Mengapa harus ada kitab-kitab lain selain Al Qur an jika Al Qur an itu sudah ada dari zaman azali dan isinya lebih lengkap dan sempurna?

[caption caption="jadiberita.com"][/caption]

“KENAPA ADA QURAN KALAU SUDAH ADA INJIL? APA ALLAH MENEPUK AIR DALAM DULANG?” . (Mohon Pencerahan Tentang QURAN) .

OPINI (SPMC) Suhindro Wibisono.

. (JANGAN BERI TANGGAPAN JIKA BLOM KELAR BACA ARTIKELNYA, MEMALUKAN KALO GAK NYAMBUNG) . “QURAN DITURUNKAN UNTUK MENYEMPURNAKAN KITAB-KITAB SEBELUMNYA.” ~ “KENAPA ADA QURAN KALAU SUDAH ADA INJIL?” , itulah dua topik yang punya benang merah sebangun dalam diskusi di lapak yang pernah saya gelar di facebook dari suatu grup. Ungkapan pernyataan dan anggapan atau mungkin doktrin, bahwa “Quran diturunkan untuk menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya.” Utamanya tentu saja menyempurnakan INJIL yang menurut mereka sudah salah kaprah. Apakah betul pernyataan atau doktrin itu? Sudah saya kupas dalam diskusi, saya coba terangkan ulang disini, maaf kalau saya hanya mengandalkan LOGIKA, walau begitu saya tidak lupa berpegang dengan dalil sahih. . Ketika dinyatakan bawa Injil sudah salah kaprah atau sudah tidak original, pertanyaan pentingnya adalah SEJAK KAPAN? Banyak ayat dalam Quran yang mengakui kebenaran Injil, tapi konon khabarnya juga banyak ayat yang mengatakan bahwa Injil sudah tidak murni. Kenapa bisa terjadi kontradiksi semacam itu? KENAPA? Apakah karena adanya revisi di Quran sesuai kepentingan? Sehingga lupa “merevisi” pernyataan sebelumnya bahwa Injil itu benar? Maaf atas pertanyaan ngawur saya, karena saya butuh pencerahan. . Lebih 600 tahun Isa lahir lebih awal dari Muhammad, berarti Injil juga sudah ada dan tentu juga sudah menyebar dibanyak tempat, walau kita tidak boleh membayangkan seperti era sekarang soal distribusi, tapi setidaknya kala itu sudah pasti sangat banyak orang yang punya Injil bukan? Bahkan sangat mungkin ada dibanyak negara karena adanya para Misionaris yang memang bermaksud menyebarkan agama. Lalu pertanyaannya, kalau dikatakan bahwa Injil sudah tercemar karena isinya sudah diganti-ganti, bagaimana caranya mengganti yang sudah menyebar dibanyak tempat dan dipegang oleh banyak orang itu? Apakah memang juga dicatat siapa saja yang pernah punya Injil? Bahkan sampai sekarang hal semacam itu juga tidak pernah ada, apakah Injil atau Quran di rumah anda juga terdaftar atau di daftar? Maka ketika dinyatakan bahwa Injil telah salah, bukankah seharusnya yang menyatakan salah punya buktinya? ATAU SAYA SALAH BERLOGIKA? . Lalu apakah betul bahwa “QURAN DITURUNKAN UNTUK MENYEMPURNAKAN KITAB-KITAB SEBELUMNYA?” Pertanyaan yang mirip dengan judul artikel ini “KENAPA ADA QURAN KALAU SUDAH ADA INJIL?” . Hayo kita berlogika untuk mencari jawab, karena bukankah kita tidak mungkin menanyakan sendiri hal itu kepada Allah? Kalau pendapat anda itu anda kutib dari kitab suci, maka maaf berarti saya juga mempertanyakan tentang hal itu, tidak masalah bukan? Ketika Allah begitu hebat sampai ada 99 Asma'ul husna Allah, jika ada pembaca yang benar muslim, apakah anda tahu apa saja 99 tentang Allah itu? Apakah ada yang meragukan tentang kebenaran Asma’il husna Allah? . Setiap Allah menurunkan kitab, Allah tidak pernah mengatakan bahwa kitab yang pernah diturunkan tidak berlaku lagi. Allah juga tidak pernah mengatakan didalam kitab yang lebih baru bahwa kitab yang lama salah, kecuali di Quran yang "tidak konsisten" mengakui kebenaran Injil tapi juga menyalahkannya. GOSIPNYA GITU, KENAPA YA? . Semua nabi, sampai dengan Isa, kecuali Muhammad, bisa berkomunikasi dengan Allah secara langsung, apakah ada catatan Muhammad melakukan itu? Lalu ada yang memberi ilustrasi tentang perjalanan nabi Muhammad SAW menuju Sidratul Muntaha dalam Isra Mi'raj... tapi sayang tidak memberikan copas cerita untuk membuktikan Allah langsung berkomunikasi dengan Muhammad, karena sepintas saya periksa tidak menemukan itu, atau apakah mungkin saya kurang dapat memahaminya? Mohon pencerahannya. . Sekali lagi kalau mengingat 99 Asma’il husna Allah? Lalu benarkah kalau karya Allah tentang kitab Zabur, Taurat, Injil itu salah? Mungkinkah ada karya Allah yang perlu direvisi? Apakah ada contoh tentang karya Allah yang gagal? Lalu jadi relevankah pernyataan atau doktrin “QURAN ADA UNTUK MENYEMPURNAKAN KITAB-KITAB SEBELUMNYA.” YAKIN bukan klaim yang menabrak logika? Yakin itu PERNYATAAN atau DOKTRIN yang benar? “KENAPA ADA QURAN KALAU SUDAH ADA INJIL?” Benarkah Quran ada karena kita yakin “Allah telah salah” dalam membuat injil? Kalau itu benar, berarti juga sangat mungkin bahwa Quran juga salah bukan? Atau kalau Quran tidak boleh salah? Tapi ketika dalam diskusi itu saya minta membuat pernyataan atau pendapat, bahwa memang Allah telah salah dalam kitab Zabur/Taurat/Injil karena kurang langkap lah, atau karena apalah, ternyata justru mengatakan bahwa mengakui Allah tidak pernah salah. JADI? TERUS? Sampai buat saya garuk-garuk kepala. Mau membuat difinisi bahwa “QURAN DITURUNKAN UNTUK MENYEMPURNAKAN KITAB-KITAB SEBELUMNYA?” ~ “KENAPA ADA QURAN KALAU SUDAH ADA INJIL?” Sudah dapat diterka dalam diskusi tersebut apa yang berikutnya terjadi? Sumpah serapah, caci maki, saya goblok, saya tidak beriman, zonk, tidak berilmu, kafir, gila, pki, murtad, atheis, juga disebutkan isi kebon binatang, dan tetek-bengek lainnya. . Jika tidak pernah melupakan satu hal saja tentang Allah, ALLAH MAHA SEMPURNA. Pada awal tadi saya katakan bahwa pada kitab-kitab yang turun belakangan sebelum Quran, maaf kalau salah, saya telah membahas dan berlogika Allah TIDAK PERNAH mengatakan bahwa kitab yang lama dinyatakan salah atau tidak sempurna, karena memang tidak ada pernyataan tentang itu dikitab-kitabnya. Ketika mengingat satu hal lagi yang juga sangat penting, ketika Allah menurunkan wahyu-wahyu / firman-firman yang tertulis dalam kitab-kitab suci Allah, saya juga blom pernah membaca atau mendengar bahwa Allah "menyalahkan" atau menghujat ajaran sebelumnya, tapi kalau ada ajaran atau doktrin yang menyalahkan ajaran lain, ajaran yang mana yang harus kita pertanyakan? Yang menyalahkan atau yang disalahkan? Allah maha sempurna, apakah gelar itu masih layak disandang jika wahyu-wahyu atau firman-firmannya pada kitab-kitab sebelumnya ternyata salah? Apakah Allah akan menepuk air dalam dulang, buka kartu kalau menjerumuskan orang-orang yang pernah mempelajari ajaran-ajaranNYA sebelumnya? Atau apakah saya sudah makin salah lagi berlogika? . Entah ini yang keberapa kali saya wacanakan, ber-agama seharusnya memegang dalil "KEBAIKAN", maka ketika kita mendengarkan tausiah, khotbah, ceramah, kultum, wejangan, atau apapun itu istilahnya, dan oleh siapapun pembicaranya, baik itu Pastur, Imam, Romo, Kiyai, Habib, Pendeta, Modin, Dhai, Pandita, Suhu, Ustad, Imam Besar, dan lain-lain, jika disampaikan dan mewacanakan KETIDAK-BAIK’AN, percayalah itu wacana yang menyesatkan, jangan diiukti, apapun agamanya! Termasuk menjelekkan agama orang lain didepan umatnya sendiri sekalipun, karena hal itu menanamkan kebencian umat sendiri terhadap agama orang lain, dan itu menghasilkan kefanatikan yang amat sangat, bukan mengimani, padahal inti beragama adalah mengimani. Menjelekkan agama orang lain didepan umat sendiri, itu ibarat menanam kebencian, padahal apa yang anda tanam, itulah yang anda tuai. Maka ketika kita melihat begitu banyak suatu umat melakukan kebencian, itulah yang ditanamkan kepadanya. Contohnya banyak sekali, DISEMUA AGAMA ADA, contoh yang paling gress adalah kasus pembantaian Rohingya, ISIS, juga mereka yang suka mencaci maki. .

Ingatlah promo kecap kalau ingin menomor satukan agama sendiri didepan umat sendiri maupun di depan umum, mereka mengatakan nomor satu tapi tidak pernah menyebut merk lain nomor dua atau lebih jelek. Niscaya akan banyak yang memilih kecap agama anda, juga dihargai dan tidak dibenci. Silahkan menanggapi jika ingin diskusi, jangan lupa ayo belajar tidak mencaci-maki. (SW, Minggu, 16 Agustus 2015)


.

CATATAN:

DIRGAHAYU NKRI KE 70 @17 Agustus 2015, SEMOGA NEGERI INI SELALU DAMAI DAN SEGERA SEJAHTERA SEMUA RAKYATNYA.
AMIN YRA

SALAM PERSATUAN DALAM KEBHINNEKAAN (SW) . . Sumber gambar:

jadiberita .com


Mengapa harus ada kitab-kitab lain selain Al Qur an jika Al Qur an itu sudah ada dari zaman azali dan isinya lebih lengkap dan sempurna?

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 2

[caption caption="jadiberita.com"][/caption]

“KENAPA ADA QURAN KALAU SUDAH ADA INJIL? APA ALLAH MENEPUK AIR DALAM DULANG?” . (Mohon Pencerahan Tentang QURAN) .

OPINI (SPMC) Suhindro Wibisono.

. (JANGAN BERI TANGGAPAN JIKA BLOM KELAR BACA ARTIKELNYA, MEMALUKAN KALO GAK NYAMBUNG) . “QURAN DITURUNKAN UNTUK MENYEMPURNAKAN KITAB-KITAB SEBELUMNYA.” ~ “KENAPA ADA QURAN KALAU SUDAH ADA INJIL?” , itulah dua topik yang punya benang merah sebangun dalam diskusi di lapak yang pernah saya gelar di facebook dari suatu grup. Ungkapan pernyataan dan anggapan atau mungkin doktrin, bahwa “Quran diturunkan untuk menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya.” Utamanya tentu saja menyempurnakan INJIL yang menurut mereka sudah salah kaprah. Apakah betul pernyataan atau doktrin itu? Sudah saya kupas dalam diskusi, saya coba terangkan ulang disini, maaf kalau saya hanya mengandalkan LOGIKA, walau begitu saya tidak lupa berpegang dengan dalil sahih. . Ketika dinyatakan bawa Injil sudah salah kaprah atau sudah tidak original, pertanyaan pentingnya adalah SEJAK KAPAN? Banyak ayat dalam Quran yang mengakui kebenaran Injil, tapi konon khabarnya juga banyak ayat yang mengatakan bahwa Injil sudah tidak murni. Kenapa bisa terjadi kontradiksi semacam itu? KENAPA? Apakah karena adanya revisi di Quran sesuai kepentingan? Sehingga lupa “merevisi” pernyataan sebelumnya bahwa Injil itu benar? Maaf atas pertanyaan ngawur saya, karena saya butuh pencerahan. . Lebih 600 tahun Isa lahir lebih awal dari Muhammad, berarti Injil juga sudah ada dan tentu juga sudah menyebar dibanyak tempat, walau kita tidak boleh membayangkan seperti era sekarang soal distribusi, tapi setidaknya kala itu sudah pasti sangat banyak orang yang punya Injil bukan? Bahkan sangat mungkin ada dibanyak negara karena adanya para Misionaris yang memang bermaksud menyebarkan agama. Lalu pertanyaannya, kalau dikatakan bahwa Injil sudah tercemar karena isinya sudah diganti-ganti, bagaimana caranya mengganti yang sudah menyebar dibanyak tempat dan dipegang oleh banyak orang itu? Apakah memang juga dicatat siapa saja yang pernah punya Injil? Bahkan sampai sekarang hal semacam itu juga tidak pernah ada, apakah Injil atau Quran di rumah anda juga terdaftar atau di daftar? Maka ketika dinyatakan bahwa Injil telah salah, bukankah seharusnya yang menyatakan salah punya buktinya? ATAU SAYA SALAH BERLOGIKA? . Lalu apakah betul bahwa “QURAN DITURUNKAN UNTUK MENYEMPURNAKAN KITAB-KITAB SEBELUMNYA?” Pertanyaan yang mirip dengan judul artikel ini “KENAPA ADA QURAN KALAU SUDAH ADA INJIL?” . Hayo kita berlogika untuk mencari jawab, karena bukankah kita tidak mungkin menanyakan sendiri hal itu kepada Allah? Kalau pendapat anda itu anda kutib dari kitab suci, maka maaf berarti saya juga mempertanyakan tentang hal itu, tidak masalah bukan? Ketika Allah begitu hebat sampai ada 99 Asma'ul husna Allah, jika ada pembaca yang benar muslim, apakah anda tahu apa saja 99 tentang Allah itu? Apakah ada yang meragukan tentang kebenaran Asma’il husna Allah? . Setiap Allah menurunkan kitab, Allah tidak pernah mengatakan bahwa kitab yang pernah diturunkan tidak berlaku lagi. Allah juga tidak pernah mengatakan didalam kitab yang lebih baru bahwa kitab yang lama salah, kecuali di Quran yang "tidak konsisten" mengakui kebenaran Injil tapi juga menyalahkannya. GOSIPNYA GITU, KENAPA YA? . Semua nabi, sampai dengan Isa, kecuali Muhammad, bisa berkomunikasi dengan Allah secara langsung, apakah ada catatan Muhammad melakukan itu? Lalu ada yang memberi ilustrasi tentang perjalanan nabi Muhammad SAW menuju Sidratul Muntaha dalam Isra Mi'raj... tapi sayang tidak memberikan copas cerita untuk membuktikan Allah langsung berkomunikasi dengan Muhammad, karena sepintas saya periksa tidak menemukan itu, atau apakah mungkin saya kurang dapat memahaminya? Mohon pencerahannya. . Sekali lagi kalau mengingat 99 Asma’il husna Allah? Lalu benarkah kalau karya Allah tentang kitab Zabur, Taurat, Injil itu salah? Mungkinkah ada karya Allah yang perlu direvisi? Apakah ada contoh tentang karya Allah yang gagal? Lalu jadi relevankah pernyataan atau doktrin “QURAN ADA UNTUK MENYEMPURNAKAN KITAB-KITAB SEBELUMNYA.” YAKIN bukan klaim yang menabrak logika? Yakin itu PERNYATAAN atau DOKTRIN yang benar? “KENAPA ADA QURAN KALAU SUDAH ADA INJIL?” Benarkah Quran ada karena kita yakin “Allah telah salah” dalam membuat injil? Kalau itu benar, berarti juga sangat mungkin bahwa Quran juga salah bukan? Atau kalau Quran tidak boleh salah? Tapi ketika dalam diskusi itu saya minta membuat pernyataan atau pendapat, bahwa memang Allah telah salah dalam kitab Zabur/Taurat/Injil karena kurang langkap lah, atau karena apalah, ternyata justru mengatakan bahwa mengakui Allah tidak pernah salah. JADI? TERUS? Sampai buat saya garuk-garuk kepala. Mau membuat difinisi bahwa “QURAN DITURUNKAN UNTUK MENYEMPURNAKAN KITAB-KITAB SEBELUMNYA?” ~ “KENAPA ADA QURAN KALAU SUDAH ADA INJIL?” Sudah dapat diterka dalam diskusi tersebut apa yang berikutnya terjadi? Sumpah serapah, caci maki, saya goblok, saya tidak beriman, zonk, tidak berilmu, kafir, gila, pki, murtad, atheis, juga disebutkan isi kebon binatang, dan tetek-bengek lainnya. . Jika tidak pernah melupakan satu hal saja tentang Allah, ALLAH MAHA SEMPURNA. Pada awal tadi saya katakan bahwa pada kitab-kitab yang turun belakangan sebelum Quran, maaf kalau salah, saya telah membahas dan berlogika Allah TIDAK PERNAH mengatakan bahwa kitab yang lama dinyatakan salah atau tidak sempurna, karena memang tidak ada pernyataan tentang itu dikitab-kitabnya. Ketika mengingat satu hal lagi yang juga sangat penting, ketika Allah menurunkan wahyu-wahyu / firman-firman yang tertulis dalam kitab-kitab suci Allah, saya juga blom pernah membaca atau mendengar bahwa Allah "menyalahkan" atau menghujat ajaran sebelumnya, tapi kalau ada ajaran atau doktrin yang menyalahkan ajaran lain, ajaran yang mana yang harus kita pertanyakan? Yang menyalahkan atau yang disalahkan? Allah maha sempurna, apakah gelar itu masih layak disandang jika wahyu-wahyu atau firman-firmannya pada kitab-kitab sebelumnya ternyata salah? Apakah Allah akan menepuk air dalam dulang, buka kartu kalau menjerumuskan orang-orang yang pernah mempelajari ajaran-ajaranNYA sebelumnya? Atau apakah saya sudah makin salah lagi berlogika? . Entah ini yang keberapa kali saya wacanakan, ber-agama seharusnya memegang dalil "KEBAIKAN", maka ketika kita mendengarkan tausiah, khotbah, ceramah, kultum, wejangan, atau apapun itu istilahnya, dan oleh siapapun pembicaranya, baik itu Pastur, Imam, Romo, Kiyai, Habib, Pendeta, Modin, Dhai, Pandita, Suhu, Ustad, Imam Besar, dan lain-lain, jika disampaikan dan mewacanakan KETIDAK-BAIK’AN, percayalah itu wacana yang menyesatkan, jangan diiukti, apapun agamanya! Termasuk menjelekkan agama orang lain didepan umatnya sendiri sekalipun, karena hal itu menanamkan kebencian umat sendiri terhadap agama orang lain, dan itu menghasilkan kefanatikan yang amat sangat, bukan mengimani, padahal inti beragama adalah mengimani. Menjelekkan agama orang lain didepan umat sendiri, itu ibarat menanam kebencian, padahal apa yang anda tanam, itulah yang anda tuai. Maka ketika kita melihat begitu banyak suatu umat melakukan kebencian, itulah yang ditanamkan kepadanya. Contohnya banyak sekali, DISEMUA AGAMA ADA, contoh yang paling gress adalah kasus pembantaian Rohingya, ISIS, juga mereka yang suka mencaci maki. .

Ingatlah promo kecap kalau ingin menomor satukan agama sendiri didepan umat sendiri maupun di depan umum, mereka mengatakan nomor satu tapi tidak pernah menyebut merk lain nomor dua atau lebih jelek. Niscaya akan banyak yang memilih kecap agama anda, juga dihargai dan tidak dibenci. Silahkan menanggapi jika ingin diskusi, jangan lupa ayo belajar tidak mencaci-maki. (SW, Minggu, 16 Agustus 2015)


.

CATATAN:

DIRGAHAYU NKRI KE 70 @17 Agustus 2015, SEMOGA NEGERI INI SELALU DAMAI DAN SEGERA SEJAHTERA SEMUA RAKYATNYA.
AMIN YRA

SALAM PERSATUAN DALAM KEBHINNEKAAN (SW) . . Sumber gambar:

jadiberita .com


Mengapa harus ada kitab-kitab lain selain Al Qur an jika Al Qur an itu sudah ada dari zaman azali dan isinya lebih lengkap dan sempurna?

Lihat Humaniora Selengkapnya


Page 3

[caption caption="jadiberita.com"][/caption]

“KENAPA ADA QURAN KALAU SUDAH ADA INJIL? APA ALLAH MENEPUK AIR DALAM DULANG?” . (Mohon Pencerahan Tentang QURAN) .

OPINI (SPMC) Suhindro Wibisono.

. (JANGAN BERI TANGGAPAN JIKA BLOM KELAR BACA ARTIKELNYA, MEMALUKAN KALO GAK NYAMBUNG) . “QURAN DITURUNKAN UNTUK MENYEMPURNAKAN KITAB-KITAB SEBELUMNYA.” ~ “KENAPA ADA QURAN KALAU SUDAH ADA INJIL?” , itulah dua topik yang punya benang merah sebangun dalam diskusi di lapak yang pernah saya gelar di facebook dari suatu grup. Ungkapan pernyataan dan anggapan atau mungkin doktrin, bahwa “Quran diturunkan untuk menyempurnakan kitab-kitab sebelumnya.” Utamanya tentu saja menyempurnakan INJIL yang menurut mereka sudah salah kaprah. Apakah betul pernyataan atau doktrin itu? Sudah saya kupas dalam diskusi, saya coba terangkan ulang disini, maaf kalau saya hanya mengandalkan LOGIKA, walau begitu saya tidak lupa berpegang dengan dalil sahih. . Ketika dinyatakan bawa Injil sudah salah kaprah atau sudah tidak original, pertanyaan pentingnya adalah SEJAK KAPAN? Banyak ayat dalam Quran yang mengakui kebenaran Injil, tapi konon khabarnya juga banyak ayat yang mengatakan bahwa Injil sudah tidak murni. Kenapa bisa terjadi kontradiksi semacam itu? KENAPA? Apakah karena adanya revisi di Quran sesuai kepentingan? Sehingga lupa “merevisi” pernyataan sebelumnya bahwa Injil itu benar? Maaf atas pertanyaan ngawur saya, karena saya butuh pencerahan. . Lebih 600 tahun Isa lahir lebih awal dari Muhammad, berarti Injil juga sudah ada dan tentu juga sudah menyebar dibanyak tempat, walau kita tidak boleh membayangkan seperti era sekarang soal distribusi, tapi setidaknya kala itu sudah pasti sangat banyak orang yang punya Injil bukan? Bahkan sangat mungkin ada dibanyak negara karena adanya para Misionaris yang memang bermaksud menyebarkan agama. Lalu pertanyaannya, kalau dikatakan bahwa Injil sudah tercemar karena isinya sudah diganti-ganti, bagaimana caranya mengganti yang sudah menyebar dibanyak tempat dan dipegang oleh banyak orang itu? Apakah memang juga dicatat siapa saja yang pernah punya Injil? Bahkan sampai sekarang hal semacam itu juga tidak pernah ada, apakah Injil atau Quran di rumah anda juga terdaftar atau di daftar? Maka ketika dinyatakan bahwa Injil telah salah, bukankah seharusnya yang menyatakan salah punya buktinya? ATAU SAYA SALAH BERLOGIKA? . Lalu apakah betul bahwa “QURAN DITURUNKAN UNTUK MENYEMPURNAKAN KITAB-KITAB SEBELUMNYA?” Pertanyaan yang mirip dengan judul artikel ini “KENAPA ADA QURAN KALAU SUDAH ADA INJIL?” . Hayo kita berlogika untuk mencari jawab, karena bukankah kita tidak mungkin menanyakan sendiri hal itu kepada Allah? Kalau pendapat anda itu anda kutib dari kitab suci, maka maaf berarti saya juga mempertanyakan tentang hal itu, tidak masalah bukan? Ketika Allah begitu hebat sampai ada 99 Asma'ul husna Allah, jika ada pembaca yang benar muslim, apakah anda tahu apa saja 99 tentang Allah itu? Apakah ada yang meragukan tentang kebenaran Asma’il husna Allah? . Setiap Allah menurunkan kitab, Allah tidak pernah mengatakan bahwa kitab yang pernah diturunkan tidak berlaku lagi. Allah juga tidak pernah mengatakan didalam kitab yang lebih baru bahwa kitab yang lama salah, kecuali di Quran yang "tidak konsisten" mengakui kebenaran Injil tapi juga menyalahkannya. GOSIPNYA GITU, KENAPA YA? . Semua nabi, sampai dengan Isa, kecuali Muhammad, bisa berkomunikasi dengan Allah secara langsung, apakah ada catatan Muhammad melakukan itu? Lalu ada yang memberi ilustrasi tentang perjalanan nabi Muhammad SAW menuju Sidratul Muntaha dalam Isra Mi'raj... tapi sayang tidak memberikan copas cerita untuk membuktikan Allah langsung berkomunikasi dengan Muhammad, karena sepintas saya periksa tidak menemukan itu, atau apakah mungkin saya kurang dapat memahaminya? Mohon pencerahannya. . Sekali lagi kalau mengingat 99 Asma’il husna Allah? Lalu benarkah kalau karya Allah tentang kitab Zabur, Taurat, Injil itu salah? Mungkinkah ada karya Allah yang perlu direvisi? Apakah ada contoh tentang karya Allah yang gagal? Lalu jadi relevankah pernyataan atau doktrin “QURAN ADA UNTUK MENYEMPURNAKAN KITAB-KITAB SEBELUMNYA.” YAKIN bukan klaim yang menabrak logika? Yakin itu PERNYATAAN atau DOKTRIN yang benar? “KENAPA ADA QURAN KALAU SUDAH ADA INJIL?” Benarkah Quran ada karena kita yakin “Allah telah salah” dalam membuat injil? Kalau itu benar, berarti juga sangat mungkin bahwa Quran juga salah bukan? Atau kalau Quran tidak boleh salah? Tapi ketika dalam diskusi itu saya minta membuat pernyataan atau pendapat, bahwa memang Allah telah salah dalam kitab Zabur/Taurat/Injil karena kurang langkap lah, atau karena apalah, ternyata justru mengatakan bahwa mengakui Allah tidak pernah salah. JADI? TERUS? Sampai buat saya garuk-garuk kepala. Mau membuat difinisi bahwa “QURAN DITURUNKAN UNTUK MENYEMPURNAKAN KITAB-KITAB SEBELUMNYA?” ~ “KENAPA ADA QURAN KALAU SUDAH ADA INJIL?” Sudah dapat diterka dalam diskusi tersebut apa yang berikutnya terjadi? Sumpah serapah, caci maki, saya goblok, saya tidak beriman, zonk, tidak berilmu, kafir, gila, pki, murtad, atheis, juga disebutkan isi kebon binatang, dan tetek-bengek lainnya. . Jika tidak pernah melupakan satu hal saja tentang Allah, ALLAH MAHA SEMPURNA. Pada awal tadi saya katakan bahwa pada kitab-kitab yang turun belakangan sebelum Quran, maaf kalau salah, saya telah membahas dan berlogika Allah TIDAK PERNAH mengatakan bahwa kitab yang lama dinyatakan salah atau tidak sempurna, karena memang tidak ada pernyataan tentang itu dikitab-kitabnya. Ketika mengingat satu hal lagi yang juga sangat penting, ketika Allah menurunkan wahyu-wahyu / firman-firman yang tertulis dalam kitab-kitab suci Allah, saya juga blom pernah membaca atau mendengar bahwa Allah "menyalahkan" atau menghujat ajaran sebelumnya, tapi kalau ada ajaran atau doktrin yang menyalahkan ajaran lain, ajaran yang mana yang harus kita pertanyakan? Yang menyalahkan atau yang disalahkan? Allah maha sempurna, apakah gelar itu masih layak disandang jika wahyu-wahyu atau firman-firmannya pada kitab-kitab sebelumnya ternyata salah? Apakah Allah akan menepuk air dalam dulang, buka kartu kalau menjerumuskan orang-orang yang pernah mempelajari ajaran-ajaranNYA sebelumnya? Atau apakah saya sudah makin salah lagi berlogika? . Entah ini yang keberapa kali saya wacanakan, ber-agama seharusnya memegang dalil "KEBAIKAN", maka ketika kita mendengarkan tausiah, khotbah, ceramah, kultum, wejangan, atau apapun itu istilahnya, dan oleh siapapun pembicaranya, baik itu Pastur, Imam, Romo, Kiyai, Habib, Pendeta, Modin, Dhai, Pandita, Suhu, Ustad, Imam Besar, dan lain-lain, jika disampaikan dan mewacanakan KETIDAK-BAIK’AN, percayalah itu wacana yang menyesatkan, jangan diiukti, apapun agamanya! Termasuk menjelekkan agama orang lain didepan umatnya sendiri sekalipun, karena hal itu menanamkan kebencian umat sendiri terhadap agama orang lain, dan itu menghasilkan kefanatikan yang amat sangat, bukan mengimani, padahal inti beragama adalah mengimani. Menjelekkan agama orang lain didepan umat sendiri, itu ibarat menanam kebencian, padahal apa yang anda tanam, itulah yang anda tuai. Maka ketika kita melihat begitu banyak suatu umat melakukan kebencian, itulah yang ditanamkan kepadanya. Contohnya banyak sekali, DISEMUA AGAMA ADA, contoh yang paling gress adalah kasus pembantaian Rohingya, ISIS, juga mereka yang suka mencaci maki. .

Ingatlah promo kecap kalau ingin menomor satukan agama sendiri didepan umat sendiri maupun di depan umum, mereka mengatakan nomor satu tapi tidak pernah menyebut merk lain nomor dua atau lebih jelek. Niscaya akan banyak yang memilih kecap agama anda, juga dihargai dan tidak dibenci. Silahkan menanggapi jika ingin diskusi, jangan lupa ayo belajar tidak mencaci-maki. (SW, Minggu, 16 Agustus 2015)


.

CATATAN:

DIRGAHAYU NKRI KE 70 @17 Agustus 2015, SEMOGA NEGERI INI SELALU DAMAI DAN SEGERA SEJAHTERA SEMUA RAKYATNYA.
AMIN YRA

SALAM PERSATUAN DALAM KEBHINNEKAAN (SW) . . Sumber gambar:

jadiberita .com


Mengapa harus ada kitab-kitab lain selain Al Qur an jika Al Qur an itu sudah ada dari zaman azali dan isinya lebih lengkap dan sempurna?

Lihat Humaniora Selengkapnya