Payudara bengkak keras seperti batu saat hamil

Payudara bengkak keras seperti batu saat hamil

Freepik/rawpixel

Penyebab payudara sering terasa keras.

GridHEALTH.id – Perubahan yang dirasakan pada payudara, tentunya dapat membuat seorang wanita khawatir.

Pasalnya, payudara mempunyai peran yang penting bagi seorang wanita, yakni untuk memberikan susu kepada anaknya dan yang berkaitan dengan seksual.

Sehingga kejanggalan yang terjadi di payudara akan mendapatkan perhatian lebih. Selain nyeri, wanita mungkin pernah merasakan payudaranya terasa keras daripada biasanya.

Saat kondisi ini terjadi, wanita mungkin akan memikirkan hal yang terburuk, yakni kanker payudara.

Sebenarnya, payudara terasa keras, bukan merupakan salah satu gejala utama kanker dan biasanya terjadi karena hal yang masih bisa ditangani.

Berikut ini adalah beberapa kondisi yang menjadi penyebab payudara terasa keras, yuk simak!

1. Perubahan fibrokistik payudara

Melansir Mayo Clinic, Sabtu (15/01/2022), mengalami perubahan fibrokistik payudara bukan merupakan hal yang jarang terjadi. Perubahan ini dipengaruhi oleh fluktuasi hormon estrogen selama siklus menstruasi.

Gejala yang dirasakan yakni adanya benjolan atau penebalan di jaringan payudara, diikuti nyeri dan payudara terasa keras, serta keluarnya cairan berwarna hijau atau cokelat tua dari puting.

Perubahan fibrokistik payudara bisa terjadi pada wanita yang berusia 30-50 tahun atau masih subur.

Baca Juga: Mengatasi Nyeri di Satu Sisi Payudara, Tak Berkaitan dengan Siklus Haid

2. Tanda awal kehamilan

Payudara terasa keras juga bisa menjadi tanda awal dari kehamilan. Ini terjadi karena adanya perubahan hormon dalam tubuh wanita.

Selain keras, payudara juga akan nampak lebih besar daripada biasanya, berat, dan nyeri meskipun tidak tersentuh.

3. Produksi ASI menumpuk

Baca Juga: Ternyata Karena 10 Hal Ini Wanita Bisa Mengalami Nyeri Payudara, Catat

Saat menyusui, wanita mungkin akan terbiasa merasakan payudara terasa kencang, berat, dan nyeri di bagian puting, kondisi seperti ini sering disebut dengan engorgement atau payudara bengkak.

Payudara keras dan bengkak, terjadi saat jaringan payudara penuh dengan susu, darah, dan cairan lainnya. Ini biasanya terjadi pada beberapa hari-hari atau minggu pertama menyusui, dikutip dari Pregnancy Birth and Baby, Sabtu (15/01/2022).

4. Infeksi payudara

Infeksi atau mastitis, sering dialami oleh para wanita yang sedang menyusui. Infeksi menyebabkan peradangan, pembengkakan, dan kulit yang terasa keras di sekitar payudara.

Baca Juga: Perempuan Berdada Besar Disukai Pria Miskin, Tapi Wanita Ogah Dinikahi

Kondisi ini biasa terjadi saat Air Susu Ibu (ASI) tidak bisa keluar dari payudara, sehingga bakteri tumbuh tidak terkontrol.

Payudara keras merupakan kondisi yang umum dan akan membaik dengan sendirinya, tanpa memerlukan penanganan medis khusus.

Akan tetapi, payudara keras juga memerlukan pemeriksaan dokter jika diikuti oleh gejala lain, seperti berikut:

- Ditemukan benjolan yang kerasa di payudara, serta kemerahan.

- Merasakan nyeri atau sensasi terbakar ketika sedang menyusui.

- Mengalami demam.

- Puting payudara yang tadinya menonjol, tiba-tiba masuk dan tidak bisa ditarik.

- Adanya darah yang keluar dari puting.(*)

Baca Juga: Tanpa Operasi, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Memperbesar Payudara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Payudara bengkak keras seperti batu saat hamil

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Video Pilihan

Payudara bengkak keras seperti batu saat hamil
Saat hamil, tubuh perempuan membengkak, termasuk payudara. (Getty Images/idal)

Jakarta, CNN Indonesia -- Kehamilan membuat tubuh berubah. Bukan hanya perut membuncit, beberapa bagian tubuh seperti lengan dan paha juga membengkak. Perubahan yang cepat juga akan terasa pada payudara. Ia bertumbuh seiring meningkatnya level hormon estrogen dan progesteron.

Terkadang itu membuat perempuan merasa tidak nyaman. Maka, disarankan untuk mengganti bra dengan yang berbahan katun dan tidak menggunakan kawat penyangga. Pijat payudara juga bisa mengurangi perasaan tertekannya.

Mengutip Boldsky, berikut 10 perubahan yang terjadi pada payudara saat kehamilan.

Kesakitan

Hampir 90 persen perempuan hamil merasa payudaranya sakit. Seperti disinggung sebelumnya, itu disebabkan oleh naiknya level estrogen dan progesteron. Namun seiring proses kehamilan, rasa nyeri akan semakin berkurang.

Berat

Bagi sebagian perempuan, payudara yang terlihat besar dan penuh memang lebih cantik. Tapi itu juga terasa berat. Pembesaran payudara biasanya terjadi setelah usia kehamilan sekitar enam minggu. Itu juga didampingi rasa gatal dan kulit tertarik.

"Transparan"

Saat payudara membengkak, biasanya ia juga lebih "transparan". Perempuan jadi bisa melihat urat halus di dalamnya. Itu hanya disebabkan meningkatnya aliran darah menuju payudara. Akibatnya, urat menjadi lebih gelap dan seperti lebih menonjol ke permukaan.

Perubahan puting

Puting juga berubah seiring kehamilan. Bagian itu jadi lebih besar dan aerolanya meluas. Tidak lain, perubahan bentuk itu disebabkan peningkatan hormon pada tubuh yang hamil.

Menggelap

Selain membesar, puting dan aerola juga berubah warna menjadi lebih gelap. Sebabnya adalah pigmentasi yang lagi-lagi diakibatkan peningkatan hormon. Perubahan warna itu salah satu perubahan paling umum selama kehamilan.

Sensasi gelitik

Dari dalam payudara, biasanya juga terjadi reaksi tertentu yang mengakibatkan perempuan merasa tergelitik. Terkadang ada rasa gatal, lain waktu rasanya seperti tertusuk-tusuk. Itu juga perubahan payudara ekstrem saat hamil.

Bergelombang

Payudara tidak akan terus menerus mulus seperti sedia kala saat perempuan hamil. Beberapa akan merasa teksturnya menjadi seperti bergelombang. Itu normal, bukan benjolan berbahaya. Sebab, itu adalah jaringan atau produksi air susu yang menggumpal.

"Bocor"

Perubahan payudara selama hamil juga bisa menyebabkan suatu saat ada cairan berwarna kekuningan atau kecokelatan seperti "bocor" keluar. Itu biasanya terjadi pada minggu ke-16 kehamilan. Cairan itu disebut kolostrum. Ia akan terus diproduksi sampai saat menyusui.

Berbintik-bintik

Kelihatannya seperti mimpi menyeramkan saat aerola dan payudara perempuan dipenuhi bintik seperti jerawat. Warnanya kemerahan. Itu wajar terjadi, dan disebut dengan montgomery's tubercles. Jangan dipecah atau digosok, karena itu akan berakhir pada infeksi lebih parah.

Mengeras

Payudara juga lebih mengeras saat hamil. Ia bahkan masih mengeras meski telah melahirkan. Itu terjadi karena payudara mulai memproduksi susu sejak kehamilan. Karena air susu tersimpan terus selama bayi belum lahir, payudara pun mengeras dan terasa sangat nyeri.

(rsa/mer)

Kenapa payudara keras seperti ada batu?

Payudara yang keras dan terlihat bengkak bisa disebabkan oleh engorgement, perubahan hormon menjelang menstruasi, infeksi, dan tumor payudara. Untuk mengobatinya, Anda bisa mengompres dengan air hangat untuk meredakan nyeri dan melunakannya. Setelah itu, periksakan kondisi Anda ke dokter.

Mengapa payudara ibu hamil mengeras?

Payudara juga lebih mengeras saat hamil. Ia bahkan masih mengeras meski telah melahirkan. Itu terjadi karena payudara mulai memproduksi susu sejak kehamilan. Karena air susu tersimpan terus selama bayi belum lahir, payudara pun mengeras dan terasa sangat nyeri.

Apa yang harus dilakukan jika payudara mengeras?

Penanganan Payudara Bengkak.
Kompres dan pijat payudara. ... .
Kosongkan payudara. ... .
Konsultasikan pada dokter. ... .
Kompres hangat payudara. ... .
Kompres dingin payudara. ... .
3. Gunakan bra yang nyaman. ... .
Perhatikan makanan dan minuman. ... .
Minum obat penghilang nyeri..

Benjolan seperti apa di payudara saat hamil?

Tuberkel Montgomery adalah benjolan kecil pada puting susu dan areola (area sekitar puting yang berwarna gelap). Hal ini wajar terjadi selama kehamilan dan menyusui. Kelenjar Montgomery bertugas mengeluarkan kelenjar minyak (sebasea) yang membantu melumasi aerola dan puting susu selama kehamilan dan menyusui.