Obat yang diberikan pada ternak kesayangan ada dua jenis yaitu obat

Bagi para peternak, memperhatikan Kesehatan hewan ternak adalah hal paling penting. Dengan ternak yang sehat, maka baik kambing, sapi dan lain sebagainya dapat berkembang biak dengan baik. Selain itu, harga jualnya pun otomatis akan naik. Nah, untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kesehatan ternak Anda.

Pertama, perhatikan pakan ternak yang digunakan. Saat ini banyak sekali jenis pakan yang digunakan untuk ternak seperti pakan kering dan pakan basah. Banyak peternak yang memilih menggunakan pakan kering karena lebih mudah didapatkan. Selain itu, tak sedikit pakan kering yang telah menggunakan komposisi yang baik untuk kesehatan ternak. Meski demikian, memberikan pakan ternak berupa tanaman hijau juga harus diperhatikan. Ternak tetap membutuhkan asupan alami dari tanaman hijau agar lebih sehat. Contoh tanaman hijau yang paling baik untuk ternak adalah tanaman indigofera.

Kedua, jaga kebersihan kandang. Kebersihan kandang merupakan hal penting lain untuk menjaga Kesehatan hewan ternak. Dengan kandang bersih, maka ternak akan lebih terhindar dari serangan penyakit dari mikro organisme jahat. Untuk itu, pastikan kandang ternak dibersihkan setidaknya selama seminggu sekali dengan obat-obatan disinfektan.

Ketiga, berikan obat cacing untuk ternak. Selain pakan dan kandang, memberikan obat cacing secara rutin dapat membuat ternak jauh dari penyakit cacing yang kerap menyerang ternak seperti sapi, lembu, kambing, dan domba. Seperti yang kita tahu bahwa cacing menjadi ancaman yang cukup serius untuk ternak sehingga harus benar-benar dihilangkan. Ternak yang tak terinfeksi cacing juga akan semakin mahal saat dijual. Keempat, perhatikan ektoparasit. Ektoparasit adalah jenis parasit yang hidup dengan menempel pada tubuh ternak seperti serangga. Parasit jenis ini dapat menyebabkan ternak menjadi kurus. Biasanya saat ternak terjangkit ektoparatis, nafsu makannya juga akan hilang.

Itulah 5 hal yang harus diperhatikan untuk menjaga Kesehatan hewan ternak. Pastikan bahwa baik pakan dan obat-obatan yang digunakan memiliki kualitas terbaik untuk mendapatkan hasil maksimal. Dengan melakukan hal di atas, maka peternak dapat memperkecil kemungkinan mengalami kerugian. Semoga bermanfaat.

sumber : www.sapi.co.id

Dr. drh Euis Nia Setiawati, MP

Widyaiswara Ahli Utama

Pemahaman masyarakat mengenai tumbuhan obat telah berkembang dan masyarakat mulai memahami bahwa sejauh ini penggunaan tumbuhan obat lebih aman dibandingkan dengan obat modern. Pengelompokan manfaat tanaman obat adalah sebagai berikut a).  Imunomodulator (daya tahan tubuh)  Contoh : Meniran,  temulawak, pegagan, jahe. B).  Aprodisiak (stamina/obat kuat)  Contoh: purwoceng, cabe jawa,  pasak bumi dll. C). Degeneratif (penyakit berat) Contoh: sambiloto, temulawak,  mengkudu, pegagan, kunyit,kunyit putih, asitaba dll. Adapun beberapa senyawa aktif yang terkandung dalam tumbuhan obat yaitu atsiri, kurkumin, flavonoid, antosianin, tannin serta alkaloid yang baik untuk kesehatan manusia, terdapat pada tumbuhanseperti :Asam, Bawang putih, Beligo, Damar merah, faloak, Halia (Zingeber officinale), Jambu biji putih (Psidium guajava L), Kabesak/ Pilang (Acacia Leophoea), Kemangi (Ocimum basilicum L), Kemiri (Aleurite moluccana L. Willd ), Kelapa (Cocos nucifera Linn),Kunyit (Curcuma longa L), Srikaya (Annona squamosa), Pinang (Areca catechu), cemara (Casuarina equisetifolia), Pisang (Musa paradisiaca L), Jambu biji merah (Psidium guajava L). Dalam proses pengelolaan dan pemanfaatan tumbuhan obat, bagian atau oran tumbuhan tertentu diambil untuk dibuat ramuan obat herbal seperti akar, daun, buah, kulit, umbi, dan biji.

Penggolongan tanaman obat berdasarkan Jenis Simplisianya / bahan yang diproses adalah a). daun (biji merah, kemangi, cemara, masi, timu, makuah, dan jambu biji putih). b). akar  (pisang), c). umbi (bawang putih, kunyit dan halia), d). kulit yaitujenis tumbuhan obat asam, srikaya, kabesak atau pilang, damar merah, dan faloak). e). Biji (kemiri), f).buah ( beligo, pinang, dan kelapa). Bagian tumbuhan yang paling banyak digunakan yaitu daun.Hal ini disebabkan karena daun menghasilkan senyawa metabolik sekunder penting untuk kesehatan manusia. Menurut Arisandi dan Andriani (2009), Senyawa aktif yang terkandung pada daun, yaitu saponin, flavonoida, tannin, polifenol, alkaloida hipaforin, trigonelin, asam silikat, vitamin A, B dan C, polifenol, minyak atsiri, gula pereduksi, garamgaram mineral, lemak, kalim, alkaloid, dammar, momordisin, karantin, asam trikosanik, resin, asam resinat, amylodextrin, dan p Umumnya pemanfaatan tumbuhan obat diproses dengan cara direbus, ditumbuk, dan langsung dikonsumsi ikrin. Daun juga muda diproses sebagai obat dibandingkan dengan bahan bagian tumbuhan lainnya.

 Jenis tanaman obat yang digunakan utuk mengobati penyakit pada ternak umunya diambil masyarakat dari lahan pekarangan dan kebun. Pada dasarnya, kendati aneka ragam tanaman yang digunakan masyarakat untuk pengobatan ternak, belum diuji laboratorium (farmasi secara khusus dan intensif), namun jenis-jenis tanaman tersebut telah dikenal pada beberapa literatur sebagai bahan obat herbal tradisional bagi pengobatan penyakit pada manusia, seperti batrawali mengandung pikroretin, berberin, palmitin, glikosida, pikroretosid, dan pati, biasa digunakan untuk pengobatan penyakit kudis ternak ruminansia, sedangka bagi manusia biasa digunakan untuk pengobatan penyakit kudis, malaria, demam, kencing nanah, luka, dan rheumatik (Dalimartha 2008). Hal ini sejalan dengan apa yang dinyatakan oleh Suryadarma (2014) bahwa manfaat tanaman bagi masyarakat tidak bersifat tunggal, tapi bersifat ganda dan tergantung latar belakang kelompok masyarakatnya.

Beberapa jenis tanaman lainnya, seperti bawang kucay (Allium tuberosum Rottl. ex Spreng), mawar (Rosa sp.) dan sirih (Piper betle L),  biasa digunakan sebagai obat sakit mata pada ternak ruminansia. Kucay mengandung protein, lemak, minyak terbang, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B1, dan C, biasa digunakan untuk mengobati sakit mata pada manusia. Mawar mengandung senyawa kimia sitrol, sitronelol, geraniol, linalol nerol, eugenol, feniletila, alcohol farnesol, dan nonil aldehide, juga dikenal sebagai bahan obat tradisional sakit mata dan awet muda pada manusia (Wijayakusumah1997).  lidah buaya (Aloe barbadensis Miller), cocor bebek (Kalanchoe pinnata Lam. Pers), dan bawang putih (Allium sativum L), digunakan untuk pengobatan bisul pada ternak ruminansia.  Tanaman cocor bebek mengandung asam malat dan damar biasa digunakan pula sebagai obat tradisional pada manusia, seperti pengobatan bisul, ambeian, encok, kencing kurang lancar, haid tidak teratur, bengkakbengkak, badan ngilu dan luka-luka. Tanaman lidah buaya mengadung aloin, aloenin, barbaloin, isobarbaloin, aloesin, dan aloe-emodin  digunakan untuk mengobati  sembelit, kencing manis, peluruh haid, sakit kepala, penyubur rambut, batuk rejan, luka bernanah, dan bisul.  Bawang putih merupakan tanaman obat untuk penyakit sesak nafas, batuk, asma, hipertensi, cacingan, luka memar, luka benda tajam, dan abses. pada penyakit manusia.  Serbuk biji pepaya matang digunakan dalam pengendalian infeksi Ascaris suum pada babi, peran vermisidal herbal serbuk biji pepaya matang terhadap cacing ditunjukkan dengan penurunan jumlah cacing A. suum. Penurunan jumlah cacing tersebut dapat diketahui dengan menghitung Fecal Egg Count Reduction (FECR) dan atau efikasi (efficacy). Ekstrak daun sirih atau  rebusan daun sirih (Piper betle L.) memiliki efektivitas yang sama dengan antibiotik komersial penisilin-dihidrostreptomisin untuk menghambat pertumbuhan bakteri, sehingga daun sirih dapat digunakan sebagai green antibiotic alternatif dalam pengobatan mastitis yang murah tanpa menimbulkan residu pada ternak dan resistensi antibiotika (Lutviandhitarani et al., 2015).

Berikut disampaikan penanganan tananman obat , dengan tujuan untuk a). menghasilkan produk tanaman obat terstandar, b). Memperoleh khasiat yang optimal, c). Mendapatkan nilai ekonomis yang tinggi. D). Menambah pendapatan

Contoh pembuatan Jamu Ternak Fermentasi

BAHAN : 

1.KENCUR    (segar)                 :   250 g

2.LENGKUAS (segar)                 :   125 g      

3.KUNYIT  (segar)                      :  125 g       

4.SAMBILOTO (serbuk)            : 250 g           

5.KAYU MANIS (Serbuk)          : 62,5 g       

6. Cabe  jawa   (Serbuk)           : 62,5 g   

7.JAHE   (segar)                          : 125 g

8.TEMULAWAK (segar)           :  125 g

9.DAUN SIRIH  (segar)             :  62,5 g  

10-T etes   Gula                         :  250 ml

11.EM 4  (botol kuning)           :  250 ml

12. AIR                                        :  10 Liter    -  

CARA PEMBUATAN

1).Sambiloto + kayumanis  ,  direbus  dengan  1 ltr. air

2).Semua bahan  segar dihaluskan  ditambah  air  2 ltr.

 3). disaring

4).Masukkan  rebusan  sambiloto  +  tetes  +  EM4  dan tambahkan air hingga  10 liter.dan diaduk sapai  rata.

5).  Simpan diember  bertutup., dan biarkan (Fermentasi ) Selama 6 hari.      

Demikian tulisan ini disampaikan , semoga dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi. Diharapkan tulisan dapat memberikan manfaat bagi para peternak dalam menangani kesehatan ternaknya yang dipelihara  sehingga ternaknya pada sehat dan produktivitasnya menigkat  dan pada giirannya memberi keuntungan yang optimal.