Berikut ini adalah kondisi kabel serat optik yang bisa menambah nilai redaman yaitu

Penyambungan serat optik atau yang sering disebut dengan splicing serat optik dilakukan pada saat serat putus yang dikarenakan oleh faktor dari luar seperti terkena senar layangan, cangkul, jangkar, dan lain-lain atau untuk  menghubungkan ujung serat optik pada saat instalasi dengan jarak yang jauh. Dengan melakukan splicing ini kita akan dapat mengurangi redaman. Hal ini disebabkan bila kita menggunakan konektor biasa untuk menghubungkan kedua ujung serat optik, maka kita akan mendapatkan redaman yang lebih besar dibandingkan melakukan teknik splicing.

Peralatan dan Bahan

  1. Splicer
  2. Pemotong tube
  3. Cutter
  4. Tang logam
  5. Tang pengupas serat
  6. Tang pemotong serat
  7. Kain bersih
  8. Alkohol
  9. Tissue
  10. Selotip
  11. Spidol
  12. Meteran
  13. Thinner-B
  14. Pelindung serat

Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam penyambungan Serat Optik

Dalam melakukan splicing ada hal-hal yang harus diperhatikan agar splicing bisa berhasil dan juga untuk keselamatan kerja. Hal-hal tersebut antara lain:

  1. Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan bahan serta tangan kita sebersih mungkin sebab adanya kotoran pada serat optik dapat menyumbang redaman pada serat.
  2. Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang melakukan pengupasan pelindung serat.
  3. Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di dalamnya sehingga bisa menyebabkan core pecah atau retak.
  4. Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita sebab cairan alkohol bisa menguap ke udara.
  5. Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil karena bisa membuat core putus.
  6. Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit dikuatirkan bisa masuk ke aliran darah dan mengganggu kesehatan.
  7. Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat masuk kedalam kaset dan bisa merusak serat tersebut.
  8. Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.

Langkah-Langkah Instalasi

Dalam hal ini kita menggunakan kabel serat optik untuk udara. Berikut ini adalah prosedur atau langkah-langkah dalam melakukan penyambungan atau splicing serat optik :

1. Ukur dengan menggunakan meteran sepanjang +150cm (dalam keadaan baik) dari ujung kabel lalu tandai dengan isolasi atau spidol.

Berikut ini adalah kondisi kabel serat optik yang bisa menambah nilai redaman yaitu

+150 cm

Gambar  Panjang kabel yang dikupas

2. Untuk kabel udara terlebih dahulu mengupas logam dalam kabel yang berfungsi sebagai penopang kabel saat berada di udara dengan menggunakan cutter sepanjang batas tersebut lalu potong dengan tang logam.

3. Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna hitam sepanjang batas tersebut. Langkah-langkah untuk membuka pelindung :

a. Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara digergaji dan jangan terlalu dalam karena akan mengenai tube.

b. Patahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan sudut patah tidak boleh 30o agar tube tidak ikut patah.

c. Lalu tarik sehingga yang terlihat hanya benang pelindung dan kupas benang tersebut dengan cutter sehingga yang terlihat hanya tube yang dilapisi jelly.

4. Bersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.

5. Ukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm beri tanda dengan spidol. Lalu kupas tube pada batas tersebut dengan menggunakan pemotong tube dan sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar pemotong tube searah jarum jam sebanyak 2 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari 30o agar serat optik tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga yang terlihat hanya serat optik saja yang dilindungi oleh jelly. Lakukan berulang-ulang sampai sepanjang + 100 cm dari ujung tube.

6. Bersihkan core tersebut dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai bersih.

Berikut ini adalah kondisi kabel serat optik yang bisa menambah nilai redaman yaitu

150 cm

150 cm

Gambar Panjang tube yang dikupas

7. gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman, tidak kotor dan tidak mengenai tanah.

Berikut ini adalah kondisi kabel serat optik yang bisa menambah nilai redaman yaitu

Spiral   Pengikat Tube    Core         Kaset

Gambar Penempatan serat optik pada kaset

Langkah-Langkah Splicing

1. Terlebih dahulu masukkan plastik khusus untuk melindungi bagian core yang telah di-splice satu persatu dengan diberi tanda dengan spidol. 2. Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan cara memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara perlahan. 3. Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi dengan alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi. Lakukan  sebanyak 3 kali lalu keringkan dengan tissue. 4. Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan ujung jaket pada skala antara 15 dan 20, lalu potong. Pada saat memotong, pisau harus dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dan konstan.

5. Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core dengan teknik fusion. Jangan sampai ujung core menyentuh sesuatu benda sebab akan menambah redaman.

Berikut ini adalah kondisi kabel serat optik yang bisa menambah nilai redaman yaitu

Gambar Peletakan serat optik pada splicer

6. Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan kedua core dan menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman lalu tekan reset maka layar akan kembali ke tampilan awal. 7. Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang berfungsi untuk memanaskan plastik tersebut. Tunggu sampai splicer mengeluarkan bunyi lalu keluarkan.

8. Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset tadi seperti gambar di bawah ini.

Berikut ini adalah kondisi kabel serat optik yang bisa menambah nilai redaman yaitu

Gambar Peletakan protektor pada kaset

Rugi-Rugi Penyambungan

Rugi-rugi penyambungan dapat terjadi karena :

1. Perbedan struktur serat optik antara lain:

– Diameter core tidak sama.

– Letak core tidak berada di tengah.

2. Kualitas penyambungan antara lain :

– permukaan serat tidak rata.

– Sumbu serat tidak sejajar.

– Penyimpangan sudut.

– Serat masih basah.

– Ujung serat menyentuh sesuatu.

Kualitas Penyambungan

Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang baik harus  diperhatikan :

– Kualitas kabel yang sesuai spesifikasi

– Alat sambung yang baik.

– Lingkungan harus bersih.

– Jointer harus berpengalaman.

Dengan melakukan penyambungan secara  fusion, kita diharapkan bisa memperoleh redaman yang sekecil mungkin.


Page 2

Rugi- rugi pada Serat Optik

Pada umumnya rugi-rugi serat optik dibagi berdasarkan dari mana rugi-rugi tersebut ditimbulkan, yaitu :

  1. Rugi-rugi yang timbul dari bahan serat optik itu sendiri
  2. Rugi-rugi yang timbul akibat penggunaan serat optik tersebut sebagai media transmisi.

A. Rugi-Rugi karena Bahan

1. Absorption Loss

Rugi-rugi yang disebabkan karena masih banyaknya kotoran-kotoran pada bahan gelas (terutama yang terbuat dari glass multi komponen). Kotoran-kotoran tersebut dapat berupa logam (besi, tembaga) atau air dalam bentuk ion-ipn yang dapat menyerap sinar yang melaluinya akan berubah menjadi energi panas. Energi panas ini akan menyebabkan daya berkurang.

Untuk memperkecil rugi-rugi akibat ion-ion kotoran karena adanya unsur-unsur logam dan lain-lain pada serat optik, maka kebersihan dan kemurnian bahan gelas sangat menentukan. Salah satu cara memperkecil kerugian tersebut adalah dengan teknik pengendapan uap kimia (Chemical Vapour Deposition), dimana dengan diendapkannya ion-ion kotoran tersebut, redaman dapat diperkecil.

2. Rayleigh Scattering Loss

Peristiwa ini terjadi karena adanya berkas cahaya yang meengenai suatu materi dalam serat optik yang kemudian menghamburkan/ memancarkan berkas-berkas cahaya tersebut ke segala arah. Hal ini disebabkan ketidak homogenan materi yang terdapat dalam serat optik tersebut yang mempunyai sifat menghamburkan suatu berkas cahaya.

B. Rugi-rugi karena penggunaaan Serat Optik sebagai Media Transmisi

1. Rugi-rugi karena pelengkungan

Rugi-rugi ini terjadi pada saat sinar melalui serat optik yang dilengkungkan, dimana sudut datang sinar lebih kecil dari pada sudut kritis sehingga sinar tidak dipantulkan sempurna tapi dibiaskan.

Berikut ini adalah kondisi kabel serat optik yang bisa menambah nilai redaman yaitu

Gambar Rugi-rugi karena pelengkungan

Untuk mengurangi rugi-rugi karena pelengkungan maka harga Numerical Arpature dibuat besar.

Numerical Aperture adalah ukuran atau besarnya sinus sudut pancaran maksimum dari sumber optik yang merambat pada inti serat yang cahayanya masih dapat dipantulkan secara total, dimana nilai NA juga dipengaruhi oleh indeks bias core dan cladding. Besarnya nilai NA diperoleh dengan rumus :

Berikut ini adalah kondisi kabel serat optik yang bisa menambah nilai redaman yaitu

Gambar Numerical Aperture

dimana :

NA     =  Numerical Aperture

θ         =  sudut cahaya yang masuk dalam serat optik

n1 =  indeks bias core

n2 =  indeks bias cladding

2. Microbending Loss

Rugi-rugi ini termasuk sebagai akibat adanya permukaan yang tidak rata (dalam orde mikro) sebagai akibat proses perbaikan bahan yang kurang sempurna.

Berikut ini adalah kondisi kabel serat optik yang bisa menambah nilai redaman yaitu

Rugi-rugi karena microbending

3. Splicing Loss

Rugi-rugi ini timbul karena adanya gap antara dua serat optik yang disambung. Hal ini terjadi karena dimensi serat optik yang demikian kecil sehingga penyambungan menjadi tidak tepat sehingga sinar dari bahan serat optik ke serat optik lainnya tidak dapat dirambatkan seluruhnya. Ada beberapa kesalahan dalam penyambungan yang dapat menimbulakn rugi-rugi splicing, yaitu:

  • Sambungan kedua serat optik membentuk sudut
  • Kedua sumbu berimpit namun masih ada celah diantara keduanya
  • Ada perbedaan ukuran antara kedua serat optik yang disambung

Untuk mengukur besarnya rugi-rugi karena sambungan digunakan rumus :

L (dB) = 10 Log (P out/ P in)

dimana :

P out = daya sesudah sambungan

P in = daya sebelum sambungan

4. Rugi-rugi Coupling

Rugi–rugi ini timbul karena pada saat serat optik dikopel/ disambungkan dengan sumber cahaya atau photo detektor. Hal ini dapat terjadi karena energiyang diradiasikan oleh sumber optik dapat dimasukkan ke dalam serat optik. Kualitas kopling dinyatakan dengan effisiensi kopling seperti dinyatakan dengan rumus :

Berikut ini adalah kondisi kabel serat optik yang bisa menambah nilai redaman yaitu

dimana :

Ps = daya yang dipanncarkan oleh sumber cahaya

Pt = daya yang dimasukkan ke dalam serat optik


Page 3

Berikut ini adalah kondisi kabel serat optik yang bisa menambah nilai redaman yaitu

(Oleh: Sujiwo Tejo)

Berikut ini adalah kondisi kabel serat optik yang bisa menambah nilai redaman yaitu
SAMPEYAN perempuan? Seneng pake sepatu hak tinggi? Pelajari pengalaman wong-wong wedo’ Jakarta dan Bandung pas gempa kemarin. Gara-gara pakai high heel turun tangga dari lantai 7, lantai 8, lantai 13 dan seterusnya, kunang-kunanglah mripat mereka sampe nduk lantai dasar. Ada yang semaput. Ada yang besok paginya masih sambat pegel-pegel boyo’ dan pinggang-e.

Sa’benernya ndak pake ada goyang bumi, wong-wong wedo‘ itu wis mudeng. Mudeng bahwa sepatu jinjit pancen bikin repot. Sopir-sopir pribadi pasti tahu, rampung melenggang anggun pake sepatu tumit tinggi dalam pesta, ibu-ibu langsung ngelepas itu di mobil. Nafas mereka sedikit melar-mingkus, lalu ganti sandal jepit.

Nek ndak percoyo buntuti saj bos-bos perempuan dari ruang pertemuan ke ruang kerja pribadinya di satu lantai atau satu gedung. Pasti beliau pas masuk ruang kerjanya dewe langsung lukir high heel-nya dengan sandal saja atau malah nyeker.

Ponokawan Petruk sering dicurhati Arjuna. Katanya penengah Pandawa ini lebih suka istri sing nganggo sepatu rendah saja pas nang pesta. Tampil pakai sepatu hak tinggi pancen cantik. Tapi habis itu lho…Habis itu…pas wis pulang, di atas ranjang, otot-otot pinggang dan pinggul mereka wis ndak lentur lagi, sudah ndak hot lagi. Bojone gigit jari.

“Demi cantik di depan umum,” kata Dewi Kunti, “Perempuan memeang rela menyiksa dirinya sendiri.” Ibu para Pandawa itu hanya menyayangkan, kelak kaumnya terlalu peduli pada pandangan umum. “Keperluan” suami dikorbankan. Mereka juga terlalu pusing ambe’ wujud fisik dandanan. Bukan falsafah dandanan.

Lihatlah kemben alias korset Dewi drupadi, madi dewi Kunti. Itu ndak cuma bagus wujudnya. Falsafah dan khasiatnya…wah. Berkali-kali dursasana dan bala Kurawa ngudari kain Drupadi. Mereka bakal rame-rame memerkosa sang Dewi. Bolak-balik gagal. Ujung kemben tetap mereka tarik gotong-royong berlarian kayak dari Tuban ke Lamongan sampai sang dewi berputar seperti gasing. Tapi saking saktinya kemben, masih juga kain yang meliliti tubuh drupadi itu tak habis-habis.

Bener lho…

“Alahalaaaah…Jangan Sampeyan reken omongan perempuan,” kata Gareng, kakak Petruk. Anak tertua Semar sing paling seneng mikir ini punya alasan. Katanya, Kunti yang bolak-balik omong perkara moral nyatane juga ndak jegos ngurus morale dewe. Eling? Dengan pelet Aji Cipto Wekasing Roso Sabdo Tunggal Tanpo Lawan, ibu Pandawa ini punya pacar gelap Batara Surya. Dia ngandung anak diluar nikah. Melahirkan. Terus bayi itu dibuang. Dia kelak jadi anak temon yang dipiara Kurawa. Namanya Karno.

Ma’ jleg Bagong datang kayak biasa-ne. Mata-ne melotot-melotot. Dengan sangat polos tapi mendasar, bungsu Semar ini marah-marah nang Gareng. “Awakmu sok tahu perkoro perempuan,” sergah Bagong. “Sopo sing ngomong Kunti iku bobrok moral-e. Sopo sing ngomong Drupadi ndak mau di-anu ambe‘ Kurawa. Dan sopo sing ngomong perempuan iku tersiksa ne’ pake sepatu hak tinggi…Belum tentu…belum tentu…Perempuan susah ditebak. Maksud hatinya bahkan dia sendiri nggak tahu…”

Melihat kegigihan dan kengototan Bagong siang itu, di bawah pohon sawo kembar, di pelataran padepokan semar, Klampis Ireng, saya jadi teringat penggalan sajak almarhum Rendra :
…Perempuan bagaikan belut

Meski telah kau kenali segala lekuk liku tubuhnya

Sukmanya selalu luput dari genggaman…

Suasana Klampis Ireng saat itu jadi kaku. Gareng ndak kunjung menanggapi Bagong. Kedatangan Petruk pun tak kunjung mencairkan suasana. Seribu pelawak Kartolo diterjunkan ke situ juga nggak bakal nolong suasana. Bagong akhirnya bengak-bengok membawakan puisi yang ditulisnya sendiri di Jombang tentang are’ wedo’ :

Dalam laut dapat diduga
Dalam celana siapa tahu Apalagi di dalam kalbu perempuan

Kita tambah ndak ngerti opo-opo…lholak lholok


Kenapa perempuan kalau dicium kok selalu merem?

Petruk : Karena perempuan menghayati. Bedo karo wong lanang sing main sludrak-sludruk asal cium tanpa curahan jiwa.
Gareng : Sebab ndak kuasa menggambarkan betapa indah dan nikmatnya cinta. Maka perempuan terpejam pas tercium.
Bagong : Itu bisa betul bisa kliru, Goblok! Tapi bisa juga perempuan tutup mata klo disun, karena mereka membayangkan laki-laki yang lain-lain lagi.

Wah Gareng jadi inget. Istrinya, Dewi Sariwati, waktu diambung Gareng tidak merem tapi matanya malah nyambi baca koran. Masuk akal juga saat merem pas dicium, kaum perempuan itu mengingat-ingat bacaan di koran, umpama-ne bertanya-tanya kenapa kok sedekah ke wong mis wong mis di JAkarta malah dihukum Perda 8 tahun 2007 –yang mau keluar diangka nanti apa 82007 apa 67 (dari Rp 6,7 triliun yang dirampok dari Bank Century) atau 73 (dari 7,3 skala Richter gempa di Tasikmalaya).

O ya, sampe lupa. Semar sebenarnya dari tadi juga ada di bawah sawo kembar itu. Lupa saya sebut karena dia diem saja. Sekarang orangnya sudah mulai ngomong sambil terkekeh-kekeh :

“Saya kemarin malam ketemu Batara Hananta Boga di Bromo. Itu lho dewa yang dinasnya menyangga bumi. Hananta Boga batuk, bumi gempa. Boga mulet, bumi gempa. Boga kepingkel-pingkel, bumi gempa. Ta’ tanya ke Boga kenapa kok batuk, mulet dan tertawanya nggak bisa diprediksi? Kenapa kok krawuh dan ilmu pengetahuan paling mutakhir pun ndak bisa meramal kapan terjadinya gempa?

Kenapa gempa jauh lebih ndak iso diramalkan ketimbang perempuan-permpuan seperti (Badai) Isabel (2003), Donna (1960), Camile (1969), Gabrielle (1989), Ella (1978), Gerda (1969), Debbie (1982), termasuk sing paling dahsyat Katrina (2005) dan Ike (2008)?

Oh, thole, Garong, Petro dan Baong, apa jawaban si Bapak Bogasari itu, eh, si Tata Boga, eh, si Jasa Boga? Begini jawaban Hananta Boga: Hahaha…Eyang Semar, biar perempuan juga tahu bahwa bukan cuma perempuan yang nggak bisa ditebak, bahwa bukan cuma perempuan yang nggak bisa diramalkan. Hahaha…

Ooo…jumangkah anggro sru susumbar lindu bumi gonjing…

( Semar lan para putro pun hanya bisa berbela sungkawa atas musibah gempa bumi yang melanda bumi Parahiangan. Para petinggi nggak perlu mereka iringi ke lapangan. Mereka tetep di ibukota, karena pemilu sudah lewat).

*Sujiwo Tejo tinggal di http://www.sujiwotejo.com

Diterbitkan di Jawa Pos . Minggu 6 September 2009


Page 4

Kenapa Kau Begitu Menawan??? Aku Tak Tau…. Kenapa Kau Begitu Mempesona??? Aku Tak Tau…. Kenapa Kau Begitu Indah???

Aku Tak Tau….

Ku Hanya Dapat Melihatmu Tanpa Mampu Mendekatimu Ku Takut Menyakitimu

Ku Takut Jauh Dari Hatimu

Aku Hanya Bisa Mengganggumu
Dan Selalu Mengganggumu

Maafkan Aku Yang Selalu Mengganggu Aku Hanya Ingin Melihat Senyummu Maafkan Aku Yang selalu Mengganggu Aku Hanya Ingin Tahu Tentangmu Maafkan aku Yang Selalu Mengganggu Aku Hanya Ingin Mengerti Dirimu Maafkan Aku Yang Selalu Mengganggu Aku Hanya Ingin Kau Tahu

Aku Sayang Padamu

No comments yet.