Metode pidato yang dapat diperbanyak yaitu pidato yang menggunakan metode

Metode pidato yang dapat diperbanyak yaitu pidato yang menggunakan metode
Ilustrasi pidato. ©Shutterstock.com/Kuzma

JABAR | 13 November 2020 21:00 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - Kita pasti pernah melihat seseorang berbicara di depan khalayak umum, atau bahkan Anda mungkin pernah melakukannya. Mereka berbicara untuk menyampaikan sesuatu, seperti pendapat, informasi, atau terkait dengan peristiwa tertentu. Aktivitas berbicara di depan umum inilah yang disebut sebagai pidato.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak, atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.

Pidato tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Orang yang berpidato harus memiliki kepercayaan diri, pengucapan kalimat yang jelas, dan dapat menyampaikan poin utama pidato dengan baik. Seseorang yang sering kita lihat dalam menyampaikan pidato adalah ketua organisasi, pemimpin perusahaan, pemimpin negara, dan lain sebagainya.

Pidato sendiri memiliki tujuan dan macam pidato yang beragam. Berbagai macam pidato ini adalah jenis pidato yang sering digunakan. Setiap macam pidato memiliki cara tersendiri dalam penyampaiannya.

Di artikel kali ini, kami akan menyampaikan apa saja macam pidato tersebut, beserta dengan tujuan dilakukannya pidato.

2 dari 4 halaman

Metode pidato yang dapat diperbanyak yaitu pidato yang menggunakan metode

©Shutterstock.com/Halfpoint

Dilansir dari situs gurupendidikan.co.id, pidato umumnya dilakukan untuk:

1. Mempengaruhi orang lain untuk mengikuti kemauan kita.2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.

3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur.

Sedangkan fungsi dari pidato yaitu untuk:

• Memudahkan komunikasi dengan bawahan dan atasan• Memudahkan komunikasi dengan sesama anggota organisasi

• Membuat suatu kondisi yang kondusif di mana hanya perlu 1 orang saja yang berbicara

3 dari 4 halaman

Pidato Impromptu

Macam pidato yang pertama adalah pidato impromptu. Jika seseorang pernah tiba-tiba dipanggil untuk maju menyampaikan pidato dalam sebuah acara, pidato ini disebut dengan pidato impromptu. Pidato yang dilakukan secara tiba-tiba dan spontan ini dilakukan tanpa persiapan sebelumnya.

Kelebihan pidato impromptu

• Impromptu lebih dapat mengungkapkan perasaan yang sebenarnya dari pembicara, karena pembicara tidak memikirkan lebih dulu pendapat yang disampaikannya,• Gagasan dan pendapatnya datang secara spontan, sehingga tampak seperti ide yang segar dan hidup,

• Impromtu memungkinkan Anda terus berpikir.

Kekurangan pidato impromptu

• Impromptu hanya akan menghasilkan kesimpulan yang mentah, karena dasar pengetahuan yang tidak memadai,• Tak jarang metode impromptu membuat cara penyampaian menjadi tersendat-sendat dan tidak lancar,• Gagasan yang disampaikan bisa “acak-acakan” dan asal,

• Karena tanpa persiapan, kemungkinan mengalami “demam panggung” akan sangat tinggi.

Pidato Manuskrip

Macam pidato yang kedua yaitu pidato manuskrip. Macam pidato ini juga dikenal dengan pidato naskah. Dalam cara pidato ini, seseorang bukan “menyampaikan pidato”, tetapi “membacakan pidato”. Juru pidato membacakan naskah pidato dari awal sampai akhir. Pidato manuskrip perlu dilakukan jika isi yang disampaikan tidak boleh ada kesalahan

Kelebihan pidato manuskrip

• Dapat memilih kata-kata yang baik dan benar, sehingga dapat menyampaikan informasi dengan tepat dan pernyataan yang gamblang,• Pernyataan dapat dihemat, karena manuskrip dapat disusun kembali,• Kefasihan bicara dapat dicapai karena kata-kata sudah disiapkan,• Menghindari pembahasan yang asal-asalan atau menyimpang,

• Manuskrip dapat diperbanyak untuk dibagikan pada audien.

Kekurangan pidato manuskrip

• Komunikasi pendengar akan akan berkurang karena pembicara tidak berbicara langsung kepada mereka,• Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik, karena ia lebih fokus pada teks pidato, sehingga akan lebih terlihat kaku,• Umpan balik dari pendengar tidak dapat mengubah, memperpendek atau memperpanjang pesan,

• Pembuatannya lebih lama.

4 dari 4 halaman

Macam pidato yang ketiga yaitu pidato memoriter. Pidato ini adalah pidato yang ditulis dalam bentuk naskah kemudian dihafalkan kata demi katanya. Pidato memoriter mengharuskan Anda untuk bisa menghapalkan teks dengan baik.

Kelebihan pidato memoriter

• Dapat memilih kata-kata yang baik dan benar, • Jika mampu menghafalnya, pidato akan lancar dengan bahasa tubuh yang tidak tampak kaku,

• Gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian.

Kekurangan pidato memoriter

• Pidato tampak datar dan monoton, sehingga pembicara tidak akan mampu menarik perhatian hadirin,• Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara akan lebih berusaha untuk mengingat kata-kata,

• Memerlukan banyak waktu persiapan.

Pidato Ekstempore

Macam pidato yang terakhir adalah pidato ekstempore. Pidato ini adalah pidato yang paling baik dan paling sering digunakan oleh juru pidato yang berpengalaman dan mahir. Dalam menyampaikan pidato jenis ini, juru pidato hanya menyiapkan garis-garis besar dan pokok-pokok bahasan penunjang saja. Pembicara tidak berusaha mengingat atau menghapalkan kata demi kata. Out-line hanya merupakan pedoman untuk mengatur gagasan yang ada dalam pikiran kita. Pidato jenis ini memerlukan latihan yang intensif bagi pelakunya.

Kelebihan pidato ekstempore

• Komunikasi pendengar dan pembicara lebih baik karena pembicara berbicara langsung kepada pendengar atau khalayak,
• Pesan dapat diubah secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan penyajiannya lebih spontan.

Kekurangan pidato ekstempore

• Memerlukan latihan yang intensif bagi pembicaranya• Kemungkinan besar bisa menyimpang dari garis besar

• Kefasihan bisa terhambat karena kesulitan dalam memilih kata-kata

(mdk/ank)

Ilustrasi pidato. ©Shutterstock.com/Kuzma

JABAR | 13 November 2020 21:00 Reporter : Andre Kurniawan

Merdeka.com - Kita pasti pernah melihat seseorang berbicara di depan khalayak umum, atau bahkan Anda mungkin pernah melakukannya. Mereka berbicara untuk menyampaikan sesuatu, seperti pendapat, informasi, atau terkait dengan peristiwa tertentu. Aktivitas berbicara di depan umum inilah yang disebut sebagai pidato.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia [KBBI], pidato adalah pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang banyak, atau wacana yang disiapkan untuk diucapkan di depan khalayak.

Pidato tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Orang yang berpidato harus memiliki kepercayaan diri, pengucapan kalimat yang jelas, dan dapat menyampaikan poin utama pidato dengan baik. Seseorang yang sering kita lihat dalam menyampaikan pidato adalah ketua organisasi, pemimpin perusahaan, pemimpin negara, dan lain sebagainya.

Pidato sendiri memiliki tujuan dan macam pidato yang beragam. Berbagai macam pidato ini adalah jenis pidato yang sering digunakan. Setiap macam pidato memiliki cara tersendiri dalam penyampaiannya.

Di artikel kali ini, kami akan menyampaikan apa saja macam pidato tersebut, beserta dengan tujuan dilakukannya pidato.

2 dari 4 halaman

©Shutterstock.com/Halfpoint

Dilansir dari situs gurupendidikan.co.id, pidato umumnya dilakukan untuk:

1. Mempengaruhi orang lain untuk mengikuti kemauan kita.2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.

3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur.

Sedangkan fungsi dari pidato yaitu untuk:

• Memudahkan komunikasi dengan bawahan dan atasan• Memudahkan komunikasi dengan sesama anggota organisasi

• Membuat suatu kondisi yang kondusif di mana hanya perlu 1 orang saja yang berbicara

3 dari 4 halaman

Pidato Impromptu

Macam pidato yang pertama adalah pidato impromptu. Jika seseorang pernah tiba-tiba dipanggil untuk maju menyampaikan pidato dalam sebuah acara, pidato ini disebut dengan pidato impromptu. Pidato yang dilakukan secara tiba-tiba dan spontan ini dilakukan tanpa persiapan sebelumnya.

Kelebihan pidato impromptu

• Impromptu lebih dapat mengungkapkan perasaan yang sebenarnya dari pembicara, karena pembicara tidak memikirkan lebih dulu pendapat yang disampaikannya,• Gagasan dan pendapatnya datang secara spontan, sehingga tampak seperti ide yang segar dan hidup,

• Impromtu memungkinkan Anda terus berpikir.

Kekurangan pidato impromptu

• Impromptu hanya akan menghasilkan kesimpulan yang mentah, karena dasar pengetahuan yang tidak memadai,• Tak jarang metode impromptu membuat cara penyampaian menjadi tersendat-sendat dan tidak lancar,• Gagasan yang disampaikan bisa “acak-acakan” dan asal,

• Karena tanpa persiapan, kemungkinan mengalami “demam panggung” akan sangat tinggi.

Pidato Manuskrip

Macam pidato yang kedua yaitu pidato manuskrip. Macam pidato ini juga dikenal dengan pidato naskah. Dalam cara pidato ini, seseorang bukan “menyampaikan pidato”, tetapi “membacakan pidato”. Juru pidato membacakan naskah pidato dari awal sampai akhir. Pidato manuskrip perlu dilakukan jika isi yang disampaikan tidak boleh ada kesalahan

Kelebihan pidato manuskrip

• Dapat memilih kata-kata yang baik dan benar, sehingga dapat menyampaikan informasi dengan tepat dan pernyataan yang gamblang,• Pernyataan dapat dihemat, karena manuskrip dapat disusun kembali,• Kefasihan bicara dapat dicapai karena kata-kata sudah disiapkan,• Menghindari pembahasan yang asal-asalan atau menyimpang,

• Manuskrip dapat diperbanyak untuk dibagikan pada audien.

Kekurangan pidato manuskrip

• Komunikasi pendengar akan akan berkurang karena pembicara tidak berbicara langsung kepada mereka,• Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan baik, karena ia lebih fokus pada teks pidato, sehingga akan lebih terlihat kaku,• Umpan balik dari pendengar tidak dapat mengubah, memperpendek atau memperpanjang pesan,

• Pembuatannya lebih lama.

4 dari 4 halaman

Macam pidato yang ketiga yaitu pidato memoriter. Pidato ini adalah pidato yang ditulis dalam bentuk naskah kemudian dihafalkan kata demi katanya. Pidato memoriter mengharuskan Anda untuk bisa menghapalkan teks dengan baik.

Kelebihan pidato memoriter

• Dapat memilih kata-kata yang baik dan benar, • Jika mampu menghafalnya, pidato akan lancar dengan bahasa tubuh yang tidak tampak kaku,

• Gerak dan isyarat yang diintegrasikan dengan uraian.

Kekurangan pidato memoriter

• Pidato tampak datar dan monoton, sehingga pembicara tidak akan mampu menarik perhatian hadirin,• Komunikasi pendengar akan berkurang karena pembicara akan lebih berusaha untuk mengingat kata-kata,

• Memerlukan banyak waktu persiapan.

Pidato Ekstempore

Macam pidato yang terakhir adalah pidato ekstempore. Pidato ini adalah pidato yang paling baik dan paling sering digunakan oleh juru pidato yang berpengalaman dan mahir. Dalam menyampaikan pidato jenis ini, juru pidato hanya menyiapkan garis-garis besar dan pokok-pokok bahasan penunjang saja. Pembicara tidak berusaha mengingat atau menghapalkan kata demi kata. Out-line hanya merupakan pedoman untuk mengatur gagasan yang ada dalam pikiran kita. Pidato jenis ini memerlukan latihan yang intensif bagi pelakunya.

Kelebihan pidato ekstempore

• Komunikasi pendengar dan pembicara lebih baik karena pembicara berbicara langsung kepada pendengar atau khalayak,
• Pesan dapat diubah secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan dan penyajiannya lebih spontan.

Kekurangan pidato ekstempore

• Memerlukan latihan yang intensif bagi pembicaranya• Kemungkinan besar bisa menyimpang dari garis besar

• Kefasihan bisa terhambat karena kesulitan dalam memilih kata-kata

[mdk/ank]

Pidato merupakan suatu pengungkapan pikiran atau aspirasi yang disampaikan kepada khalayak umum dengan bahasa yang formal dan mudah dimengerti. Pidato sendiri dapat berisi tema apapun dan dapat disampaikan di acara formal apapun. Dalam penyampaiannya, pidato mempunyai sejumlah metode yang bisa dipilih oleh penyampai pidato. Menurut laman id.wikipedia.org, cara atau metode dalam berpidato terdiri dari 4 metode, di mana keempat metode tersebut adalah:

1. Improptu

Metode ini merupakan metode pidato yang dilakukan secara spontan atau tanpa persiapan terlebih dahulu. Metode yang bernama lain metode spontan ini dilakukan dengan cara penyampai pidato langsung maju ke depan untuk menyampaikan pidatonya tanpa mempersiapkan teks atau berlatih dahulu sebelumnya. Kelebihan dari metode ini adalah si pembaca pidato bisa berimprovisasi baik itu dalam ranah tema maupun cara penyampaiannya. Namun, metode ini akan gagal digunakan jika si pembaca pidato tidak pandai menyusun kata-kata atau tidak tahu materi apa yang akan disampaikannya. Untuk itu, jika hendak mengambil metode ini, maka kemampuan untuk menyusun kata-kata secara spontan dan kejelian dalam mengambil tema secara cepat harus dimiliki penyampai pidato.

2. Memoriter

Metode ini merupakan metode pidato dinama penyampai pidato menyampaikan pidatonya dengan cara menghapal teks yang sudah dipersiapkannya. Dengan demikian, persiapan sebelum berpidato–entah itu menyiapkan naskah pidato atau menghapal naskah–mestilah dipersiapkan secara matang jika ingin berhasil berpidato dengan menggunakan metode ini. Dalam metode ini, naskah pidato yang akan dihapalkan dan disampaikan haruslah ditulis secara rinci dan runtut sesuai dengan struktur pidato yang berlaku. setelah selesai ditulis, naskah baru dihapalkan oleh penyampai pidato. Supaya lebih mudah menghapalkannya, penyampai pidato hendaknya menghapalkan kata kunci atau gagasan-gagasan utamanya saja dari pidato yang hendak disampaikan.

3. Naskah

Metode ini dilakukan dengan cara penyampai pidato membaca naskah pidato yang telah dipersiapkannya jauh-jauh hari. Metode ini sangat cocok digunakan bagi yang tidak pandai berpidato di podium tanpa teks. Namun sayangnya, metode ini akan membuat perhatian khalayak akan berkurang karena penyampai pidato yang menggunakan metode ini akan terlihat seperti orang yang kaku dan terlalu sering memandangi teks pidato dibanding khalayak. Untuk mengantisipasi hal tersebut, penyampai pidato mesti melihat ke arah khalayak di sela-sela pembacaan teks pidato.

4. Ekstemporan

Metode ini dilakukan dengan hanya menyiapkan poin-poin penting dari tema yang hendak disampaikan, sehingga penyampai pidato tidak perlu membuat teks pidato secara utuh. Jika ingin sukses menggunakan metode ini, penyampai pidato harus pandai mengembangkan tiap-tiap poin yang telah disiapkan sebelumnya. Jika tidak, maka penyampai pidato akan terkesan seperti orang yang kikuk dan kurang persiapan dalam berpidato.

Dari pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa metode pidato terdiri atas empat macam, yaitu improptu, memoriter, naskah, dan ekstemporan. Keempat metode tersebut masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Kalaupun penyampai pidato hendak mengambil salah satu diantara metode-metode tersebut, maka pastikan bahwa metode yang diambil tersebut sesuai dengan kemampuan penyampai pidato sendiri.

Demikianlah pembahasan mengenai metode pidato dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa contoh pidato, pembaca bisa membuka artikel contoh pidato pendidikan, contoh pidato singkat tentang pendidikan karakter, contoh pidato singkat tentang pendidikan moral, contoh pidato singkat tentang narkoba, contoh pidato singkat tentang kesehatan, contoh pidato singkat tentang kejujuran, dan contoh pidato singkat tentang kemerdekaan. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.