel'. Dari karya ini, orang mulai mengenal konsep gen (Mendel menyebutnya 'faktor'). Gen adalah pembawa sifat. Alel adalah ekspresi alternatif dari gen dalam kaitan dengan suatu sifat. Setiap individu disomik selalu memiliki sepasang alel, yang berkaitan dengan suatu sifat yang khas, masing-masing berasal dari tetuanya. Status dari pasangan alel ini dinamakan genotipe. Apabila suatu individu memiliki pasangan alel sama, genotipe individu itu bergenotipe homozigot, apabila pasangannya berbeda, genotipe individu yang bersangkutan dalam keadaan heterozigot. Genotipe terkait dengan sifat yang teramati. Sifat yang terkait dengan suatu genotipe disebut fenotipe. Kronologi perkembangan genetikaSetelah penemuan ulang karya Mendel, genetika berkembang sangat pesat. Perkembangan genetika sering kali menjadi contoh klasik mengenai penggunaan metode ilmiah dalam ilmu pengetahuan atau sains. Berikut adalah tahapan-tahapan perkembangan genetika:
Aplikasi Teori Blaise Pascal dan matematika pada genetikaGenetika muncul sebagai ilmu terapan yang dapat digunakan bersama dengan teori-teori matematika untuk mengekspresikan satuan unit gen dalam frekuensi kemunculannya, korelasi genotip dengan fenotip, dan sebagainya. Aturan dasar dari Peluang yang umum digunakan dalam perhitungan Genetika ialah Hukum Perkalian dan Hukum Pertambahan
Karena pada umumnya suatu persilangan monohibrida dengan dominasi total dan sempurna menghasilkan dua kemungkinan sifat (misal pada P= Aa >< Aa akan menghasilkan AA, Aa, dan aa), maka teori Binom Newton dapat diaplikasikan. ( n k ) = n ! k ! ( n − k ) ! {\displaystyle {n \choose k}={\frac {n!}{k!(n-k)!}}} Untuk AA dan Aa memberikan fenotip a, dan aa memberikan fenotip b, serta P(a) adalah peluang kemunculan a, dan P(b) peluang kemunculan b, maka dari binom diatas dapat dimodifikasi menjadi: P ( N [ a , b ] ) = N ! / ( a ! b ! ) P ( a ) a P ( b ) b {\displaystyle P(N[a,b])=N!/(a!b!)P(a)^{a}P(b)^{b}} Aturan Binom ini dapat dipersingkat menjadi segitiga pascal Contoh 1: Berapakah peluang seorang pasangan memiliki 8 anak, di mana tidak terdiri dari 3 orang laki-laki dan 5 orang perempuan? P(L) = Peluang mendapatkan laki-laki = 0.5 P(P) = Peluang mendapatkan perempuan = 0.5 Sehingga: P(N[3,5]) = 8!/(3!5!) x 0.53 x 0.55 = 0.21875 Karena yang dimaksud adalah keadaan tidak seperti yang telah dikalkulasi, maka peluang yang diharapkan ialah: 1-0.2875 = 0.7125 Contoh 2: Berapakah peluang seorang pasangan memiliki 8 anak, dengan urutan L, P, P, P, L, L, L, P? Karena telah ditentukan sebelumnya bahwa anak-anak muncul dengan urutan tertentu, maka peluangnya adalah: P(L) x P(P) x P(P) x P(P) x P(L) x P(L) x P(L) x P(P) = 0.58 = 0.0039 Cabang-cabang genetikaGenetika berkembang baik sebagai ilmu murni maupun ilmu terapan. Cabang-cabang dari ilmu ini terbentuk terutama sebagai akibat pendalaman terhadap suatu aspek tertentu dari objek kajiannya. Cabang-cabang murni genetika:
Cabang-cabang terapan genetika:
Bioteknologi merupakan ilmu terapan yang tidak secara langsung merupakan cabang genetika tetapi sangat terkait dengan perkembangan di bidang genetika. Genetika arah-balik (reverse genetics)Kajian genetika klasik dimulai dari gejala fenotipe (yang tampak oleh pengamatan manusia) lalu dicarikan penjelasan genotipiknya hingga ke aras gen. Berkembangnya teknik-teknik dalam genetika molekular secara cepat dan efisien memunculkan filosofi baru dalam metodologi genetika, dengan membalik arah kajian. Karena banyak gen yang sudah diidentifikasi sekuensnya, orang memasukkan atau mengubah suatu gen dalam kromosom lalu melihat implikasi fenotipik yang terjadi. Teknik-teknik analisis yang menggunakan filosofi ini dikelompokkan dalam kajian genetika arah-balik atau reverse genetics, sementara teknik kajian genetika klasik dijuluki genetika arah-maju atau forward genetics. Referensi
Pranala luar
Page 214 April adalah hari ke–104 (hari ke–105 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian.
PeristiwaSampai dengan abad ke-19
Abad ke-20
Abad ke-21
Kelahiran~1900
1901-1950
1951-2000
Kematian
Hari raya dan peringatan
Wikimedia Commons memiliki media mengenai 14 April. 13 April – 14 April – 15 April |