Apa yang dimaksud puisi rakyat? Puisi rakyat merupakan kesusasteraan lisan yang berkembang di kalangan rakyat serta memiliki pola yang telah pakem. Sebagai kekayaan luruh yang bernilai dan perlu diwariskan kepada generasi selanjutnya, maka kita perlu mempelajari tentang puisi rakyat. Mari kita pejari dengan saksama. I. MENGENAL PUISI RAKYAT Sajak atau puisi rakyat adalah kesusastraan rakyat yang sudah tertentu bentuknya, biasanya terjadi dari beberapa deret kalimat, ada yang berdasarkan mantra, ada yang berdasarkan panjang pendek suku kata, lemah tekanan suara, atau hanya berdasarkan irama. Jenis-jenis puisi rakyat adalah sebagai berikut. 1. Pantun: Pantun adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari empat larik, berima silang (a-b-a-b), irama yang indah, dan memiliki makna yang penting. 2. Gurindam: Gurindam merupakan karya sastra lama yang berbentuk puisi. Terdiri atas dua baris kalimat yang mempunyai rima atau sajak yang sama dan mengandung nasihat di dalamnya. 3. Talibun: Talibun adalah pantun genap yang tiap bait terdiri dari 6, 8, ataupun 10 baris. 4. Syair: Syair merupakan salah satu puisi lama, syair berasal dari bahasa Arab yaitu Syi'ir atau Syu’ur yang artinya perasaan yang mendalam 5. Mantra: Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib, serta memiliki bentuk yang lebih bebas dibandingkan dengan puisi rakyat lainnya? 6. Karmina: Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek. Pada umumnya, karmina dibuat untuk menyindir secara langsung. Karmina juga biasa dikenal dengan sebutan pantun kilat. 7. Seloka: Seloka adalah pantun berkait. Setiap bait saling berkaitan, misalnya bait pertama berkaitan dengan bait ketiga, dan baris kedua berkaitan dengan baris keempat. II. MEMAHAMI STRUKTUR DAN POLA PUISI RAKYAT A. Pantun Pantun merupakan ungkapan perasaan dan pikiran, karena ungkapan tersebut disusun dengan kata- kata hingga sedemikian rupa, sehingga sangat menarik untuk didengar atau dibaca. Pantun memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
B. Syair Syair merupakan puisi yang bersumber dari Arab dengan ciri-ciri memiliki empat baris tiap baitnya, bersajak a-a-a-a, dan berisi nasihat atau cerita. Syair juga memiliki beberapa ciri, antara lain sebagai berikut:
C. Gurindam Gurindam merupakan puisi lama yang berisi dua baris di setiap baitnya, bersajak atau memiliki rima a-a-a-a, dan isinya ialah sebuah nasihat. Gurindam juga memiliki beberapa ciri, antara lain sebagai berikut:
D. Mantra Mantra memiliki ciri sebagai berikut.
F. Seloka Seloka memiliki beberapa ciri sebagai berikut.
G. Talibun Talibun memiliki beberapa ciri sebagai berikut:
III. MENYIMPULKAN ISI PUISI RAKYAT A. Menyimpuikan Isi Pantun. Pantun merupakan salah satu karya fiksi prosa lama yang di dalamnya terdapat pesan-pesan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengetahui isi pesan dalam sebuah pantun, kalian dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Contoh: Anak itik main di padang Bertemu katak lalu berteman Hati senang dada kepalang Ayah pulang membawa mainan Berdasarkan pantun di atas dapat disimpulkan bahwa isi dari pantun tersebut adalah seorang anak merasa senang karena ayahnya pulang membawa sebuah mainan. B. Menyimpulkan Isi Gurindam Untuk menyimpuikan isi gurindam, perhatikan hal-hal berikut:
Contoh: Kurang pikir kurang siasat, tentu dirimu kelak tersesat Cahari olehmu akan sahabat, yang boleh dijadikan obat Simpulan:
C. Menyimpuikan Isi Syair 1. Langkah-langkah menyimpuikan isi syair. a. Membaca ulang syair yang akan disimpulkan. b. Mencari ide pokok syair tersebut. c. Mengartikan setiap kata yang sulit pada syair tersebut. d. Menyimpuikan isi pesan dengan bahasamu sendiri. 2. Contoh menganalisis isi syair. Nilai dalam syair merupakan hasil perenungan dan pemikiran yang tercermin dalam syair. Nilai tersebut dapat berhubungan dengan situasi yang dirasakan, dihayati, atau dialami penyair pada masanya. IV. MENELAAH STRUKTUR DAN KEBAHASAAN PADA PUISI RAKYAT A. Menelaah Beragam Pola Pengembangan Pantun. Pantun merupakan salah satu jenis sastra lisan yang berbentuk puisi. Pantun dikenal di berbagai daerah di Indonesia dengan nama yang berbeda-beda. Pola perkembangan pantun berkaitan dengan jenis pantun. Jenis pantun dapat dibedakan dengan pantun talibun dan karmina.
Teks pantun disusun berdasarkan struktur teks yang terdiri dari sebagai berikut:
Meskipun pada umumnya sampiran tidak berkaitan dengan isi, tetapi kadang-kadang bentuk sampiran membayangkan isi. Kedudukan sampiran dan isi tidak dapat dipertukarkan. Sebuah pantun selalu diawali dengan sampiran dan kemudian diikuti dengan isi. C. Menelaah Struktur dan Bahasa Gurindam. Gurindam merupakan puisi lama (Melayu) yang terdiri atas dua baris dalam satu bait, memiliki akhiran rima sama, dan rima tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dalam sebuah gurindam. 1. Struktur gurindam. Berikut struktur gurindam:
2. Bahasa gurindam. Bahasa yang digunakan dalam penulisan gurindam menggunakan kalimat pola hubungan syarat pada larik pertama dan pada larik kedua menggunakan kalimat pola hubungan kondi?i/ keadaan apabila pola hubungan syarat dilakukan. D. Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan pada SyairSyair merupakan bentuk puisi lama yang terdiri atas empat baris dan dengan isi. 1. Struktur Syair. Struktur syair adalah sebagai berikut:
2. Bahasa pada syair. Penulisan syair tidak lepas dari aspek kebahasaannya. Aspek kebahasaan yang digunakan untuk menulis syair adalah menggunakan kalimat sapaan, kalimat perintah, kata simbolik, dan ungkapan lama. 3. Menelaah unsur-unsur syair. Unsur-unsur syair meliputi tema, perasaan, nada, dan amanat. Berikut unsur-unsur syair.
V. MENYAJIKAN PUISI RAKYAT SECARA LISAN DAN TULIS A. Menulis Pantun dengan Berbagai Konteks. Pantun merupakan salah satu karya sastra yang berbentuk puisi lama dengan sampiran dan isi. Apabila kita ingin menulis pantun perlu memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
Untuk membuat gurindam dan syair, langkah-langkah yang digunakan hampir sama dengan membuat pantun. Tetapi dalam pembuatan gurindam dan syair harus memerhatikan dan disesuaikan dengan ciri dan struktur yang berlaku. B. Berunjuk karya dengan Puisi Rakyat. Berunjuk karya dengan puisi rakyat merupakan cara kita menerapkan atau mempraktikkan hasil karya puisi rakyat dengan cara memusikalisasikan syair dan gurindam. Berikut merupakan langkah-langkah musikalisasi syair dan gurindam.
C. Berbalas Pantun. Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang pada mulanya disampaikan dengan cara didendangkan. Pantun dibacakan dengan menggunakan irama seperti halnya puisi. Berikut merupakan langkah-langkah dalam berbalas pantun:
|