Apa saja keragaman sosial budaya dan ekonomi masyarakat yang ada di lingkungan tempat tinggalmu

PORTAL JEMBER - Salam giat belajar adik-adik, kita akan mempelajari Kunci Jawaban Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas 4 SD MI Tema 1 Indahnya Kebersamaan Edisi Revisi 2017 terbitan Kemendikbud.

Di artikel ini akan dibahas subtema 1 tentang Indahnya Kebersamaan. Kunci Jawaban yang dibagikan dalam artikel ini yaitu dari pertanyaan di halaman 60.

Ada kegiatan yang harus dikerjakan di halaman 60. Cari informasi lebih lanjut tentang keragaman sosial dan budaya yang terdapat di lingkungan provinsimu. Uraian jawaban akan dipaparkan di artikel ini.

Baca Juga: Tulislah Pertanyaan Sebanyak-Banyaknya Tentang Suku Minang, Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 4 SD MI Halaman 59

Alangkah baiknya, adik-adik terlebih dahulu mengerjakan soal yang ada semampunya, kemudian setelah selesai mintalah koreksi dari orang tua masing-masing.

Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 4 SD MI halaman 60 subtema 1 tentang tuliskan keragaman sosial dan budaya di lingkungan provinsimu, seperti dilansir PORTAL JEMBER dari alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Jember, Anisa Maharani, S.Pd.

Pada artikel ini dibahas mengenai keragaman sosial dan budaya di lingkungan provinsi Jawa Timur. Keragaman sosial budaya ada banyak macamnya, diantaranya rumah adat, pakaian adat, tari tradisional, alat musik tradisional, senjata tradisional, upacara adat, perkawinan adat, kerajinan tangan, dan festifal adat.

Baca Juga: Apa yang Kamu Pelajari dalam Menyikapi Keberagaman dan Perbedaan di Sekitarmu? Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 4 SD

Berikut uraian keragaman sosial dan budaya di lingkungan provinsi Jawa Timur:

1) Rumah adat


Page 2

Apa saja keragaman sosial budaya dan ekonomi masyarakat yang ada di lingkungan tempat tinggalmu

Ilustrasi anak-anak mencari kunci jawaban halaman 60 subtema 1 tema 1 kelas 4 SD MI tentang tuliskan keragaman sosial dan budaya di lingkungan provinsimu. /pixabay.com/Victoria_Borodinova


Page 3

6) Upacara adat

Upaca adat yang dilakukan masyarakat Jawa Timur yaitu Upacara Kasodo oleh masyarakat Suku Tengger di kawasan Gunung Bromo.

Baca Juga: Tulis Kesimpulanmu tentang Perbedaan Gagasan Pokok dan Gagasan Pendukung! Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 4 Hal 72

7) Perkawinan adat

Perkawinan adat masyarakat Jawa Timur diawali dengan lamaran dengan istilah nako'ake yang dilakukan pihak laki-laki ke pihak keliarga perempuan. Kemudian, setelah lamaran, ada acara pengajian, siraman, midodareni, dan temu manten.

8) Kerajinan tangan

Kerajinan tangan yang bisa ditemukan dan dibuat oleh masyarakat Jawa Timur yaitu kerajinan yang berbahan dasar bambu yang dianyam, seperti tampah, wakul, caping, tas, topi, tempat tissue, kap lampu, keranjang, dan banyak bentuk lainnya.

9) Festifal adat

Festival adat yang digelar di lingkungan provinsi Jawa Timur seperti Karapan Sapi yang menjadi ikon masyarakat Suku Madura. Selain itu ada Tarian Gandrung Sewu (Gandrung 1000) yang dilakukan oleh masyarakat Bnayuwangi di Pantai Boom.

Baca Juga: Gagasan Pokok dan Pendukung Teks Cerita Suku Minang, Kunci Jawaban Tema 1 Kelas 4 Hal 66, 67, 68, 69, 70, 71


Page 4

Apa saja keragaman sosial budaya dan ekonomi masyarakat yang ada di lingkungan tempat tinggalmu

Ilustrasi anak-anak mencari kunci jawaban halaman 60 subtema 1 tema 1 kelas 4 SD MI tentang tuliskan keragaman sosial dan budaya di lingkungan provinsimu. /pixabay.com/Victoria_Borodinova

Sebagai lembaga pendidikan berkonsep boarding school yang peserta didiknya berasal dari seluruh penjuru nusantara pastinya terdapat keragaman sosial budaya di dalamnya. Contoh keragaman sosial budaya di lingkungan sekolah tersebut sebenarnya merupakan kekayaan yang justru harus dikembangkan. Para siswa peserta didik bisa belajar tentang toleransi dan kerjasama melalui hal tersebut.

Di lingkungan sekolah boarding setiap hari para siswa akan selalu berinteraksi dengan teman, guru, staf dan seluruh civitas yang belum tentu berasal dari suku dan daerah yang sama. Jika keragaman sosial dan budaya tidak dikembangkan dengan sebaik-baiknya tentu saja akan membawa dampak yang kurang baik dalam pergaulan serta interaksi di lingkungan sekolah.

Contoh-contoh Keragaman Sosial dan Budaya

Di dalam sekolah umum saja sudah pasti terdapat perbedaan sosial dan budaya di antara siswa dan guru serta staf apalagi pada boarding school yang pada umumnya memiliki peserta didik dari berbagai daerah di Indonesia. 

Perbedaan sifat dan kepribadian adalah salah satu contoh keragaman sosial dalam lingkungan sekolah, tidak terkecuali pada perbedaan bahasa, daerah dan sebagainya. Nah, apa saja contoh dari keragaman sosial dan budaya yang ada di lingkungan sekolah? 

1. Keragaman Bahasa 

Indonesia terdiri dari daerah-daerah yang terbentang dari ujung barat hingga ke timur. Setiap daerah tersebut memiliki bahasanya masing-masing sebagai bahasa ibu di samping bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Selain bahasa ibu yang berbeda, logat setiap siswa dalam bertutur kata juga dipengaruhi oleh daerah asalnya.

Setiap peserta didik harus bisa menghargai dan menghormati keragaman bahasa dan logat daerah yang berbeda tersebut. Tidak boleh mengolok-olok logat dan bahasa yang tidak sama dengan daerahnya. Justru para siswa bisa saling belajar bahasa daerah dari teman-temannya untuk memperkaya pengetahuan.

2. Keragaman Suku Bangsa

Suku bangsa dari siswa merupakan bagian dari keragaman sosial budaya yang harus dihormati di lingkungan sekolah. Siswa di dalam sekolah mungkin saja berasal dari suku Jawa, Sunda, Betawi, Batak, Aceh, Dayak dan sebagainya.

Semuanya sama yaitu ingin menuntut ilmu di sekolah terbaik untuk menjadi generasi unggulan. Siswa tidak boleh hanya berteman dengan siswa yang berasal dari suku yang sama dengannya. Meskipun berbeda suku bangsa namun seluruh siswa adalah bangsa Indonesia yang menjadi penerus di masa depan nantinya.

3. Keragaman Sifat dan Kepribadian

Tidak ada seorangpun manusia yang memiliki sifat dan kepribadian yang sama persis dengan orang lain. Hal ini harus ditanamkan kepada setiap siswa bahwa teman-temannya, guru, pembimbing dan seluruh staf di lingkungan sekolah pasti memiliki perbedaan sifat dan kepribadian. 

Oleh sebab itu harus dikembangkan sikap saling menghargai satu sama lain supaya interaksi sosial bisa berjalan dengan baik dan membuat lingkungan sekolah tetap nyaman. Perbedaan sifat dan karakter justru bisa menjadi kekuatan yang saling melengkapi satu dan lainnya.

4. Keragaman Wilayah

Indonesia adalah negara yang wilayahnya sangat luas dan terdiri dari berbagai suku bangsa serta daerah. Peserta didik yang berada di lingkungan boarding school tidak mungkin hanya berasal dari satu wilayah saja misalnya Jabodetabek melainkan berasal dari seluruh nusantara.

Salah satu contoh keragaman sosial dan budaya dalam lingkungan sekolah yaitu perbedaan wilayah asal siswa tidak seharusnya menjadi penghalang interaksi sosial kecuali justru bisa menguatkan ikatan persaudaraan antar siswa. Bukankah sangat menarik bisa memiliki teman dari Papua, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera dan wilayah lainnya di Indonesia.

Keragaman sosial budaya di lingkungan sekolah tidak seharusnya menjadi penghalang terciptanya interaksi serta hubungan yang positif antara siswa, guru dan seluruh staf. Dengan terciptanya hubungan yang harmonis tersebut maka kehidupan di lingkungan boarding school seperti SMA Dwiwarna (Boarding School) menjadi lebih kondusif dan mendukung prestasi siswa.

KOMPAS.com – Manusia adalah makhluk sosial yang berinteraksi antarsesamanya. Interaksi tersebut menghasilkan kebiasaan, kepercayaan, hingga norma yang membentuk kebudayaan. Budaya berasal dari kata Sansekerta “budhayah” yang berari budi atau akal.

Menurut Edward Burnett Tylor dalam bukunya Primitive Culture (1871), kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat.

Sehingga budaya adalah segala sesuatu yang dilakukan manusia baik materi maupun non-materi yang lahir dari kehidupan bermasyarakat, bukannya diwariskan secara genetik.

Budaya manusia berbeda-beda bergantung kepercayaan, kebiasaan, dan yang paling berpengaruh adalah lingkungan tempat tinggal.

Baca juga: Unsur Budaya Menurut Melville J. Herskovits

Arsi Andreas dan kawan-kawan dalam jurnal Karakteristik Lingkungan dan Perilaku Masyarakat Kawasan Permukiman Nelayan di Sekitar Teluk Kendari (Studi Kasus: Kelurahan Puunggaloba dan kelurahan Benu-Benua) (2014) menyebutkan bahwa karakteristik sifat-sifat dasar lingkungan alam mempengaruhi manusia dari masa awal dengan berbagai cara.

Manusia beradaptasi dengan lingkungan tempatnya tinggal, mengikuti pola keseimbangan alam untuk bertahan hidup. Alam juga berpengaruh pada faktor ekonomi, politik, dan perpindahan manusia, yang menyebabkan terbentuknya budaya tertentu di suatu lingkungan masyarakat.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas dan kaya akan kebudayaan. Dilansir dari Laman Resmi Republik Indonesia, Indonesia memiliki 300 kelompok etnik atau suku bangsa.

Masing-masing etnik memiliki kebudayaannya tersendiri bergantung pada lingkungan tempatnya tinggal.

Contoh budaya masyarakat

Berikut adalah contoh budaya masyarakat di lingkungan tempat tinggal yang mencirikan bahwa budaya berkembang secara berbeda-beda di tempat yang berbeda:

Ondel-ondel merupakan kebudayaan Suku Betawi yang berasal dari daerah Jakarta. Ondel-Ondel berupa boneka besar yang didandani dan diarak keliling desa, biasanya dalam acara pesta rakyat.

Budaya ondel-ondel ternyata lahir dari upacara tolak bala dengan menggunakan boneka besar untuk mengusir roh jahat juga wabah penyakit yang menyerang desa.

Baca juga: Fungsi Budaya bagi Masyarakat

  • Ma’nene dari Tanah Toraja

Ma’nene adalah kebudayaan yang lahir di Tanah Toraja sejak zaman megalitikum. Dilansir dari Indonesia Kaya, ma’nene adalah upacara penggantian pakaian baru pada jenazah sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur mereka.

Pada ma’nene, jenazah leluhur dibersihkan, diganti bajunya, diberikan sesajen, dan disematkan benda kesukaannya. Ma’nene biasanya dilakukan setelah musim panen sebagai simbol penghormatan juga pertanda bahwa hubungan keluarga tidak akan terputus setelah kematian.

Suku Dani dari Papua memiliki budaya yang unik sekaligus membuat merinding yaitu ikipalin atau tradisi potong jari. Orang Suku Dani memotong dua ruas jarinya ketika orang tuanya meninggal dan akan memotng satu ruas jarinya ketika saudaranya meninggal.

Suku Dani mempercayai bahwa potong jari merupakan salah satu bentuk duka paling dalam sebagai penghormatan terakhir dan bentuk kesetiaan pada angota keluarga yang meninggal.

  • Pasola dari Nusa Tenggara Timur

Pasola merupakan budaya dari Sumba Nusa Tenggara Timur. Dilansir dari Website Resmi Kabupaten Sumba Barat, pasola adalah tradisi perang adat di mana dua kelompok penunggang kuda saling berhadapan, keja-mengejar, seraya melempar lembing kayu ke arah lawan.

Darah dari orang yang terluka saat pasola dipercayai dapat memercikan kekuatan magis untuk menyuburkan tanah. Inilah mengapa pasola digelar di awal musim tanam agar panen rakyat bisa subur.

Baca juga: Pengaruh Karakteristik Geografis dengan Kehidupan Sosial Budaya

Seba adalah kebudayaan yang dilakukan Suku Baduy dari Banten. Setelah panen, Suku Baduy biasanya berjalan kaki hingga ratusan kilometer ke Serang dengan tujuan bersilahturahmi.

Seba hanya dilakukan oleh pria Suku Baduy, mereka berjalan tanpa alas kaki dan menggunakan busana serba putih yang melambangkan kesucian. Seba dilakukan sebagai bentuk syukur atas panen yang melimpah dan sebagai bentuk kekeluargaan antara masyarakat Suku Baduy.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.