Rangkaian star delta adalah rangkaian yang digunakan untuk mengoperasikan peralatan elektronik yang menggunakan kabel listrik 3 phase dan membutuhkan daya cukup tinggi. Show Misalnya untuk motor 3 phase atau pemanas listrik yang membutuhkan daya diatas 5000 Watt atau 5 KW (Kilo Watt), sebaiknya kita menggunakan rangkaian star delta dalam mengoperasikannya. Kelebihan Rangkaian Star dan DeltaMengapa sih kita perlu menggunakan koneksi star dan koneksi delta ini?
Sistem KerjaGambar di bawah ini adalah salah satu bentuk dari motor 3 phasa yang banyak digunakan di industri. Pada gambar diatas tampak terminal motor yang rangkaian kontrolnya terdiri 3 kumparan yaitu :
Dengan demikian ada 6 buah terminal yang ada di motor. Rangkaian StarSelanjutnya agar lebih mudah dalam penjelasan mengenai hubungan star dan delta, kita ambil contoh peralatan motor listrik 3 phasa. Jika kita membuat hubungan star maka yang terjadi pada kumparan motor tersebut adalah sbb: Gambar di atas menunjukan susunan kumparan motor yang dihubungkan secara star yang bentuk susunannya mirip seperti lambang mobil mercy. Pada gambar tampak bahwa terminal W2, U2, dan V2 digabung menjadi satu. Gambar di bawah ini, terlihat kondisi terminal motor yang sudah diatur sedemikian rupa untuk hubungan antar kumparan motor secara star. Sesuai dengan standar hubungan star pada kumparan motor, maka pada gambar terminal motor diatas ada bagian terminal motor yang digabung satu dengan yang lainnya dengan menggunakan lempengan tembaga, terminal motor tersebut adalah U2, V2, dan W2. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari hubungan antar kumparan motor secara star:
Dengan demikian, untuk rangkaian star cocok digunakan untuk memulai putaran awal pada motor listrik. Rangkaian DeltaSelanjutnya jika kita membuat hubungan kumparan motor sistem delta, maka yang terjadi pada kumparan motor adalah sbb: Gambar diatas menunjukan susunan kumparan motor yang dihubungkan secara delta yang bentuknya mirip segitiga yang merupakan lambang delta. Masing –masing sudut dari segitiga, merupakan pertemuan 2 ujung kumparan motor, yaitu terminal W2 – U1, U2 – V1 dan V2 – W1. Gambar dibawah ini menunjukkan kondisi terminal motor yang sudah diatur sedemikian rupa agar hubungan antar kumparan motor secara delta. Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari hubungan antar kumparan motor secara delta:
Hubungan kumparan motor secara delta sering digunakan pada motor–motor dengan kapasitas yang kecil (dibawah 5 KW / 5000 Kilo Watt) atau biasa digunakan dengan kombinasi hubungan kumparan secara star untuk motor-motor diatas 5 KW / 5000 Kilo Watt. Kombinasi Rangkaian Star dan DeltaCara mengkombinasikannya adalah dengan mengoperasikan motor secara star dahulu, setelah motor berputar dan beberapa detik kemudian barulah ubah menggunakan koneksi secara delta. Berikut ini adalah contoh rangkaian lengkap dengan barang-barang yang diperlukan untuk membuat rangkaian star delta yang biasa digunakan untuk mengoperasikan motor 3 phasa. BreakerBerfungsi untuk memutus dan mengalirkan sumber listrik ke rangkaian. Magnetic ContactorBerfungsi untuk memutus dan mengalirkan sumber listrik ke motor 3 phasa. Pada rangkaian terdapat 3 buah kontaktor yang mengatur posisi star atau delta koneksi kumparan motor. Jika rangkaian sedang pada mode star, maka yang aktif kontaktor A dan C. Jika mode delta aktif, maka kontaktor yang aktif adalah A dan B. Termal OverloadBerfungsi untuk membatasi aliran listrik, jika melebihi batas yang kita tentukan maka otomatis akan memberhentikan putaran motor. RelayBerfungsi untuk mendukung rangkaian star delta beroperasi dengan baik. TimerBerfungsi untuk mengatur waktu perpindahan dari star ke delta. Select SwitchBerfungsi untuk mengatur rangkaian star ke delta berjalan secara otomatis ataupun manual. Pilot LampBerfungsi sebagai indikator rangkaian, lampu akan menyala apabila rangkaian star delta berjalan secara otomatis. Bush Bar Untuk Jalur NetralBerfungsi untuk membuat pengkabelan jalur netral pada rangkaian tersusun secara rapi. Tombol Off, Star, DeltaBerfungsi untuk menjalankan rangkaian apabila berada di mode manual, sehingga motor akan beroperasi jika tombol star ditekan dan akan berpindah ke delta, apabila tombol delta ditekan. Terminal KabelBerfungsi untuk membuat pengkabelan dari rangkaian star delta ke motor lebih rapi KabelUntuk Kabel jalur kontaktor ke motor, ukuran disesuaikan dengan motor yang akan dikontrol. Sedangkan kabel rangkaian antar kompenen pendukung rangkaian star delta adalah 1 x 0,75 juga sudah cukup Box PanelUntuk menyimpan peralatan-peralatan yang pendukung rangkaian star delta tersebut diatas. Semakin menarik kan pembahasan kita mengenai kelistrikan? Jangan lupa untuk mampir ke artikel lainnya di blogpost www.s-gala.com ya! Segera kontak CS kami untuk mendapatkan informasi peluang bisnis menarik terkait alat-alat listrik.
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa dalam dunia elektronika dan kelistrikan, kita mengenal yang namanya motor listrik. Ada beberapa jenis motor listrik yang harus dikenal, mulai dari motor listrik 1 fasa sampai dengan 3 fasa. Selain itu ada beberapa jenis motor lainnya mulai dari motor DC, motor servo, motor stepper, dan masih banyak lagi yang lainnya. Kali ini belajarelektronika.net akan fokus berbagi informasi mengenai motor listrik 3 fasa mulai dari pengertiannya sampai dengan prinsip kerjanya. Bagi anda yang ingin tahu informasi lengkapnya, bisa simak ulasan berikut. Pengertian Motor Listrik 3 Fasa Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya. Perbedaan fasa pada motor 3 phase didapat langsung dari sumber. Hal tersebut yang menjadi pembeda antara motor 1 fasa dengan motor 3 fasa. Secara umum, motor 3 fasa memiliki dua bagian pokok, yakni stator dan rotor. Bagian tersebut dipisahkan oleh celah udara yang sempit atau yang biasa disebut dengan air gap. Jarak antara stator dan rotor yang terpisah oleh air gap sekitar 0,4 milimeter sampai 4 milimeter. Terdapat dua tipe motor 3 fasa jika dilihat dari lilitan pada rotornya, yakni rotor belitan (wound rotor) dan rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor). Motor 3 fasa rotor belitan (wound rotor) adalah tipe motor induksi yang lilitan rotor dan statornya terbuat dari bahan yang sama.
Sedangkan motor 3 fasa rotor sangkar tupai (squirrel-cage rotor) adalah tipe motor induksi yang konstruksi rotornya tersusun dari beberapa batangan logam yang dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor, kemudian pada setiap bagiannya disatukan oleh cincin. Akibat dari penyatuan tersebut, terjadi hubungan singkat antara batangan logam dengan batangan logam yang lainnya.
|