Masa golden age merupakan masa tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak yang mana pada saat itu otak dan fisik mengalami pertumbuhan maksimal. Pengetahuan mengenai masa golden age dan apa yang perlu menjadi perhatian perlu diketahui bagi orang tua, pengajar, maupun pengasuh yang berinteraksi langsung dengan anak. “Kami ingin mengajak ayah dan bunda dan pengasuh maupun pendidik PAUD untuk belajar bersama tentang pentingnya perkembangan memori dan keterampilan eksekutif pada bayi,” ujar Elga Andriana, S.Psi., M.Ed, Ph.D, Dosen Psikologi UGM, dalam Webinar “Pentingnya Mendampingi Perkembangan Daya Pikir Anak di Masa Golden Age” pada Sabtu (2/10). Hanifah Nurul Fatimah, S.Psi., M.Sc. Dosen Psikologi UGM lainnya, menuturkan bayi sudah mempunyai daya berpikir meskipun dalam tahap yang masih sederhana yaitu untuk mengenali informasi dan stimulus yang ada di sekitarnya. “Fungsi eksekutif merupakan salah satu fungsi yang berperan penting dalam masa golden age,” ucapnya. Fungsi eksekutif yang terdiri dari aspek fleksibilitas berpikir, pengendalian diri, dan working memory merupakan sebuah keterampilan kognitif yang mampu menyokong kemampuan kognitif tingkat tinggi dalam melakukan perencanaan, melakukan prioritas, membuat keputusan, dan mengendalikan diri. “Bayi itu meskipun tidak bisa mengekspresikan secara verbal, mengomunikasikan secara verbal begitu ya, apa yang dia pikirkan, apa yang dia rasakan, tapi dia bisa menerima semua informasi apapun yang ditangkap oleh panca indranya,” papar Hanifah. Selain fungsi eksekutif, kemampuan mengingat anak dalam masa golden age perlu menjadi perhatian karena dapat memiliki dinamika yang kompleks dan memengaruhi proses perkembangan kognitif pada tahapan usia berikutnya. “Tanpa adanya kemampuan mengingat ini yang disimpan kemudian diingat kembali selang beberapa waktu, kita tidak akan mampu untuk belajar banyak hal di awal kehidupan,” jelas Ammik Kisriyani, S.Psi., M.A., Dosen Psikologi UGM, yang juga menjadi narasumber dalam webinar ini. Dengan menyadari potensi perkembangan anak pada masa golden age yang memberikan efek berkelanjutan diharapkan orang tua, pendidik, dan pengasuh dapat mendampingi anak secara maksimal pada masa ini sehingga anak dapat memiliki kemampuan kognitif dan perkembangan fisik yang baik. Selengkapnya disini. Penulis: Khansa tirto.id - Golden age pada anak merupakan tahapan perkembangan dan pertumbuhan emas yang terjadi di masa-masa awal kehidupannya terlahir di dunia. Menurut studi yang dipublikasikan California Department of Education (CDE), saat anak tumbuh, orangtua kemungkinan akan mencari petunjuk tentang apa saja yang akan dilakukan anak pertama kalinya. Setiap anak tentu memiliki kepribadian dan tingkah laku yang berbeda-beda, sama seperti orang dewasa, anak-anak mungkin memiliki sifat pemalu, periang, atau bahkan pemarah, karenanya sangat penting untuk memelihara pertumbuhan emosionalnya secara sehat.
Dengan memahami kepribadian anak, orangtua dapat membantunya untuk tumbuh dan berkembang dengan baik, serta memberikan perawatan yang sesuai. Seorang anak juga bisa terpesona dengan tangan, kaki, dan mulutnya. Di setiap tahap tumbuh kembangnya, yang dibutuhkan adalah cinta, pengertian, dan waktu dari orangtua.
Awal Tumbuh Kembang
Sebuah penelitian otak terbaru menunjukkan, dari usia kelahiran hingga tiga tahun adalah tahun paling penting dalam perkembangan anak. Beberapa cara berikut bisa dipertimbangkan saat awal tumbuh kembang anak.
Peran orang tua sangatlah penting di masa golden age ini. Berikut ini tahapan yang perlu diperhatikan seperti dikutip dari laman resmi Telkom. 1. Perhatikan Perkembangan Motorik Halus Motorik halus pada anak meliputi keluwesan jari jemari anak pada saat melakukan aktifitas halus, seperti melatih mengancingkan baju, mewarnai, menulis atau corat coret di kertas menggunakan pensil, menalikan tali sepatu, meronce, melipat kertas, menggunting, dan mewarnai. Motorik halus ini bermanfaat untuk kemampuan menulis anak, kreatifitas dan keterampilan tangan anak. 2. Perhatikan Perkembangan Motorik Kasar Melatih motorik kasar pada masa golden age juga sangatlah penting. Beberapa yang bisa dilakukan dengan cara melatih keterampilan memanjat, berlari, berenang, melompat, dan kegiatan olahraga lainnya. Melatih otot kasar sangat penting untuk usia golden age agar anak bisa mengendalikan otot-otot besar.
Baca juga: Tips Memilih Mainan Anak Sesuai Fase Perkembangan 0 Bulan-6 Tahun 3. Perhatikan Perkembangan Kognitif Perkembangan kognitif adalah perkembangan anak mengolah, mengategorikan maupun mengklasifikasi sesuatu yang terlihat oleh panca inderanya. Dalam melatih perkembangan kognitif ini, peran orangtua dan sekitar sangatlah diperlukan. Seringlah mengajak anak mendatangi suatu tempat baru, tempat hiburan, kebun binatang, pegunungan dan lain sebagainya kemudian minta anak untuk menceritakan pengalaman apa yang dia dapatkan dan apa saja yang dia lihat disana. Perkembangan kognitif ini sangat penting untuk masa depan anak yang bertujuan agar anak bisa berfikir logis, berbahasa baik, berperilaku menyenangkan dan mencintai alam. 4. Mengenali Gangguan Tumbuh Kembang Anak Terkadang, anak mengalami gangguan tumbuh kembang pada masa golden age. Kenali dan lakukan perbaikan secepatnya dengan berkonsultasi kepada psikologi atau dokter anak. Gangguan tumbuh kembang di antaranya gangguan interaksi sosial, gangguan bicara, gangguan motorik halus misalnya susah memegang gunting, gangguan motorik kasar seperti tidak mampu berlari, dan gangguan kognitif seperti tidak bisa mengenali warna pada usia TK. Sebaiknya orang tua waspada karena sangat berpengaruh untuk perkembangan anak di masa depannya. Selalu konsultasikan perkembangan anak kepada psikolog ataupun dokter anak. 5. Mengenali Potensi Anak Dukung anak mengembangkan potensi yang dimilikinya. Amati 8 potensi anak di bawah ini.
6. Mendukung Potensi Anak Dukung selalu potensi anak di usia golden age. Orang tua yang perhatian dan memahami pentingnya masa golden age anak harus memiliki pemahaman akan potensi anak agar potensi anak terarahkan dengan benar. Misalnya jika anak sangat menyukai dan berminat dengan musik, dukung ia untuk les musik, atau anak terlihat menonjol di bidang linguistik maka dukung anak untuk selalu berani berbicara di depan orang banyak. Jangan hancurkan potensinya dengan banyak melarang dan menakut-nakuti anak.
Baca juga:
Baca juga
artikel terkait
ANAK-ANAK
atau
tulisan menarik lainnya
Dewi Adhitya S. Koesno
Subscribe for updates Unsubscribe from updates
|