Panduan deteksi dini tumbuh kembang anak

Related PapersEl objetivo de trabajo es analizar el reciente flujo migratorio de Bolivia hacia España. Se hace una radiografía de estos procesos migratorios, teniendo en cuenta tanto los lugares de origen como los de destino, como un primer paso para comprender mejor la dinámica temporal de las migraciones y sus repercusiones tanto en origen como en destino. El principal hallazgo de este estudio es constatar las peculiares características de los inmigrantes bolivianos en España frente a otros colectivos de inmigrantes. Especialmente destaca su fuerte feminización, su menor tiempo de residencia y la aún débil reagrupación familiar, y su peculiar inserción en el mercado de trabajo (destacan las mujeres en el servicio doméstico y de cuidados); y como estos rasgos son determinantes de su integración y del envío de remesas, reafirmando que es la familia un actor principal de los procesos migratorios.

Modern visual arts education enables student's permanent creative expression, while art appreciation plays an equally important role. This article presents the results of a study that monitored the level of art appreciation abilities of 10-year-old primary school students from northeastern Slovenia utilizing a sample of 1,429 students (n = 1,429). The study explored wheth¬er there are differences with regard to gender and stratum. Results indicate that the level of appreciation abilities is rather average. No statistically significant differences were noted as regards stratum (urban, suburban), there were however gender-related differences as girls displayed a higher level of appreciation abilities. The results allow us to conclude that our visual arts education arena pays insufficient attention to the devel¬opment or art appreciation.

Este estudio analiza el proceso de transición demográfica del Perú en el ámbito de los países de América Latina y examina las grandes disparidades que encierran los procesos demográficos entre las zonas geográficas y regiones (luego de la creación de los gobiernos regionales en Perú, los departamentos pasaron a llamarse regiones en lenguaje informal) del país. Asimismo, caracteriza con detalle las transformaciones en las estructuras por edad de la población del país y sus regiones y los cambios que resultan de las relaciones de dependencia demográfica. Tomando como base esos cambios, localiza y cuantifica, según varias definiciones, los períodos de bono demográfico que las regiones pueden disfrutar. Mediante el cálculo de las relaciones de dependencia económica que combinan la dependencia demográfica con los perfiles de actividad laboral, ingresos y consumo de la población de las regiones, también cuantifica el bono demográfico en los sectores de educación, salud y pensiones, y clasifica las regiones de acuerdo con las mayores o menores ganancias económicas que el proceso demográfico les proporciona. La combinación de los perfiles de ingreso laboral y de consumo público y privado permite delinear los ciclos de vida económica de las distintas regiones del Perú, además de explorar algunos elementos relacionados con las fuentes de financiamiento público y privado de sus etapas deficitarias. En cada caso, el trabajo intenta identificar los grupos poblacionales que presentan las mayores necesidades y proporcionar algunas recomendaciones para la orientación de las políticas públicas.

•Judul: Policy Paper: Pokok-Pokok Pikiran Untuk Rancangan Peraturan Pemerintah Tentang Desa Adat •Penulis: Noer Fauzi Rachman, Yesua YDK Pellokia, & Nani Saptariani •Penyunting: R. Yando Zakaria •Penata letak: Candra Coret •Desain sampul: Candra & Erni •Penerbit: Forum Pengembangan Pembaharuan Desa (FPPD), Yogyakarta •Edisi: Pertama,Februari 2014•Tebal: 15,5 x 23 cm; vi + 124 halaman. Policy paper ini merupakan sumbangan Forum Pengembangan Pembaharuan Desa (FPPD) untuk menyelaraskan, menyebarluaskan, dan melakukan tinjauan ulang terhadap berbagai kebijakan terkait dengan Desa Adat seperti yang tercantum dalam UU No. 6/2014 tentang Desa. Tidak mudah memang ketika UU Desa ingin diturunkan dalam bentuk yang lebih operasional mengingat kondisi desa-desa adat nusantara dan juga pembacaan masyarakat di berbagai tingkatan ternyata telah melekat sedemikian rupa akibat sistem pengaturan serta tata kelola masyarakat desa selama ini.

Published by OHD Museum, Magelang, Indonesia, 2013

Setiap anak bertumbuh dan berkembang dengan kecepatan yang berbeda-beda. Bukan hal yang aneh jika terjadi pencapaian yang tidak sama antara satu anak dengan yang lainnya. Di masa pertumbuhan, anak-anak akan menunjukkan tumbuh kembang signifikan secara fisik maupun psikologis.

Semua pencapaian yang diraih oleh Si Kecil umumnya menyesuaikan dengan usianya. 

Secara fisik, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO telah membuat grafik pertumbuhan anak yang dijadikan salah satu alat untuk menentukan tingkat tumbuh kembang anak. Dari grafik tersebut, Mam dan dokter dapat memantau sekaligus mendeteksi jika terjadi gangguan tumbuh kembang secara fisik. 

Deteksi dini tumbuh kembang anak sangat bermanfaat untuk mengantisipasi dan mengatasi terjadinya gangguan tumbuh kembang. 

Tumbuh kembang anak terbagi atas dua hal, pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan berkaitan dengan hal yang bersifat kuantitatif alias dapat dihitung seperti tinggi, berat, atau panjang. Sementara perkembangan berkaitan dengan hal yang bersifat kualitatif dan tidak dapat dinilai dengan angka. Contohnya, meningkatnya keterampilan, kecakapan, kematangan mental dan psikologis, dan lainnya. 

Deteksi dini tumbuh kembang anak

Untuk melakukan deteksi dini gangguan tumbuh kembang anak, Mam dapat melakukan pengecekan berdasarkan pertumbuhan maupun perkembangan. Berdasarkan pedoman pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, deteksi tumbuh kembang anak terbagi atas dua bagian yakni pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan:

Dalam melakukan deteksi dini gangguan pertumbuhan, Si Kecil akan mengalami serangkaian pengukuran untuk menentukan status gizi anak di bawah 5 tahun berupa pengukuran berat badan terhadap tinggi badan, panjang badan terhadap umur atau tinggi badan terhadap umur, serta pengukuran indeks massa tubuh. Selain itu, terdapat juga pengukuran lingkar kepala anak untuk mengetahui apakah kepala anak dalam batas normal atau di luar batas normal.

Perkembangan:

Deteksi dini gangguan perkembangan bertujuan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan. Dalam deteksi dini gangguan perkembangan, ada serangkaian tes yang perlu dilakukan, yakni mengisi kuesioner pra skrining perkembangan, tes daya lihat, tes daya dengar, mengisi kuesioner masalah perilaku emosional, deteksi dini autis pada anak prasekolah dengan mengisi modified-checklist for autism in toddlers (M-CHAT), deteksi dini gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas.

Baca Juga: Nutrisi yang Penting untuk Dukung Tumbuh Kembang Anak

Salah satu faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak adalah malnutrisi. Kegagalan untuk memberikan nutrisi yang tepat dan seimbang dapat membuat Si Kecil mengalami gangguan tumbuh kembang. Jika dibiarkan, maka gangguan tumbuh kembang anak dapat berlarut dan menghambat tumbuh kembangnya dalam jangka panjang.

Sebagai salah satu aspek yang berperan besar dalam tumbuh kembang anak, Mam dapat menaruh perhatian lebih terhadap pemenuhan nutrisi yang cukup. Deteksi dini tumbuh kembang anak wajib dibarengi dengan kebiasaan mengonsumsi nutrisi yang cukup akan membantu pertumbuhan Si Keci yang juga membutuhkan inspirasi serta stimulasi. 

Konsumsi S-26 Procal Nutrissentials setiap hari sebagai salah satu #CaraPintarMam untuk memperkokoh fondasi belajar Si Kecil. Segelas susu ini mengandung tinggi Kolin, Asam Linoleat, serta Protein untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

Selain itu, S-26 Procal Nutrissentials juga mengandung berbagai nutrisi seperti Zat Besi, Zink, Asam Folat, Vitamin B kompleks serta Vitamin B12 dan lainnya. 

S-26 Procal Nutrissentials tersedia dalam rasa Vanila dengan berbagai varian ukuran mulai dari 400 gram, 700 gram, hingga 1400 gram.

Source : 

banpaudpnf.kemdikbud.go.id/upload/download-center/Buku%20SDIDTK_1554107456.pdf
p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/apa-saja-sepuluh-pedoman-gizi-seimbang
 

Bagaimana cara melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak usia dini?

Dilakukan dengan cara menggunakan pengukuran Berat Badan terhadap Tinggi Badan (BB/TB) dan pengukuran Lingkar Kepala Anak (LKA).

Pemeriksaan Sdidtk apa saja?

Pemeriksaan SDIDTK meliputi:.
Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan meliputi : a. Pengukuran Berat Badan. ... .
Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan meliputi : a. ... .
Deteksi Dini Penyimpangan Perilaku Emosional dan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas ( GPPH).

Alat Ddtk PAUD apa saja?

Paket DDTK dan P3K.
Timbangan 1 buah..
Meteran 1 buah..
Snellen chart 1 buah..
Alat ukur kaki 1 buah..
Alat ukur lingkar kepala 1 buah..
Kepingan warna 1 buah..
Gambar binatang 1 buah..
Bola 1 buah..

Skrining tumbuh kembang anak meliputi apa saja?

Sedangkan dalam skrining perkembangan, ada 4 aspek yang dinilai yaitu: Motorik kasar, motorik halus, sosialisasi dan kemandirian. Penilaian tersebut menggunakan tolak ukur (milestone) perkembangan pada tiap tahapan usia.