Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut kecuali


I. LETAK GEOGRAFIS
K
abupaten Gowa berada pada 119.3773° Bujur Barat dan 120.0317° Bujur Timur, 5.0829342862° Lintang Utara dan 5.577305437° Lintang Selatan.

Kabupaten yang berada di daerah selatan dari Selawesi Selatan merupakan daerah otonom ini, di sebelah Utara berbatasan dengan Kota Makassar dan Kabupaten Maros. Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Sinjai, Bulukumba dan Bantaeng. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Takalar dan Jeneponto sedangkan di bagian Baratnya dengan Kota Makassar dan Takalar.

II. WILAYAH ADMINISTRASI


Wilayah administrasi Kabupaten Gowa terdiri dari 18 kecamatan dan 167 desa/kelurahan dengan luas sekitar 1.883,33 kilometer persegi atau sama dengan 3,01 persen dari luas wilayah Propinsi Sulawesi Selatan. Wilayah Kabupaten Gowa sebagian besar merupakan dataran tinggi yaitu sekitar 72,26 persen. Ada 9 wilayah kecamatan yang merupakan dataran tinggi yaitu Parangloe, Manuju, Tinggimoncong, Tombolo Pao, Parigi, Bungaya, Bontolempangan, Tompobulu dan Biringbulu. Dari total luas Kabupaten Gowa 35,30 persen mempunyai kemiringan tanah di atas 40 derajat, yaitu pada wilayah kecamatan Parangloe, Tinggimoncong, Bungaya dan Tompobulu. Kabupaten Gowa dilalui oleh banyak sungai yang cukup besar yaitu ada 15 sungai. Sungai dengan luas daerah aliran yang terbesar adalah Sungai Jeneberang yaitu seluas 881 km² dengan panjang 90 km.

III. CURAH HUJAN


Curah hujan yaitu jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Serta alat untuk mengukur banyaknya curah hujan disebut Rain Gauge. Curah hujan diukur dalam jumlah harian, bulanan, dan tahunan. Curah hujan yang jatuh di satu daerah di Indonesia dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut:

- Bentuk medan/topografi.

- Arah lereng medan.

- Arah angin yang sejajar dengan garis pantai.

- Jarak perjalanan angin di atas medan datar


IV. GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Ritcher adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitude.

Air adalah salah satu sumber daya alam yang sifatnya sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Air merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui, sehingga mudah didapatkan oleh manusia. Karena sifat air yang sangat penting, maka kita perlu bersyukur karena air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Sebab jika air adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, maka untuk memulihkannya lagi memerlukan waktu yang sangat lama hingga jutaan tahun lamanya dan dapat dipastikan kehidupan di bumi akan sangat berbeda. Makhluk hidup memerlukan air setiap waktu. Selain untuk menjaga cairan tubuh dengan cara diminum, air juga menyokong proses fotosintesis pada tumbuhan. Bahkan selain itu, manusia memerlukan air untuk berbagai kebutuhan lain seperti mandi, mencuci dan lain sebagainya.

Siklus Air

Pernahkah kita berfikir mengapa air tidak habis meskipun semua makhluk hidup di dunia ini menggunakannya, bahkan dalam jumlah yang besar? Meskipun sedang musim kemarau, air masih saja ada meskipun tidak sebanyak ketika musim hujan. Hal ini tidak lepas dari yang namanya siklus air atau siklus hidrologi. Siklus air merupakan perputaran atau perjalanan air yang membentuk sebuah siklus sehingga air tidak habis terbuang dan hilang begitu saja. Siklus air tidak lepas dari proses terjadinya hujan. Siklus air dimulai dari proses penguapan oleh air laur dan sumber- sumber air yang ada di Bumi kemudian terjadinya hujan di wilayah daratan. Sebagian dari air hujan tersebut akan masuk ke dalam tanah menjadi air tanah, sebagian lagi akan mengalir ke laut atas maupun bawah permukaan tanah dan sebagian lagi akan menguap menjadi uap air yang lama kelamaan akan menjadi awan lagi. Setidaknya siklus air melewati beberapa tahapan antara lain sebagai berikut:

Evaporasi merupakan istilah untuk penguapan. Penguapan yang dimaksud adalah penguapan oleh air laut, air permukaan, dari tumbuhan, binatang dan juga manusia. Namun penguapan yang paling besar adalah yang bersumber dari air laut serta air permukaan yang ada di daratan, seperti sungai, rawa, macam-macam danau, dan lain sebagainya. Evaporasi ini akan menghasilkan uap air yang kemudian akan naik ke atas karena terbawa oleh angin hingga ke ketinggian tertentu.

Setelah terjadi evaporasi, kemudian uap air yang telah berkumpul di atas akan berpindah tempat karena tertiup angin. Pada ketingian tertentu dan seiring uang air yang terkumpul semakin banyak, uap terbesut jenuh dan menjadi titik- titik air. Nah proses berubahnya uap air menjadi titik- titik air inilah yang disebut dengan kondensasi.

Setelah perubahan uap air menjadi titik- titik air kemudian titik- titik air ini semakin deras sehingga membentuklah sebuah hujan. Hujan inilah yang disebut dengan presipitasi.

Infiltasi adalah tahapan dimana air hujan telah sampai ke permukaan tanah, yaitu ada yang meresap ke tanah namun ada yang di permukaan.

Itulah sedikit penjelasan mengenai tahapa dalam siklus air. Siklus air sama seperti halnya dengan proses terjadinya hujan. Kadar hujan di setiap daerah berbeda- beda,  hal ini kita kenal dengan istilah curah hujan. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi curah hujan yang akan kita bahas di bawha ini.

Faktor- faktor yang Mempengaruhi Curah Hujan

Banyak sedikitnya hujan rata- rata yang ada di suatu tempat memang berbeda- beda. Ada beberapa faktor yang mepengaruhi curah hujan yang ada di suatu tempat. Faktor- faktor tersebut memiliki kontribusi terhadap turunnya hujan. Beberapa faktor yang mempengaruhi curah hujan diantaranya sebagai berikut:

Sumber air atau laut merupakan sumber penguapan yang tentu saja akan mempengaruhi curah hujan di suatu tempat. Semakin dekat suatu tempat dengan laut maka curah hujan yang dimilikinya akan semakin tinggi. Sebaliknya, tempat yang jauh dari sumber air maka curah hujannya rendah. Hal ini karena kondensasi awan akan mencir sebelum mencapai tempat tersebut.

  1. Perbedaan Suhu tanah dan perairan

Perbedaan antara suhu daratan dan perairan juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi curah hujan. Apabila suhu tanah atau daratan lebih tinggi daripada perairan maka hujan akan sering terjadi di perairan, sebaliknya apabila suhu lebih tinggi di perairan daripada di daratan maka hujan akan lebih sering terjadi di daratan.

Faktor selanjutnya yang mempengaruhi curah hujan yang ada di suatu tempat adalah faktor arah angin. Angin merupakan media yang membawa awan menuju ke suatu tempat sebelum menurunkan hujan. Dengan demikian daerah- daerah yang kurang memiliki angin banyak maka, kemungkinan untuk turun hujan juga lebih kecil daripada daerah yang dilalui oleh banyak angin. Sebagai contoh daerah- daerah yang semacam ini adalah di padang pasir atau padang rumput yang biasa terdapat di Nusa Tenggara Timur.

Faktor ketinggian tempat adalah salah satu faktor yang sangat berpengaruh. Hal ini karena ketinggian tersebut menentukan banyak sedikitnya hujan yang turun. Apabila semakin tinggi suatu tempat, maka tempat tersebut memiliki curah hujan yang rendah. Sebaliknya semakin rendah suatu tempat maka curah hujannya semakin banyak. Hal ini karena tinggi tempat berpegaruh juga terhadap suhu udara. Semakin tinggi suatu tempat maka suhu udara yang yang dimiliki akan semakin rendah.

Faktor garis lintang adalah salah satu yang mempengaruhi curah hujan. Daerah yang memiliki curah hujan terbanyak adalah yang berada di lintang rendah atau mendekati garis khatulistiwa. Semakin jauh suatu tempat dengan khatulistiwa maka curah hujannya semakin sedikit.

Siapa bilang besar kecilnya wilayah tidak berpengaruh terhadap curah hujan? Ternyata luas daerah yang luas membuat curah hujan di daerah tersebut sedikit atau rendah. Sebaliknya apabila luas daratan tempit maka hujan akan lebih sering terjadi.

Deretan pegunungan bagaikan benteng yang menghalangi awan untuk mencapai daerah dari balik gunung, akibatnya daerah balik gunung memiliki curah hujan yang rendah. Apabila awan sampai menjumpai deratan gunung maka awan akan terus naik dan belum berhenti sebelum mampu melewati gunung. Dengan demikian daerah yang berada di sekitar pegunungan akan meiliki curah hujan rendah.

Nah demilikianlah faktor- faktor yang mempengaruhi curah hujan di suatu tempat. Semoga bermanfaat untuk semua.

Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut kecuali
ilustrasi cuaca dan iklim. altair.com

JATIM | 13 Juli 2021 16:15 Reporter : Edelweis Lararenjana

Merdeka.com - Cuaca adalah keadaan atmosfer yang menggambarkan beberapa hal seperti derajat panas atau dingin, basah atau kering, tenang atau badai, cerah atau berawan.Di Bumi, sebagian besar fenomena cuaca terjadi di lapisan terendah atmosfer planet, yaitu troposfer yang berada tepat di bawah stratosfer.

Cuaca mengacu pada suhu sehari-hari, curah hujan, dan kondisi atmosfer lainnya, sedangkan iklim adalah istilah untuk rata-rata kondisi atmosfer selama periode waktu yang lebih lama.Cuaca didorong oleh perbedaan tekanan udara, suhu, dan kelembapan antara satu tempat dengan tempat lainnya.

Perbedaan ini dapat terjadi karena sudut matahari di setiap titik tertentu, yang bervariasi menurut garis lintang. Perubahan cuaca dipengaruhi oleh berbagai faktor di sekitar wilayahnya. Inilah yang menyebabkan kondisi udara setiap pulau berbeda, karena sudut pemanasan matahari dan kemiringan sumbu bumi. Berikut penjelasan selengkapnya mengenai perubahan cuaca.

2 dari 4 halaman

Cuaca adalah keadaan suhu udara, tekanan udara, curah hujan, angin, sinar matahari pada waktu dan tempat tertentu. Dilansir dari laman sumber.belajar.kemdikbud.go.id, berikut ini adalah unsur-unsur pembentuk cuaca;

1. Sinar Matahari

Matahari adalah pengatur iklim di bumi yang sangat penting dan merupakan sumber energi utama di bumi. Energi matahari dipancarkan ke segala arah dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Penyinaran Matahari ke Bumi dipengaruhi oleh kondisi awan dan perbedaan sudut datang sinar matahari.

2. Suhu Udara

Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara yang bersifat menyebar dan berbeda-beda pada daerah tertentu. Persebaran secara horizontal menunjukkan suhu udara tertinggi terdapat di daerah tropis garis ekuator (garis khayal yang membagi bumi menjadi bagian Utara dan Selatan) dan semakin ke arah kutub suhu udara semakin dingin. Sementara, persebaran secara vertikal menunjukkan bahwa semakin tinggi tempat, maka suhu udara akan semakin dingin. Alat untuk mengukur suhu disebut termometer.

3. Kelembapan Udara (humidity)

Di dalam udara, terdapat air yang terbentuk karena penguapan. Semakin tinggi suhu udara, semakin banyak uap air yang terkandung di dalamnya. Hal ini berarti, udara yang ada menjadi semakin lembap. Jadi, Humidity adalah banyaknya uap air yang dikandung oleh udara. Alat pengukurnya adalah higrometer.

4. Awan

Awan adalah massa dari butir-butir kecil air yang larut di lapisan atmosfer bagian bawah. Awan adalah salah satu unsur dapat menunjukkan kondisi cuaca.

5. Curah Hujan

Curah hujan merupakan jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah dalam waktu tertentu. Untuk mengetahui besar-kecilnya curah hujan, biasanya digunakan alat yang disebut penakar hujan (Rain Gauge).

6. Angin

Angin adalah udara yang bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi (maksimum) ke daerah yang bertekanan rendah (minimum). Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh adanya perbedaan suhu udara. Jika suhu udara tinggi, maka tekanannya rendah dan sebaliknya. Alat untuk mengukur arah dan kecepatan angin disebut anemometer.

3 dari 4 halaman

Perubahan cuaca dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara, suhu, dan kelembapan antara satu tempat dengan tempat lainnya. Perbedaan ini dapat terjadi karena sudut Matahari di setiap titik tertentu, yang bervariasi menurut garis lintang.

Curah hujan yang jatuh di wilayah Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut kecuali
altair.com

Di Bumi, fenomena cuaca yang umum termasuk angin, awan, hujan, salju, kabut dan badai debu. Peristiwa yang kurang umum termasuk bencana alam seperti tornado, angin topan, topan, dan badai es.

Hampir semua fenomena cuaca yang familiar terjadi di troposfer (bagian bawah atmosfer). Cuaca memang terjadi di stratosfer dan dapat mempengaruhi cuaca di bagian bawah troposfer, tetapi mekanisme pastinya masih kurang dipahami.

Perubahan cuaca terjadi terutama karena adanya perbedaan tekanan udara, suhu dan kelembapan antara satu tempat dengan tempat lainnya. Perbedaan ini dapat terjadi karena sudut matahari di setiap tempat tertentu, yang bervariasi menurut garis lintang dari daerah tropis.

Dengan kata lain, semakin jauh dari daerah tropis, semakin rendah sudut matahari, yang menyebabkan lokasi tersebut menjadi lebih dingin karena penyebaran sinar matahari di permukaan yang lebih besar.

Kontras suhu yang kuat antara udara kutub dan tropis menimbulkan sel-sel sirkulasi atmosfer skala besar dan aliran jet. Sistem cuaca di lintang tengah, seperti siklon ekstratropis, disebabkan oleh ketidakstabilan aliran aliran jet. Sistem cuaca di daerah tropis, seperti monsun atau sistem badai petir yang terorganisir, disebabkan oleh proses yang berbeda.

4 dari 4 halaman

Ternyata, cuaca dan iklim adalah hal yang berbeda. Perbedaan mendasar antara keduanya yaitu luas wilayah cakupan dan waktu pengamatan. Dari dua perbedaan mendasar tersebut dapat disimpulkan perbedaan cuaca dan iklim adalah sebagai berikut, dilansir dari laman ilmugeografi.com:

  • Cakupan wilayah dan pengamatan mengenai cuaca lebih sempit dan terbatas, sementara cakupan wilayah dan pengamatan iklim lebih luas.
  • Waktu pengamatan terhadap cuaca di suatu daerah dapat dilakukan selama 24 jam, sementara waktu pengamatan iklim dilakukan selama kurun waktu 11-30 tahun.
  • Cuaca memiliki sifat yang cepat berubah dan tidak stabil, sementara iklim mempunyai sifat yang stabil dan sulit berubah.
  • Prediksi mengenai cuaca mudah dilakukan, sedangkan prakiraan iklim sulit dilakukan.
(mdk/edl)