Metode yang tepat ketika belajar berpidato adalah metode

Ada empat metode pidato yakni metode impromptu, ekstemporan, manuskrip, dan memoriter. Setiap metode mengandung kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Di ranalino.id, hal-hal yang berhubungan dengan public speaking, termasuk pidato, dibahas dalam satu menu khusus.

Pernah menyaksikan orang terkejut ketika namanya dipanggil pembawa acara untuk menyampaikan pidato atau sambutan? Ada dua kemungkinan. Pertama, dia tidak dihubungi sebelumnya, kedua, dia pura-pura. Setelah berhasil mengatasi keterkejutannya, dia maju, mengambil alih pentas, menyampaikan pidato dengan sangat baik.

Apakah ada orang yang bisa seperti itu? Tentu saja ada. Bagaimana dia dapat melakukannya? Ada jam terbang yang banyak. Jam terbang banyak itulah yang membuat MC atau master of ceremony tidak ragu memanggilnya dan dia tidak melarikan diri dari kepercayaan itu. Dia mampu berpidato. Impromptu.

Betul. Impromptu adalah satu dari empat metode pidato. Selain impromptu, ada metode pidato ekstemporan, metode pidato manuskrip atau membaca naskah, dan metode pidato menghafal yang dikenal juga dengan istilah memoriter.

Setiap metode pidato tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Metode pidato memoriter tentu saja baik agar interaksi dengan audiens berjalan dalam bentuk eye contact, tetapi memerlukan kemampuan menghafal atau daya ingat yang baik. Tanpa itu, akan ada jeda selama proses pidato berlangsung. Bahkan bukan tidak mungkin akan berujung kekacauan, seperti tidak tersampaikannya pesan dengan baik.

Selain itu, tempat dan waktu penggunaan masing-masing metode pidato juga berbeda-beda. Pada acara resmi seperti upacara kenegaraan, tentu metode impromptu tidak bisa dipakai. Metode ekstemporan mungkin cocok digunakan pada kegiatan presentasi produk.

Artinya, siapa saja yang dalam pekerjaannya pasti melakukan kegiatan public speaking bernama pidato (speech), wajib memahami empat metode tersebut.

Empat Jenis dan Metode Pidato serta Penjelasannya

1. Pidato Impromptu.

Metode pidato impromptu membutuhkan banyak latihan yang kemudian membentuk ‘jam terbang’. Karena impromptu adalah pidato yang disampaikan tanpa persiapan sama sekali. Tanpa jam terbang yang cukup, tak ada seorang pun mampu melaksanakan metode ini.

Meski demikian, sesungguhnya Pidato impromptu adalah bentuk yang ‘sedikit lebih formal’ dari percakapan harian. Bukankah sebenarnya kita melaksanakan ratusan pidato impromptu setiap hari? Menyampaikan pendapat dalam diskusi, menasihati anak, memarahi kekasih yang tidak menepati janji, jika disampaikan dalam kalimat-kalimat panjang, adalah (sebut saja) cikal bakal pidato impromptu.

BACA JUGA  Sebutkan Ciri Ciri Reklame Beserta Penjelasannya

Yang membedakannya adalah formal dan tidaknya situasi. Pada pidato, ada panggung dan podium. Juga ada pendengar dalam jumlah banyak. Pada situasi kekasih sedang ingkar janji, pendengarnya cuma satu. Dengan demikian, melakukan pidato impromptu sebagai kegiatan formal tentu tidak semudah menggerutui kekasih.

Karena itulah, jam terbang menjadi penting. Ini berhubungan dengan mengatasi rasa gugup saat berhadapan dengan audiens, memahami teknik menggunakan microphone atau pengeras suara, dan bahasa tubuh yang tepat. Di Ruteng, metode pidato impromptu ini biasa juga disebut pidato todong. Artinya, yang berpidato ditodong begitu saja pada sebuah acara. Mau tidak mau, harus naik panggung. Itu.

2. Pidato Ekstemporan.

Metode pidato ekstemporan biasanya dipakai oleh pembicara atau pelaku public speaking yang sudah ahli atau sudah sangat berpengalaman. Yang berpidato biasanya menggunakan metode ini untuk tujuan presentasi produk atau sosialisasi.

Lebih baik setingkat di atas Pidato impromptu dari segi waktu persiapan. Maksudnya, pada pidato dengan metode ekstemporan, pembicara memiliki kesempatan membuat outline atau kerangka pidato; poin-poin yang akan dibicarakan.

Keunggulan Pidato metode ekstemporan terletak pada tingkat interaksi yang baik antara pembicara dengan audiens Di saat yang sama materi pidato terjaga karena telah dibuatkan kerangka sebelumnya.

Dalam penerapannya, pelaku public speaking yang menggunakan metode pidato ekstemporan ini dituntut untuk displin. Outline atau kerangka berpikir yang telah dibuat sebelumnya harus dipatuhi. Jika tidak, maka pidato akan melebar dan cenderung panjang. Atau bahkan kehilangan isinya sama sekali. Kemampuan bridging atau membangun jembatan percakapan sangatlah diperlukan.

3. Pidato Manuskrip atau Membaca Naskah.

Bagi pelaku public speaking, metode pidato manuskrip atau membaca naskah (menggunakan teks) ini sungguh menyelamatkan. Yang diperlukan hanyalah pemahaman tentang intonasi, stressing pada kata atau kalimat tertentu, serta mengatur jeda.

Pidato Metode manuskrip atau membaca naskah ini biasanya dilakukan untuk menyampaikan pernyataan-pernyataan resmi. Pidato kenegaraan, pidato sambutan peringatan hari besar nasional, penyampaian laporan keuangan, dan hal-hal serupa, sebaiknya dilakukan dengan menggunakan teks. Dalam hal ini, teks disiapkan dengan baik, memikirkan peluang multiinterpretasi, dan menggunakan basis data yang baik.

Jika tidak dilakukan sendiri (penyusunan teks) oleh orang/tokoh yang akan berpidato, penyusun teks atau naskah pidato wajib memikirkan kemampuan bernapas, kapasitas, dan hal-hal teknis lainnya. Dengan demikian, naskah pidato akan tersampaikan (dibaca) dengan baik sehingga tidak menimbulkan tafsir yang berbeda.

Pada cukup banyak situasi, pembaca naskah pidato (yang tidak disusunnya sendiri) mengalami kesulitan mengambil jeda, atau membuat stressing yang sesuai dengan maksud naskah. Untuk itu, jika metode ini ingin digunakan, maka pelaku public speaking harus memperoleh naskahnya sehari sebelum pidato tersebut dibacakan. Agar memiliki kesempatan melakukan latihan.

Metode Pidato ini akan berlangsung sangat baik jika naskah disusun sendiri. Tetapi pejabat publik seperti presiden, gubernur, bupati, pimpinan perusahaan, dan lain-lain biasanya tidak memiliki waktu menyusun naskah pidato. Karena itulah, naskah akan disusun oleh orang lain atau tim, dengan catatan, tim penyusunnya benar-benar mengenal karakter mereka; sampai pada kesesuaian antara diksi harian (yang biasa dipakai pada percakapan harian) dengan diksi dalam teks.

4. Pidato Memoriter

Ini metode pidato menghafal. Para peserta lomba pidato biasanya menggunakan metode Pidato memoriter atau menghafal ini. Prosesnya akan cukup panjang. Mulai dari melakukan riset, menulis naskah pidato, menghafalnya, dan menyampaikannya. Ingatan atau memori yang baik akan sangat menentukan keberhasilan penggunaan metode pidato ini.

Jika ingin menggunakan metode pidato ini, yang sangat dibutuhkan adalah konsentrasi. Pelaku public speaking yang ingin menggunakan metode ini sangat diharapkan untuk tidak mudah terdistraksi. Fokus menjadi kata kunci agar seluruh pesan tersampaikan dengan baik.

Pada beberapa kasus, ada pengguna pidato metode memoriter yang menjeda pidatonya sangat panjang karena lupa atau terdistraksi. Ini tentu sangat tidak diharapkan. Barangkali seperti kita yang hendak ‘menembak’ gebetan yang mendadak speechless atau kehilangan kata-kata karena dia tampil lebih cantik dan penuh pesona dari yang kita bayangkan. Akibatnya, kata-kata yang keluar hanya: Disana hujan terus, ya? Terus, tembaknya kapan? Kemampuan bridging sangat dibutuhkan pada situasi ini.

Beberapa hal yang juga perlu di perhatikan agar dapat tampil percaya diri ketika Berpidato sebaiknya kita menyiapkan dan Membuat kerangka pidato dengan baik ​ sehingga kita dapat jadikan acuan ketika menuliskan dan menyusunnya sebelum disampaikan kepada banyak orang

Kata Kunci : methode pidhato yaiku, metode pidhato dalam jawa

Halo, Sobat Pintar! Kira-kira kenapa ya ada gambar mikrofon di atas? Mikrofon sendiri merupakan salah satu alat bantu komunikasi yang digunakan seseorang di depan audiens. Tentu saja yang kita bahas kali ini bukan tentang mikrofonnya, melainkan komunikasi di depan umum atau audiens. Salah satu bentuk komunikasi di depan umum adalah pidato. Sobat Pintar pernah berpidato belum sebelumnya? Nah, kali ini kita akan mengulas banyak hal seputar teks pidato, mulai dari pengertian, tujuan, struktur, jenis, metode, hingga contoh pidato persuasif singkat tentang pendidikan. Yuk simak materinya berikut ini ya, Sobat!

Pengertian Teks Pidato

Pidato, dalam KBBI, KBBI,merupakan pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak, atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalaya. Dengan demikian, teks pidato dapat diartikan sebagai teks yang memuat ungkapan pikiran, gagasan atau pendapat, serta pengetahuan seseorang terhadap suatu hal yang nantinya akan disampaikan di depan orang banyak. Orang yang berpidato biasa disebut sebagai orator. Pidato sendiri memiliki beberapa tujuan dalam penyampaiannya.

Tujuan Teks Pidato

Teks pidato memiliki beberapa tujuan dalam penyampaiannya, yaitu :
-Sambutan atau sapaan : Teks pidato sering kali digunakan untuk menyapa para tamu atau audiens yang hadir. Contoh : pidato peresmian sebuah gedung dan pidato pembukaan pada sebuah acara. Tanda titik (.) tidakdipakai pada judul ataupun keterangan pengirim maupun tujuan pada surat.
-Informatif : Teks pidato juga bertujuan untuk memberikan informasi kepada audiens mengenai suatu peristiwa atau fenomena. Contoh : konferensi pers.
-Persuasif : Teks pidato juga memiliki tujuan lain untuk memengaruhi para pendengar. Pidato jenis ini umumnya berupa sebuah ajakan. Contoh : pidato penyuluhan tentang pentingnya vaksinasi covid-19.
-Rekreatif : tujuan dari teks pidato yang terakhir adalah menghibur para pendengarnya. Pada pidato kali ini, orang yang berpidato akan menyampaikan kalimat-kalimat yang menyenangkan untuk didengar.Contoh : Pidato dengan stand-up comedy.

Struktur Teks Pidato

Teks pidato memiliki struktur di dalamnya, berikut struktur teks pidato.
-Pembukaan : Pada bagian ini, biasanya berisi salam pembuka, sapaan kehormatan, ucapan syukur, dan pengantar ke topik utama pidato.
-Isi : struktur teks pidato yang kedua adalah isi. Bagian ini memuat informasi penting yang ingin disampaikan. Karena bagian isi merupakan inti dari struktur teks pidato, usahakan sobat menyampaikan informasi tersebut dengan data atau fakta pendukung agar pendengar semakin antusias untuk memerhatikan pidato yang disampaikan.
-Penutup : struktur teks pidato yang ketiga adalah penutup. Pada bagian ini biasanya memuat kesimpulan dari pidato yang disampaikan, dapat juga diisi nasihat (jika pidato persuasif), permintaan maaf jika terjadi kesalahan selama berpidato, ucapan terimakasih, dan salam penutup.

Jenis-Jenis Pidato

Berdasarkan tujuannya, teks pidato dibedakan menjadi empat jenis, yaitu :
-Pidato informatif, yaitu pidato yang bertujuan untuk menyampaikan informasi penting atau pengetahuanbaru kepada khalayak umum dengan tujuan agar mereka mengetahui, mengerti dan menerima informasi tersebut.
-Pidato argumentatif, yaitu pidato yang memuat argumentasi, dalil, alasan atau data untuk mendukung atau menolak suatu pernyataan opini, pendapat atau keyakinan tertentu. Agar argumentasi Sobat dapat diterima oleh khalayak umum, Sobat perlu mengemukakan data-data faktual, statistik, bukti-bukti maupun pendapat ahli.
-Pidato persuasif, yaitu pidato yang bertujuan agar audiens melakukan atau meninggalkan suatu tindakan, aksi, tingkah laku atau sikap tertentu sesuai dengan harapan pembicara (komunikator).
-Pidato rekreatif, yaitu pidato yang banyak menyelipkan humor atau lelucon di dalamnya. Pidato rekreatif juga disebut sebagai pidato kekeluargaan. Seorang pembicara hendaknya memiliki kemampuan menampilkan hal-hal yang dapat menciptakan suasana keramahtamahan, seperti lelucon dan humor yang dapat digunakan untuk meramaikan suasana.

Metode Pidato

Dalam berpidato, ada beberapa cara atau metode yang bisa digunakan loh, Sobat! Beberapa metode berpidato di antaranya metode impromtu, metode memoriter, metode naskah, dan metode ekstemporan.

Metode impromptu, yaitu metode pidato yang dilakukan secara langsung tanpa adanya persiapan terlebih dahulu. Biasanya metode ini digunakan oleh orang yang sudah ahli dalam berpidato.

Metode memoriter, yaitu metode pidato yang dilakukan dengan cara menghafalkan naskah teks pidato terlebih dahulu.

Metode naskah, yaitu metode pidato yang dilakukan dengan cara membacakan teks pada saat berpidato. Metode seperti ini biasanya digunakan dalam acara-acara formal untuk meminimalisir adanya kesalahan saat menyampaikan pidato.

Metode ekstemporan, yaitu Metode berpidato dengan cara mencatat atau menyiapkan konsep pidato secara garis besar. Metode ini sangat efektif dan kamu dapat mencatat poin-poin penting yang ingin kamu sampaikan.

Nah, kalau Sobat Pintar kira-kira lebih suka menggunakan metode yang mana nih?

Contoh Pidato Persuasif Pendidikan

Pentingnya Memiliki Kebiasaan Membaca

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Selamat Pagi!
Salam sejahtera untuk kita semua!
Yang terhormat, Bapak kepala sekolah SMAN 8 Jakarta,
Yang saya hormati, para bapak dan ibu guru SMAN 8 Jakarta,
Serta teman-temanku seperjuangan yang saya sayangai.

Pada pagi hari yang cerah ini, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga kita dapat berkumpul di aula sekolah SMAN 8 Jakarta dalam keadaan sehat. Amin.
Hadirin yang saya hormati,
Sebagai seorang pelajar, sudah selayaknya kita semua mencintai ilmu pengetahuan yang sebagian besarnya tertuang dalam buku-buku. Buku merupakan jendela ilmu karena dari sanalah kalian akan meraup banyak sekali wawasan, ilmu dan pengetahuan.
Jadilah generasi yang gemar membaca. Mengapa? Membaca akan mendatangkan banyak manfaat seperti;

  1. Meningkatkan wawasan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
  2. Meningkatkan kemampuan berpikir logis dan kritis.
  3. Memahami fenomena atau peristiwa yang ada di sekitar kita dengan baik.
  4. Meningkatkan peluang untuk sukses di bidang akademik maupun non-akademik.
  5. Melatih kecerdasan memori.
  6. Meningkatkan kemampuan berbahasa, terutama bahasa tertulis.
  7. Meningkatkan konsentrasi dan daya ingat.

Hadirin yang saya hormati,
Semua tokoh besar nasional maupun dunia pasti punya kegemaran membaca. Contohnya Bapak BJ.Habibie yang di perpustakaan pribadinya mengoleksi 5.000 buku. Sebagai generasi penerus bangsa, kita jangan kalah dengan beliau. Kita harus lebih banyak membaca supaya dapat mengikuti jejak langkah Bapak Habibie menjadi generasi yang gemilang.

Hadirin yang saya hormati,
Bila selama ini kita banyak menghabiskan waktu luang untuk bermain game atau mengakses media sosial berjam-jam sekedar mencari hiburan, maka mulai sekarang alihkanlah untuk membaca buku. Semoga dengan gemar membaca buku, kita menjadi orang-orang yang lebih bermanfaat.

Demikian yang dapat saya sampaikan, kurang lebihnya saya minta maaf. Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan ini.

Sampai Jumpa.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Nah, Segitu dulu ya, Sobat! untuk kelengkapan materinya, sobat bisa cek di fitur Belajar Pintar!

Writer : Khusnia