Perilaku yang mendukung tegaknya nilai nilai demokrasi di lingkungan bangsa dan negara

Perilaku yang mendukung tegaknya demokrasi, menjadi topik yang kali ini akan kita bahas. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan Indonesia yang tertuang dalam dasar negara Indonesia. Kata demokrasi sudah menjadi frasa kata yang tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Sebab makna demokrasi sendiri telah melekat dalam benak masyarakat Indonesia. Negara yang menganut sistem demokrasi akan selalu ditunjukkan dengan penyelenggaraan pesta demokrasi yakni pemilu. Pemilu sendiri merupakan bentuk nyata dari penyelenggaran demokrasi dalam sebuah negara.

Demokrasi berasal dari kata demo san Cratos, jika diartikan maka berarti kebebasan dan rakyat. Dalam pengertian luas demokrasi berarti kebebasan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Salam sebuah negara demokrasi rakyat memegang peran utama dalam sistem pemerintahan. Artinya bahwa segala kepentingan yang ada di parlemen adalah seluas luasnya untuk kepentingan rakyat. Artinya bahwa rakyat memegang kekuasaan penuh dalam sistem pemerintahan.

Nilai nilai demokrasi merupakan nilai yang wajib ditaati oleh seluruh rakyat. Dengan demikian maka sistem demokrasi akan tegak dalam sebuah negara. Tentunya nilai demokrasi sendiri merupakan bentuk nilai yang paling sakral dan harus ditaati, hal tersebut dapat ditunjukkan dengan perilaku perilaku masyarakat yang menjunjung tinggi nilai demokrasi. Berikut merupakan 9 perilaku yang mendukung tegaknya nilai nilai demokrasi .

1. Berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum yang berlaku

Perilaku yang pertama yang mencerminkan sikapndemojrasi adalah melakukan perbuatan swsuai dengan aturan main atau hukum yang berlaku. Artinya bahwa kita harus tunduk kepada hukum yang ada. Sebab dalam azas demokrasi mengandung nilai nilai, aturan serta juga hukuk yang berlaku dimasyarakat . Nilai demokrasi tidak akan tegak jika masyarakat tidak menghormati nilai hukum yang ada. Dengan melakukan tindakan tindakan yang melanggar hukum maka hal tersebut sama dengan anda tidak menjunjung nilai nilai demokrasi yang ada. Oleh sebab itu untuk mewujudkan demokrasi yang tegak maka sangat penting sekali untuk menegakkan nilai hukum yang berlaku.

2. Tanamkan Mindset Demokratis

Demokratis bukan hanya sebuah nilai namun juga merupakan bidaya yang harus ditanamkan dalam benak dan diri pribadi. Agar nilai demokrasi dapat tegak maka sangat pentinh untuk menanamkan mindset demokrasi dalam diri pribadi seseorang. Jika nilai ini sudah tertanam maka tentu hinhha dewasa nilai ini akan tetap tertanam. Oleh sebab itu, sangat pentinh untuk membentuk mindset akan kesadaran demokratis ini sejak dini, sebab nilai nilai nilai yang ditanamkan sejak dini relatif akan dapat bertahan lama.

3. Mengutamakan Musyawarah

Musyawarah merupakan salah satu nilai tertuang dalam prinsip demokrasi. Tentunya dalam upaya menegakkan nilai demokrasi dapat dilakukan dengan cara mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan masalah. Budaya musyawarah makin semakin terkikis seiring dengan perkembangan zaman dan juga teknologi. Terlebih dalam dalam maayarakat modern, nilai nilai musyawarah sepertinya tidak lagi dianggap penting. Bahkan banyak kasus permasalahan yang ada malah berujung pada penyelesaian dengan jalan kekerasan.

4. Tidak Menggunakan Kekerasan

Sebagaimana dijelaskan dalam poin sebelumnya, bahwa tindakan kekerasan yang marak terjadi dapat menjadi indikator dari tidak tegaknya nilai demokrasi. Sehingga untuk mengenakkan nilai demokrasi maka tentu haruslah dilakukam dengan cara tidak menggunakan kekerasan. Tindak kekerasan sendiri merupakan bentuk pelanggaran hukum serta juga perilaku yang tidak menghormati hukum secara benar.

5. Memilih Pemimpin Dengan Cara demokratis

Dalam upaya menegakkan nilai demokrasi adalah dengan memilih pemimpin secara demokratos. Sebagaimana kita tahu bahwa setiap 5 tahun sekali negara kita selalu menyelenggarakan pesta demokrasi dalam upaya memilih pemimpin baik didaerah, provisi dan negara. Sebagimana kita ketahui bahwa dalam negara demokrasi pemimpin dipilih langsung oleh rakyat, suara terbanyak dari rakyat yang akan mengantarkan seorang kandidat pemilu menjadi pemenang .

[AdSense-B]

Karenanya sebagai warga negara yang baik, maka seyogyanya kita harus betpartisipasi dalam menyalurkan suaran dan hak pilih. Hak pilih merupakan perwakilan suara yang kita berikan. Dengan memberikan suara atau hak pilih maka kita akan turut dalam menegakkan nilai demokrasi sebagaimana nilai nilai yang audah ditanamkan. Hal ini juga merupakan upaya kita agar dapat melaksanakan tujuan dari pemenuhan hak berdemokrasi.

6. Seimbangkan Antara Hak dan Kewajiban

Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara hak dan kewajiban sebagai warga negara melekat dalam diri pribadi masing masing orang. Nah, dalam ipaya meninhkatkan nilai dan pemahaman akan demokrasi maka setiap warga negara harus menyeimbangkan antara hak dan kewajiban. Hak adalah sesuatu yang melekat sedangkan kewajiban sesuatu yang diberikan kepada negara. Oleh sebab itu, maka jangan menuntuk hak terlalu tinggi jika anda tidak memenuji kewajiban sebagai warga negara yabg baik.

7. Hormati Hak Orang Lain

Paling penting adalah menghormati hak orang lain, dengan menghormati hak orang lain maka nilai demokrasi akan tegak. Sikap menghormati hak orang lain juga mencerminkan pribadi yang baik. Serta merupakan sikap warga negara yang baik dalan menjunjung tinggi nilai nilai yang berlaku. Dengan penghormatan yang tinggi maka tentunya akan tentunya akan tercipta kehidupan beemasyarakat yang kondusif dan jauj dari konflik.

[AdSense-C]

8. Mengutamakan kebebasan Berpendapat

Kebebasan berpendapat merupakan salah satu bentuk HAM yang melekat dalam diri setiap pribadi. Dalam prinsipnya kebebasan berpendapat juga merupakan bagian dari prinsip demokrasi. Sehingga upaya untuk menegakkan nilai demokrasi adalah demgan cara mengjormati kebebasan dalam berpendapat. Dalam kebebasan berpendapat sendiri hal yang paling pentinh dilakukan adalah menyampaikan pendapat sesuai dengan porsinya tanpa disertai dengan stigma dan ujaran negatif. Oleh sebab itu maka nilai demokrasi akan tegak jika kebebasan berpendapat dijunjung tinggi.

9. Tidak Golput Dalam Pemilu

Golput merupakan salah satu cara untuk tidak menyalurkan suara saat pemilu berlangsung. Bagi mereka yang merasa tidak cocok dengan kandidat atau calon yang mencalonkan diri biasanya akan memilih untuk golput atau tidak menyalurkan pilihannya. Tentunya hal ini merupakan hak setiap warga negara, namun dalam rangka menegakkan nilai demolrasi tenti saja hal ini sangat bertentangan dengan nilai nilai dalam berdemokrasi. Oleh sebab itu sebisa mungkin hindari untuk bersikap atau melakukan golput terutama saat pesta demokrasi sedang berjalan.

Satu suara saja sangat berharga untuk dapat merubah nasib bangsa. Meskipun sikap golput tidak dilarang atau bertentangan dengan undang undang. Namun implementasinya akan dapat berpengatuh terhadap nilai nilai berdemokrasi sehingga kemudian akan menyebabkan pesta demokrasi tidak akan dapat dirasakan oleh berbagai kalangan. Dengan demikan maka tentunya hal ini tidak akan mewujudkan rasa keberadilan.

Itulah tadi 9 Perilaku yang mendukung tegaknya nilai demokrasi. Semoga dapat bermanfaat.

Demokrasi merupakan sistem yang dipilih rakyat Indonesia melalui kesepakatan para pemimpin di awal kemerdekaan.  Ciri-ciri Negara Demokrasi sendiri seperti telah kita ketahui bersama, merupakan sistem bernegara yang menyerahkan kedaulatan di tangan rakyatnya.  Apapun keputusan penyelenggara pemerintah, rakyat menentukan.  Rakyat dapat menentukan langsung pilihan / keputusannya atau dapat melalui lembaga-lembaga negara yang mewakili suara mereka.

Indonesia menganut sistem demokrasi Pancasila, yang berbeda dengan sistem negara lain.  Demokrasi ini berpedoman kepada lima sila Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945 sebagai konstitusi / sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia / sumber hukum tertinggi.  Oleh karena itu, sesuai sistem demokrasi Pancasila semua sistem kehidupan berbangsa dan bernegara diatur di dalamnya.  Di dalam konstitusi lengkap berisi sistem pemerintahan, bentuk negara, pemerintahan pusat, pemerintahan daerah, lembaga-lembaga negara, dan perlindungan terhadap hak asasi manusia. (Baca juga: Bentuk-Bentuk Demokrasi)

Demokrasi yang diterapkan bangsa dapat diwujudkan dengan baik apabila sudah dibiasakan mulai dari lingkungan keluarga sebagai lingkungan paling kecil, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, baru sampai kepada lingkungan bangsa dan negara.  Artikel ini membahas 11 contoh perwujudan demokrasi di lingkungan bangsa dan negara.  Namun, sebelum membahas secara ringkas dan jelas 11 contoh perwujudan demokrasi di lingkungan bangsa dan negara, kita akan menguraikan sedikit tentang contoh perwujudan demokrasi di lingkungan yang lebih kecil.

Baca juga artikel :

Beberapa contoh perwujudan demokrasi di lingkungan keluarga, antara lain :

  • Berlaku adil terhadap seluruh anggota keluarga,  berlaku adil berarti tanpa pilih kasih dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing keluarga.  Misalnya, perhatian kepada bayi tentu saja lebih besar daripada anak yang udah usia sekolah.  Atau uang jajan untuk anak usia SMA lebih besar daripada usia sekolah SD.
  • Melaksanakan manfaat musyawarah keluarga terhadap apapun keputusan keluarga.  Misalnya, keputusan akan berlibur di mana, dan keputusan tentang tugas masing-masing di rumah.  Dalam musyawarah, setiap anggota keluarga mempunyai kesempatan untuk memberikan saran, kritik, dan usulan demi kebaikan bersama.
  • Mengerjakan tugas di rumah sesuai dengan perannya masing-masing di keluarga, sebagai kepala keluarga, sebagai pengatur, sebagai anak, dan lain-lain.  Tugas-tugas tersebut tentunya yang sudah disepakati bersama.
  • Saling menghormati , terutama dengan anggota keluarga yang lebih tua atau lebih dewasa dari segi usia.
  • Saling menyayangi, terutama terhadap anggota keluarga yang lebih muda usianya.
  • Menempatkan ayah sebagai kepala keluarga, dan memperlakukannya sebagaimana mestinya.  Seperti menghormati, menghargai setiap saran dan nasihatnya.
  • Saling menghargai apabila di antara anggota keluarga terjadi perbedaan pendapat (Baca juga: Makna Sila Pancasila)
  • Mendahulukan kepentingan keluarga daripada kepentingan pribadi dan menghormatinya.  Misalnya, apabila di keluarga terdapat jadwal berkumpul yang telah disepakati, maka setiap anggota keluarga wajib hadir.

Contoh pembiasaan demokrasi di lingkungan sekolah, antara lain :

  • Pemilihan organisasi sekolah (biasanya seperti Osis dan kelas (ketua kelas, sekretaris, bendahara) dengan cara musyawarah.
  • Pembagian tugas piket di kelas atau organisasi / ekstrakurikuler dengan merata dan adil.  Setiap orang mempunyai tugas yang sama.
  • Hubungan yang lancar antara orang tua / wali siswa, siswa, guru, dan seluruh warga sekolah.
  • Pelaksana upacara bendera secara bergantian tiap kelas.
  • Ikut serta dan berpartisipasi dengan acara sekolah, minimal dengan cara menghadiri acara tersebut.
  • Ikut serta dalam kegiatan organisasi sekolah, seperti Osis / pramuka / PMR, Rohis, dan lain-lain.
  • Ikut serta dalam kegiatan pemilihan di sekolah, seperti kegiatan pemilihan ketua kelas dan pengurusnya, pemilihan ketua Osis, dan kegiatan-kegiatan lain (Baca juga: Tujuan Organisasi sekolah)
  • Saling menghargai dan menghormati sesama warga sekolah.  Semua warga sekolah dihormati dan dihargai apapun ekdudukan dan pekerjaan, dan latar belakangnya.
  • Memenuhi kewajiban sekolah, seperti mengerjakan tugas, datang ke sekolah tepat waktu, dan membayar SPP.

Baca juga artikel :

Demokrasi yang sudah diciptakan di lingkungan keluarga dan sekolah menjadi dasar yang kuat untuk pelaksanaan demokrasi di tingkat selanjutnya, seperti di lingkungan masyarakat.  Contoh perwujudan demokrasi di lingkungan masyarakat, yaitu :

  • Bersama-sama menjaga keamanan dan lingkungan masyarakat sekitar.  Misalnya, di untuk laki-laki yang berusia sudah 17 tahun ke atas ikut serta dalam siskamling.  Atau ikut memperhatikan keadaan sekeliling.
  • Ikut serta dalam pemilihan dalam manfaat organisasi masyarakat.  Misalnya ikut serta dalam pemilihan ketua RT dan ketua RW.
  • Berusaha mengatasi masalah yang terjadi di lingkungan masyarakat dengan pikiran jernih dan musyawarah.  Misalnya masalah batas tanah, dan lain-lain.
  • Mengikuti kegiatan yang diadakan di daerah lingkungan masyarakat tempat tinggal.  Misalnya dengan  mengikuti kegiatan perayaan yang diadakan desa, kerja bakti di lingkungan, dan lain-lain.
  • Saling tenggang rasa dan menghormati antar sesama warga negara yang berbeda suku, ras, dan agama.
  • Bersama-sama bersama anggota masyarakat lain mengajukan usulan kritik, saran, dan pendapat demi kemajuan bersama dengan cara yang baik.
  • Apabila di lingkungan masyarakat dipercaya untuk memegang sejumlah dana masyarakat, memegang amanah dengan baik dan menggunakannya sesuai yang sudah disepakati bersama.
  • Ikut serta membayar iuran RT/ RW dan desa yang sudah disepakati bersama.

Pembiasaan yang sudah dilakukan sejak dari kecil / usia dini di lingkungan keluarga, membentuk karakter  seseorang.  Orang akan mudah melakukan sesuatu karena terbiasa.  Begitu pula dengan perwujudan demokrasi dalam lingkungan Bangsa dan Negara, yang pada akhirnya menciptakan jalan menuju masyarakat adil dan makmur sesuai cita-cita negara Indonesia. Contoh perwujudan demokrasi dalam lingkungan bangsa dan negara, sebagai berikut. (Baca juga: Fungsi Tanggung Jawab Warga Negara dalam Proses Demokrasi)

1. Ikut Serta dalam Pemilu- Ikut serta secara aktif maupun pasif dalam fungsi pemilu (pemilihan umum) merupakan contoh perwujudan demokrasi di lingkungan negara yang pertama.  Di Indonesia pemilihan umum dilaksanakan 5 tahun sekali.  Pemilu ini diadakan untuk memilih anggota dewan legislatif di pusat dan daerah.  Mereka yang dipilih yang akan mewakili suara rakyat di dalam penyelenggaraan negara.  Maka, keikutsertaan dalam pemilu merupakan contoh yang paling nyata.

Ikut serta secara pasif berarti ikut memilih anggota legislatif dengan berdasarkan asas-asas pemilu yang berlaku langsung, umum, bebas, dan rahasia, jujur, dan adil.  Sementara ikut secara aktif berarti ikut serta memilih dan dipilih menjadi anggota dewan legislatif yang mewakili rakyat.  Keikutsertaan dalam pemilu secara aktif dan pasif dijamin oleh UUD 1945.
Pelaksanaan pemilu ini yang melih wakil rakyat merupakan salah satu ciri demokratisnya suatu negara.

2. Ikut Serta Dalam Pemilihan Presiden- Pemilihan presiden termasuk ciri lain demokrasi dan bagian dari jenis-jenis pemilu.  Ada beberapa negara yang kepala negara atau presidennya memilih dipilih secara tidak langsung.  Ini dilakukan di Indonesia sejak masa kemerdekaan sampai sebelum reformasi .  Pemilu memilih wakil rakyat yang duduk di dewan legislatif dan dewan legislatif dan MPR yang akan memilih  presiden.  Semenjak reformasi, tahun 2004, pemilihan presiden dilakukan secara langsung.  Dan pemilihan presiden  ini merupakan kewajiban warga negara.  Apa yang dihasilkan dari pemilu, menentukan nasib bangsa Indonesia 5 tahun ke depan (bacia : perbedaan demokrasi langsung dan tidak langsung)

3. Ikut Serta dalam Pemilihan Kepala Daerah- Pemilihan kepala daerah sama dengan pemilihan presiden.  Kepala daerah juga dilaksanakan 5 tahun sekali untuk bupati / walikota / gubernur dan pasangannya masing-masing.  Keikutsertaan dalam pemilihan kepala daerah juga akan menentukan kemajuan daerah yang tentu saja mendukung pembangunan nasional.

4. Saling Menghormati dan Menghargai Keberagaman- Keberagaman atau pluralisme merupakan kekayaan bangsa, terutama Bangsa Indonesia.  Indonesia kaya akan keberagaman, mulai dari perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama.  Saling menghormati dan menghargai merupakan salah satu upaya menjaga keutuhan NKRI.  Karena apapun suku, agama, warna kulit, dan rasnya kita tetap satu, Indonesia.  Saling menghormati dan menghargai bukan berarti saling melebur dan mengikuti apapun yang dilakukan teman yang berbeda adat / agama.  Namun saling menghormati dan menghargai diwujudkan dengan tidak saling mengganggu dan mengejek karena perbedaan.

5. Mendengar dan Menghargai Pendapat Orang Lain- Contoh menghargai dan mendengar pendapat orang lain berlaku pada semua warga negara, terutama pemimpin.  Pemimpin yang  baik seharusnya selalu mendengar dan menghargai pendapat warganya.

6. Memilki Kejujuran dan Intergritas- Kejujuran dan integritas seharusnya dimiliki oleh setiap warga negara dari usia dini dan dari tingkatan paling kecil. Kejujuran dan integritas ini diharapkan kemudian mendarah daging sampai tingkat berbangsa dan bernegara.  Ketika jadi pemimpin, integritas dan kejujuran seharusnya menjadi modal utama, sehingga kita tidak pernah mendengar lagi korupsi yang dilakukan pejabat / pemimpin negara.

7. Siap Menerima Kesalahan atau Kekalahan Secara Dewasa- Tidak ada seorangpun di dunia ini yang tidak mempunyai salah.  Dan tidak ada tempat di dunia ini yang selalu memenangkan seseorang.  Oleh karena itu, contoh sikap yang menjadi perwujudan demokrasi adalah siap menerima kekalahan dan kesalahan.  Orang yang berjiwa besar adalah orang yang menerima kekalahan dengan lapang dada dan siap meminta maaf apabila berbuat kesalahan.  Contoh sikap ini adalah menerima ketika mendapat kekalahan dalam pemilu.

8. Mengutamakan Musyawarah untuk Mufakat- Musyawarah untuk mufakat sebagai ciri khas demokrasi pancasila, harus dilaksanakan dimanapun kita berada dan apapun kedudukan kita.  Apapun masalah atau keputusan yang akan dibuat dilakukan musyawarah.  Voting atau pemungutan suara diambil berdasarkan suara terbanyak, dilakukan hanya apabila musyawarah tidak dapat tercapai.

9. Memiliki Rasa Malu dan Tanggung Jawab Kepada Publik- Rasa malu dan tanggung jawab kepada publik merupakan salah satu yang harus dimiliki terutama oleh pemimpin bangsa di segala tindakan.  Mengapa demikian?  Rasa malu dan tanggung jawab kepada publik yang akan membuat orang selalu berlaku jujur dan penuh integritas.  Rasa malu dan tanggung jawab kepada publik, akan membuat para pemimpin melakukan segala sesuatu sesuai dengan peraturan dan perundang-undang yang berlaku.

10. Taat Membayar Pajak- Taat membayar pajak merupakan salah satu contoh perwujudan demokrasi di lingkungan bangsa dan negara. Dengan pajak yang dihasilkan, pembangunan nasional dapat terlaksana dengan baik. Dan karena warga negara sendiri yang akan menikmati hasilnya.

11. Mendahulukan Kepentingan Negara
Mendahulukan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok adalah sikap utama perwujudan demokrasi Pancasila. Bisa dibayangkan, kalau setiap orang lebih mementingkan kepentingan pribadinya. Kepentingan-kepentingan yang ada akan saling berbenturan dan cita-cita pembangunan nasional tidak dapat tercapai (baca : Kewajiban Warga Negara)

Di atas merupakan 11 contoh perwujudan demokrasi di lingkungan bangsa dan negara.  Masih banyak contoh lain sebenarnya dalam kehidupan sehari-hari.  Namun diharapkan contoh-contoh tersebut dapat menginspirasi pembaca untuk berbuat lebih baik untuk bangsa dan negara Indonesia.