Mengapa saat kita bernyanyi sangat disarankan dengan posisi badan yang tegak rileks dan pandangan lurus ke depan?

Bernyanyi merupakan aktifitas menyenangkan bagi siapa saja yang senang dengan bernyanyi. Ada beberapa  jenis penampilan dalam bernyanyi yang sering kita lihat di media televisi secra langsung di sebuah panggung. Ada yang bernyanyi dengan menggunakan rekaman CD, ada juga dengan Grub Band lengkap, dan ada juga yang bernyanyi bersama-sama lebih dari dua orang. 

Mengapa saat kita bernyanyi sangat disarankan dengan posisi badan yang tegak rileks dan pandangan lurus ke depan?

Unsur Vocal/Bernyanyi Solo,  Cara dan Improvisasi Dalam Vocal Solo

Semua penampilan tersebut  tentunya memiliki keunikan tersendiri sebab dari segi persiapan dan sarananyapun juga berbeda disetiap penampilan. Jenis penampilan vokal solo/tunggal membutuhkan banyak sarana dan prasarana, padahal sebarnya sama saja. Setiap penampilan vocal solo justru memiliki beban yang lebih berat sebab seluruh keberhasilan penampilannya sangat tergantung pada sang vokalis itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa unsur-unsur yang harus diperhatikan bagi seorang vokalis solo/tunggal dalam penampilannya.

Bunyi atau suara satu orang berbeda dengan orang yang lainnya sebab getaran – getaran yang dihasilkan bentuk masing-masing pita suaranya berbeda. Perbedaan ukuran atau bentuk dari pita suara merupakan pemberian dari Tuhan yang akan memberikan frekwensi suara masing-masing manusia. Dari perbedaan inilah dihasilkan warna suara yang berbeda yang jika dilatih dengan teknik yang benar akan dapat menghasilkan karakter vocal yang kuat.

Kemampuan seseorang dalam mencapai tinggi rendahnya nada menyebabkan seseorang memiliki wilayah nada tertentu, sesuai dengan ketebalan pita suara yang dimiliki, juga tergantung pada upaya seseorang tersebut dalam mengolah teknik vocalnya dengan kata lain bahwa wilayah nadanya dapat bertambah dan dapat pula berkurang sesuai dengan intensitasnya dalam berlatih vocal.

Perhatikan contoh wilayah nada berikut ini :

  • Suara anak-anak tinggi berada pada wilayah c’ -  f’
  • Suara anak-anak rendah berada pada wilayah a - d’’
  • Suara Wanita : Sopran = suara tinggi dengan wilayah c’ - a’’Mezo Sopran = suara sedang dengan wilayah a - f’’

    Alto = suara rendah wanita dengan wilayah f – d’’

  • Suara Pria :Tenor = suara tinggi dengan wilayah c – a’’Bariton = suara sedang dengan wilayah a – f’’

    Bass = Suara rendah pria dengan wilayah f – d’


Selain dari unsur diatas, juga terdapat unsur lain yang perlu diperhatikan yakni cara melatih teknik vokal yaitu sebagai berikut :  

Seseorang yang bernyanyi solo dengan menggunakan teknik vocal yang benar tentu akan menghasilkan suara yang baik dan layak untuk didengarkan. Adapun hal-hal yang perlu di amati dalam menampilkan vocal solo adalah sebagai berikut :

- Gerak mulut saat bernyanyi

- Pengkalimatan dalam menampatkan nafas pada saat bernyanyi

- Cara mengucapkan kata – perkata

- Serta kostum dan penampilannya.

Bernyanyi yang baik harus diawali dengan sikap bernyanyi yang baik pula sebab sikap berdiri yang baik ini dapat memaksimalkan tenaga untuk bernyanyi. Berikut caranya:

- Bada tegak lurus bertumpu pada kedua kaki dengan seimbang

- Berat badan bertumpuh pada kedua kaki dengan seimbang

- Dada dibsungkan namun tetap rileks

- Pandangan lurus kedepan

- Posisi tangan rileks disamping kiri dan kanan tubuh.

Pernafasan yang dianjurkan untuk digunakan pada saat bernyanyi yaitu pernafasan diafragma yang didalamnya terdapat otot yang jika terus dilatih dengan olah nafas maka akan lebih kuat sehingga dapat memperpanjang durasi keluarnya nafas pada saat bernyanyi. Diafragma ini juga dapat menjadi sumber tenaga yang besar untuk mencapai nada – nada yang tinggi pada saat bernyanyi. Berikut cara melatih pernafasan diafargma :

  • Ambil nafas melalui hidung atau mulut
  • Tahan nafas tersebut kurang lebih 5 detik hingga otot diafragma terasa kencang
  • Keuarkan nafas dengan lembut dengan desisan halus dan rata sambil menghitung berapa detik hingga dapat habis keluar. Desisan tersebut bisa dilakukan dengan hurup zzzz.. atau ffff..
  • Ulangi beberapa kali hingga panjang desisan tersebut dapat bertambah saat dikeluarkan dari mulut.

Dalam bernyanyi, seseorang harus dapat menggemakan suara dengan cara menempatkan sumber suara agar suara lebih keras pada saat dikeluarkan dan sampai kepada pendengar. Terdapat 3 jenis resonansi atau tempat memantulkan sumber bunyi sesuai dengan fungsinya yaitu :

1. Resonansi dada, yaitu memantulkan sumber bunyi pada bagian dada akan menghasilkan suara rendah

2. Resonansi hidung, yaitu memantulkan bunyi pada bagian wajah  seputar hidung yang meliputi tulang rahang mulut hingga pada pipi yang akan menghasilkan suara sedang yang tepat dan halus.

3. Resonansi kepala, yaitu memantulkan sumber bunyi pada bagian kepala yang akan menghasilkan suara tinggi dan halus yang tentunya harus didukung dengan kerja otot diafragma yang maksimal pula. 

Bernyanyi yang baik tidak dapat terlepas dari pengucapan kata – kata yang baik pula pada setiap lagu yang hendak dinyanyikan.

Phrasering/pengkalimatan merupakan teknik vocal yang mengatur tentang pengelompokan kalimat di mana vokalis dapat mengambil nafas pada saat jeda antarkalimat. Pengkalimatan hendaknya dilakukan sebalum mulai bernyanyi dengan memberikan tanda pada kalimat sehingga memudahkan dalam mengambil nafas saat bernyanyi sesuai dengan makna lagu.

Pada saat bernyanyi, hendaknya seorang vocalis memberikan ekspresi sesuai dengan tema lagu yang dinyanyikan yang dengan demikian maka lagu akan lebih mudah diterima oleh audiens  atau pendengarnya. Ekspresi terdiri dari gustur atau mimik atau gerak tubuh.

Improvosasi adalah melakukan sesuatu tanpa persiapan. Dalam bernyani merupakan pengembangan ornamentasi pada lagu dengan tujuan agar lagu dapat terdengar tidak membosankan dan napak lebih menarik.

Variasi lagu dapat dilakukan dengan mengubah tiga unsur lagu berikut :

a. Ritmis, yaitu perubahan dalam irama lagu , misalnya lagu yang diciptakan dalam irama pop divariasikan dengan cara dibawakan dengan iringan irama jazz atau dangdut,

b. Melodis, yaitu berupa penambahan nada dengan jarak nada yang berdekatan, 

c. Dinamika, yaitu perubahan bunyi keras dan lembut pada bagian lagu sesuai dengan kesan yang akan disampaikan.

Bernyanyi secara solo/tunggal harus dipersiapkan dengan baik dan matang sebab seorang penyanyi solo akan menjadi pusat perhatian pada panggung saat bernyanyi. Persiapan tersebut harus dilakukan dengan memahami materi vocal, teknik vocal, dan penampilannya. 

Seorang penyanyi solo hendakanya dapat mengembangkan ornamentasi lagu dengan cara beriprovisasi pada bagian lagu ritmis, melodis, dan dinamika lagu yang merupakan hiasan yang dipersiapkan untuk memperindah lagu, namun juga harus berhati-hati dalam melakukannya jangan sampai berlebihan dan keluar dari jalur nada dan lagu yang asli.

Demikian ulasan singkat tersebut diatas semoga bermanfaat.

Sumber : Sini Budaya-KEMENDIKBUD-RI_Jakarta,2018

Kontributor Naskah : Milasari dkk.

Penerbit : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud

Menyanyikan lagu secara tunggal atau solo. (freepik)

adjar.id - Apakah Adjarian suka bernyanyi atau mendengar orang bernyanyi?

Bernyanyi merupakan aktivitas yang menyenangkan bagi banyak orang.

Dengan bernyanyi, perasaan dapat terwakilkan melalui nada atau liriknya.

Jika kita perhatikan, terdapat beberapa jenis penampilan bernyanyi yang sering kita lihat, baik di televisi maupun secara langsung di sebuah panggung.

Salah satunya adalah jenis penampilan vokal solo atau tunggal yang dianggap sebagai penampilan yang paling sederhana dan tidak banyak membutuhkan banyak sarana dan prasarana.

Baca Juga: Apa Itu Tangga Nada Pentatonis? Ini Pengertian dan Contohnya

Padahal sebenarnya, setiap penampilan vokal solo justru memiliki beban yang lebih berat.

Sebab, seluruh keberhasilan penampilannya sangat tergantung kepada sang vokalis atau penyanyi itu sendiri. 

Nah, mari kita pelajari bagaimana cara bernyanyi solo dan teknik apa saja yang harus dikuasai untuk menyanyikan lagu solo.

"Penyanyi bisa tampil bernyanyi secara solo atau bersama-sama dengan grup."

Mengapa saat kita bernyanyi sangat disarankan dengan posisi badan yang tegak rileks dan pandangan lurus ke depan?

Menyanyikan lagu secara tunggal atau solo. (freepik)

Pembeda Suara Satu dengan yang Lain

Warna Suara atau Timbre

Bunyi atau suara satu orang berbeda dengan lainnya karena getaran yang dihasilkan dan bentuk pita suaranya berbeda.

Perbedaan ukuran pita suara menghasilkan perbedaan frekuensi suara masing-masing. Dari perbedaan ini dihasilkan warna suara yang berbeda.

Warna suara jika dilatih dengan teknik vokal yang benar akan menghasilkan karakter vokal yang kuat.

Baca Juga: Alat Musik Tradisional dan Cara Memainkannya, Mengapa Bisa Berbunyi?

Wilayah Nada

Kemampuan seseorang dalam mencapai ketinggian dan rendahnya nada menyebabkan seseorang memiliki wilayah nada.

Setiap orang memiliki wilayah nada yang berbeda sesuai dengan ketebalan pita suara yang dimilki dan upaya orang itu dalam mengolah teknik vokalnya.

Wilayah nada bisa bertambah dan berkurang sesuai intensitasnya dalam berlatih olah vokal. Berdasar ambitusnya, wilayah nada dikelompokkan menjadi:

"Setiap orang memiliki wilayah nada yang berbeda-beda."

Mengapa saat kita bernyanyi sangat disarankan dengan posisi badan yang tegak rileks dan pandangan lurus ke depan?

Menyanyikan lagu secara tunggal atau solo. (freepik)

Suara Anak-Anak

- Suara anak-anak tinggi wilayah nadanya c’–f’.

- Suara anak rendah, wilayah nadanya a–d’’.

Suara Perempuan

- Sopran: Suara perempuan tinggi wilayah nadanya c’-a’’.

- Mezo Sopran: Suara wanita sedang wilayah nadanya a–f’’.

- Alto: Suara perempuan rendah, wilayah nadanya f–d’’.

Suara Laki-Laki

- Tenor: Suara tinggi laki-laki wilayah nadanya c–a’’.

- Bariton: Suara sedang laki-laki wilayah nadanya a–f’.

- Bass: Suara rendah laki-laki wilayah nadanya  f–d’.

Baca Juga: Cara Memainkan Alat Musik Modern agar Berbunyi

Posisi yang Tepat saat Bernyanyi

Bernyanyi yang baik harus diawali dengan sikap berdiri yang baik pula. Sikap berdiri yang baik dapat memaksimalkan tenaga untuk bernyanyi.

Cara berdiri yang baik saat bernyanyi, yaitu:

1. Badan tegak dan relaks, kaki dibuka sedikit

2. Berat badan bertumpu di kedua kaki dengan seimbang

3. Dada dibusungkan tapi tetap relaks

4. Pandangan lurus ke depan

5. Posisi tangan rileks di samping kiri kanan

Saat bernyanyi, disarankan menggunakan pernapasan diafragma.

Sebab, di dalam diafragma terdapat otot yang jika terus dilatih dengan olah napas akan menjadi lebih kuat sehingga dapat memperpanjang durasi keluarnya napas pada saat bernyanyi.

"Pernapasan yang dianjurkan untuk digunakan pada saat bernyanyi ialah pernapasan diafragma."

Mengapa saat kita bernyanyi sangat disarankan dengan posisi badan yang tegak rileks dan pandangan lurus ke depan?

Menyanyikan lagu secara tunggal atau solo. (freepik)

Resonansi

Resonansi adalah proses menggemakan suara dengan cara menempatkan sumber suara agar suara lebih keras ketika dikeluarkan dan sampai kepada pendengar.

Berdasar fungsinya, jenis resonansi atau tempat memantulkan sumber bunyi ada tiga yaitu :

1. Resonansi Dada

Resonansi dada memantulkan sumber bunyi bagian dada akan menghasilkan suara rendah.

Jika memproduksi suara rendah, hendaklah menggunakan resonansi dada agar nada rendah dapat dicapai dengan tepat dan halus

Baca Juga: Macam-Macam Alat Musik Tradisional Indonesia yang Telah Mendunia

2. Resonansi Hidung

Resonansi hidung memantulkan sumber bunyi seputar hidung, yaitu tulang rahang mulut sampai ke pipi dan menghasilkan suara sedang yang tepat dan halus.

Di sini kerja tenggorokan tidak terlalu berat dan tidak mudah lelah. Nah, suara yang dihasilkan terdengar lebih bening dan bersih

3. Resonansi Kepala

Resonansi kepala memantulkan sumber bunyi bagian kepala yang akan menghasilkan suara tinggi dan halus. Ini juga didukung dengan kerja otot diafragma yang maksimal.

"Proses menggemakan suara disebut dengan resonansi."

Mengapa saat kita bernyanyi sangat disarankan dengan posisi badan yang tegak rileks dan pandangan lurus ke depan?

Menyanyikan lagu secara tunggal atau solo. (freepik)

Unsur Lagu yang Dapat Diubah

Variasi lagu dapat dilakukan dengan mengubah tiga unsur lagu sebagai berikut:

1. Ritmis

Perubahan dalam irama lagu, contohnya lagu yang diciptakan dalam irama pop divariasikan dengan cara dibawakan dengan iringan irama jazz atau dangdut.

2. Melodis

Berupa penambahan nada dengan jarak nada yang berdekatan.

Baca Juga: Mengenal Tangga Nada Diatonis, Ada Tangga Nada Mayor dan Minor

3. Dinamika

Perubahan bunyi keras dan lembut pada bagian lagu sesuai dengan kesan yang akan disampaikan.

Nah, Adjarian, itulah teknik atau cara bernyanyi solo.

Sekarang, yuk, coba jawab pertanyaan berikut!

Pertanyaan

Nyanyikanlah sebuah lagu pilihan bersama, lakukan pengamatan terhadap dua orang tersebut. Dengarkanlah apa saja perbedaan yang dapat kamu dengar!

Petunjuk: Cek halaman 2.