Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Pengertian Resistor beserta Simbol dan Jenis jenis Resistor. Penggunaan resistor dalam dunia listrik memiliki penyebaran yang hampir merata pada seluruh peralatan dan instrumentasi. Seperti halnya untuk membatasi listrik tegangan tinggi agar tidak terhubung ke ground atau tersentuh manusia maka pada konstruksinya digunakan resistor sebagai pembatas aliran listrik. Pada contoh lain peralatan yang menggunakan daya listrik rendah pun menggunakan resistor untuk keperluan penyesuaian daya listrik tiap komponennya. Begitu banyak penggunaan komponen elektronik bernama resistor ini, maka pengetahuan tentang resistor menjadi penting kita miliki. Berikut adalah penjelasan tentang resistor dan jenis-jenisnya.

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah


Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian elektronika. Resistor merupakan salahsatu komponen yang penggunaannya paling sering ditemukan di dalam rangkaian elektronika. Hampir seluruh peralatan elektronika menggunakannya. Pada dasarnya resistor adalah komponen pasif yang memiliki suatu nilai hambatan atau resistansi tertentu yang nilainya menentukan jumlah aliran listrik yang dihasilkan.
Baca juga : Fungsi Resistor dan Cara Mengukurnya  Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk membatasi dan mengatur jumlah aliran listrik yang akan digunakan pada komponen lain di dalam rangkaian elektronika. Resistor atau dalam bahasa Indonesia sering disebut dengan Hambatan atau Tahanan dan biasanya disingkat dengan huruf "R". Satuan dari hambatan atau resistansi resistor adalah Ohm (Ω). Sebagai penghargaan kepada penemunya maka sebutan "OHM" diambil dari nama George Simonn Ohm seorang fisikawan Jerman yang telah menemukan komponen elektronika resistor. Setiap komponen elektronika memiliki simbol-simbol unik untuk keperluan memudahkan membedakannya dalam rangkaian elektronika, begitu juga resistor. Berikut adalah simbol-simbol resistor dalam rangkaian elektronika.

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah


Resistor digunakan sebagai bagian dari rangkaian elektronik dan merupakan salahsatu komponen yang paling sering digunakan. Resistor dapat dibuat dari bermacam-macam bahan komponen dan film, bahkan kawat resistansi (kawat yang dibuat dari paduan resistivitas tinggi seperti nikel-kromium). Pada umumnya resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya yaitu jenis resistor tetap (Fixed Resistor), jenis resistor variabel atau nilai berubah (Variable Resistor), Thermistor, dan LDR. Fixed Resistor atau resistor tetap adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tetap. Resistor tetap banyak digunakan dalam rangkaian elektronika dan berfungsi sebagai pembatas arus dan pembagi tegangan. Nilai resistansi atau hambatan resistor ini biasanya ditandai dengan gelang kode warna yang terdapat pada badan resistor. Resistor tetap memiliki beberapa ukuran atau batas maksimum daya yang dapat dilewatkan. Berdasarkan batas kemampuan melewatkan daya tersebut resistor tetap dibagi dalam beberapa ukuran kapasitas daya sebagai berikut :
  • 1/16 watt
  • 1/8 watt
  • 1/4 watt
  • 1/2 watt
  • 1 watt
  • 2 watt
  • 3 watt
  • 5 watt
  • 10 watt
  • 20 watt
Selain itu, jenis resistor berdasarkan bahannya dapat diklasifikasikan menjadi resistor komposisi karbon, resistor film karbon, dan resistor film logam yang tergolong dalam Fixed resistor.

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah


Resistor komposisi karbon terdiri dari unsur resistif yang berbentuk tabung dengan kawat logam yang terdapat pada kedua ujungnya. Jenis resistor ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikat atau badannya agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Badan resistor dilapisi dengan plastik ataupun dicat dengan kode warna yang disesuaikan dengan nilai resistansinya. Resistor film karbon atau juga disebut dengan resistor arang/karbon merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama arang atau karbon. Resistor film karbon terdiri dari film tipis karbon yang diendapkan substrat isolator dan dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya bergantung pada proporsi karbon dan isolator. Semakin banyak bahan karbon yang digunakan maka semakin rendah resistansinya. Resistor film karbon memiliki kelebihan yaitu toleransi yang lebih rendah dan juga rendahnya kepekaan resistor terhadap suhu jika dibandingkan dengan resistor komposisi karbon. Resistor jenis ini merupakan resistor yang banyak digunakan dan banyak diperjualbelikan. Di pasaran kita dapat menemukan  jenis resistor ini dengan beberapa nilai kapasitas daya yaitu 1/16 watt, 1/8 watt, 1/4 watt, 1/2 watt, 1 watt, 2 watt dan 3 watt. Resistor film logam atau biasa sering disebut dengan metal film resistor merupakan resistor yang dibuat dengan bahan utama metal atau logam yang memiliki karakteristik lebih baik. Bentuk fisik resistor film logam mirip dengan resistor film karbon, hanya saja terdapat perbedaan pada warna dan jumlah gelang warna yang digunakan dalam penilaian resistor tersebut. Sama seperti resistor film karbon, resistor ini juga dapat ditemukan dipasaran dengan dengan beberapa kapasitas daya yaitu 1/8 watt, 1/4 watt dan 1/2 watt. Resistor jenis ini banyak digunakan untuk keperluan pengukuran dan perangkat industri. Variable Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat ditentukan dan diubah-ubah sesuai keinginan. Variable resistor dapat diklasifikasikan menjadi potensiometer, trimpot dan rheostat.

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah


Potensiometer adalah jenis variable resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah dan diatur dengan cara memutar porosnya melalui tuas yang terdapat pada potensiometer. Nilai resistansi potensiometer biasanya tertulis pada badan potensiometer dalam bentuk kode angka. Potensiometer banyak diaplikasikan pada penguat suara atau amplifier. Di pasaran potensiometer dapat kita temukan dengan 2 jenis yang berbeda yaitu potensiometer mono dan potensiometer stereo.
Baca juga : Pengertian Potensiometer dan Prinsip Kerjanya Trimpot atau Trimmer Potensiometer adalah jenis variable resistor yang fungsinya sama dengan potensiometer, akan tetapi trimpot memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki tuas seperti potensiometer. Untuk mengatur nilai resistansinya, biasanya dibutuhkan suatu alat bantu seperti obeng kecil untuk dapat memutar porosnya. Rheostat adalah jenis variable resistor yang dapat beroperasi pada tegangan dan arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat bahan resistif dan untuk mengatur nilai resistansinya menggunakan penyapu yang bergerak di bagian atas toroid.

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Thermistor adalah jenis resistor yang memiliki kepekaan tinggi terhadap suhu atau temperature, sehingga nilai resistansi dari thermistor dapat ditentukan dan dipengaruhi oleh suhu atau temperature. Terdapat 2 jenis thermistor yaitu PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient).

Baca juga : Pengertian Thermistor dan Fungsinya

D. LDR


Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

LDR adalah singkatan dari Light Dependant Resistor. LDR adalah jenis resistor yang memiliki kepekaan tinggi terhadap intensitas cahaya yang diterimanya. Semakin besar intensitas cahaya yang diterima maka semakin rendah resistansi resistor tersebut.

Baca juga : Pengertian dan Fungsi LDR

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor. (Image by Gosia K. from Pixabay)

Bola.com, Jakarta - Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik. Nilai resistor biasanya diwakili dengan kode angka atau gelang warna yang terdapat di badan resistor.

Satuan nilai dari resistor atau hambatan adalah Ohm. Resistor biasa disimbolkan dengan tanda Ω.

Hambatan resistor sering disebut dengan resistansi atau resistance. Komponen yang terdapat dalam resistor terbuat dari isolator sehingga resistor bisa menghambat arus listrik yang mengalir.

Pada umumnya, resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, di antaranya adalah Fixed Resistor, Variable Resistor, Thermistor, dan LDR.

Berikut ini rangkuman tentang jenis-jenis resistor lengkap beserta penjelasannya, seperti dilansir dari laman blog.unnes.ac.id, Kamis (9/9/2021).

Fixed Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya tetap. Nilai resistansi jenis resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna atau kode angka.

Adapun yang tergolong dalam kategori fixed resistor berdasarkan komposisi bahan pembuatnya ada tiga, yakni:

  • Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)

Resistor jenis carbon composition terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan.

Makin banyak bahan karbonnya makin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya. Nilai resistansi untuk resistor jenis ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan daya 1/10W sampai 2W.

  • Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)

Jenis carbon fim resistor ini terdiri dari film tipis karbon yang diendapkan subtrat isolator kemudian dipotong berbentuk spiral. Keuntungan jenis fixed resistor ini dapat menghasilkan resistor dengan toleransi yang lebih rendah.

Nilai resistansi carbon film resistor berkisar di antara 1Ω sampai 10MΩ dengan daya 1/6W hingga 5W. Rendahnya kepekaan terhadap suhu membuat jenis fixed resistor ini dapat bekerja di suhu berkisar dari -55°C hingga 155°C.

  • Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)

Metal film resistor adalah jenis resistor yang dilapisi dengan film logam yang tipis ke subtrat keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar, dan ketebalan spiral logam.

Secara keseluruhan, resistor jenis metal film ini merupakan yang terbaik di antara jenis-jenis resistor yang ada di atas.

Variable Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat berubah dan diatur sesuai keinginan. Pada umumnya, variable resistor terbagi menjadi potensiometer, rheostat, dan trimpot.

Potensiometer merupakan jenis variable resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah tuas. Nilai resistansi potensiometer biasanya tertulis di badan potensiometer dalam bentuk kode angka.

Rheostat merupakan jenis variable resistor yang dapat beroperasi pada tegangan dan arus yang tinggi. Rheostat terbuat dari lilitan kawat resistif dan pengaturan nilai resistansi dilakukan dengan penyapu yang bergerak pada bagian atas toroid.

  • Preset Resistor (Trimpot)

Preset resistor atau sering juga disebut dengan trimpot adalah jenis variable resistor yang berfungsi seperti potensiometer, tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki tuas.

Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti obeng kecil, untuk dapat memutar porosnya.

Thermistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat dipengaruhi oleh suhu. Thermistor merupakan singkatan dari Thermal Resistor.

Thermistor ada dua jenis, yaitu thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).

LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diterimanya. 

Sumber: blog.unnes.ac.id

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah

Resistor berikut yang nilainya dipengaruhi intensitas cahaya adalah