Mengapa Budi Utomo terjun ke bidang politik pada tahun 1915

Walaupun sejak awal berdirinya Budi Utomo tidak terlibat dalam bidang politik, tetapi pada masa tahun 1915 organisasi ini mulai terjun dalam kancah politik melalui tindakan

  1. Mengusulkanpembentukan Volksraad (dewan rakyat) bagi pribumi
  2. memajukan pendidikan bagi kaum bumiputera
  3. memelopori terbentuknya organisasi modern pertama di Indonesia
  4. pembentukan organisasi wanita putri mardika
  5. Semua jawaban benar

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: A. Mengusulkanpembentukan Volksraad (dewan rakyat) bagi pribumi.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban A benar, dan 0 orang setuju jawaban A salah.

Walaupun sejak awal berdirinya Budi Utomo tidak terlibat dalam bidang politik, tetapi pada masa tahun 1915 organisasi ini mulai terjun dalam kancah politik melalui tindakan mengusulkanpembentukan volksraad (dewan rakyat) bagi pribumi.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. Mengusulkanpembentukan Volksraad (dewan rakyat) bagi pribumi menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban B. memajukan pendidikan bagi kaum bumiputera menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban C. memelopori terbentuknya organisasi modern pertama di Indonesia menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. pembentukan organisasi wanita putri mardika menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah A. Mengusulkanpembentukan Volksraad (dewan rakyat) bagi pribumi

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Mengapa Budi Utomo terjun ke bidang politik pada tahun 1915

OP Dhafi Quiz

Find Answers To Your Multiple Choice Questions (MCQ) Easily at op.dhafi.link. with Accurate Answer. >>


Mengapa Budi Utomo terjun ke bidang politik pada tahun 1915

Ini adalah Daftar Pilihan Jawaban yang Tersedia :

  1. mengusulkan pembentukan Volksraad (dewan rakyat) bagi pribumi
  2. memajukan pendidikan bagi kaum bumiputera
  3. pembentukan organisasi wanita putri mardika
  4. memelopori terbentuknya organisasi modern pertama di Indonesia
Klik Untuk Melihat Jawaban

op.dhafi.link Merupakan situs pendidikan pembelajaran online untuk memberikan bantuan dan wawasan kepada siswa yang sedang dalam tahap pembelajaran. mereka akan dapat dengan mudah menemukan jawaban atas pertanyaan di sekolah. Kami berusaha untuk menerbitkan kuis Ensiklopedia yang bermanfaat bagi siswa. Semua fasilitas di sini 100% Gratis untuk kamu. Semoga Situs Kami Bisa Bermanfaat Bagi kamu. Terima kasih telah berkunjung.

Walaupun sejak awal berdirinya Budi Utomo tidak terlibat dalam bidang politik, tetapi pada masa tahun 1915 organisasi ini mulai terjun dalam kancah politik melalui tindakan?

  1. Mengusulkan pembentukan Volksraad [dewan rakyat] bagi pribumi
  2. Memajukan pendidikan bagi kaum bumiputera
  3. Pembentukan organisasi wanita putri mardika
  4. Mempelopori terbentuknya organisasi modern pertama di Indonesia
  5. Semua jawaban benar

Berdasarkan pilihan diatas, jawaban yang paling benar adalah: A. Mengusulkan pembentukan Volksraad [dewan rakyat] bagi pribumi.

Dari hasil voting 987 orang setuju jawaban A benar, dan 0 orang setuju jawaban A salah.

Walaupun sejak awal berdirinya Budi Utomo tidak terlibat dalam bidang politik, tetapi pada masa tahun 1915 organisasi ini mulai terjun dalam kancah politik melalui tindakan mengusulkan pembentukan volksraad [dewan rakyat] bagi pribumi.

Pembahasan dan Penjelasan

Jawaban A. Mengusulkan pembentukan Volksraad [dewan rakyat] bagi pribumi menurut saya ini yang paling benar, karena kalau dibandingkan dengan pilihan yang lain, ini jawaban yang paling pas tepat, dan akurat.

Jawaban B. Memajukan pendidikan bagi kaum bumiputera menurut saya ini 100% salah, karena sudah melenceng jauh dari apa yang ditanyakan.

Jawaban C. Pembentukan organisasi wanita putri mardika menurut saya ini juga salah, karena dari buku yang saya baca ini tidak masuk dalam pembahasan.

Jawaban D. Mempelopori terbentuknya organisasi modern pertama di Indonesia menurut saya ini salah, karena dari apa yang ditanyakan, sudah sangat jelas jawaban ini tidak saling berkaitan.

Jawaban E. Semua jawaban benar menurut saya ini salah, karena setelah saya cari di google, jawaban tersebut lebih tepat digunkan untuk pertanyaan lain.

Kesimpulan

Dari penjelasan dan pembahasan diatas, bisa disimpulkan pilihan jawaban yang benar adalah A. Mengusulkan pembentukan Volksraad [dewan rakyat] bagi pribumi

Jika masih punya pertanyaan lain, kalian bisa menanyakan melalui kolom komentar dibawah, terimakasih.

Home Tanya Jawab Walaupun sejak awal berdirinya Budi Utomo tidak terlibat dalam bidang politik, tetapi pada masa tahun 1915 organisasi ini mulai terjun dalam kancah politik melalui tindakan....

Walaupun sejak awal berdirinya Budi Utomo tidak terlibat dalam bidang politik, tetapi pada masa tahun 1915 organisasi ini mulai terjun dalam kancah politik melalui tindakan….

  1. mengusulkan pembentukan Volksraad [dewan rakyat] bagi pribumi
  2. memajukan pendidikan bagi kaum bumiputera
  3. pembentukan organisasi wanita putri mardika
  4. memelopori terbentuknya organisasi modern pertama di Indonesia
  5. penerbitan majalah bulanan Goeroe Desa

Jawaban: 1

Pembahasan:

Budi Utomo merupakan organisasi modern pertama Indonesia yang memiliki arah gerakan di bidang sosial budaya dan pendidikan. Tetapi memasuki tahun 1915 dengan munculnya organisasi beraliran politik  mendorong Budi Utomo untuk ikut serta dalam kancah perpolitikan Hindia Belanda. Salah satu tindakannya adalah menginginkan pembentukan dewan rakyat [volksraad] bagi para penduduk pribumi.

Pada bagian ketiga contoh soal dan jawaban tulisan ini, merupakan lanjutan dari contoh soal essay dan jawaban sejarah kelas 11 semester 2 bagian kedua. Materi ketiga ini berisikan tentang perkembangan pergerakan kebangsaan Indonesia paruh pertama abad ke-20.

Baca juga: contoh soal PG dan jawaban Sejarah kelas XI semester 2 bagian ketiga
Oke, berikut soal essai dan jawabannya, dimulai dari nomor 31 sampai dengan 45. 31. Jong Sumatranen Bond didirikan oleh.... Jawaban: Muh. Yamin dan Moh. Hatta 32. Sarekat Islam, Muhammadiyah, dan NU lahir karena adanya ideologi.... Jawaban: Islam 33. Budi Utomo, Sarekat Islam, Muhammadiyah, NU, dan Taman Siswa adalah organisasi pergerakan yang menggunakan strategi kooperatif dan.... Jawaban: tidak berpolitik 34. Sarekat Islam semula bernama Sarekat Dagang Islam yang didirikan tahun 1911 oleh.... Jawaban: Haji Samanhudi 35. SI yang berhaluan sosialisme kiri [komunisme] dan dipimpin oleh Semaun dikenal  dengan nama.... Jawaban: SI Merah 36. Tokoh-tokoh Indische Partij menyampaikan ide-ide dan programnya melalui majalah yang bernama.... Jawaban: De Express 37. Pada tahun 1918, Trikoro Darmo diubah namanya menjadi.... Jawaban:  Jong Java 38. Di depan pengadilan pemerintah kolonial Belanda di Bandung, Ir. Soekarno menyampaikan pidato pembelaannya yang berjudul.... Jawaban: Indonesia Menggugat 39. Pada tahun 1927, PNI, PSI, BU, Pasundan, Jong Sumatranen Bond, Kaum Betawi, dan Indonesische Studie Club bergabung [federasi] menjadi satu dan terbentuk.... Jawaban: Permufakatan Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia [PPPKI]. 40. Indonesia berparlemen adalah tuntutan dari organisasi.... Jawaban: Gabungan Politik Indonesia [GAPI]. 41. Sebutkan tujuan didirikannya organisasi Budi Utomo!  Jawaban: tujuan didirikannya organisasi Budi Utomo adalah kemajuan yang harmonis untuk nusa dan bangsa 42.  Apa yang menyebakan Budi Utomo sejak tahun 1915 terjun ke bidang politik? Jawaban: Penyebab Budi Utomo sejak tahun 1915 terjun ke bidang politik karena adanya pengaruh dari organisasi-organisasi bercorak politik yang lahir kemudian, misalnya Indische Partij dan Sarekat Islam. 43. Jelaskan asas dan tujuan Indische Partij! Jawaban: Asas dan tujuan Indische Partij adalah nonkoperatif dan tujuannya jelas, yaitu ingin mencapai Indonesia merdeka. 44. Apa arti prinsip dari Taman Siswa “Ing Ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”? Jawaban: Arti prinsip dari Taman Siswa “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani” Artinya bahwa seorang pemimpin jika berada di depan harus mampu memberi teladan yang baik, di tengah dapat mendorong dan bekerja sama, dan jika berada di belakang dapat mendorong ke arah kemajuan. 45. Sebutkan perbedaan dan kesamaan GAPI dan PPPKI! Jawaban: GAPI memiliki persamaan dengan PPPKI, yaitu sama-sama berusaha untuk mengadakan kongres rakyat Indonesia. Selain itu, GAPI dan PPPKI juga memiliki perbedaan, yaitu: a. PPPKI aksinya ditujukan pada Indonesia merdeka b. GAPI untuk penggabungan partai-partai c. GAPI tidak mempersoalkan ideologi dan asas anggota-anggotanya, sedangkan PPPKI masih mempersoalkan hal itu.

Lanjut ke soal nomor 46-60 => Contoh Soal Essay dan Jawaban Sejarah Kelas XI Semester 2 [Part-4]

Sejarah Berdirinya Budi Utomo - Kebangkitan Nasional adalah Masa dimana Bangkitnya Rasa dan Semangat Persatuan, Kesatuan, dan Nasionalisme serta kesadaran untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia yang sebelumnya tidak pernah muncul selama penjajahan Belanda dan Jepang. Dalam masa ini muncul sekelompok masyarakat indonesia yang menginginkan adanya perubahan dari masyarakat indonesia yang selama ini dijajah dan ditindas oleh bangsa lain. Kebagkitan nasional Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi Budi Utomo. Peristiwa itu merupakan bagian dari peristiwa yang menjadi tonggak sejarah kemerdekaan negara indonesia.



Sejarah Berdirinya Budi Utomo


A. Sejarah Berdirinya Budi Utomo

Budi Utomo lahir dari inspirasi yang dikemukakan oleh Wahidin Soedirohoesodo disaat beliau sedang berkeliling ke setiap sekolah untuk menyebarkan beasiswa, salah satunya STOVIA [School tot Opleiding van Inlandsche Artsen]. Sejak saat itu, mahasiswa STOVIA mulai terbuka pikirannya dan mereka mulai mengadakan pertemuan-pertemuan dan diskusi yang sering dilakukan di perpustakaan STOVIA oleh beberapa mahasiswa, antara lain Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, Goembrek, Saleh, dan Soeleman. Mereka memikirkan nasib bangsa yang sangat buruk dan selalu dianggap bodoh dan tidak bermartabat oleh bangsa lain [Belanda], serta bagaimana cara memperbaiki keadaan yang amat buruk dan tidak adil itu. Para pejabat pangreh praja [sekarang pamong praja] kebanyakan hanya memikirkan kepentingan sendiri dan jabatan. Dalam praktik mereka pun tampak menindas rakyat dan bangsa sendiri, misalnya dengan menarik pajak sebanyak-banyaknya untuk menyenangkan hati atasan dan para penguasa Belanda.

Para pemuda mahasiswa itu juga menyadari bahwa mereka membutuhkan sebuah organisasi untuk mewadahi mereka, seperti halnya golongan-golongan lain yang mendirikan perkumpulan hanya untuk golongan mereka seperti Tiong Hoa Hwee Koan untuk orang Tionghoa dan Indische Bond untuk orang Indo-Belanda. Pemerintah Hindia Belanda jelas juga tidak bisa diharapkan mau menolong dan memperbaiki nasib rakyat kecil kaum pribumi, bahkan sebaliknya, merekalah yang selama ini menyengsarakan kaum pribumi dengan mengeluarkan peraturan-peraturan yang sangat merugikan rakyat kecil.

Para pemuda itu akhirnya berkesimpulan bahwa merekalah yang harus mengambil prakarsa menolong rakyatnya sendiri. Pada waktu itulah muncul gagasan Soetomo untuk mendirikan sebuah perkumpulan yang akan mempersatukan semua orang Jawa, Sunda, dan Madura yang diharapkan bisa dan bersedia memikirkan serta memperbaiki nasib bangsanya. Perkumpulan ini tidak bersifat eksklusif tetapi terbuka untuk siapa saja tanpa melihat kedudukan, kekayaan, atau pendidikannya. Pada hari Minggu, tanggal 20 Mei 1908 Sutomo dan kawan-kawannya di ruang kelas Sekolah Kedokteran STOVIA di Batavia atau Jakarta mendirikan sebuah perkumpulan yang diberi nama Budi Utomo [Budi Luhur].

Para pelajar yang aktif dalam pembentukan Budi Utomo tersebut adalah M. Suradji, Muhammad Saleh, Mas Suwarno, Muhammad Sulaiman, Gunawan, dan Gumbreg. Pada akhir pidatonya, Sutomo mengatakan, “berhasil dan tidaknya usaha ini bergantung kepada kesungguhan hati kita, bergantung kepada kesanggupan kita bekerja. Saya yakin bahwa nasib Tanah Air di masa depan terletak di tangan kita.” Ucapan itu disambut dengan tepuk tangan yang amat meriah.

Budi Utomo setelah terbentuk, para pengurus dan anggotanya segera mempropagandakan mengenai maksud dan tujuan pembentukan organisasi tersebut kepada semua masyarakat, terutama kelompok pelajar, pegawai, kaum priayi, dan pedagang kecil. Propaganda itu ternyata mendapat sambutan hangat. Berita tentang pembentukan Budi Utomo akhirnya tersiar juga lewat surat kabar sehingga diketahui oleh pelajar-pelajar di berbagai kota. Akhirnya, para pelajar di kota-kota, seperti Yogyakarta, Magelang, dan Probolinggo ikut mendirikan cabang-cabang Budi Utomo. Nama Sutomo sebagai pendiri dan ketua umum Budi Utomo makin populer sekaligus mengundang risiko besar.

Beberapa staf pengajar dan pemerintah Belanda menuduh Sutomo dan kawan-kawannya sebagai pemberontak. Sutomo diancam akan dipecat dari sekolahnya. Akan tetapi, kawan-kawannya mempunyai solidaritas tinggi. Jika Sutomo dikeluarkan, mereka akan ikut keluar juga. Dalam persidangan di sekolah, Sutomo masih dipertahankan oleh pemimpin umum STOVIA, Dr. H. E. Roll sehingga ia dan kawan-kawannya tidak jadi dikeluarkan dari sekolah. Jelaslah bahwa setiap perjuangan pasti mendapat tantangan, rintangan, bahkan ancaman, tetapi mereka tetap tegar.

Budi Utomo berkembang makin besar sehingga perlu menyelenggarakan kongres. Untuk keperluan itu, mereka mempersiapkan segala sesuatunya atas usaha sendiri. Dr. Wahidin berkampanye keliling daerah untuk mendapatkan dukungan dan bantuan dari semua pihak. Kongres Budi Utomo yang pertama berhasil diselenggarakan pada tanggal 5 Oktober 1908 di Yogyakarta.

Dalam kongres dihasilkan beberapa keputusan penting, seperti:

1.    Merumuskan tujuan utama Budi Utomo, yaitu kemajuan yang selaras untuk negara dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, perdagangan, teknik dan industri, ilmu pengetahuan dan seni budaya bangsa Indonesia;

2.    Kedudukan pusat perkumpulan berada di Yogyakarta;

3.    Menyusun kepengurusan dengan R.T. Tirtokusumo, Bupati Karanganyar [Jawa Tengah] sebagai Ketua;

4.    Kegiatan Budi Utomo terutama ditujukan pada bidang pendidikan dan kebudayaan;

5.    Wilayah gerakannya difokuskan di Jawa dan Madura;

6.    BU tidak ikut mengadakan kegiatan politik.

Pada tahun awal berkembangnya Budi Utomo dapat menjadi tempat penyaluran keinginan rakyat yang ingin maju dan tempat mengabdi tokoh-tokoh terkemuka terhadap bangsanya. Tokoh-tokoh yang pernah menjabat Ketua Budi Utomo, antara lain R.T. Tirtokusumo [1908–1991], Pangeran Aryo Noto Dirodjo dari Istana Paku Alam [1911–1914], R.Ng. Wedyodipura atau Radjiman Wedyoningrat [1914–1915], dan R.M. Ario Surjo Suparto atau Mangkunegoro VII [1915]. Oleh karena pemimpin Budi Utomo umumnya berasal dari kaum bangsawan, banyaklah dana yang disumbangkan untuk kemajuan pengajaran. Demikian, lahirlah badan bantuan pendidikan atau studiefonds yang diberi nama Darma Wara. Hal inilah yang dicita-citakan oleh dr. Wahidin.

Sejak tahun 1908 hingga tahun 1915, Budi Utomo hanya bergerak di bidang sosial dan budaya terutama pada bagian pengajaran. Namun, setelah tahun 1925 itu Budi Utomo ikut terjun ke dunia politik. Perubahan haluan ini terjadi karena adanya pengaruh dari organisasi pergerakan lain yang bercorak politik, seperti Indische Partij dan Sarekat Islam. Tujuan Budi Utomo berpolitik adalah untuk mendapat bagian dalam pemerintahan yang akan dipegang oleh golongan pelajar pribumi.

B. Masa Perkembangan Budi Utomo

Budi Utomo mengalami fase perkembangan penting saat kepemimpinan Pangeran Noto Dirodjo. Saat itu, Douwes Dekker, seorang Indo-Belanda yang sangat properjuangan bangsa Indonesia, dengan terus terang mewujudkan kata “politik” ke dalam tindakan yang nyata. Berkat pengaruhnyalah pengertian mengenai “tanah air Indonesia” makin lama makin bisa diterima dan masuk ke dalam pemahaman orang Jawa. Maka muncullah Indische Partij yang sudah lama dipersiapkan oleh Douwes Dekker melalui aksi persnya. Perkumpulan ini bersifat politik dan terbuka bagi semua orang Indonesia tanpa terkecuali. Baginya “tanah air” [Indonesia] adalah di atas segala-galanya.Pada masa itu pula muncul Sarekat Islam, yang pada awalnya dimaksudkan sebagai suatu perhimpunan bagi para pedagang besar maupun kecil di Solo dengan nama Sarekat Dagang Islam, untuk saling memberi bantuan dan dukungan. Tidak berapa lama, nama itu diubah oleh, antara lain, Tjokroaminoto, menjadi Sarekat Islam, yang bertujuan untuk mempersatukan semua orang Indonesia yang hidupnya tertindas oleh penjajahan. Sudah pasti keberadaan perkumpulan ini ditakuti orang Belanda. Munculnya gerakan yang bersifat politik semacam itu rupanya yang menyebabkan Budi Utomo agak terdesak ke belakang. Kepemimpinan perjuangan orang Indonesia diambil alih oleh Sarekat Islam dan Indische Partij karena dalam arena politik Budi Utomo memang belum berpengalaman.Karena gerakan politik perkumpulan-perkumpulan tersebut, makna nasionalisme makin dimengerti oleh kalangan luas. Ada beberapa kasus yang memperkuat makna tersebut. Ketika Pemerintah Hindia Belanda hendak merayakan ulang tahun kemerdekaan negerinya, dengan menggunakan uang orang Indonesia sebagai bantuan kepada pemerintah yang dipungut melalui penjabat pangreh praja pribumi, misalnya, rakyat menjadi sangat marah.

Kemarahan itu mendorong Soewardi Suryaningrat [yang kemudian bernama Ki Hadjar Dewantara] untuk menulis sebuah artikel “Als ik Nederlander was” [Seandainya Saya Seorang Belanda], yang dimaksudkan sebagai suatu sindiran yang sangat pedas terhadap pihak Belanda. Tulisan itu pula yang menjebloskan dirinya bersama dua teman dan pembelanya, yaitu Douwes Dekker dan Tjipto Mangoenkoesoemo ke penjara oleh Pemerintah Hindia Belanda [lihat: Boemi Poetera]. Namun, sejak itu Budi Utomo tampil sebagai motor politik di dalam pergerakan orang-orang pribumi.Agak berbeda dengan Goenawan Mangoenkoesoemo yang lebih mengutamakan kebudayaan dari pendidikan, Soewardi menyatakan bahwa Budi Utomo adalah manifestasi dari perjuangan nasionalisme. Menurut Soewardi, orang-orang Indonesia mengajarkan kepada bangsanya bahwa “nasionalisme Indonesia” tidaklah bersifat kultural, tetapi murni bersifat politik. Dengan demikian, nasionalisme terdapat pada orang Sumatera maupun Jawa, Sulawesi maupun Maluku.

Pendapat tersebut bertentangan dengan beberapa pendapat yang mengatakan bahwa Budi Utomo hanya mengenal nasionalisme Jawa sebagai alat untuk mempersatukan orang Jawa dengan menolak suku bangsa lain. Demikian pula Sarekat Islam juga tidak mengenal pengertian nasionalisme, tetapi hanya mempersyaratkan agama Islam agar seseorang bisa menjadi anggota. Namun, Soewardi tetap mengatakan bahwa pada hakikatnya akan segera tampak bahwa dalam perhimpunan Budi Utomo maupun Sarekat Islam, nasionalisme “Indonesia” ada dan merupakan unsur yang paling penting.

C. Harapan dan Hambatan Pergerakan Budi Utomo

Sebagai suatu organisasi yang baik, Budi Utomo memberikan usulan kepada pemerintah Hidia Belanda sebagai mana berikut ini :

1.    Meninggikan tingkat pengajaran di sekolah guru baik guru bumi putera maupun sekolah priyayi.

2.    Memberi beasiswa bagi orang-orang bumi putera.

3.    Menyediakan lebih banyak tempat pada sekolah pertanian.

4.    Izin pendirian sekolah desa untuk Budi Utomo.

5.    Mengadakan sekolah VAK / kejuruan untuk para bumi putera dan para perempuan.

6.    Memelihara tingkat pelajaran di sekolah-sekolah dokter jawa.

7.    Memberikan kesempatan bumi putra untuk mengenyam bangku pendidikan di sekolah rendah eropa atau sekolah Tionghoa - Belanda.

Pemerintah Hindia-Belanda mengesahkan Budi Utomo sebaga badan hukum yang sah karena dinilai tidak membahayakan, namun tujuan organisasi Budi Utomo tidak maksimal karena banyak hal, yakni :

1.    Mengalami kesulitan dinansial

2.    Kelurga R.T. Tirtokusumo lebih memperhatikan kepentingan pemerintah kolonial daripada rakyat.

3.    Lebih memajukan pendidikan kaum priyayi dibanding rakyat jelata.

4.    Keluarga anggota-anggota dari golongan mahasiswa dan pelajar.

5.    Bupati-bupati lebih suka mendirikan organisasi masing-masing.

6.    Bahasa belanda lebih menjadi prioritas dibandingkan dengan Bahasa Indonesia.


7.    Pengaruh golongan priyayi yang mementingkan jabatan lebih kuat dibandingkan yang nasionalis.

Sejarah Berdirinya Budi Utomo

Video yang berhubungan