Faktor apa saja yang paling penting dalam menghadapi dan mempersiapkan bonus demografi?

Adapun upaya-upaya untuk memanfaatkan bonus demografi yaitu pemetaan penduduk usia produktif sesuai keahliannya untuk menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada, melindungi penduduk yang sudah bekerja agar dapat terus bekerja dengan produktifitas tinggi, persiapan SDM untuk angkatan kerja yang baru agar kompetensi mereka …

Apa yang akan kalian lakukan sebagai generasi muda menghadapi bonus demografi?

Sebagai generasi yang akan menopang bonus demografi, hal yang dapat dilakukan pemuda untuk mempersiapkan diri agar menjadi aset negara adalah meningkatkan kualitas diri. Peningkatan kualitas diri para generasi muda dapat dilakukan dengan menempuh pendidikan tinggi dan meningkatkan berbagai kemampuan.

Upaya upaya apa saja yang harus dipersiapkan untuk generasi muda agar fenomena bonus demografi benar benar dapat dinikmati hasilnya oleh bangsa Indonesia?

Upaya dalam menghadapi bonus demografi

  • Memperbaiki Kualitas Pendidikan.
  • Memperbaikan Kualitas Kesehatan.
  • Ketersediaan Lapangan Kerja.

Bagaimana cara meningkatkan kualitas bonus demografi?

Dalam mengoptimalkan manfaat bonus demografi, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, yaitu dengan mengembangkan kualitas manusia melalui pendidikan dan pelatihan, memperluas pasar tenaga kerja, mengelola pertumbuhan populasi, dan meningkatkan tingkat kesehatan penduduk.

Faktor apa saja yang paling penting dalam menghadapi dan mempersiapkan bonus demografi?

Jawaban: Faktor – faktor yang paling penting dalam mepersiapkan bonus demografi adalah : Faktor pendidikan, yaitu dengan memperbaiki kualitas pendidikan sumber daya manusia di Indonesia sehingga dapat bersaing dengan tenaga kerja asing.

Bagaimana peran bonus demografi untuk kemajuan bangsa Indonesia?

Manfaat Bonus Demografi Salah satu manfaat yang diberikan oleh bonus demografi adalah, bisa mengubah tingkat perekonomian di sebuah negara, dari negara berkembang menjadi negara maju. Hal tersebut bukanlah sesuatu yang tidak mungkin terjadi di Indonesia.

Mengapa penyerapan tenaga kerja sangat penting dalam memanfaatkan bonus demografi?

Mengapa penyerapan tenaga kerja sangat penting dalam memanfaatkan bonus demografi? ​ Jawaban: Menurut dia, masyarakat dengan usia produktif akan menghasilkan kegiatan ekonomi yang melimpah disertai tenaga kerja.

Bagaimana bonus demografi di Indonesia dapat berkontribusi positif?

Selain itu, manfaat bonus demografi lainnya adalah membuat beban hidup menjadi lebih ringan. Sebab, penduduk usia nonproduktif yang harus ditanggung penduduk usia produktif lebih sedikit. Bahkan, beberapa pakar mengatakan bahwa Indonesia berpotensi menjadi negara maju dalam fenomena bonus demografi ini.

Faktor apa saja yang paling penting dalam menghadapi dan mempersiapkan bonus demografi?

Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Bengkulu

Bengkulu, IPKB – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Ir. Rusman Efendi, MM mengatakan, dalam menyonsong peluang bonus demografi di tanah air perlu persiapkan generasi yang berkualitas untuk mampu bersaing dalam pada era industri 4.0.

Bonus demografi, dimana kondisi penduduk usia produktif berada pada proforsi yang lebih besar dibandingkan jumlah nonproduktif. Indonesia menikmati bonus demografi sejak tahun 2000, dan bergerak menuju terbukanya windows of opportunity di 2020-2030, yaitu ketika rasio ketergantungan pada level yang terendah yaitu 44 per 100 orang usia produktif. Tetapi rasio ini akan meningkat lagi sesudah 2030 karena meningkatnya penduduk lanjut usia (lansia).

Persiapan untuk menyambut momen emas itu harus dimulai dengan memperkuat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia demi mendorong pertumbuhan ekonomi sebelum rasio ketergantungan meningkat.

Indonesia dengan jumlah penduduk usia remaja mencapai 35,32 persen (SP 2010) atau mencapai 90 jita jiwa lebih. Dalam menyonsong bonus demografi, ada tiga hal penting yang perlu dipersiapkan generasi muda, kata Rusman Efendi kepada wartawan di Bengkulu baru ini.

Ada tiga langkah penting yang perlu dipersiapkan remaja dalam menghadapi bonus demografi pada era industri 4.0, yaitu remaja perlu belajar untuk meningkatkan intelegensia, belajar berorganisasi untuk meningkatkan kemampuan leadership serta harus belajar bersosialisasi untuk memperluas kemampuan dalam berbagai kegiatan positif, ujarnya.

Ia menyebutkan bahwa, Saat ini Indonesia menikmati bonus demografi karena penurunan fertilitas, yang terjadi akibat adanya transisi demografi. Yaitu penurunan tingkat kematian (mortality) yang diikuti oleh penurunan tingkat fertilitas (fertility). Juga pengaruh faktor migrasi (in-out). Dan terjadi akibat terjadinya penurunan rasio ketergantungan (dependency ratio), karena jumlah penduduk usia tidak produktif (0-14 dan 60+) lebih rendah dibandingkan penduduk usia produktif (15-59 tahun).

Ia menambahkan, untuk menyonsong bonus demografi itu, tak kalah penting remaja perlu dibekali dengan berbagai keterampilan, keterampilan hard skill, soft skill dan life skill. Hard skill, kata Rusman, adalah kemampuan yang bersifat teknis pekerjaan, seperti penguasaan bahasa asing, teknologi dan kemampuan akademis, yang mutlak diperlukan sebagai prasyarat masuk dunia kerja.

Soft skill adalah yang berkaitan dengan kecerdasan emosional, sifat kepribadian, keterampilan sosial, komunikasi, berbahasa, kebiasaan pribadi, keramahan dan optimisme yang mencirikan kemampuan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain.

Dan, life skill dimana kemampuan untuk berperilaku yang adaptif dan positif. Yang membuat seseorang dapat menyelesaikan kebutuhan, tantangan dengan efektif. Dengan demikian maka remaja dapat hadir menjadi generasi emas dan pelaku dalam bonus demografi, tambahnya.

Mempersiapkan generasi emas, diawali dengan perencanaan remaja, pernikahan yang tersencana, aktif bersosial masyarakat, menrapkan pola hidup sehat, berpendidikan formal yang tinggi, serta berkerja yang kompetitif, sehingga mampu menjadi generasi yang siap menghadapi bonus demografi era industri 4.0 dan society 5.0, pungkas Rusman. (rs)


Jakarta Pusat, Kominfo - Menghadapi bonus demografi, Pemerintah terus berusaha membekali kelompok usia produktif dengan keterampilan yang mampu mengembangkan potensi diri, baik sebagai pegawai maupun pengusaha. Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan hal itu ditujukan untuk menyiapkan sumberdaya manusia (SDM) yang unggul.

“Jika bonus demografi berhasil meningkatkan angka kerja maka kita akan bisa menjadi negara maju. Tapi ancamannya ada aging-population, Indonesia sangat rawan kalau kita tidak bisa melewati era bonus demografi,” ujarnya dalam Kuliah Umum Sekolah Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA yang berlangsung secara virtual dari Jakarta Pusat, Sabtu (05/03/2022).

Menko Muhajir menjelaskan pembangunan SDM yang berkualitas bukan pekerjaan yang ringan. Pemerintah telah menyiapkan strategi untuk menghadirkan SDM Unggul yang  mencakup semua tahapan kehidupan manusia dan proses berkesinambungan.

“Pemerintah telah memberikan intervensi program dan kebijakan pembangunan manusia secara komprehensif. Melalui intervensi secara komprehensif dan terintegrasi dalam human capital life cycle, akan terjadi looping positif dalam pembangunan SDM Indonesia,” tuturnya.

Menko PMK menyatakan penyiapan SDM unggul dimulai dengan memastikan kondisi kesehatan pranikah, intervensi masa kehamilan, asupan gizi pada periode anak-anak hingga pendidikan dasar dan menengah. Bahkan, Pemerintah menyediakan program pelatihan untuk mempersiapkan seseorang memasuki dunia kerja, dan meningkatkan kompetensi ataupun mendapatkan keterampilan baru.

“Kelompok usia produktif juga harus memiliki penghasilan yang cukup dan bisa menabung, sehingga berkontribusi dalam meningkatkan tabungan nasional sebagai modal penting pembangunan,” jelasnya.

Menurut Menko Muhajir  tantangan dunia kerja semakin berat seiring dengan era bonus demografi. Mengutip data Statistik Kemendikbud tahun 2020, angka kasar perkiraan lulusan SMA sebanyak 3,6 juta pertahun, dan yang bisa melanjutkan ke perguruan tinggi hanya 1,3 juta lebih. Sementara pertahun, perguruan tinggi meluluskan 1,3 juta mahasiswa. Kemudian yang bekerja sebanyak 46 juta dan menganggur sebanyak 9 juta orang.

“Dari total data tersebut, paling tidak negara harus menyediakan lapangan pekerjaan baru hingga 2 juta pertahun. Dan inilah tantangan paling berat tentunya dengan bonus demografi,” ungkapnya.

Era Aging-Population

Dalam kuliah umum, Menko Muhadjir memaparkan saat ini Indonesia tengah memasuki periode bonus demografi. Di mana jumlah kelompok usia produktif lebih besar dari jumlah kelompok usia non-produktif. Bahkan, puncak bonus demografi diperkirakan akan maju di tahun 2030.

Menurut Menko PMK, pascabonus demografi, penduduk usia produktif yang semula mendominasi otomatis akan bergeser menjadi penduduk usia tua dan akan memasuki era aging population. 

“Ancamannya kalau nanti yang produktif menjadi lansia, kalau dia ketika usia produktif tidak melakukan hal yang produktif. Tidak punya tabungan dan lainnya dan itu akan membebani negara,” tandasnya.

Oleh karena itu, Menko Muhadjir menyatakan momentum bonus demografi harus dipertahankan dan dimanfaatkan secara efektif. Momentum bonus demografi juga harus disertai penumbuhan pusat-pusat ekonomi baru yang disinkronkan dengan pengembangan pendidikan vokasi; memberi peran lebih banyak pada wanita; serta menambah skill usia produktif sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. 

“Karenanya, diperlukan implementasi masif pelaksanaan  Perpres 72/2021, agar angka stunting menurun melalui penanganan yang komprehensif; pengendalian berbagai jenis penyakit, dan merealisasikan  imunisasi dasar lengkap,” tegasnya.

Turut hadir pada kuliah umum virtual tersebut, Rektor UHAMKA Gunawan Suryoputro, Ketua dan Anggota Senat UHAMKA, para Wakil Rektor UHAMKA dan Mahasiswa Program Magister dan Doktor UHAMKA.

Faktor apa saja yang paling penting dalam menghadapi dan mempersiapkan bonus demografi?

Kehadiran dan keterlibatan para jurnalis Forjukafi, sebagai penyedia informasi yang akurat serta mumpuni dapat membangun opini publik yang p Selengkapnya

Faktor apa saja yang paling penting dalam menghadapi dan mempersiapkan bonus demografi?

Dunia kerja baru yang menjadikan pekerja sebagai pusatnya menuntut upaya pemulihan yang juga berpusat pada pekerja, yaitu dengan memperhatik Selengkapnya

Faktor apa saja yang paling penting dalam menghadapi dan mempersiapkan bonus demografi?

Presiden Joko Widodo menyebut bahwa salah satu hal fundamental tersebut adalah pembangunan infrastruktur guna mendongkrak daya saing Indones Selengkapnya

Faktor apa saja yang paling penting dalam menghadapi dan mempersiapkan bonus demografi?

Kementerian Perdagangan telah menyiapkan jalan tol agar produk UKM dapat memasuki pasar internasional, khususnya pasar baru. Selengkapnya