Pesan mulia yang terdapat dalam al qur an surat al isra ayat 37 adalah

Jakarta -

Surah yang ke-17 dalam Al Quran adalah surah Al Isra yang termasuk dalam golongan surah Makiyyah. Jumlah ayat yang dikandung dalam surah ini sebanyak 111 ayat.

Kata Al Isra ini sendiri mengandung arti perjalanan malam. Oleh sebab itu dalam surah ini dikisahkan tentang peristiwa perjalanan malam hari dan mikraj Rasulullah SAW. Selain itu, dalam surah Al Isra juga membahas tentang ajakan untuk berprilaku sesuai dengan akhlak terpuji Rasulullah SAW.

Salah satunya adalah persoalan tentang perilaku boros yang para pelakunya disebut sebagai saudara setan. Berikut ini bunyi bacaan QS Al Isra ayat 27 beserta artinya:

إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ ۖ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا

Bacaan latin: Innal-mubażżirīna kānū ikhwānasy-syayāṭīn, wa kānasy-syaiṭānu lirabbihī kafụrā

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya." (QS. Al Isra: 27).

Melansir dari tafsir Kementerian Agama (Kemenag), yang dimaksud dengan orang-orang pemboros dalam ayat ini adalah mereka yang menghambur-hamburkan harta bendanya dalam perbuatan maksiat. Hal itu tentunya ada di luar perintah Allah. Mereka pula yang disebut saudara setan dalam ayat ini.

Ungkapan itu juga biasa digunakan oleh orang-orang Arab. Orang yang membiasakan diri mengikuti peraturan suatu kaum atau mengikuti jejak langkahnya, maka disebut sebagai saudara kaum tersebut. Artinya bila di dunia mereka tergoda oleh setan dengan memanfaatkan hartanya di luar batas-batas keridhoan Allah, maka mereka termasuk dalam golongan kaum tersebut.

Di akhir surah Al Isra ayat 27 disebutkan bahwa setan adalah makhluk yang sangat ingkar kepada Allah SWT. Ayat tersebut bermaksud untuk menjelaskan bahwa setan sangat ingkar kepada nikmat yang diberikan Allah, tidak mau mensyukurinya, membangkang tidak mau menaati perintah Allah, hingga menggoda manusia agar berbuat maksiat.

Pada dasarnya, ayat ini diturunkan Allah untuk menjelaskan perbuatan orang-orang pada jaman Jahiliah. Mereka memiliki kebiasaan untuk menumpuk harta mereka yang diperoleh dari rampasan perang, perampokan, dan penyamunan.

Kemudian, harta-harta itu dimanfaatkan hanya untuk berfoya-foya. Bahkan beberapa dari mereka ada yang menggunakan harta untuk menghalangi penyebaran agama Islam, melemahkan pemeluk-pemeluknya, dan membantu musuh-musuh Islam. Sebab itulah, surah Al Isra ayat 27 diturunkan untuk menceritakan keburukan pada kaum masa Jahiliah.

Tonton juga Video: Makna Orang Beriman dalam Surat Al-Baqarah 183

(nwy/nwy)

Humas UPI | 04/10/2021 | Kabar Isola |

Kajian subuh bersama Prof. Dr. H. Sofyan Sauri, M.Pd. kali ini membahas tentang Q.S. Al-Isra’ ayat 23-24 sebagai upaya untuk memahami model pembinaan akidah dan akhlak di dalam keluarga. Maka dari itu, penjelasan beliau berikut ini bisa dijadikan bahan rujukan oleh umat Islam dalam memahami hal tersebut.

Dilansir PORTAL BERITA UPI dari unggahan di kanal YouTube TVUPI Digital pada Minggu, 3 Oktober 2021/26 Safar 1443 H menjelaskan tentang hal tersebut.

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا ٢٣ وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ ٢٤

Artinya: (23) Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. (24) Rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua (menyayangiku ketika) mendidik aku pada waktu kecil.” (Q.S. Al-Isra’: 23-24)

Menurut Sayyid Quthb ayat ini berkaitan dengan mengesakan Allah Swt. atau tauhid, yang kemudian tauhid itu dikaitkan dengan segala ikatan dan hubungan di dalam kehidupan, seperti ikatan keluarga, kelompok, ataupun ikatan hidup. Pada ayat ini terdapat beberapa pesan yang terkandung di dalamnya antara lain: Mengesakan Allah Swt.; Kewajiban untuk berbakti kepada orang tua; Mendoakan orang tua sebagai ungkapan terima kasih; Kewajiban orang tua untuk mendidik anak-anaknya dengan baik dan penuh kasih sayang; dan Manusia hendaklah menghargai jasa pendidiknya.

Dalam menanamkan nilai pendidikan akidah kepada keluarga sebagai upaya untuk membina mereka adalah dengan mengajarkan seluruh anggota keluarga untuk bertauhid hanya kepada Allah Swt.. Adapun pendidikan akhlak yang harus kita jalankan sebagai seorang anak adalah selalu memperlakukan orang tua kita dengan sangat baik. Karena pada dasarnya pendidikan keluarga adalah awal dari pembentukan jiwa seorang anak, sehingga orang tua memiliki tanggung jawab untuk membentuk arah keyakinan anak yang sepenuhnya bergantung pada bimbingan, pemeliharaan, dan pengaruh kedua orang tua mereka.

Adapun tuntunan akhlak anak kepada orang tua berdasarkan kedua ayat ini antara lain: Melarang untuk mengatakan (ah); Melarang untuk membentak dengan kata-kata kasar; Berkata dengan perkataan yang mulia; Bersikap tawadhu; dan Selalu mendoakan kedua orang tuanya. Selain itu, kedua orang tua hendaknya untuk selalu memperkuat akidah dengan menanamkan nilai-nilai rukun iman kepada seorang anak, karena pada dasarnya akidah adalah pondasi awal untuk membentuk akhlak pada diri setiap orang.

Maka hendaklah kepada setiap orang tua untuk selalu memberikan keteladanan dalam urusan akidah dan akhlak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. sebagaimana kisah dari Luqman yang diberikan hikmah oleh Allah Swt. bahwa beliau menasehati dan memberikan pesan kepada generasi selanjutnya untuk selalu mewarisi nilai-nilai akhlak antara lain: Tidak berbuat syirik (menyekutukan Allah Swt.); Berbakti kepada kedua orang tua; Menegakkan salat; Melakukan amar ma’ruf nahi munkar; Selalu sabar; tidak bersikap sombong, angkuh, atau membanggakan diri sendiri; dan Selalu bersikap sopan santun dalam berjalan atau berbicara. (Cikal Aktar Muttaqin)

Daftar Isi > Al-Isra > Al-Isra 37

وَلَا تَمْشِ فِى ٱلْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ ٱلْأَرْضَ وَلَن تَبْلُغَ ٱلْجِبَالَ طُولًا

Arab-Latin: Wa lā tamsyi fil-arḍi maraḥā, innaka lan takhriqal-arḍa wa lan tablugal-jibāla ṭụlā

Artinya: Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.

« Al-Isra 36 ✵ Al-Isra 38 »

Dapatkan pahala jariyah dan rahasia rezeki berlimpah, klik di sini sekarang

Tafsir Surat Al-Isra Ayat 37 (Terjemah Arti)

Paragraf di atas merupakan Surat Al-Isra Ayat 37 dengan text arab, latin dan artinya. Ada aneka ragam penafsiran dari beragam ahli ilmu mengenai isi surat Al-Isra ayat 37, antara lain sebagaimana termaktub:

Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia

Dan janganlah engkau berjalan di muka bumi dengan angkuh lagi takabur, karena sesungguhnya engkau itu tidak akan mampu menembus bumi dengan langkah kakimu diatasnya, dan engkau tidak akan pernah mampu menyamai tinggi gunung dengan keangkuhan, kesombongan, dan takaburmu.

Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)

37. Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sikap angkuh dan sombong, sebab walaupun engkau berjalan dengan sikap keangkuhan bumi tidak akan terbelah karenanya, dan tidak pula dirimu akan menjulang tinggi seperti tingginya gunung-gunung, lalu kenapa harus menunjukkan sikap angkuh?!

Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah

37. Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi secara angkuh dan sombong, karena kamu tidak akan mampu berjalan kaki melintasi seluruh muka bumi, dan meskipun kamu merasa tinggi namun ketinggianmu tidak akan menyamai puncak gunung.

Dapatkan pahala jariyah dan rahasia rezeki berlimpah, klik di sini sekarang

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah37. وَلَا تَمْشِ فِى الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ (Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong) Makna (المرح) yakni angkuh dan menyombongkan diri. إِنَّكَ لَن تَخْرِقَ الْأَرْضَ(karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi) Dengan cara jalanmu yang penuh kesombongan itu. Dalam kalimat ini terdapat olokan bagi orang yang angkuh dan sombong. وَلَن تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا(dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung)

Yakni kemampuanmu tidak akan setinggi gunung sehingga besarnya jasadmu dapat menanggung beban kesombonganmu.

Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah

37. Dan janganlah berjalan di permukaan bumi dengan angkuh dan sombong. Sesungguhnya kamu tidak akan bisa menembus bumi hingga sampai di permukaan lainnya menggunakan kesombonganmu. Kamu juga tidak akan bisa mencapai gunung dengan keangkuhanmu, Dalam hal ini terdapat sindiran bagi orang sombong dan membatasi mereka agar tidak sombong.

Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-‘Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah

Janganlah berjalan di bumi ini dengan sombong} dengan angkuh dan sombong {karena sesungguhnya kamu tidak akan dapat menembus bumi} tidak bisa membelah bumi dengan langkahmu di atasnya {dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung

Dapatkan pahala jariyah dan rahasia rezeki berlimpah, klik di sini sekarang

Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H

37. Allah berfirman, “Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong,” yaitu congkak, berlagak, sombong terhadap kebenaran dan merasa lebih besar di hadapan makhluk. “Sesungguhnya kamu,” dengan perbuatanmu itu “sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung,” dengan kesombonganmu. Bahkan kamu menjadi hina di sisi Allah, nista pada pandangan makhluk, dalam keadaan dimurkai dan dibenci. Engkau telah meraup perilaku-perilaku yang seburuk-buruknya, dan engkau telah menyandangi diri dengan moral yang paling rendah tanpa mendapatkan sebagian apa yang kamu inginkan.

Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, M.Pd.ISurat Al-Isra ayat 37: Dengan menolak kebenaran dan merendahkan manusia.

Bahkan karenanya engkau menjadi seorang yang hina di sisi Allah dan di hadapan manusia dalam keadaan dimurkai dan dibenci. Jika engkau tidak anggup menembus bumi sampai bagian paling bawah dan menjulang setinggi gunung, maka mengapa engkau bersikap sombong?

Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Isra Ayat 37

Dan janganlah engkau berjalan di muka bumi ini dengan sombong, untuk menampakkan kekuasaan dan kekuatanmu, karena sesungguhnya sekuat apa pun hentakan kakimu, kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan setinggi apa pun kepalamu, sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung. Sesungguhnya kamu adalah makhluk yang lemah dan rendah di hadapan Allah, kamu tidak memiliki kekuatan dan kemuliaan, melainkan apa yang dianugerahkan oleh-Nya. Semua itu, yakni keburukan-keburukan yang disebutkan dalam ayatayat sebelum ini, kejahatannya amat dibenci di sisi tuhanmu.

Dapatkan pahala jariyah dan rahasia rezeki berlimpah, klik di sini sekarang

Demikianlah beragam penjelasan dari berbagai pakar tafsir berkaitan kandungan dan arti surat Al-Isra ayat 37 (arab-latin dan artinya), moga-moga berfaidah bagi ummat. Bantu perjuangan kami dengan memberi hyperlink ke halaman ini atau ke halaman depan TafsirWeb.com.

Dapatkan pahala jariyah dengan mengajak membaca al-Qur'an dan tafsirnya. Plus dapatkan bonus buku digital "Rahasia Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis

Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga (3) group WhatsApp yang Anda ikuti:

Nikmati kemudahan dari Allah Ta'ala untuk membaca Al-Quran dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yg mau dibaca, klik nomor ayat yg berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut:



*Bantu share info berharga ini*

Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA