Memahami perasaan teman ketika mendapat musibah dengan menghibur dan memberi ucapan dinamakan

Memahami perasaan teman ketika mendapat musibah dengan menghibur dan memberi ucapan dinamakan

Ilustrasi teman kena musibah [shutterstock]

Ada perkataan tertentu yang harus dihindari ketika kita turut berduka cita

Suara.com - Ketika kita mendengar tetangg, kerabat, atau orangtua teman kena musibah meninggal dunia, sudah sepantasnya kita untuk turut berduka cita menghibur dan meringankan bebannya. Mudah-mudahan dengan itu ia bisa tabah dan tegar menghadapi bencana yang ia hadapi.

Yang jadi pertanyaan adalah, adakah perkataan tertentu yang harus dihindari ketika kita turut berduka cita?

Psikolog Fath Fatheya, M.Psi, mengungkapkan ternyata ada beberapa hal yang perlu dijaga saat kita ikut berbela sungkawa terhadap sahabat, atau kerabat yang kena musibah.

"Sebagai teman atau kerabat yang mengetahui teman kita tertimpa bencana dan kehilangan orang terdekatnya, kita bisa membantu dengan memahami kondisi orang tersebut sedang sulit dan tidak menyenangkan. Lalu kita dapat mendengarkan keluh kesahnya tanpa menghakimi ya," jelasnya saat dihubungi Suara.com, Rabu (26/12/18)

Baca Juga: Resmi Menikah, Aura Kasih : Tunggu Ya Foto-fotonya!

Sikap menghakimi dan menyudutkan menurut Fatheya harus dihindari jauh-jauh.

"Menghakimi contohnya 'kamu jangan berlarut-larut sedih, kamu begitu aja kok sedih, udah lah gak usah dipikirin yang penting kan diri kamu selamat'. Orang yang mengalami bencana biasanya mengalami guncangan emosional, dengan ia bercerita dan kita mendengarkan, itu akan membantu meredakan mengurangi guncangan emosionalnya," 

Sebagai pendengar cerita, upayakan untuk menerima keluh kesahnya. dengan mendengarkan tanpa menghakimi,

"Secara tidak langsung kita memberikan perasaan aman dan mendukungnya secara psikologis," beber Fathya.

Fatheya berbagi tips agar kita tidak stres sendirian menghadapi musibah.

Baca Juga: Diseret Tsunami, Putri Pertama Aa Jimmy Akhirnya Ditemukan

"Jangan ragu atau sungkan meminta bantuan kepada orang lain. dukungan sosial adalah hal utama dari pemulihan psikologis pasca bencana. berkumpul dengan teman, saudara, kerabat, memberikan kita rasa aman. jika butuh bercerita mengenai apa yang dialami, carilah orang yang dieprcaya dan nyaman untuk bercerita," pungkasnya.

Tidak ada yang bisa memprediksi kapan musibah datang. Kita bisa melihat bahwa musibah layaknya misteri yang tidak bisa diprediksi oleh siapa pun kecuali Tuhan. Berbagai macam musibah mulai dari banjir, gempa bumi, gunung meletus hingga yang terbaru yaitu menyebarnya virus Corona di dataran Tiongkok.

Sebagai manusia beradab yang masih memiliki empati. Lantas bagaimana seharusnya sikap kita terhadap orang-orang yang mengalami musibah? Simak di bawah ini.  

Memahami perasaan teman ketika mendapat musibah dengan menghibur dan memberi ucapan dinamakan
unsplash/craigcudi

Pastilah dengan menolongnya lewat berbagai cara. Tidak harus dengan cara luar biasa. Kita bisa membantu lewat menyumbang pakaian, menyumbang beras atau hal-hal yang sangat dibutuhkan korban bencana.

Menolong tidak harus dengan sesuatu yang mahal. Yang terpenting layak pakai dan bisa digunakan dengan baik. Menolong orang yang mengalami musibah tidak akan membuatmu miskin. Justru ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua bahwa tidak ada manusia yang bisa hidup tanpa bantuan orang lain

Memahami perasaan teman ketika mendapat musibah dengan menghibur dan memberi ucapan dinamakan
unsplash/kattrinnaaaaa

Ini penting diingat. Musibah sangatlah tidak cocok untuk dijadikan bahan lelucon bagaimanapun alasannya. Jangan pernah mencari-cari pembenaran untuk membuat lelucon di atas sebuah musibah. Gunakan empatimu sebagai manusia ketika melihat orang lain yang sedang dilanda musibah. Bantulah orang-orang yang mengalami musibah tersebut. Berikan dukungan yang menguatkan hati mereka.

Memahami perasaan teman ketika mendapat musibah dengan menghibur dan memberi ucapan dinamakan
unsplash/annaelizaearl

Memberikan dukungan moril juga penting dilakukan jika ada orang lain yang mengalami musibah. Dukungan moril penting untuk membangun kembali semangat, rasa bahagia dan daya juang yang mulai pudar ketika seseorang ditimpa bencana. Bisa melalui pesan singkat, telepon atau perkataan. Dukungan moril dapat dengan mudah dilakukan.

Yang terpenting, kita sadar bahwa orang-orang yang mengalami musibah harus dibantu. Jika tidak bisa dalam bentuk fisik, dukungan moril adalah jenis bantuan yang paling murah dan bisa dilakukan oleh siapa pun.

Baca Juga: 5 Cara Menata Suasana Hati Usai Diterpa Musibah, Biar Kuat!

Memahami perasaan teman ketika mendapat musibah dengan menghibur dan memberi ucapan dinamakan
unsplash/zvessels55

Banyak orang sering lupa bahwa ketika memberikan support terhadap orang-orang yang mengalami musibah tidak bisa dengan terburu-buru. Kita tidak bisa memaksa orang yang sedang bersedih untuk segera berhenti bersedih.

Berikan ruang bagi mereka untuk melampiaskan kesedihannya. Lalu barulah berikan intervensi secara perlahan dan mulai batasi kesedihan tersebut dengan penguatan lewat memotivasi mereka hingga memberikan pengertian bahwa musibah adalah ujian dan bukanlah akhir dari segalanya. Kesabaran sangat penting untuk membuat mereka lepas dari kesedihan. Jangan terburu-buru.

Memahami perasaan teman ketika mendapat musibah dengan menghibur dan memberi ucapan dinamakan
unsplash/annaelizaearl

Kekuatan doa sangatlah luar biasa. Di setiap agama, doa memiliki tujuan yang sama yaitu untuk kebaikan. Berikanlah doa kepada orang-orang yang sedang mengalami musibah tersebut. Yakinlah bahwa dengan ketulusan doamu mereka yang mengalami musibah akan dikuatkan dan diberikan keselamatan di hari-hari berikutnya.

Perlu kita sadari sebagai manusia yang beradab dan berempati. Musibah tentu saja harus disikapi dengan moralitas yang positif. Musibah bukanlah lelucon, tapi lebih dari itu  musibah adalah sebuah ujian bagi semua manusia bahwa sudah seberapa beradab dan berempatikah kita sebagai manusia yang katanya berperikemanusiaan ini.

Baca Juga: 5 Cara Melepaskan Rasa Penyesalan Terhadap Musibah yang Menimpa

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Ketika tetangga kita atau teman kita tertimpa musibah, ditinggal mati oleh kerabatnya, sudah sepantasnya kita untuk bertakziah. Menghibur dan meringankan bebannya. Mudah-mudahan dengan itu  ia bisa tabah dan tegar menghadapi bencana yang ia hadapi. Namun, yang jadi pertanyaan adalah, adakah perkataan tertentu yang harus diungkapkan ketika itu?

السؤال:
هل للتعزية صيغة محدودة تقال عند التعزية ؟

Pertanyaan: Apakah ketika bertakziah (menghibur orang yang tertimpa musibah) ada ucapan tertentu yang disampaikan?

الجواب :

الحمد لله

Jawaban: Segala puji bagi Allah

التعزية هي حمل المصاب على الصبر ، وليس لها ألفاظ مخصوصة ، والأفضل أن يعزي بالألفاظ التي عزى بها النبي صلى الله عليه وسلم .

Takziah adalah mengarahkan orang yang mendapat musibah agar bisa sabar. Namun, tidak ada kata-kata khusus dalam takziah. Yang terbaik adalah mengucapkan lafaz yang diucapkan oleh Nabi  صلى الله عليه وسلم saat takziah.

قال الإمام الشافعي رحمه الله : " ليس في التعزية شيء مؤقت [يعني : محدد]" انتهى من " الأم " (1/317) .

Imam Syafi’i رحمه الله berkata, “Tidak ada ucapan tertentu dalam takziah.” (Al-Umm: 1/317)

وقال ابن قدامة رحمه الله : " لا نعلم في التعزية شيئاً محدوداً..." انتهى من " المغني " (2/212) .

Ibnu Qudamah رحمه الله berkata, “Kami tidak mengetahui adanya ucapan tertentu dalam takziah.” (Al-Mughni:  2/212)

وقال الشيخ ابن باز رحمه الله : " وليس فيها لفظ مخصوص، بل يعزي المسلم أخاه بما تيسر من الألفاظ المناسبة مثل أن يقول: ( أحسن الله عزاءك وجبر مصيبتك وغفر لميتك ) إذا كان الميت مسلماً.." انتهى من "مجموع الفتاوى " (13/380) .

Syekh Ibnu Baz رحمه الله berkata, “Tidak ada dalam takziyah perkataan tertentu. Bahkan seorang muslim dibolehkan mengucapkan takziah kepada saudaranya dengan kata-kata yang pantas dan mudah baginya seperti mengucapkan: 'Semoga Allah membaguskan kesabaranmu, menghapus musibahmu, dan  mengampuni orang yang meninggalkanmu (mayit).' Jika mayitnya adalah muslim.” (Majmu’ Fatawa: 13/380)

وقال الشيخ الألباني رحمه الله : " ويعزيهم بما يظن أنه يسليهم، ويكف من حزنهم، ويحملهم على الرضا والصبر، مما يثبت عنه صلى الله عليه وسلم، إن كان يعلمه ويستحضره، وإلا فبما تيسر له من الكلام الحسن الذي يحقق الغرض ولا يخالف الشرع..." انتهى من " أحكام الجنائز " (1/163) .

Syekh Al-Albany رحمه الله berkata, “Hendaknya seseorang memberikan ungkapan takziah kepada orang lain dengan perkiraan bahwa itu bisa menghibur mereka, menghentikan kesedihan mereka dan mengarahkan mereka untuk rida dan sabar, berdasarkan riwayat  dari Nabi صلى الله عليه وسلم jika memang ia mengetahuinya dan bisa mengingatnya. Kalau tidak, maka cukup dengan perkataan baik yang mudah baginya dan bisa mencapai tujuan tanpa bertentangan dengan syariat.” (Ahkamul Janaiz: 1/163)

والأفضل أن يُعزى المصاب بما عَزَّى به النبي صلى الله عليه وسلم ابنته بقوله: ( إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ ، وَلَهُ مَا أَعْطَى ، وَكُلٌّ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى ، فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ) رواه البخاري (1284) ، ومسلم (923) .

Yang terbaik adalah menghibur orang yang ditimpa musibah dengan mengucapkan takziyah yang diucapkan oleh Nabi صلى الله عليه وسلم kepada putrinya, yaitu:

إِنَّ لِلَّهِ مَا أَخَذَ ، وَلَهُ مَا أَعْطَى ، وَكُلٌّ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى ، فَلْتَصْبِرْ وَلْتَحْتَسِبْ  (رواه البخاري، رقم 1284، ومسلم، رقم  923)

"Sesungguhnya milik Allah lah apa yang Dia ambil dan milik-Nya pula apa yang Dia beri. Segala sesuatu yang ada di sisi-Nya telah ditentukan ajalnya. Maka bersabarlah dan berharaplah (pahala dari-Nya).” (HR. Bukhari no. 1284 dan Muslim no. 923)

جاء في " الجوهرة النيرة " (1/110) : " لفظ التعزية : عَظَّم الله أجرك ، وأحسن عزاءك ، وغفر لميتك ، وألهمك صبراً ، وأجزل لنا ولك بالصبر أجرا ، وأحسن من ذلك : تعزية رسول الله صلى الله عليه وسلم لإحدى بناته كان قد مات لها ولد فقال: (إن لله ما أخذ ، وله ما أعطى ، وكل شيء عنده بأجل مسمى)" انتهى.

Disebutkan dalam kitab Al-Jauharah Al-Munirah (1/110): "Lafazh takziyah yaitu:

عَظَّم الله أجرك ، وأحسن عزاءك ، وغفر لميتك ، وألهمك صبراً ، وأجزل لنا ولك بالصبر أجرا

"Semoga Allah memberikan pahala besar untukmu, menguatkan ketabahanmu, mengampuni orang yang meninggalkanmu, mengilhamkan kepadamu kesabaran dan mencurahkan pahala kepada kami dan engkau dengan sebab kesabaran.

Yang lebih bagus dari itu adalah takziah Rasulullah صلى الله عليه وسلم kepada salah satu putrinya tatkala putranya meninggal dunia: "Sesungguhnya milik Allah lah apa yang Dia ambil dan milik-Nya pula apa yang Dia beri. Segala sesuatu yang ada di sisi-Nya telah ditentukan ajalnya. "

وقال الشيخ الألباني رحمه الله: " وهذه الصيغة من التعزية وإن وردت فيمن شارف الموت فالتعزية بها فيمن قد مات أولى بدلالة النص، ولهذا قال النووي في " الأذكار " وغيره: " وهذا الحديث أحسن ما يعزي به " انتهى من "أحكام الجنائز" (1/164) .

Syekh Al-Albany رحمه الله berkata, “Ungkapan takziah dalam hadits ini walaupun terkait  orang yang mendekati kematian, namun mengucapkan takziah dengannya untuk orang yang sudah meninggal dunia itu lebih utama dengan dalil nash. Oleh karena itu Imam An-Nawawi dalam kitab ‘Al-Azkar’ dan lainnya berkata, 'Hadits ini adalah (ungkapan) takziah yang paling baik.” (Ahkamul Janaiz: 1/164)

وقال الشيخ ابن عثيمين رحمه الله : " أحسن ما يعزى به من الصيغ ما عزى به النبي صلى الله عليه وسلم إحدى بناته .... ثم ذكر الحديث السابق .

ثم قال : وأما ما اشتهر عند الناس من قولهم: "عظَّم الله أجرك، وأحسن الله عزاءك، وغفر الله لميتك"، فهي كلمة اختارها بعض العلماء، لكن ما جاءت به السنة أولى وأحسن " انتهى من " مجموع الفتاوى " (17/339) .

والله أعلم

Syekh Ibnu Utsaimin رحمه الله berkata, “Ungkapan takziah yang terbaik adalah takziah yang diucapkan oleh Nabi صلى الله عليه وسلم kepada salah satu putrinya…. kemudian beliau menyebutkan hadits tadi.

Kemudian beliau melanjutkan, “Adapun perkataan yang populer  ditengah-tengah masyarakat yaitu:

عَظَّم الله أجرك ، وأحسن عزاءك ، وغفر لميتك

"Semoga Allah memberikan pahala yang besar untukmu, menguatkan ketabahanmu dan mengampuni orang yang meninggalkanmu.”

Ini merupakan ungkapan yang dipilih oleh sebagian ulama. Namun, apa yang ada dalam sunnah itu lebih utama dan lebih baik.” (Majmu’ Fatawa: 17/339)

Wallahu a'lam .

Sumber: http://islamqa.info/ar/ref/157213t


Memahami perasaan teman ketika mendapat musibah dengan menghibur dan memberi ucapan dinamakan

Lihat Edukasi Selengkapnya