Apa yang dimaksud dengan identifikasi kebutuhan

IDENTIFIKASI KEBUTUHAN BELAJAR

A.    Konsep Kebutuhan Pembelajaran

Langkah awal yang dilakukan dalam mendesain pembelajaran yaitu dengan   mengidentifikasi   kebutuhan   pembelajaran  ketika mengalami   masalah   tentang   pembelajaran.   Kebutuhan   itu   muncul   karena adanya   kesenjangan   realita /   keadaan   saat   ini   yang   tidak   sesuai   dengan keadaan yang diharapkan

Identifikasi secara sederhana berasal dari bahasa inggris “to identify “ yang artinya mengenali. Sedangkan kebutuhan artinya segala sesuatu yang diperlukan oleh manusia. Dan belajar artinya proses pembentukan perilaku melalui pengetahuan. Jadi, identifikasi kebutuhan belajar adalah proses mengenali segala sesuatu yang diperlukan manusia selama belajar atau pembelajaran sebagai peserta didik, sehingga bisa menjadi landasan dalam penyusunan program belajar kedepannya.

Kebutuhan belajar setiap orang perlu diidentifikasi sebagai landasan penyusunan program belajar belajar. karena kebutuhan belajar yang telah diidentifikasi akan memberikan arahan kemana program itu ditujukan dan dijalankan kedepannya. identifikasi kebutuhan pendidikan dimulai dari identifikasi keadaan yang terjadi   pada   proses   pelaksanaan   pembelajaran   dengan     keadaan   yang diharapkan   pada   pembelajaran,   dilanjutkan   dengan   proses   pelaksanaan pemecahan masalah yang terjadi dalam pembelajaran dan evaluasi terhadap efektifitas dan efisiensi  pembelajaran.

 Identifikasi   kebutuhan   pembelajaran   tidak   hanya   dilakukan   oleh pendidik   (yang   di   dalamnya   terdiri   dari   pengajar   dan   pengelola   progam pendidikan),   dan   orang   tua   atau   masyarakat.   Akan   tetapi,   identifikasi kebutuhan pembelajaran juga bisa dilakukan oleh peserta didik itu sendiri. Jadi,   ada   tiga   kelompok   orang   yang   dapat   dijadikan   informasi   dalam mengidentifikasi   kebutuhan   intruksional,   yakni   peserta   didik,   masyarakat (wali murid) dan pendidik. Ketiga kelompok ini memiliki hubungan kerjasama dan partisipasi dalam mengidentifikasi kebutuhan pendidikan.

Menurut Morrison, Ross, dan Kemp (2007: 32), bahwa terdapat empat fungsi di dalam identifikasi kebutuhan belajar,yaitu sebagai berikut:

·         Identifikasi kebutuhan yang relevan dengan pekerjaan, yaitu masalah apa yang mempengaruhi hasil pembelajaran.

·         Mengidentifikasi kebutuhan yang mendesak terkait dengan masalah finansial, keamanan atau masalah lain yang mengganggu lingkungan pendidikan.

·         Menyajikan prioritas-prioritas untuk memilih tindakan.

·         Memberikan data basis untuk menganalisa efektifitas pembelajaran

Melihat dari fungsi diatas, maka identifikasi kebutuhan belajar sebagai titik evaluasi dalam merumuskan perencanaan baru untuk perbaikan program pembelajaran kedepannya, sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai seperti yang diharapkan.

B.     Melakukan Identifikasi Kebutuhan

Menurut Morrison, Ross, dan Kemp (2007: 36), ada   empat   tahap   dalam   melakukan   analisa kebutuhan belajar  yakni perencanaan (Planning), pengumpulan data (Collecting data), analisis data (Analyzing data), dan menyiapkan laporan akhir (Preparing the final report).

Perencanaan,  kegiatan pembelajaran yang baik selalu berawal dari perencanaan yang matang. Perencanaan yang matang akan memberikan hasil yang   optimal   dalam   pembelajaran.   Oleh   karena   itu,   guru   sebagai   subjek pembuat   perencanaan   pembelajaran   harus   mampu   membuat   progam pembelajaran sesuai dengan metode dan strategi yang dibutuhkan peserta didik. Dalam tahapan perencanan ini, hal yang perlu dilakukan yakni, menyiapkan atau membuat   klasifikasi   siswa,   kemudian   menentukan   siapa   saja   yang   akan terlibat dalam kegiatan, dan membuat cara mengumpulkan data.

Pengumpulan data bisa dilakukan dengan cara kuisioner, rangking, interview, kelompok diskusi kecil, dan lain-lain. hal yang perlu diperhatikan dalam tahap ini adalah besar kecilnya sampel dalam penyebarannya yang mempengaruhi hasil identifikasi.

Analisa data, setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisis data dengan pertimbangan ekonomi, rangking, frekuensi, dan kebutuhan. Membuat   laporan   akhir,   dalam   sebuah   laporan   kebutuhan pembelajaran mencakup empat bagian, yakni analisa tujuan, analisa proses, analisa hasil dengan table dan penjelasan singkat.

C.     Melakukan Identifikasi Kebutuhan Pembelajaran

Langkah-langkah dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik memiliki beragam versi menurut beberapa ahli. Menurut  M.  Atwi   Suparman  (2012)  ada   8   langkah   dalam mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran, yakni :

·         Mengidentifikasi kebutuhan instruksional

Sebagai titik tolak untuk melanjutkan pada langkah berikutnya. Mengemukakan prosedur mengidentifikasi kebutuhan instruksional, dan berhenti   setelah   diperoleh   prilaku   umum   yang   perlu diajarkan   pada   siswa.   Setelah   dilakukan   analisis   kebutuhan   instruksional dilanjutkan dengan perumusan Tujuan Instruksional Umum (TIU) atau dikenal dengan   istilah   Kompetensi   Dasar   (KD).   Perumusan   TIU   dapat   dikatakan sebagai hasil akhir dari analisis kebutuhan instruksional.

·         Melakukan Analisis Intruksional

menjabarkan perilaku umum menjadi perilaku yang lebih kecil atau spesifik serta mengidentifikasi hubungan antara perilaku spesifik yang satu dengan yang lainnya.

·         Mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa

merupakan   proses   mengetahui   prilaku   yang dikuasai siswa sebelum mengikuti pelajaran, bukan untuk menentukan prilaku prasyarat   dalam   rangka   menyeleksi   siswa   sebelum   mengikuti   pelajaran

·         Merumuskan tujuan instruksional khusus (TIK)

Hasil akhir dari kegiatan mengidentifikasi prilaku dan karakteristik awal siswa adalah menentukan garis batas antara perilaku yang tidak perlu diajarkan dan perilaku yang harus diajarkan kepada siswa. Perilaku yang akan diajarkan ini kemudian dirumuskan dalam bentuk Tujuan Instruksional Khusus(TIK).

·         Menuliskan tes acuan patokan

Tes ini bertujuan untuk mengukur  sejauh mana  tingkat keberhasilan  siswa  dalam mencapai tujuan instruksional. Hasil  pencapaian siswa ini  juga merupakan petunjuk sejauh mana tingkat  keberhasilan   sistem   instruksional   yang digunakan.

·         Menyusun strategi instruksional

Membahas hal-hal tentang   bagaimana   sebaiknya   seorang   guru   mengatur urutan kegiatan instruksionalnya setiap kali ia mengajarkan suatu bagian dari mata pelajarannya. Stategi instruksional berkaitan dengan metode, media yang digunakan,   waktu   pelaksanaan,   dan   berapa  besar  usaha  yang harus dilaksanakan guru dan siswa dalam mencapai tujuan instruksional.

·         Mengembangkan bahan instruksional berdasarkan strategi instruksional dan tes yang telah di susun.

Bahan instruksional  dapat   dikembangkan   sesuai   dengan   bentuk  kegiatan intruksionalnya. Seluruh bahan instruksional tersebut dikembangkan melalui proses yang sistematis atas dasar prinsip belajar dan prinsip intruksional, yaitu dapat berupa: pengembangan bahan belajar mandiri, pengembangan bahan pengajaran konvensional, dan pengembangan bahan PBS (Pengajar, Bahan,Siswa).

·         Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif

Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan ditengah proses kegiatan, tujuannya untuk menilai kegiatan yang berlangsung apakah sesuai perencanaan atau tidak, sehingga bisa menghasilkan perencanaan baru yang lebih baik. Faktor   yang   dievaluasi adalah pelaksanaan kegiatan intruksional dengan menggunakan bahan belajar, pedoman pengajaran, pedoman siswa, dan tes.

Sehingga dapat disimpulkan, identifikasi kebutuhan belajar bertujuan untuk mengetahui kesenjangan yang terjadi dengan yang diharapkan, sehingga bisa dicarikan penyelesaian atau perencanaan baru dalam penyelenggaraan pembelajaran. Selain itu, untuk mencapai kompetensi yang belum dilakukan dengan baik oleh peserta didik melalui strategi baru dalam pembelajaran.

SUMBER REFERENSI :

Apa yang dilakukan pada tahap identifikasi kebutuhan?

Mengidentifikasi Kebutuhan Pelanggan.
Mengumpulkan Data Mentah Dari Pelanggan. ... .
Menginterpretasikan Data Mentah Menjadi Kebutuhan Pelanggan. ... .
Mengorganisasikan Kebutuhan Menjadi Beberapa Hierarki yang Terdiri dari Kebutuhan Primer dan Sekunder. ... .
Menetapkan Derajat Kepentingan Relatif Setiap Kebutuhan..

Apa yang dimaksud dengan identifikasi?

Identifikasi adalah suatu proses yang cukup sering kita lakukan dalam kegiatan sehari-hari. Pengertian Identifikasi yaitu suatu konsep yang berkaitan dengan identitas diri, di mana terjadi kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama persis (identik) dengan pihak lain.

Apa yang dimaksud dengan identifikasi kebutuhan pembelajaran?

Jadi pengertian Identifikasi kebutuhan belajar adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk meneliti dan menemukan hal-hal yang diperlukan dalam belajar dan hal-hal yang dapat membantu tercapainya tujuan belajar itu sendiri, baik itu proses belajar yang berlangsung di lingkungan keluarga (informal), sekolah (formal) ...

Mengapa kita perlu mengidentifikasi kebutuhan belajar?

Tujuan dari mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar adalah untuk memberikan kesempatan kepada murid untuk belajar secara natural dan efisien. Namun demikian, sebagai guru, kadang-kadang kita secara tidak sengaja cenderung memilih gaya belajar yang sesuai dengan gaya belajar ...