Pernyataan berikut ini yang merupakan tujuan dilaksanakannya mitigasi bencana alam adalah

Hola, Quipperian! Gimana kabar kamu? Wah, enggak terasa ya sekarang kamu sudah menginjak bangku SMA! Semoga kamu bisa keep up sama mata pelajaran di kelas 10 ini, ya. Nah, buat membantu kamu, kali ini Quipper Blog mau membahas materi Geografi tentang penanggulangan bencana alam, nih.

So, berdasarkan siklus waktunya, penanganan bencana dibagi dalam 4 kategori, yakni sebelum bencana (mitigasi), saat bencana terjadi (evakuasi), sesaat setelah bencana (searching and rescue), serta pasca bencana (pemulihan). Dalam artikel kali ini, Quipper Blog akan membahas spesifik mengenai mitigasi yakni upaya yang dilakukan sebelum bencana.

Ayo, siapa yang belum tahu mengenai materi ini? Langsung saja kepoin di bawah ini, yuk!

Pengertian Mitigasi Bencana Alam

Quipperian, pengertian mitigasi bencana alam ini mencakup 3 hal penting, yaitu mitigasi, adaptasi bencana alam, dan penanggulangan bencana. Yuk, Quipper Blog jabarkan satu per satu.

Mitigasi

Menurut Pasal 1 ayat 6 PP No. 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana, mitigasi bencana merupakan sebuah rangkaian upaya guna mengurangi risiko bencana, baik lewat pembangunan fisik atau penyadaran dan peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman bencana.

Jadi, secara simple-nya, mitigasi ialah upaya untuk mengurangi risiko bencana (baik bencana alam alias natural disaster maupun bencana ulah manusia alias man-made disaster), sehingga jumlah korban dan kerugian bisa diperkecil. Caranya yakni dengan membuat persiapan sebelum bencana terjadi.

Adaptasi Bencana Alam

Adaptasi bencana alam ialah penyesuaian sistem alam dan manusia terhadap bencana alam yang terjadi, guna mengurangi dampak negatifnya.

Penanggulangan Bencana

Penanggulangan bencana (tanggap darurat bencana) merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan sesegera mungkin setelah kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan. Rangkaian kegiatan itu meliputi penyelamatan dan evakuasi korban, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, dan pemulihan sarana dan prasarana.

Jenis-jenis Mitigasi

Nah, mitigasi ini dibagi menjadi 2 jenis, yakni mitigasi struktural dan mitigasi non struktural. Apa bedanya?

Mitigasi ini adalah upaya untuk meminimalkan bencana yang dilakukan dengan cara membangun berbagai prasarana fisik dan menggunakan teknologi. Misalnya dengan membuat waduk untuk mencegah banjir, membuat alat pendeteksi aktivitas gunung berapi, membuat bangunan yang tahan gempa, atau menciptakan early warning system untuk memprediksi gelombang tsunami.

Mitigasi ini adalah upaya untuk mengurangi dampak bencana selain dari cara-cara di atas, seperti membuat kebijakan dan peraturan. Contohnya, UU PB atau Undang-Undang Penanggulangan Bencana sebagai upaya non struktural dalam bidang kebijakan, pembuatan tata ruang kota, atau aktivitas lain yang berguna bagi penguatan kapasitas warga.

Tujuan Mitigasi

Lantas, selain upaya mengurangi risiko bencana, apa sih tujuan lain dari mitigasi? Cek di bawah, ya!

  • Meminimalisir risiko korban jiwa.
  • Meminimalisir kerugian ekonomi.
  • Meminimalisir kerusakan sumber daya alam.
  • Pedoman bagi pemerintah untuk membuat rencana pembangunan di masa depan.
  • Meningkatkan public awareness atau kesadaran masyarakat dalam menghadapi risiko & dampak bencana.
  • Membuat masyarakat merasa aman dan nyaman.

Kegiatan dalam Mitigasi

Lantas, apa saja sih yang dilakukan selama kegiatan dalam mitigasi bencana? Intip di bawah ya, Quipperian.

  • Mengenal dan memantau risiko bencana.
  • Membuat perencanaan partisipasi penanggulangan bencana.
  • Memberi awareness bencana bagi warga sekitar.
  • Mengidentifikasi dan mengenal sumber ancaman bencana.
  • Memantau penggunaan teknologi tinggi dan pengelolaan SDA.
  • Mengawasi pelaksanaan tata ruang.
  • Mengawasi pengelolaan lingkungan hidup.

Prinsip-prinsip dalam Mitigasi

Berikut ini adalah prinsip-prinsip dalam melakukan mitigasi.

  • Bencana yang terjadi adalah pelajaran saat terjadi bencana berikutnya.
  • Butuh kerja sama berbagai pihak.
  • Dilaksanakan secara aktif.
  • Harus lebih mendahulukan kelompok rentan supaya menghindari lebih banyak korban jatuh.
  • Harus selalu dipantau dan dievaluasi supaya hasilnya efektif.

Bencana yang Sering Terjadi

Quipperian, biar kamu bisa aware juga sama lingkungan sekitar, berikut ini Quipper Blog kasih tahu bencana apa saja yang sering terjadi. Yuk, simak!

  • Angin kencang.
  • Kebakaran hutan dan lahan.
  • Kekeringan.
  • Banjir.
  • Gelombang pasang.
  • Tsunami.
  • Tanah longsor.
  • Gempa bumi.
  • Letusan gunung berapi.
  • Gas beracun.
  • Kegagalan teknologi.
  • Wabah penyakit.

Well, itulah penjelasan lengkap seputar mitigasi bencana alam. Gimana, kamu sudah semakin aware kan dengan pengetahuan di atas? Bencana enggak bisa dihindari, Quipperian, makanya kita perlu selalu mawas diri dan siap menghadapi bencana kapanpun dan di mana pun. Tapi, selalu berdoa sama Yang Maha Kuasa supaya kita selalu dilindungi, ya! Jangan lupa subscribe Quipper Video biar kamu bisa belajar lebih banyak lagi tentang materi lainnya. Semangat!

Sumber:

Penulis: Serenata