Berikut ini adalah teknik teknik berpikir komputasi yaitu

Berikut ini adalah teknik teknik berpikir komputasi yaitu
Brown-Bag Session (BBS) seri keempat diselenggarakan pada tanggal 29 November 2018 dan bertempat di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia. BBS merupakan salah satu agenda rutin Digital Library and Distance Learning (DL2) Laboratory. Tema yang diangkat pada BBS#4 ini adalah computational thinking.

Acara Brown-Bag Session 4 ini menghadirkan dua orang pembicara yang merupakan ahli di bidang computational thinking yaitu: Dr. Yugo K. Isal dan Suryana Setiawan, Ph.D. Sambutan pembuka diberikan oleh Prof. Zainal A. Hasibuan yang merupakan ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komputer Indonesia (APTIKOM). Tidak kurang dari 40 orang peserta yang hadir mengikuti acara ini. Kepala lab DL2, Harry Budi Santoso, Ph.D, hadir sebagai pemandu selama acara ini berlangsung.

Sesi pertama pada BBS#4 adalah pengenalan tentang computational thinking dan juga sosialisasi kegiatan Bebras Indonesia. Bebras merupakan kompetisi computational thinking internasional yang dilakukan secara daring (online). Kompetisi yang diselenggarakan Bebras sebenarnya bertujuan untuk mempromosikan computational thinking (berpikir dengan landasan komputasi) di kalangan guru dan siswa pada sekolah dasar (SD). Melalui kompetisi yang diselenggarakan Bebras ini, diharapkan para siswa termotivasi untuk terlibat dalam topik-topik informatika dan mampu memecahkan masalah menggunakan metode-metode informatika.

Sesi kedua membahas lebih dalam tentang computational thinking. Pada sesi ini, topik diskusi yang ada mencakup sejarah awal dan visi computational thinking, manfaatnya, serta bagaimana perannya dalam pengembangan kemampuan (skill). Keberadaan computational thinking tidak terlepas dari pembelajaran berbasis komputasi sebagai fenomena budaya dan sosial. Computational thinking dapat dilihat sebagai set of skill untuk kehidupan sehar-hari walaupun pada awalnya merupakan teknik untuk modelling, kalkulasi, dan analisis.

Seperti yang disampaikan oleh pembicara dalam acara ini, computational thinking memiliki empat landasan yaitu: decomposition, pattern recognition, abstraction, dan algorithms. Decomposition adalah tentang mengurai masalah yang kompleks menjadi bagian-bagian kecil sehingga lebih mudah untuk ditangani. Pattern recognition mencari persamaan atau pola yang terdapat di dalam permasalahan. Abstraction fokus pada informasi yang penting saja dan mengabaikan informasi lain yang tidak relevan. Dan yang terakhir adalah algorithms yaitu menentukan langkah demi langkah solusi untuk mengatasi masalah atau prosedur yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalah.

Keterampilan Computational Thinking atau berpikir secara komputasi menjadi sangat urgen dan sangat dibutuhkan pada era sekarang ini.

Di mana keterampilan ini sangat berharga dan menjadi prasyarat untuk memahami teknologi terbaru. Selain itu berpikir komputasi juga bisa untuk mengidentifikasi dan membuat solusi permasalahan, isu, topik di masa sekarang dan yang akan datang.

Pengertian

Computational thinking adalah proses berpikir yang melibatkan bagaimana cara untuk memformulasikan persoalan (mengidentifikasi persoalan) dan mengajukan solusinya, sehingga solusi bisa
direpresentasikan dalam bentuk yang secara efektif bisa dikerjakan oleh ‘Information-processing agent‘

‘Information-processing agent‘ adalah komputer atau manusia, berarti segala sesuatu yang mengikuti serangkaian instruksi untuk menyelesaikan tugas (kita menyebutnya ‘komputasi’).

Berpikir komputasi juga merupakan keterampilan prasyarat untuk bisa memahami teknologi masa depan. Keterampilan ini merupakan proses berpikir, bukan kumpulan pengetahuan mengenai sebuah objek atau bahasa tertentu.

Dengan begitu berpikir komputasi bisa menjadi bagian alat pembelajaran yang bisa diajarkan di kelas. Karena dengan adanya berpikir komputasi, siswa atau seseorang individu akan lebih bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Pada pembelajaran, computational thinking merupakan masuk dalam ranah keterampilan kognitif. Di mana siswa akan dikenalkan dengan pemecahan masalah yang rumit kemudian diubah menjadi tahap-tahap yang lebih sederhana (kecil), mengenali sebuah pola, men-setting dan menciptakan serangkaian tahapan untuk memperoleh solusi, serta menyusun sebuah tafsir data dengan simulasi.

Secara sederhana computational thinking bukanlah cara berpikir layaknya komputer. Namun computational thinking merupakan cara yang mengharuskan seseorang untuk merumuskan masalah seperti halnya masalah dalam komputer serta membuat pemecahan masalah komputer yang sesuai dengan algoritma (aturan).

Berdasarkan apa yang telah disampaikan di atas, berpikir komputasi memiliki dua definisi yang bisa dipakai yakni:

  • Computational thinking adalah cara, proses dan metode berpikir yang tidak ada sangkut pautnya dengan teknologi.
  • Computational thinking adalah cara pemecahan masalah yang disusun untuk bisa menyelesaikan dan diterapkan oleh komputer dan manusia.

Pemaparan lebih dalam mengenai apa itu computational thinking:

Baca juga: Critical Thinking

Apa itu Computational Thinking?

Keyword yang sangat penting dalam computational thinking (4 metode) adalah dekomposisi, pattern recognition, abstraksi, algoritma.

Agar pembaca bisa lebih memahami apa itu berpikir komputasi, ini adalah metode yang biasa digunakan para penulis program dalam mengelaborasi pikirannya, berikut di antaranya:

  1. Decomposition, merupakan keterampilan dalam menguraikan data, masalah dan proses menjadi kepingan yang lebih kecil dan sederhana atau bisa juga menjadi bagian yang di dalamnya bisa lebih gampang untuk dikelola. Decomposition bisa juga disebut sebagai pengkategorian.
  2. Pattern Recognition, merupakan keterampilan untuk menemukan dan mengidentifikasi persamaan atau perbedaan dari perilaku, pola atau bentuk pada sebuah data. Hal tersebut bisa dipakai dan dimanfaatkan untuk menciptakan prediksi.
  3. Abstraksi, merupakan keterampilan untuk mengumumkan (generalisasi), proses ini biasanya menggunakan cara induktif. Hal tersebut bisa digunakan untuk mengidentifikasi dan memperoleh sebuah perilaku, pola.
  4. Algorithm Design, merupakan keterampilan untuk memperoleh informasi dalam memecahkan masalah yang sama dengan perlahan, bertahap, satu demi satu, terstruktur. Ini bermanfaat agar setiap orang bisa memakai informasi/panduan/tahapan tersebut untuk memecahkan masalah yang sama.

Karakteristik Computational Thinking

Berpikir komputasi adalah proses pemecahan masalah yang di dalamnya terdapat beberapa karakter. Berikut merupakan karakteristik dari berpikir komputasi:

  • Formulating. Bisa digunakan untuk mengatasi masalah dalam komputer atau piranti lain.
  • Organizing and Annalyzing Dapat mengkategorisasi, menstrukturkan, dan mengorganisasikan serta menganalisis data.
  • Represeting. Bisa untuk menafsirkan data dengan cara abstraksi dari sebuah simulasi atau model.
  • Automating. Dapat memberikan solusi otomatis dengan adanya algoritma yang telah dibuat.
  • Identifiying, analyzingand implementing. Bisa melaksanakan sebuah analisis, identifikasi dan penerapan dalam mengatasi masalah dengan berbagai metode, cara, tahapan secara efektif dan efisien.
  • Generalizing and transferring. dapat melaksanakan generalisasi masalah dan solusi untuk berbagai topik, isu dan masalah yang berbeda.

Bila terdapat masalah yang ada dalam computational thinking berikut merupakan tahapan dasar yang bisa menjadi panduan, di antaranya adalah: 1. Identifikasi masalah, 2. penetapan masalah, 3. uji kembali masalah, 4. implementasi dengan sebuah persiapan dan rencana, 5. mengetahui resiko apa saja yang di dapat.

Bagaimana Mengasah Computational Thinking?

Cara berpikir komputasi sangat disarankan untuk dikenalkan sejak usia muda dan dilatih secara berkelanjutan seiring perkembangnya usia.

Caranya adalah:

  • Dengan latihan memecahkan masalah dan diskusi dalam kehidupan sehari-hari. (bisa dipresentasikan dengan contoh-contoh soal di bebras.or.id)
  • Soal yang mirip akan di repetisi secara terus menerus untuk usia SD, SMP, SMA dengan kompleksitas yang bermacam-macam dan berstandar.

Lihat juga: Prestasi Belajar

Kesimpulan

Berpikir komputasi memiliki fungsi dan tujuan untuk memecahkan masalah. Di mana permasalahan tidak hanya pada ranah pengetahuan komputer, namun juga pemecahan masalah lain yang berbeda-beda.

Kita bisa ambil contoh pada machine learning dimana hal tersebut telah meningkatkan kinerja dan keefektifan dari pada ilmu statistika. Sementara pada ranah biologi data mining bisa melaksanakan identifikasi data dan memperoleh sebuah pola-pola.

Ini menjadikan penguatan bahwa berpikir komputasi merupakan metode penyelesaian masalah yang dalam implementasinya bisa ada di berbagai ranah kehidupan dan ilmu pengetahuan. Maka dari itu keterampilan computational thinking menjadi sangat urgen untuk kehidupan modern saat ini.

Referensi

Wang, Paul S. (2020). “Computational Thinking Blog”.
https://k12cs.org/computatinal-thinking/
Wang, Paul S. (2016). From Computing to Computational Thinking. Boca Raton, FL: CRC Press