Obat yang tidak boleh diminum setelah vaksin covid

Obat yang tidak boleh diminum setelah vaksin covid

Zubairi Djoerban Jelaskan Obat-obatan yang Boleh dikonsumsi setelah vaksin Covid-19. /Instagram/@profesorzubairi

PR BEKASI – Vaksinasi Covid-19 di berbagai daerah di Indonesia terus dilakukan.

Vaksinasi Covid-19 gencar dilakukan untuk mengatasi pandemi Covid-19 yang telah melanda dunia termasuk Indonesia hampir 1,5 tahun lebih.

Indonesia sendiri menggunakan sejumlah jenis vaksin Covid-19 antara lain Sinovac, AstraZeneca, Pfizer.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bekasi Kamis, 9 September 2021

Sosialisasi pentingnya mengikuti vaksinasi Covid-19 pun terus dilakukan.

Namun masih ada saja masyarakat yang ragu dan khawatir mengikuti vaksinasi Covid-19.

Salah satu kekhawatiran tersebut terkait efek samping yang terjadi pasca vaksin Covid-19.

Baca Juga: Jadwal dan Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Wilayah Karawang Berlangsung 6 hingga 12 September 2021

Perlu digaris bawahi bahwa efek samping pasca vaksin Covid-19 wajar terjadi misalnya demam, pegal-pegel, mengantuk dan sebagainya.

Obat yang tidak boleh diminum setelah vaksin covid

3 obat ini dilarang dikonsumsi untuk orang yang baru akan vaksinasi Covid-19 /Foto: Pixabay/9144 images/

SEPUTARTANGSEL.COM - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban mengungkapkan ada 3 obat yang tidak boleh dikonsumsi bagi orang yang baru akan vaksinasi Covid-19.

Melalui akun Twitter pribadinya, Prof. Zubairi Djoerban mengungkapkan, ketiga obat itu adalah ibuprofen, paracetamol, dan aspirin.

Meski begitu, Prof. Zubairi Djoerban mengatakan, obat-obat tersebut dapat dikonsumsi setelah menerima vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Prof Zubairi Djoerban ke Pemerintah: Jangan Terus-terusan Memperdalam Kesenjangan

Tujuannya adalah untuk menghilangkan efek samping vaksin yang diterima.

Selain ketiga obat di atas, dumin dan sumagesic juga boleh dikonsumsi pasca vaksinasi Covid-19.

"Boleh tidak minum ibuprofen, paracetamol, atau aspirin setelah suntik vaksin Covid-19?

Obat-obat itu boleh dikonsumsi untuk menghilangkan efek samping. Termasuk dumin, sumagesic dan yang lain," kata Zubairi Djoerban, dikutip SeputarTangsel.com dari akun Twitter @ProfesorZubairi pada Rabu, 8 September 2021.

Baca Juga: Apa Itu Pandemic Fatigue dan Bagaimana Cara Menghadapinya? Nih Simak Penjelasan Prof Zubairi Djoerban

Obat yang tidak boleh diminum setelah vaksin covid

Obat yang tidak boleh diminum setelah vaksin covid
Lihat Foto

Shutterstock/Doucefleur

Ilustrasi minum paracetamol setelah vaksin Covid-19

KOMPAS.com - Beberapa orang merasakan efek samping setelah disuntik vaksin Covid-19.

Dalam dunia medis, reaksi ini dikenal dengan kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI).

Menurut Kementerian Kesehatan, efek setelah disuntik vaksin Covid-19 yang biasanya muncul di sekitar lokasi suntikan di antaranya nyeri, kemerahan, dan sedikit bengkak.

Baca juga: Kenali Apa itu Obat Paracetamol, Fungsi, Efek Sampingnya

Selain itu, orang yang baru divaksin juga bisa merasakan demam, nyeri otot, nyeri sendi, lemas, dan sakit kepala.

Lantas, apakah boleh seseorang minum paracetamol setelah disuntik vaksin Covid-19?

Bolehkah minum paracetamol setelah vaksin Covid-19?

Menurut Satuan Tugas Penanganan Covid-19, orang yang merasakan demam, nyeri otot, atau badan pegal-pegal setelah disuntik vaksin Covid-19 boleh minum paracetamol sesuai dosis yang dianjurkan di kemasan obat.

Jika lengan yang disuntik terasa tidak nyaman seperti nyeri, bengkak, atau kemerahan, gunakan kompres dingin di area tersebut.

Caranya, siapkan kompres dingin dengan membungkus es batu ke dalam handuk atau kain bersih kecil. Setelah itu, tempelkan selama beberapa saat sampai lengan terasa nyaman.

Apabila muncul efek vaksin Covid-19 yang serius seperti biduran, tubuh membengkak, reaksi alergi parah, atau pingsan, segera bawa ke rumah sakit atau penyedia layanan kesehatan terdekat.

Baca juga: Teluk Jakarta Tercemar Paracetamol, Ini Cara Membuang Obat yang Benar

Jangan khawatir, umumnya efek samping vaksin Covid-19 ringan dan berlangsung singkat.

Efek ini bisa sembuh sendiri atau bisa diatasi dengan minum paracetamol setelah diberi vaksin Covid-19.

Perlu diingat, jangan minum paracetamol untuk mencegah efek samping vaksin Covid-19, atau sebelum disuntik vaksin Covid-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hanya menganjurkan orang minum paracetamol setelah disuntik vaksin Covid-19, atau ketika ada efek samping muncul.

Kebijakan ini dibuat dengan pertimbangan para ahli hingga kini belum mengetahui dengan pasti bagaimana obat penghilang rasa sakit sebelum vaksinasi memengaruhi kinerja vaksin.

Baca juga: Minum Paracetamol Sebelum Makan, Boleh atau Tidak?

Apa yang perlu dilakukan setelah vaksin Covid-19?

Manfaat vaksin Covid-19 terbukti dapat mencegah infeksi serius dan kematian akibat serangan virus corona SARS-CoV-2.

Kendati vaksin Covid-19 efektif melindungi kita dari infeksi berat dan mencegah kematian, Anda tetap disarankan menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus corona. Caranya:

  • Jaga jarak minimal satu meter dari orang lain
  • Gunakan masker, terutama di tempat ramai, di dalam ruangan tertutup atau berventilasi udara buruk
  • Sering bersihkan tangan dengan air mengalir dan sabun, atau gunakan hand sanitizer
  • Setiap batuk dan bersin, tutupi dengan bagian dalam siku
  • Saat berada di dalam ruangan bersama orang lain, pastikan sirkulasi udara terjaga dengan baik, seperti dengan membuka jendela

Dengan kombinasi antara vaksin Covid-19 dan protokol kesehatan ketat, kita bisa terlindungi dari infeksi virus corona.

Baca juga: Apakah Ibu Hamil Boleh Minum Paracetamol?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Minum obat pereda nyeri.

GridHEALTH.id - Tak bisa dipungkiri bahwa penyuntikan vaksin Covid-19 dapat menimbulkan beberpa efek samping bagi penerimanya.

Efek samping pasca vaksinasi tersebut dalam istilah medis disebut sebagai KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi).

KIPI adalah kejadian medik yang diduga berhubungan dengan imunisasi yang biasanya bersifat sementara dan ringan, lalu akan hilang dengan sendirinya meski tanpa pengobatan.

Namun pada beberapa kasus, KIPI yang dialami penerima vaksin bisa cukup memakan waktu.

Disebutkan laman cdc.gov (16/3/2021) dalam artikel berjudul "Possible Side Effects After Getting a Covid-19 Vaccine", bahwa efek samping vaksin Covid-19 dapat memengaruhi kemampuan kita untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Mulai dari rasa nyeri di are penyuntikan, demam, mual, panas dingin, sampai nyeri otot.

Karenanya tak sedikit orang yang mengantisipasi efek samping dengan minum obat pereda nyeri setelah engikuti vaksinasi Covid-19

Namun demikian, konsumsi langsung obat pereda nyeri ini pasca vaksinasi Covid-19 ini ternyata baiknya tidak boleh sembarangan.

Hal itu seperti diungkap dr. Santi dari Kompas Gramedia Medical Center.

Baca Juga: Waspada Syok Anafilaktik Usai Vaksin Covid-19, Obat Pereda Nyeri Diminum Setelah Vaksin

Jakarta -

Setelah melakukan vaksinasi COVID-19, beberapa orang mengeluhkan berbagai efek samping, misalnya seperti demam, pusing, hingga pegal-pegal. Untuk meredakan keluhan, amankah mengonsumsi obat setelah vaksin Corona?

Menurut dokter penyakit dalam dr Tushar Tayal dari RS CK Birla, Gurgaon, kemunculan efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) ini adalah hal yang lumrah. Untuk itu, gejala-gejala tersebut tidak perlu ditakutkan.

"Ini hanyalah sesederhana respons kekebalan tubuh terhadap vaksinasi," kata dr Tayal yang dikutip dari Times of India.

Ia mengungkapkan biasanya gejala atau efek samping ini akan terjadi selama 1-2 hari pasca vaksinasi. Untuk mengatasinya, orang tersebut bisa mengkonsumsi obat setelah vaksin seperti paracetamol untuk meredakan pusing, demam, serta sakit kepala.

Tetapi, dr Tayal tidak menganjurkan mengkonsumsi obat pereda sakit atau pain killer jika sakitnya berkepanjangan. Ia lebih menyarankan untuk mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat.

"Bagi kebanyakan orang, tidak diperlukan pengobatan sama sekali setelah vaksinasi. Jika ada gejala ringan, akan sembuh dengan sendirinya seiring waktu. Jika mengalami demam atau sakit badan, disarankan untuk mengonsumsi parasetamol hanya jika diperlukan bukan secara rutin," ujarnya.

Apa air kelapa bisa membantu mengurangi efek setelah vaksin?

Tak jarang banyak orang yang masih beranggapan jika muncul efek samping usai vaksinasi Corona bisa diatasi dengan mengkonsumsi air kelapa. Tetapi, dr Leong Choon Kit dari Mission Medical Clinic menjelaskan sebenarnya tidak ada hubungan khusus antara air kelapa dengan KIPI. Secara umum, mengkonsumsi air kelapa bisa saja membantu meredakan gejala peradangan.

"Jadi tidak harus spesifik air kelapa. Sup, minuman isotonik, air putih, dan minuman-minuman lainnya bisa membantu," kata dr Leong Choon Kit seperti dikutip dari The Straits Times, Selasa (1/9/2021).

Hal senada juga diungkapkan oleh juru bicara program vaksinasi COVID-19 dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, Lucia Rizka Andalusia. Menurutnya, vaksin Corona bukanlah racun, sehingga air kelapa ini tidak akan memberikan efek apa-apa.

"Vaksin ini disuntikkan masuk ke otot lengan, sedangkan air kelapa diminum masuk ke lambung, jadi tidak ada hubungannya," tambah Lucia.

Selain obat, cara apa lagi yang bisa dilakukan untuk mengatasi efek samping yang muncul?

Selain dengan mengkonsumsi obat setelah vaksin Corona, masih ada cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi efek samping usai vaksinasi. Misalnya dengan banyak minum air putih, istirahat yang cukup, makan yang seimbang, dan menghindari asupan kafein serta minuman beralkohol.

Simak Video "Inggris Jadi Negara Pertama yang Setujui Vaksin Khusus Omicron"



(sao/up)