Mengapa indonesia harus berperan dalam menjaga perdamaian dunia

Mengapa bangsa Indonesia harus terlibat dalam upaya untuk mewujudkan perdamaian dunia ? Begini kunci jawaban yang benar mengenai kenapa Indonesia harus ikut serta dalam perdamaian dunia.

Kalau kita perhatikan, pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 pada alenia keempat bersisi tujuan bangsa:

“melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteran umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.”

Dari keterangan di atas jelas, bahwa salah satunya karena perdamaian dunia adalah tujuan bangsa Indonesia. Di sisi lain Indonesia juga bagian dari dunia, sehingga sudah seharusnya menjaga perdamaian dunia.

Mengapa bangsa Indonesia harus terlibat dalam upaya untuk mewujudkan perdamaian dunia ?

Jawab:

Bangsa Indonesia harus ikut serta dalam mewujudkan perdamaian dunia, karena salah satu dari tujuan bangsa Indonesia sebagaimana yang terdapat dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik  Indonesia Tahun 1945 adalah ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Salah satu konsekuensi dari tujuan tersebut adalah bangsa Indonesia harus senantiasa berperan serta dalam menciptakan / mewujudkan perdamaian dunia.

Hal tersebut dikarenakan bangsa Indonesia merupakan bagian dari seluruh umat manusia di dunia, sehingga sudah seharusnya bangsa Indonesia berada pada barisan terdepan dalam upaya menciptakan perdamaian dunia.

Begitulah jawabannya teman-teman. Dalam belajar online kali ini, kata kuncinya kenapa bangsa Indonesia harus ikut dalam menciptakan perdamaian dunia.

Nah, hal ini sebenarnya berdasarkan tujuan / cita-cita bangsa yang tertera dalam alenia ke 4 Pembukaan UUD NRI 1945. Keharusan tersebut juga dikarena Indonesia juga bagian dari dunia, makanya perlu mewujudkan perdamaian dunia.

Kunci Jawabannya

Mengapa bangsa Indonesia harus terlibat dalam upaya untuk mewujudkan perdamaian dunia

Berikut jawaban yang benar dan penilaian skornya, mengapa Indonesia harus ikut serta menjaga dan mewujudkan perdamaian dunia: ✅💯

Mengapa indonesia harus berperan dalam menjaga perdamaian dunia

Mengapa indonesia harus berperan dalam menjaga perdamaian dunia

Jawaban diverifikasi BENAR 💯

Perdamaian dan keamanan internasional merupakan hal yang sangat penting bagi suatu negara. Sebab hal itu dapat membuat warga negara merasa nyaman dan tenteram ketika menduduki negara tersebut. Tak heran, jika banyak negara pun selalu berupaya untuk menciptakan perdamaian, bukan saja di negaranya sendiri tetapi juga di dunia. Indonesia salah satunya, yang memiliki peran aktif dalam menciptakan perdamaian dunia.

Perdamaian dunia sendiri, seperti diketahui, merupakan sebuah gagasan kebebasan, perdamaian, dan kebahagiaan bagi seluruh negara dan/atau bangsa. Perdamaian dunia melintasi perbatasan melalui hak asasi manusia, teknologi, pendidikan, teknik, pengobatan, diplomat dan/atau pengakhiran seluruh bentuk pertikaian.

Sejak 1945, PBB beserta 5 anggota permanen Majelis Keamanan-nya, yakni AS, Rusia, China, Prancis, dan Britania Raya telah bekerja untuk menyelesaikan konflik tanpa perang atau deklarasi perang. Meski tak sedikit negara-negara telah memasuki sejumlah konflik militer sejak masa itu.

Indonesia sendiri, sebagai negara yang berdasarkan hukum, tak kalah memiliki peran dalam menciptakan perdamaian dunia. Keikutsertaan Indonesia untuk menciptakan perdamaian dunia ini mengacu pada amanat pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea keempat, yaitu dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.

Berbagai cara pun dilakukan Indonesia dalam upaya menciptakan perdamaian dunia, baik itu di tingkat regional maupun internasional. Dalam bentuk apa? Keikutsertaan dalam PBB, ASEAN, serta GNB atau gerakan Non-Blok.

Peran Indonesia di Perserikatan Bangsa-bangsa

Salah satu prestasi gemilang yang diraih oleh bangsa Indonesia didalam PBB adalah saat Menteri Luar Negeri Adam Malik, menjabat sebagai ketua sidang Majelis Umum PBB pada tahun 1974. Indonesia juga sangat berperan aktif dan langsung dalam pasukan perdamaian PBB.

(Baca juga: Peran Indonesia Dalam Gerakan Non-Blok)

Dalam proses ini Indonesia berperan aktif pada saat menjaga keamanan PBB, Indonesia mengirimkan Kontingen Garuda untuk mengemban tugas dalam misi perdamaian PBB di negara-negara yang terjadi konflik. Pencapaian Kontingen Garuda untuk mengemban misi perdamaian PBB adalah ketika pertama kali mendapatkan perintah untuk menjaga keamanan dan menjadi anggota tidak tetap DK PBB pada tahun 1974 sampai 1975. Indonesia juga kembali terpilih menjadi anggota tidak tetap DK PBB pada tahun 1995 sampai 1996.

Dalam hubungan internasional Indonesia DK PBB pada periode tersebut, Wakil tetap dari Indonesia, yaitu RI Nugroho Wisnumurti tercatat dua kali menjadi Presiden DK-PBB. Selain itu, Indonesia juga terpilih untuk ketiga kalinya sebagai anggota tidak tetap DK PP pada tahun 2007 sampai 2009. Disamping itu, Indonesia juga menjadi salah satu anggota pertama Dewan HAM bersama 47 negara lainnya yang tergabung dalam dewan tersebut pada tahun 2007 hingga 2010.

Peran Indonesia dalam ASEAN

Upaya Indonesia dalam menciptakan perdamaian di kawasan Asia tenggara, dalam hal ini melalui ASEAN ditunjukkan dalam banyak hal, termasuk berperan aktif dalam berbagai kegiatan seperti penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tigggi (KTT) atau berbagai macam Konferensi ASEAN.

Indonesia juga menjadi tuan rumah dalam pergelaran organisasi Internasional. Sebagai contoh, KTT ASEAN yang pertama kali diselenggarakan di Bali pada 24 Februari 1976 atau Pertemuan informasi dari pemimpin-pemimpin negara dalam organisasi ASEAN pada 30 November 1996.

Peran Indonesia dalam Gerakan Non-Blok (GNB)

GNB yang merupakan kependekan dari Gerakan Non-Blok mempunyai makna yang sangat penting dalam peran bangsa Indonesia sebagai negara yang merdeka dan netral. Dimana netral disini artinya Indonesia tidak memihak pada blok tertentu, baik itu Timur ataupun Barat.

Indonesia juga memilih untuk menentukan jalan sendiri dalam upaya membantu terciptanya tujuan dunia dengan menyelenggarakan persahabatan dengan segala bangsa. Indonesia juga senantiasa memegang teguh prinsip-prinsip dan aspirasi GNB. Sikap ini secara langsung dan berlanjut ditujukan ke Indonesia dalam kiprah yang baik pada kepemimpinan Soekarno pada tahun 1992 sampai 1995.

Jakarta -

Usai Perang Dunia II, perubahan dasar terjadi ketika dunia seolah-olah terbelah dalam dua blok kekuatan. Blok kekuatan itu yakni blok barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok timur di bawah kepemimpinan Uni Soviet.

Kedua blok ini mempunyai kepentingan yang berbeda. Maka terjadi perselisihan antara keduanya yang bahkan kerap berujung pada konflik militer. Perseteruan ini dikenal dengan nama Perang Dingin.

Dalam suasana Perang Dingin ini, kedua blok berusaha menanamkan pengaruhnya ke berbagai penjuru dunia. Khususnya ke negara-negara yang baru saja merdeka termasuk di dalamnya Republik Indonesia.

Agar memiliki prinsip dan pegangan yang kuat, maka pada 2 September 1949, Wakil Presiden RI kala itu, Mohammad Hatta mengeluarkan pernyataan tentang politik luar negeri RI, yakni politik luar negeri bebas aktif.

Konsep politik luar negeri bebas dan aktif memiliki pengertian bebas dalam arti bangsa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang bertentangan dengan kepribadian bangsa (Pancasila). Sedangkan aktif dalam menjalankan kebijaksanaan luar negeri tidak bersikap pasif atas kejadian internasional.

Sejalan dengan konsep politik luar negeri bebas aktif dan dalam rangka mewujudkan tujuan nasional seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat: " ....ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial...", maka bangsa Indonesia mengambil peran dalam perdamaian dunia:

Peran Indonesia dalam perdamaian dunia dilakukan dalam beberapa cara:

Dalam buku Pengetahuan Sosial Sejarah oleh Drs. Tugiyono, disebutkan peran Indonesia dalam perdamaian dunia:

1. Mengirim kontingen Garuda Indonesia

Mengirim kontingen Garuda merupakan peran Indonesia dalam PBB untuk ikut serta menciptakan perdamaian dunia.
Kontingen Garuda ada yang dikirim ke Timur Tengah (Arah, Israel, Mesir), Kongo, Kamboja, Yugoslavia, dan beberapa negara lain yang sedang mengalami konflik.

2. Peran Indonesia dalam perdamaian dunia lainnya yakni bersama negara Mesir, India, Yugoslavia, dan Ghana, menjadi pelopor berdirinya Gerakan Non Blok (GNB)

Gerakan Non Blok berusaha meredakan ketegangan dunia dan menciptakan perdamaian dunia yang ketika itu (1960-an) terancam akibat terjadinya perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.

3. Ikut secara aktif membantu menyelesaikan konflik di Kamboja dengan mensponsori penyelenggaraan Jakarta Informal Meeting (JIM I) bulan Juli 1988

Kegiatan tersebut berhasil menemukan masalah yang penting dalam menyelesaikan konflik di Kamboja, yaitu penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja dan upaya mencegah kembalinya rezim Pol Pot yang banyak melakukan pembantaian rakyat Kamboja.

4. Hubungan Internasional

Dalam buku 'Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA Kelas XI oleh Tim Ganesha Operation, disebutkan, peran Indonesia dalam perdamaian dunia yakni melalui hubungan internasional.

Bentuk peran Indonesia dalam hubungan internasional sebagai berikut:

a. Mengirimkan duta besar ke beberapa negara atau menerima duta besar negara lain yang menjalin kerja sama dengan Indonesia.

b. Mendukung gerakan zona bebas nuklir di kawasan negara-negara anggota Association of South East Asian Nations (ASEAN).

c. Mendukung terselenggaranya ASEAN Free Trade Area (AFTA) di kawasan negara anggota ASEAN.

d. Peran Indonesia lainnya dalam perdamaian dunia dalam bentuk hubungan internasional yakni turut berpatisipasi dalam kegiatan pertukaran pelajar dan mahasiswa dari dan ke luar Indonesia.

(nwy/pal)


Page 2

Jakarta -

Usai Perang Dunia II, perubahan dasar terjadi ketika dunia seolah-olah terbelah dalam dua blok kekuatan. Blok kekuatan itu yakni blok barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok timur di bawah kepemimpinan Uni Soviet.

Kedua blok ini mempunyai kepentingan yang berbeda. Maka terjadi perselisihan antara keduanya yang bahkan kerap berujung pada konflik militer. Perseteruan ini dikenal dengan nama Perang Dingin.

Dalam suasana Perang Dingin ini, kedua blok berusaha menanamkan pengaruhnya ke berbagai penjuru dunia. Khususnya ke negara-negara yang baru saja merdeka termasuk di dalamnya Republik Indonesia.

Agar memiliki prinsip dan pegangan yang kuat, maka pada 2 September 1949, Wakil Presiden RI kala itu, Mohammad Hatta mengeluarkan pernyataan tentang politik luar negeri RI, yakni politik luar negeri bebas aktif.

Konsep politik luar negeri bebas dan aktif memiliki pengertian bebas dalam arti bangsa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang bertentangan dengan kepribadian bangsa (Pancasila). Sedangkan aktif dalam menjalankan kebijaksanaan luar negeri tidak bersikap pasif atas kejadian internasional.

Sejalan dengan konsep politik luar negeri bebas aktif dan dalam rangka mewujudkan tujuan nasional seperti tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat: " ....ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial...", maka bangsa Indonesia mengambil peran dalam perdamaian dunia:

Peran Indonesia dalam perdamaian dunia dilakukan dalam beberapa cara:

Dalam buku Pengetahuan Sosial Sejarah oleh Drs. Tugiyono, disebutkan peran Indonesia dalam perdamaian dunia:

1. Mengirim kontingen Garuda Indonesia

Mengirim kontingen Garuda merupakan peran Indonesia dalam PBB untuk ikut serta menciptakan perdamaian dunia.
Kontingen Garuda ada yang dikirim ke Timur Tengah (Arah, Israel, Mesir), Kongo, Kamboja, Yugoslavia, dan beberapa negara lain yang sedang mengalami konflik.

2. Peran Indonesia dalam perdamaian dunia lainnya yakni bersama negara Mesir, India, Yugoslavia, dan Ghana, menjadi pelopor berdirinya Gerakan Non Blok (GNB)

Gerakan Non Blok berusaha meredakan ketegangan dunia dan menciptakan perdamaian dunia yang ketika itu (1960-an) terancam akibat terjadinya perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.

3. Ikut secara aktif membantu menyelesaikan konflik di Kamboja dengan mensponsori penyelenggaraan Jakarta Informal Meeting (JIM I) bulan Juli 1988

Kegiatan tersebut berhasil menemukan masalah yang penting dalam menyelesaikan konflik di Kamboja, yaitu penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja dan upaya mencegah kembalinya rezim Pol Pot yang banyak melakukan pembantaian rakyat Kamboja.

4. Hubungan Internasional

Dalam buku 'Pasti Bisa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMA/MA Kelas XI oleh Tim Ganesha Operation, disebutkan, peran Indonesia dalam perdamaian dunia yakni melalui hubungan internasional.

Bentuk peran Indonesia dalam hubungan internasional sebagai berikut:

a. Mengirimkan duta besar ke beberapa negara atau menerima duta besar negara lain yang menjalin kerja sama dengan Indonesia.

b. Mendukung gerakan zona bebas nuklir di kawasan negara-negara anggota Association of South East Asian Nations (ASEAN).

c. Mendukung terselenggaranya ASEAN Free Trade Area (AFTA) di kawasan negara anggota ASEAN.

d. Peran Indonesia lainnya dalam perdamaian dunia dalam bentuk hubungan internasional yakni turut berpatisipasi dalam kegiatan pertukaran pelajar dan mahasiswa dari dan ke luar Indonesia.

(nwy/pal)