Pengertian tari ialah gerak tubuh yang dilakukan secara berirama di tempat dan waktu tertentu guna mengungkapkan perasaan, keperluan pergaulan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian pada saat menari yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari serta dapat memperkuat maksud dari yang ingin disampaikan kepada penonton. Gerakan tari sendiri berbeda dari gerakan yang dilakukan sehari-hari seperti berlari, berjalan, dan sebagainya. Dansa merupakan tari yang berasal dari kebudayaan bangsa Barat yang dilakukan secara berpasangan pria-wanita dengan berpegangan tangan satu sama lain atau berpelukan sambil diiringi alunan musik.
Itulah pengertian tari tradisional, tari klasik, dan tari kreasi baru.
Tari klasik adalah tarian yang mengalami perkembangan di suatu wilayah kerajaan sejak jaman dahulu. Tarian ini melewati proses pewarisan turun temurun, mulai dari kaum bangsawan hingga punya peran sebagai tradisi erat pada kehidupan masyarakat secara umum. Jenis tarian ini memang tidak boleh mengalami perubahan karena bisa mengubah makna dari pertunjukannya. Tari klasik merupakan tari tradisional yang dapat dibedakan dengan jenis lain berdasarkan gerakan, asal-usul, serta tujuan penyelenggaraan kesenian tersebut. Ciri-Ciri Tari KlasikMungkin ada yang beranggapan bahwa tari klasik juga harus mengikuti perkembangan zaman. Hal ini tidak berlaku karena bisa jadi mengubah makna filosofis yang sudah ada sejak lama. Fokus para pendahulu memang mempertahankan keaslian dan nilai-nilai yang melekat di dalamnya. Berdasarkan arah sekaligus peran tari klasik, biasanya tari ini ditunjukkan ketika menyambut tamu hingga pengukuhan pimpinan di lingkup keraton. Secara umum, tarian klasik punya ciri khas tertentu yang dapat menonjolkan dari jenis tari lainnya. Berikut ciri dari tari klasik adalah:
Contoh Seni Tari Klasik1. Tari BedhayaTari klasik yang satu ini berasal dari daerah Jawa. Biasanya, tari bedhaya menjadi pertunjukkan dari kalangan Keraton Surakarta sebagai pewaris tahta dari Kerajaan Mataram. Penari perempuan yang menampilkan kegemulaian disertai alunan tembang dari gamelan jawa. Pementasan tarian klasik ini terkadang membutuhkan syarat khusus. Beberapa di antaranya adalah penari tidak boleh sedang menstruasi, perlu berpuasa terlebih dahulu, hingga harus memenuhi syarat harus perawan. 2. Tari Gambir AnomMerupakan tarian yang berasal dari wilayah Surakarta, Jawa Tengah. Meskipun sejarahnya tidak banyak diulas, ternyata kesenian ini sudah ada sejak Kasunanan Surakarta hingga Kesultanan Yogyakarta. Tari ini mengisahkan Irawan, putra Arjuna yang sedang jatuh cinta kepada lawan jenisnya. Selain menunjukkan gerakan lembut dan lemah gemulai, ternyata ada beberapa gerakan pantomim yang dapat ditemui oleh penonton. Ketika dimanfaatkan sebagai acara penghormatan, penari bertugas mengalungkan properti sampur kepada tamu kehormatan. Makna yang sarat akan tarian klasik ini adalah penyampaian petuah bagi para pemuda yang jatuh cinta di masa remaja. 3. Tari BondanTari klasik adalah seni yang lekat dengan nilai sejarah, begitu pula tari bondan. Ciri yang menonjol dari tarian ini adalah pemakaian properti yang unik. Beberapa di antaranya payung kertas, kendil, hingga boneka bayi yang akan digendong oleh para penari. Sejarah menyatakan bahwa tari bondan harus dipentaskan oleh kembang desa untuk menunjukkan makna pencarian jati diri. Tidak hanya cantik secara fisik, perempuan juga harus memiliki keterampilan mengasuh serta membesarkan anak-anaknya. Terdapat tiga jenis tari bondan, yaitu bondan tani, bondan mardisiwi, serta bondan cibogo. Selama pertunjukkan, tari bondan akan diiringi dengan alunan nada dari gending. 4. Tari DolalakNama dolalak dari tarian ini diambil dari nada ‘do’ dan ‘la’ karena pementasan dilakukan bersama dua kenong yang memainkan dua nada utama tersebut. Tari klasik ini berasal dari wilayah Purworejo di Jawa Tengah. Menariknya, tarian ini bukan menjunjung nilai sejarah atau budaya tradisional. Tarian ini bisa lahir akibat kesaksian pribumi ketika para penjajah beristirahat saat peperangan kemudian minum-minum sambil berpesta. Hal inilah yang memicu ciri khas busana layaknya serdadu kolonial dari Perancis dan Belanda. Dengan beragam gerakan tari selama pertunjukkan berlangsung, biasanya tari dolalak punya durasi hingga 5 jam. Dahulu, tarian ini biasa dimainkan oleh laki-laki. Seiring berkembangnya waktu, perempuan juga menjadi penampil ulung ketika tarian ini telah menjadi ikon khas dari Purworejo. 5. Tari PiringTari piring adalah tarian asli dari Suku Minangkabau sebagai budaya asli yang sudah ada sejak 12 Masehi. Dahulu, tarian ini punya latar belakang sebagai tarian persembahan untuk dewa karena telah melimpahkan hasil panen yang telah diberikan. Seiring perkembangannya, tari piring punya fungsi hiburan ketika ada acara-acara adat maupun pernikahan. Gerakan-gerakan yang terdapat di dalamnya cenderung mengkombinasikan seni akrobat, punya kesan indah, dan selaras. Secara keseluruhan, tari piring ikut menunjukkan tahapan yang dilakukan ketika membudidayakan tumbuhan padi. Hal ini erat hubungannya dengan mata pencaharian masyarakat Minang di masa lalu. Akhir KataTari klasik adalah serangkaian seni yang dapat ditemui merangkum kekayaan Indonesia di bidang tari. Kegunaan yang melekat pada tari dilengkapi dengan makna yang terkandung di dalamnya. Pelestarian tari klasik ini menjadi suatu upaya yang harus terus diwariskan dari waktu ke waktu. Video yang berhubungan
Seni tari merupakan cabang kesenian yang menampilkan gerak yang indah, lahir dari tubuh yang bergerak, berirama dan berjiwa sesuai dengan maksud dan tujuan tari. Dalam perkembangannya hingga kini, seni tari dibedakan atas tari tradisi (tari tradisi kerakyatan dan tari tradisi keraton) dan tari kreasi. Tari kreasi adalah sebuah gerakan yang ingin membangun sebuah pernyataan baru dan memiliki kebebasan penuh dalam berekspresi. Ada yang sifatnya tidak terikat pada faktor yang sudah ada, dan ada juga yang sering dipakai sebagai eksperimen. Pada awalnya, tari kreasi merupakan pengembangan dari tari rakyat dan tari klasik. Kemudian muncul tari kreasi baru karena adanya panduan gerak dari berbagai daerah atau dengan masuknya gerak tari dari negara lain. Tari kreasi baru ini dikembangkan dengan unsur tradisi yang ada dan iringan musik yang bervariasi. Tari kreasi mengekspresikan artistik yang bersifat individual dan lebih menekankan pada ekspresi dan estetika pertunjukannya. Terbentuknya tari kreasi dipengaruhi gaya tari daerah lain atau negara lain maupun hasil kreativitas penciptanya. Jenis TariMenurut jenisnya, secara umum tari digolongkan menjadi tiga, yaitu: 1. Tari RakyatTari yang berkembang di lingkungan masyarakat lokal, hidup dan berkembang secara turun temurun. Tari Pendet (Bali), Tari Serimpi (Jawa Tengah), Tari Gong (Kalimantan Timur), dan Tari Lumense (Sulawesi Tengah) adalah contoh tari rakyat. 2. Tari KlasikTari yang berkembang di keraton. Tari ini memiliki pakem-pakem tertentu dan nilai-nilai estetis yang tinggi. Contohnya, Tari Bedhaya (Surakarta), tari Lengger (Wonosobo), Tari Piring (Sumatera Barat), Tari Saman (Aceh). 3. Tari Kreasi BaruTari yang dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman, namun pada dasarnya tidak menghilangkan nilai-nilai tradisi itu sendiri. Contoh tari kreasi baru adalah Tari Nguri (Sumbawa), Tari Kuntulan (Jawa Tengah), Tari Merak (Jawa Barat), Tari Manung Rawa (Bali). Jenis Tari KreasiSeperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tari kreasi dari berbagai daerah tentunya memiliki keragaman dan keunikan yang berbeda dengan kawasan lainnya. Perkembangan seni, termasuk seni tari terus terjadi secara alami dan sesuai dengan tuntutan zaman. Oleh karena itu, muncul keragaman seni tari baik di Nusantara maupun di luar Nusantara (mancanegara). Terdapat beberapa tari yang masih berpegang teguh pada nilai-nilai tradisi, ada pula yang mengusung modernitas sepenuhnya. Oleh karena itu, jenis tari kreasi dapat digolongkan menjadi dua yaitu tari kreasi berpolakan tradisi dan tari kreasi baru yang tidak berpolakan tradisi (nontradisi). 1. Tari kreasi berpolakan tradisiTari kreasi berpolakan tradisi adalah tari kreasi yang dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi baik dalam koreografi, musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya, tanpa menghilangkan esensi tradisinya. Salah satu contoh tari kreasi baru yang berpolakan tradisi adalah tari Nandak Gojek dari Betawi yang merupakan pengembangan gerak tari Topeng Betawi dengan iringan musik gamelan topeng dan properti tari, yaitu payung. 2. Tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi (nontradisi)Tari kreasi baru nontradisi adalah tari kreasi yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi , musik, rias, dan busana maupun tata teknik pentasnya. Salah satu tari kreasi baru nontradisi, yaitu tari kontemporer. Unsur Pendukung Tari KreasiUnsur pendukung menjadi sangat penting bagi seorang koreografer serta penari dalam menyampaikan makna yang terdapat pada sebuah tarian. Secara garis besar, unsur-unsur tari dapat dikelompokkan menjadi lima aspek, yaitu iringan tari, properti tari, tata rias, dan busana tari, tempat pentas, serta tata lampu dan tata suara. Unsur-unsur pendukung dalam tari antara lain adalah:
Properti Tari KreasiProperti merupakan semua peralatan yang digunakan untuk pementasan tari. Properti tari pada dasarnya dapat digunakan untuk memberikan keindahan bentuk pada pertunjukan tari agar garapan tari akan terlihat lebih sempurna. Penggunaan properti tari harus mempertimbangkan jenis, fungsi, dan ketepatan dalam menggunakan properti tari dengan baik dan benar. Hal ini dikarenakan dalam penggunaan properti tari perlu penguasaan dan keterampilan dari seorang penari. Properti tari yang umumnya digunakan antara lain:
Pada dasarnya, tari kreasi tak hanya berfungsi sebagai hiburan dan ekspresi diri yang ditampilkan kepada khalayak umum, namun ada pula yang menjadi bagian dari ritual upacara kepercayaan maupun adat istiadat setempat. |