Mengapa nafsu dan akal harus dijaga keselarasannya?

Sebagian dari ulama tasawuf menyatakan bahwa hati berfungsi sebagai alat untuk berfikir atau mengikat. Mengikat nafsu yang harus dijaga geraknya. Hal serupa dikatakan oleh al-Muhasibi. Ia memaparkan bahwa akal berfungsi untuk “melarang”, maka di sini akal mengikat dan “melarang” nafsu untuk melakukan perbuatan yang buruk. Dikatakan sebagai nurun bashirun fi al-qalbi.

Kemudian Ibnu ‘Athaillah menambahkan, bahwa akal dan hati merupakan alat untuk mengetahui suatu ilmu yang ada dalam diri manusia. sementara menurut al-Hakim, ia mengatakan bahwa hati adalah alat yang bisa menyingkap suatu hakikat kebenaran, walaupun sifatnya yang ghaib. Hal ini tentu berbeda dengan nafsu yang buta dan tidak bisa untuk menyingkap hakikat kebenaran.

Maka, sebagai manusia harus selalu menggunakan akalnya untuk mendapat ilmu pengetahuan. Karena dengan ilmu, manusia dapat membedakan antara yang baik dan buruk, dan dengan ilmu juga manusia bisa mengetahui hal yang menyebabkan keingkaran seorang hamba terhadap perintah Allah Swt. Hal tersebut tidak lain ialah hawa nafsu. Setelah akal sudah mengikat nafsu, maka perkara akhirat adalah tujuan utamanya dan tidak memandang penting perkara akhirat.

Akhirnya, nafsu akan memperbaharui tujuannya, dan menentang segala bisikan musuh (hawa nafsu). Bisikan yang masuk kedalam diri seseorang, yang akan mengikuti ilmu yang didapat dari al-Qur’an dan Sunnah. Dengan begitu, selamatlah nafsu yang telah menjadikan akal sebagai pengawas atau pengikatnya.

Dalam psikoterapi al-Muhasibi, menjelaskan bahwa setelah akal dan hati, ada wahyu yang memimpin akal dan hati dalam mengarahkan dan mengayomi nafsu yang telah diberikan Allah Swt untuk seluruh manusia. Apabila seorang hamba tidak berpedoman kepada wahyu yang diberikan Allah, maka dijamin dia tidak akan sampai kepada tujuannya (kebahagian dunia dan akhirat). Maka dalam hal ini, akal dan hati harus menjadikan wahyu sebagai pemimpin dalam tugasnya untuk mengawasi perbuatan-perbuatan nafsu.

Al-Muhasibi menggabungkan kerja wahyu (Al-Qur’an), hati, akal dalam menjaga nafsu. Dan dalam penggabungan ini wahyu (Al-Qur’an) difungsikan sebagai pemimpin atau pedoman bagi hati dan akal, sedangkan hati dan akal berfungsi sebagai pengikat dan pengawas nafsu.

Konsep psikoterapi al-Muhasibi inilah yang lebih baik, lebih lengkap, dan sangat berbeda dengan konsep psikoterapi Barat. Karena psikoterapi al-Muhasibi memasukkan unsur spiritual (agama) dalam metode psikoterapinya, dan sangat cocok sekali untuk digunakan pada zaman modern ini, yaitu pada zaman yang di dalamnya sudah tercampur antara nilai Barat dan Islam.

Daftar isi

  • 1 Mengapa manusia punya hawa nafsu?
  • 2 Mengapa nafsu dan akal harus selalu dijaga keselarasannya?
  • 3 Mengapa Tuhan menciptakan hawa nafsu kepada manusia brainly?
  • 4 Apa perbedaan hati dan nafsu?
  • 5 Mengapa filsafat bertentangan dengan agama?
  • 6 Apa pandangan filsafat tentang agama?

Manusia juga memiliki nafsu, sebagai alat untuk mendorong gairah hidup, supaya mempunyai keinginan-keinginan, agar hidupnya meningkat dan berprestasi.

Mengapa nafsu dan akal harus selalu dijaga keselarasannya?

Jawaban: Agar kehidupan menjadi aman, damai, dan tentram dengan menahan nafsu, berfikir positif dan hati bersih itu akan memberi manfaat kepada kita.

Apakah agama melarang atau menganjurkan filsafat?

Singkatnya: Islam melarang ilmu filsafat jika tidak memenuhi tingkatan ilmu tersebut menurut Imam al-Ghazali dalam kitab ta’lim muta’alim karya sykh al- Zarnuji dalam bab etika mencari ilmu: “seorang yang memaksakan belajar suatu ilmu namun belum pada waktunya, ibarat seekor babi yang sedang mengikuti cahaya.

Mengapa Tuhan menciptakan hawa nafsu kepada manusia brainly?

1. Karena manusia tidak dapat hidup tanpa hawa nafsu. Mereka tak bisa hidup jika tidak ada keinginan untuk makan, mencari harta dan keinginan lainnya. 2.Agar manusia dapat mengontrol amarahnya.

Apa perbedaan hati dan nafsu?

Selanjutnya, antara hati dan nafsu itu berbeda jika di lihat dari sudut pandang orang yang berpikir sehat. Hati selalu mengajak kita kepada kebaikan tapi nafsu lebih seringmemberikan petunjuk ke arah keburukan. Meskipun kita hidup pun butuh nafsu untuk mencapai kesempurnaan hidup.

Apakah di dalam Islam ada filsafat?

Filsafat Islam juga sering disebut filsafat Arab dan filsafat Muslim merupakan suatu kajian sistematis terhadap kehidupan, alam semesta, etika, moralitas, pengetahuan, pemikiran, dan gagasan politik yang dilakukan di dalam dunia Islam atau peradaban umat Muslim dan berhubungan dengan ajaran-ajaran Islam.

Mengapa filsafat bertentangan dengan agama?

karena filsafat adalah pemikiran manusia untuk menjawab sesuatu dgn logika, sedangkan agama itu sesuatu yg hanya bs dipercayai dan sulit untuk diterima logika.

Apa pandangan filsafat tentang agama?

1. Filsafat adalah berfikir, sedangkan agama adalah mengabdikan diri. 2. Agama banyak berhubungan dengan hati, sedangkan filsafat banyak berhubungan dengan pemikiran. 3. Filsafat menuntut pengetahuan untuk memahami, sedangkan agama menuntut pengetahuan untuk beribadah atau mengabdi.

Apakah nafsu termasuk cinta?

Nafsu adalah ketertarikan fisik yang kuat. Kamu menginginkan pasangan kamu dalam segala hal karena koneksi seksual kamu yang kuat terhadap dia. Sementara itu, cinta adalah statement kuat yang lebih dalam dari sekedar nafsu. Cinta pun terjadi secara alami dan bertahan lama bahkan mungkin itu abadi.

Mengapa nafsu dan akal harus selalu dijaga keselarasannya alasannya?

Jawaban: Agar kehidupan menjadi aman, damai, dan tentram dengan menahan nafsu, berfikir positif dan hati bersih itu akan memberi manfaat kepada kita.

Mengapa Tuhan menciptakan hawa nafsu kepada manusia bukankah hawa nafsu bisa menghambat tujuan Tuhan dalam menciptakan manusia?

Hawa nafsu tidak menghambat tujuan Tuhan dan tidak ada tujuan-Nya yang bisa dihambat.

Bagaimana cara membandingkan antara akal dan nafsu?

1. Akal cenderung melakukan hal yang positif, sedangkan nafsu cenderung melakukan hal negatif. 2. Akal merupakan pemikiran panjang dan nafsu merupakan pemikiran pendek. 3. Akal adalah senjata manusia dan nafsu adalah senjata binatang.

Bagaimana cara menjaga nafsu agar terhindar dari hal hal negatif?

Untuk mengendalikan nafsu syahwat agar tidak menimbulkan perbuatan-perbuatan buruk, maka terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seseorang yaitu sebagai berikut..
Menjalankan puasa. ... .
Perbanyak doa. ... .
Perbanyak istighfar. ... .
4. Sholat malam. ... .
Menjaga pandangan. ... .
6. Perbanyak baca Alquran..