Maha Rsi yang menulis ayat-ayat Reg Weda mandala IV adalah Maha Rsi

Para Rsi penerima wahyu adalah Sapta Rsi. Kata Sapta Rsi berasal dari kata Sapta dan Rsi. Sapta berarti tujuh, sedangkan Rsi artinya orang yang berpandangan benar dan cemerlang berkat tapa, bratha, yuga, dan semadhi. Selain itu, seorang Rsi juga memiliki kesucian sehingga dapat melihat hal-hal yang lampau, sekarang dan akan datang.

Sapta Rsi merupakan kelompok orang suci yang dianggap sebagai Nabi Penerima Wahyu suci Veda. Istilah Rsi tidak sama dengan pendeta, Rsi dahulu adalah “Maha Rsi” yang artinya Rsi Utama atau Rsi Agung. Adapun ketujuh Sapta Rsi penerima wahyu adalah sepert berikut ini.

1. Rsi Gretsamada, adalah Maha Rsi yang dihubungkan dengan turunnya ayat-ayat suci Veda terutama Rgveda Mandala II. Beliau dikatakan putra dari Rsi Sanaka yang merupakan seorang Rsi yang sangat terkenal, terhormat pada masa itu. Dengan demikian, Maha Rsi Gretsamada adalah keturunan Maha Rsi Sanaka.

2. Rsi Wiswamitra, adalah merupakan Rsi kedua yang sering disebut-sebut. Beliau diduga sebagai penerima wahyu, ayat-ayat Veda Mandala III ada sebelum Rsi Wiswamitra, kemudian digabungkan dengan ayat-ayat yang diterima olehnya dalam satu Mandala. Seluruhnya Mandala III diduga berasal dari keluarga Wiswamitra. 3. Rsi Wamadewa, Beliau dihubungkan dengan ayat-ayat

Mandala IV di dalam ayat-ayat Rgveda. Mengenai riwayat hidup Rsi Wamadewa tidak banyak diketahui. Mantra-mantra yang ada di Mandala IV hampir semua dikatakan diterima oleh Maha Rsi Wamadewa. Hanya saja salah satu mantra yang terpenting, yaitu Gayatri Mantra tidak terdapat di Mandala IV, tetapi diletakkan di Mandala III. Dikatakan di dalam cerita bahwa Maha Rsi Wamadewa sudah mencapai kesucian sejak masih dalam kandungan, sehingga tidak mengalami kelahiran melalui saluran biasa.

Diunduh

dari

4. Rsi Atri, banyak dirangkaikan dengan turunnya ayat-ayat yang dihimpun dalam Mandala V dalam Rgveda. Tidak banyak mengenal mengenai Maha Rsi ini. Nama Atri juga dihubungkan dengan keluarga Angiras. Banyak dugaan yang memberi petunjuk bahwa nama Atri dan keluarganya dirangkaikan dengan turunnya wahyu-wahyu suci. Nampaknya bukan hanya Maha Rsi Atri saja yang menerima wahyu untuk Mandala ini, tetapi Druva, Prabhuvasu, Samvarana, Ghaurapiti, Putra Sakti, dan Samvarana.

5. Rsi Baradvaja Mandala VI tergolong himpunan ayat-ayat suci yang diturunkan melalui Maha Rsi Bharadvaja. Menurut keasliannya, buku yang ke-VI nampaknya lebih tua dari buku yang ke-V, tetapi dalam urutannya telah ditetapkan bahwa sesudah buku ke-V. Hampir seluruh isi Mandala VI ini adalah kumpulan dari Maha Rsi Bharadwaja.

6. Rsi Wasista Buku Mandala VII merupakan himpunan yang diturunkan melalui Maha Rsi Wasista dan keluarganya. Dari catatan yang ada, seperempat dari Mandala VII diturunkan melalui putranya bernama Sakti.

7. Rsi Kanwa merupakan Maha Rsi yang ke VII dan dipercaya sebagai penerima wahyu Veda yang dihimpun dalam Mandala VIII. Mandala inilah sebagian besar memuat mantra-mantra yang diturunkan melalui keluarga Kanwa. Berdasarkan pendekatan historis, Veda diturunkan pertama kali pada zaman Krta Yuga.

Kemudian dipelihara pada zaman Dwapara Yuga sehingga pada masa ini sangat perlu adanya kodifikasi Veda oleh Bhagawan Wyasa atau Bhagawan Krishna Dwipayana. Siswa-siswa yang membantu Beliau adalah:

1. Bhagawan Pulaha, khusus menghimpun mantra-mantra menjadi Rgveda Samhita.

2. Bhagawan Jaimini, khusus menghimpun mantra-mantra yang kemudian dikenal dengan Samaveda Samhita. 3. Bhagawan Waisampayana, khusus menghimpun

mantra-mantra yang kemudian dikenal dengan himpunan Yayurveda Samhita.

4. Bhagawan Sumantu, khusus menghimpun mantra-mantra kemudian dikenal himpunannya sebagai Atharwaveda Samhita.

Diunduh

dari

Tugas Kelompok

Siswa membentuk kelompok masing-masing beranggota 5 orang, kemudian diskusikan perintah-perintah di bawah ini.

1. Jelaskan hubungan Veda Sruti dan Smrthi!

2. Jelaskan perbedaan Kitab Suci dengan dengan buku biasa. 3. Presentasikan hasil diskusimu.

Penilaian Rubrik No Aspek Penilaian Rentangan Penilaian Total Skor 1 2 3 4 1 Kerjasama 2 Keakuratan Materi 3 Tanggung jawab

4 Percaya diri dalam menyampaikan materi Jumlah Skor diperoleh :

Keterangan:

Nilai 4 = A (sangat baik) Nilai 3 = B (baik) Nilai 2 = C (cukup)

Nilai 1 = D (sangat kurang)

Evaluasi

I. Uraian Singkat!

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Apakah yang maksud dengan Veda?

2. Sebutkan sifat-sifat Veda!

3. Sebutkan Sapta Rsi penerima Wahyu!

4. Sebutkan bagian-bagian Vedangga serta artinya! 5. Sebutkan bagian-bagian Upaveda beserta artinya! 6. Apakah fungsi Veda? Jelaskan!

7. Sebatkan bagian-bagian catur Veda! 8. Sebutkan bagian-bagian Sapta Kanda! 9. Sebutkan bagian-bagian Asta Dasa Parwa! 10. Mengapa Veda takut kepada orang bodoh?

Diunduh

dari

Tugas Kelompok

Siswa membentuk kelompok masing-masing beranggota 5 orang, kemudian diskusikan perintah-perintah di bawah ini.

1. Jelaskan hubungan Veda Sruti dan Smrthi!

2. Jelaskan perbedaan Kitab Suci dengan dengan buku biasa. 3. Presentasikan hasil diskusimu.

Penilaian Rubrik No Aspek Penilaian Rentangan Penilaian Total Skor 1 2 3 4 1 Kerjasama 2 Keakuratan Materi 3 Tanggung jawab

4 Percaya diri dalam menyampaikan materi Jumlah Skor diperoleh :

Keterangan:

Nilai 4 = A (sangat baik) Nilai 3 = B (baik) Nilai 2 = C (cukup)

Nilai 1 = D (sangat kurang)

Evaluasi

I. Uraian Singkat!

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Apakah yang maksud dengan Veda?

2. Sebutkan sifat-sifat Veda!

3. Sebutkan Sapta Rsi penerima Wahyu!

4. Sebutkan bagian-bagian Vedangga serta artinya! 5. Sebutkan bagian-bagian Upaveda beserta artinya! 6. Apakah fungsi Veda? Jelaskan!

7. Sebatkan bagian-bagian catur Veda! 8. Sebutkan bagian-bagian Sapta Kanda! 9. Sebutkan bagian-bagian Asta Dasa Parwa! 10. Mengapa Veda takut kepada orang bodoh?

asta aiswarya : adalah delapan sifat Tuhan

awatara : adalah penjelmaan Tuhan ketika alam semesta

terancam kehancuran

bhagavadgita : adalah nyanyian Tuhan (Pancama Veda)

bhakti : adalah menghormat, tunduk, melayani dengan tulus ikhlas

bhahuda : adalah pandita penasihat raja

bajra : adalah genta yang dipakai untuk menimbulkan bunyi dalam upacara yajña

bramavidya : adalah ilmu ketuhanan Hindu

cetik : adalah racun untuk membunuh orang lain yang

dikirim secara gaib dari jarak jauh

cakra : adalah senjata sakti milik Krishna yang bisa kembali sendiri setelah melukai musuhnya. senjata ini dapat digerakkan dengan pikiran

guru lagu : adalah irama panjang/intonasi pengucapan

itihasa : adalah bagian daripada Veda berisi cerita kepahlawanan

jadul : adalah akronim dari zaman dahulu untuk mengungkapkan hal yang dianggap sudah kuno

karmaphala : adalah hukum sebab akibat

kirtanam : adalah menyebutkan nama suci Tuhan secara berulang- ulang

konversi : adalahmengubah dalam hal ini mengubah agama

yang dipeluk sebelumnya

loka palasraya : adalah melayani umat dengan cara mengantarkan

upacara

mahabharata : adalah cerita tentang keluarga Pendawa dan Kurawa

mantra : adalah wahyu Tuhan, lagu pujian

monoteisme : adalah paham tentang satu Tuhan

narayana : adalah gelar Sang Hyang Widhi

neraka loka : adalah alam neraka

orientalis : adalah mereka yang memberikan kajian tentang masyarakat timur

panca gita : adalah lima jenis suara yang wajib ada dalam upacara agama

pandita : adalah sulinggih dwijati

pinandita : adalah pemangku ekajati

politeisme : adalah paham tentang banyak Tuhan

Glosarium

Diunduh

dari

purana : adalah cerita yang mengandung ajaran kebenaran

rajasika yajña : adalah upacara yajña dengan motivasi untuk memamerkan

kekayaan dan kekuasaan

ramayana : adalah cerita tentang perjalanan rama dewa

reinkarnasi : adalah menjelma/terlahir kembali

sapta rsi : adalahtujuh maharsi penerima wahyu

sapta timira : adalah tujuh kegelapan penyebab kesombongan/kemabukan

sat atatayi : adalah enam cara melakukan pembunuhan secara kejam

sattwika yajña : adalah yajña yang dilakukan secara benar

sloka : adalah lagu pujian berbahasa jawa kuno

surga loka : adalah alam surga

surya sevana : adalah puja pemujaan kepada Dewa Surya

tamasika yajña : adalah yajña dengan motivasi untuk mendapat untung tri rnam : adalah tiga jenis hutang umat manusia kepada, Tuhan, orang

tua, dan guru

tri hita karana : adalah tiga penyebab kebahagiaan

veda : adalah kitab suci agama hindu

veda vakya : adalah ucapan veda atau kata mutiara

yajña : adalah korban suci tanpa pamrih kepada Tuhan

yazamana : adalah mereka yang menyelenggarakan upacara yajña

Diunduh

dari

Tabel I: Perilaku yang Mencerminkan Nilai-nilai Budi Pekerti Luhur

NO NILAI DESKRIPSI / INDIKATOR

1 Adil

• Mengatur pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai dengan kedudukan dan peranan dalam organisasi atau masyarakat.

• Selalu menghindarkan diri dari sikap memihak.

• Bersikap proporsional baik terhadap diri sendiri, maupun orang lain dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2 Baik sangka • Berpikir positif dan bersikap optimis.• Bersikap dan berperilaku yang menunjukkan sikap percaya terhadap orang lain. • Menghindari anggapan yang buruk sangka terhadap orang lain.

3 Berani memikul resiko

• Melakukan eksperimen terhadap berbagai tantangan hidup maupun keilmuan. • Melakukan suatu pekerjaan dengan penuh tanggung jawab dan disiplin. • Mengupayakan keberhasilan menghadapi kehidupan di masa depan. • Belajar mandiri secara teratur dan bertanggung jawab.

• Menghindari perilaku tidak bertanggung jawab terhadap tugas yang dikerjakan. 4 Berpikiran jauh ke depan

• Melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi masa depan.

• Menghindari sikap dan tindakan “mumpung masih muda” dan menghindari pandangan “apa yang dilakukan hari ini untuk dinikmati hari ini”.

5 Bijaksana • Berucap dan bertindak untuk kebaikan dan kebenaran.• Menghindari sikap suka mendendam. 6 Cerdas

• Menunjukkan sikap cerdas dalam berbagai situasi dalam rangka mencapai keunggulan diri.

• Menghindari sikap memfitnah dan sikap adu domba. 7 Cermat • Mengerjakan setiap pekerjaan dengan teliti dan penuh minat.• Menghindari sikap menggampangkan suatu pekejaan.

8 Efisien • Hidup tidak berlebih-lebihan.• Menyadari bahwa pengeluaran harus lebih kecil daripada yang dihasilkan. • Menjalankan tugas dengan tepat, cermat, dan berdaya guna.

9 Empati

• Merasakan penderitaan orang lain sebagai penderitaan diri sendiri. • Menyempatkan diri untuk bisa menjenguk dan menghibur orang yang sedang

menderita atau mendapat musibah. 10 Hormat

• Bersikap hormat terhadap orang tua, pejabat, dan tokoh masyarakat atas dasar kebenaran (dengah penuh kesadaran).

• Menghindarkan diri dari sikap meremehkan dan melecehkan mereka orang lain tanpa membedakan asal, status, pendidikan dan sebagainya.

11 Ikhlas

• Senang hati bila dikritik atau mendapat teguran dan nasihat. • Tidak merasa pintar sendiri.

• Rela dan tulus dalam memberi bantuan kepada sesama. • Menerima kritik dengan senang hati untuk perbaikan diri.

12 Iman

• Menjalankan kewajiban sebagai umat beragama secara teratur. • Melakukan diskusi dan pemahaman agama melalui diskusi. • Menjauhkan perbuatan keji dan tercela.

• Menjaga moral dan perilaku religius, beramal saleh. • Bersikap toleransi toleran beragama sesama pemeluk. • Menghindari sikap kurang peduli terhadap ajaran agama.

Diunduh

dari

13 Inisiatif • Memberikan alternatif pemecahan masalah kepada teman-teman yang mengalami kesulitan.

• Menghindari sikap dan tindakan sok tahu dan apatis (masa bodoh). 14 Kebersamaan • Berupaya turun tangan dan sumbang saran, pikiran atau bantuan harta dalam

setiap usaha/kegiatan positif ke masyarakat.

• Tidak khianat berkhianat terhadap teman/sesama dan tanah air. • Menjunjung tinggi solidaritas bangsa atas dasar kesamaan cita-cita. 15 Komitmen • Bersikap menerima tugas dan melaksanakannya dengan baik dan penuh

tanggung jawab.

• Menghindari sikap melecehkan orang lain dalam perjanjian dan keterikatan untuk melakukan sesuatu kontrak atau janji yang telah disepakati. Sikap ini dapat diwujudkan dalam perilaku selalu menghindari diri.

• Mau bekerja sama baik dengan perintah maupun pihak lainnya.

• Suka bermusyawarah dan berdiskusi dalam menyelesaikan berbagai perbedaan pendapat atau perselisihan.

• Tidak bisa dipengaruhi untuk melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan hukum dan ketentuan yang berlaku.

16 Kukuh Hati • Kukuh dalam pendirian.• Membulatkan niat melaksanakan apa yang telah dikatakan dan tidak mudah tergoda maupun terpengaruh oleh siapapun apalagi untuk hal-hal yang negatif. 17 Manusiawi • Menganggap orang lain sama derajat tanpa membedakan latar belakang ras.• Membantu orang yang mengalami kesulitan.

18 Patriotik

• Siap sedia membela kepentingan negara. • Rela berkorban untuk kepentingan orang banyak.

• Menghindari sikap pengecut dan mementingkan diri sendiri.

• Membangkitkan semangat teman untuk bersama menghadapi tantangan dari pihak manapun yang merugikan.

19 Pengabdian

• Bersikap dan bertindak atas dasar pengabdian dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang erat hubungannya dengan masalah sosial masyarakat seperti bergotong royong membangun sarana ibadah, sekolah, dan lain-lain.

20 Pengendalian Diri

• Bersikap bertindak serta mampu mengendalikan diri dalam menghadapi suatu permasalahan.

• Menghindari sikap lupa diri dan tergesa-gesa.

• Menghindari sikap ceroboh, serta dalam bertindak selalu berdasarkan pada pertimbangan yang matang.

21 Ramah

• Bersikap dan bertindak dengan budi bahasa yang baik.

• Bersifat supel dan terbuka baik dalam hubungan dengan diri sendiri maupun dengan orang lain.

• Menghindari sikap kasar.

• Menghindari sifat perbedaan. membeda-bedakan

22 Rasa Keterikatan

• Membina kehidupan yang rukun dan damai dengan teman dan masyarakat sekitar.

• Tidak angkuh.

• Tidak menutup diri dalam menegakkan kebenaran, keadilan dan ketertiban umum.

• Setia kawan dan solider atas dasar kebenaran.

Diunduh

dari

23 Rela berkorban

• Bersikap dan berperilakku berperilaku mendahulukan kepentingan orang lain secara ikhlas.

• Menghindari sikap egois.

• Menghindari sikap apatis dan menghindari sikap masa bodoh baik dalam lingkungan pertemanan maupun dalam kehidupan masyarakat dan bangsa. • Menghindari sifat malas dan menghindari sifat masa bodoh terhadap hal-hal

yang bersifat sosial dan memerlukan peran serta pribadi. 24 Rendah hati

• Menggali masukan baru guna meningkatkan prestasi yang telah dicapai. • Tidak menyombongkan diri biarpun dipuji.

• Meyakini bahwa keberhasilan yang dicapai atas rahmat Tuhan dan kontribusi orang lain.

25 Taat Azas

• Malu dan menyesal bila berbuat salah dan atau melanggar peraturan. • Tidak bemain hakim sendiri.

• Tidak curang atau bohong.

• Menjunjung tinggi supremasi hukum dan berani membela kebenaran dan keadilan.

26 Tenggang Rasa • Tenggang rasa dalam pergaulan dengan siapapun.• Menghindari sikap apatis.

27 Ulet

• Berupaya mencari alternatif yang terbaik dalam belajar dan menyelesaikan tugas, mengembangkan potensi maupun aktivitas lain.

• Menghindari sikap dan tindakan menggampangkan segala urusan. • Berusaha menyelesaikan tugas dan tanggung jawab secara tuntas.

• Dapat ditambahkan sejumlah butir nilai budi pekerti yang tumbuh dan berkembang dalam lingkungan masyarakat setempat.

Diunduh

dari

Tabel II:

Sikap yang Tidak Mencerminkan Budi Pekerti Luhur

1. antiresiko 2. boros 3. bohong 4. buruk sangka 5. biadab 6. curang 7. ceroboh 8. cengeng 9. dengki 10. egois 11. fitnah 12. feodalistik 13. gila kekuasaan 14. iri 15. ingkar janji 16. jorok 17. keras kepala 18. khianat 19. kedaerahan 20. kikir 21. kufur 22. konsumtif 23. kasar 24. kesukaan 25. licik 26. lupa diri 27. lalai 28. munafik 29. malas 30. menggampangkan 31. materialistik 32. mudah percaya 33. mementingkan golongan 34. mudah terpengaruh 35. mudah tergoda 36. merendahkan diri 37. meremehkan diri 38. melecehkan 39. menyalahgunakan 40. menggunjing 41. masa bodoh 42. otoriter 43. pemarah 44. pendendam 45. pembenci 46. pesimis 47. pengecut 48. pencemooh 49. perusak 50. provokatif 51. putus asa 52. riya 53. rendah diri 54. sombong 55. serakah 56. sekuier 57. takabur 58. tertutup 59. tergesa-gesa 60. tergantung

Diunduh

dari

http://bse.kemdikbud.go.id

Tabel II:

Sikap yang Tidak Mencerminkan Budi Pekerti Luhur

1. antiresiko 2. boros 3. bohong 4. buruk sangka 5. biadab 6. curang 7. ceroboh 8. cengeng 9. dengki 10. egois 11. fitnah 12. feodalistik 13. gila kekuasaan 14. iri 15. ingkar janji 16. jorok 17. keras kepala 18. khianat 19. kedaerahan 20. kikir 21. kufur 22. konsumtif 23. kasar 24. kesukaan 25. licik 26. lupa diri 27. lalai 28. munafik 29. malas 30. menggampangkan 31. materialistik 32. mudah percaya 33. mementingkan golongan 34. mudah terpengaruh 35. mudah tergoda 36. merendahkan diri 37. meremehkan diri 38. melecehkan 39. menyalahgunakan 40. menggunjing 41. masa bodoh 42. otoriter 43. pemarah 44. pendendam 45. pembenci 46. pesimis 47. pengecut 48. pencemooh 49. perusak 50. provokatif 51. putus asa 52. riya 53. rendah diri 54. sombong 55. serakah 56. sekuier 57. takabur 58. tertutup 59. tergesa-gesa 60. tergantung

Agastia. 2005. Nyepi Sunya. Denpasar: Penerbit Yayasan Dharma Sastra. Badrika. 2000. Sejarah Nasional Indonesia untuk Kelas I SMA. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Dibia. 2012. Seni Upacara Keagamaan Hindu. Denpasar: ISI.

Geni, Manik. 2006. Doa Sehari-hari. Pustaka Manik Geni Denpasar. Jendra. 2007. Reinkarnasi Hidup Tak Pernah Mati. Surabaya: Paramitha. Jendra. 2009. Tuhan Sudah Mati, Untuk Apa Sembahyang. Surabaya: Paramitha. Kemenuh. 1977. Tri Kaya Parisuda. Singaraja: Parisada Buleleng.

Maswinara. 2000. Panca Tantra. Surabaya: Penerbit Paramitha. Midastra, dkk. 2008. Widya Dharma. Bandung: Penerbit Ganeca.

Puniatmaja, Oka. 1979. Cilakrama. Denpasar: Parisada Hindu Dharma Pusat. Parisada Hindu Dharma Pusat. 1992. Himpunan Keputusan Tafsir Terhadap

Asfek-asfek Agama Hindu. Jakarta: PHDI Pusat.

Pudja. 1981. Sarasamuccaya. Jakarta: Depag RI.

Pudja. 2004. Bhagavadgita (Pancama Veda). Surabaya: Penerbit Paramitha. Sachari, Agus. 2002. Estetika, Makna Simbol dan Daya. Bandung: ITB. Sura, I Gede. 1985. Pengendalian Diri dan Etika dalam ajaran Agama Hindu.

Jakarta: Penerbit Hanoman Sakti.

Daftar Pustaka

Diunduh

dari

Subagiasta. dkk. 1997. Acara Agama Hindu. Jakarta: Direktorat Jendral Bimas Hindu dan Buddha.

Sukmono. 1973. Pangantar Sejarah Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Yayasan Kanisius.

Tim Penyusun. 2002. Kamus Istilah Agama Hindu. Denpasar: Pemda Bali. Tim Penyusun. 2007. Buku Pelajaran Agama Hindu untuk Kelas VII.

Denpasar: Widya Dharma.

Tim Penyusun. 2007. Buku Pelajaran Agama Hindu untuk Kelas VII. Denpasar: Widya Dharma.

Titib, I Made. 1998. Veda Sabda Suci. Surabaya: Paramitha.

Vedanta, Bhakti. 2009. Avatara Reinkarnasi Tuhan. Jakarta: Penerbit Hanoman Sakti.

Wiana, I Ketut. dkk. Buku Paket Agama Hindu. Denpasar: CV. Kayumas Agung. Widnyani. 2011. Ogoh-ogoh Fungsi dan Maknanya. Surabaya: Penerbit Paramitha. Widyani. 2010. Pecalang Benteng Terakhir Bali. Surabaya: Paramitha.

Windia. 1995. Menjawab Masalah Hukum. Denpasar: Percetakan Bali Post.

Diunduh

dari

CATATAN:

Diunduh

dari

CATATAN:

Diunduh

dari