Dalam melakukan penelitian, agar jalannya penelitian berjalan dengan lancar dibutuhkan perencanaan penelitian yang disebut sebagai desain penelitian. Berikut pengertian desain penelitian, macam-macam dan contoh untuk skripsi, paper atau tesis. Show
Desain penelitian tersebut menjadi strategi keberhasilan suatu penelitian mulai dari proses hingga setelah penelitian selesai. Dengan adanya desain penelitian, maka penelitian dapat berjalan dengan lancar dan tujuan dari penelitian tersebut bisa didapatkan dengan baik. Desain penelitian ini juga harus dirancang sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan sehingga ada keterkaitan dan berhubungan satu sama lain. Akan tetapi, apa sebenarnya desain penelitian itu mulai dari pengertian desain penelitian, desain penelitian menurut para ahli, bagaimana macam-macam desain penelitian, hingga contoh desain penelitian akan dijelaskan secara terperinci di bawah ini. Pengertian Desain PenelitianDesain penelitian dilakukan sebelum peneliti melakukan tahapan atau proses penelitian. Pengertian desain penelitian merupakan rangkaian dari prosedur dan juga metode yang digunakan untuk menganalisis dan juga menghimpun berbagai data untuk menentukan variabel yang akan menjadi topik penelitian. Desain penelitian juga dapat diartikan sebagai sebuah strategi yang dilakukan seorang peneliti untuk menghubungkan setiap elemen di dalam penelitian dan dilakukan dengan sistematis sehingga dalam menganalisis dan juga menentukan desainnya, fokus penelitian menjadi lebih efektif dan juga efisien. Sehingga dilakukannya desain penelitian ini adalah menentukan jenis apakah yang kira-kira cocok untuk dipilih di dalam penelitian yang akan dilakukan, termasuk di dalamnya menentukan berbagai alat dan juga cara apa yang cocok digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang mungkin muncul di dalam suatu penelitian. Desain penelitian juga menjadi strategi tepat yang dipilih oleh seorang peneliti untuk sepenuhnya dapat mengintegrasikan berbagai komponen penelitian dengan cara yang logis dan juga sistematis sehingga saat membahas atau menganalisis apa yang terjadi di dalam penelitian menjadi logis dan juga efektif dan menjadi pusat penelitian yang baik. Dapat dipahami bahwa desain penelitian ini sebagai jembatan untuk mengintegrasikan berbagai komponen penelitian, mulai dari proyek penelitian dan seluruh komponen penelitian yang diperlukan, mulai dari pertanyaan penelitian, jenis data, metode, dan juga analisis yang harus dilakukan oleh peneliti. Tujuan dilakukannya desain penelitian ini adalah agar peneliti mampu menentukan proyek penelitian yang baik dan sesuai. Biasanya, desain penelitian ini lebih sering digunakan di dalam jenis penelitian kuantitatif. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa bisa dilakukan dan diterapkan pada penelitian kuantitatif. Desain Penelitian Menurut Para AhliUntuk memahami lebih dalam, desain penelitian juga memiliki pengertian tersendiri menurut para ahli. Para ahli di bidang yang relevan tentu memiliki pandangannya masing-masing mengenai apa itu pengertian dari desain penelitian. Di bawah ini merupakan beberapa ahli yang memiliki pendapat mengenai pengertian dari desain penelitian. 1. Sukardi (2004: 183)Menurut Sukardi, secara luas desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Dalam konteks ini, komponen desain dapat mencakup semua struktur penelitian yang diawali sejak ditemukannya ide sampai diperoleh hasil penelitian. Sementara itu, Sukardi juga mengungkapkan pengertian desain penelitian secara arti sempit yaitu desain penelitian adalah penggambaran secara jelas tentang hubungan antara variabel, pengumpulan data, dan juga analisis data,. Sehingga dengan desain yang baik, peneliti maupun orang lain yang berkepentingan mempunyai gambaran tentang bagaimana keterkaitan antar-variabel dan bagaimana mengukurnya. 2. Nursalam (2003: 81)Nursalam mengungkapkan bahwa desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian. 3. Sarwono (2006)Sarwono mengungkapkan bahwa desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa desain yang benar, seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas. 4. Umar (2007: 6)Umar mengungkapkan bahwa desain penelitian dapat diartikan sebagai suatu rencana kerja yang terstruktur dalam hal hubungan-hubungan antara variabel secara komprehensif yang sedemikian rupa, agar hasil risetnya dapat memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan riset. Berbagai rencana tersebut mencakup hal-hal yang akan dilakukan preset, mulai dari membuat hipotesis dan juga implikasinya secara operasional sampai analisis akhir yang dilakukan. 5. Silaen (2018: 23)Menurut Silaen, desain penelitian adalah desain mengenai keseluruhan proses yang diperlukan dalam perencanaan dan juga pelaksanaan penelitian. 6. Nachmias dan Nachmias (1976)Nachmias dan Nachmias mengungkapkan bahwa desain penelitian adalah suatu rencana yang membimbing penelitian dalam proses pengumpulan, analisis, dan interpretasi observasi. Artinya, suatu model pembuktian logis yang memungkinkan peneliti untuk dapat mengambil inferensi mengenai hubungan kausal antar-variabel di dalam suatu penelitian. 7. Green dan TullGreen danTull berpendapat bahwa desain penelitian adalah spesifikasi teknik dan proses untuk mendapatkan informasi yang diperlukan. Ini adalah keseluruhan pola definisi operasional atau kerangka kerja proyek yang menyatakan data apa yang akan dikumpulkan dari sumber mana dan dengan proses seperti apa. 8. Saunders (2012)Saunders mengungkapkan bahwa desain penelitian adalah rencana umum untuk menjawab pertanyaan penelitian. Sebagai pendekatan sistematis untuk melakukan penyelidikan ilmiah, desain penelitian akan menyatukan beberapa komponen, strategi, dan juga metode untuk mengumpulkan dan menentukan teknik analisis data. 9. McCombes (2019)McCombes mengungkapkan bahwa desain penelitian atau yang juga disebut strategi penelitian adalah rencana untuk menjawab serangkaian pertanyaan penelitian. Pada bagian ini adalah kerangka kerja yang mencakup metode dan prosedur yang mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data. Macam-Macam Desain PenelitianDesain penelitian dibagi menjadi beberapa kategori yang dibagi berdasarkan tujuan dari penelitian tersebut dilakukan. Setidaknya ada empat jenis desain penelitian yang digunakan, antara lain sebagai berikut. 1. Desain Penelitian EksperimentalDesain eksperimental ini diterapkan pada peneliti yang melakukan penelitian eksperimental. Menurut Arifin (2009), penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai penelitian yang di dalamnya melibatkan manipulasi terhadap kondisi subjek yang diteliti serta adanya upaya kontrol yang ketat terhadap berbagai faktor luar yang melibatkan subjek pembanding. Desain penelitian eksperimental dijadikan sebuah metode ilmiah yang sistematis dan dilakukan untuk membangun hubungan yang melibatkan fenomena sebab-akibat. Selain itu, desain penelitian eksperimental ini juga ditentukan oleh bagaimana cara peneliti dapat mengatur subjek ke dalam kondisi dan juga kelompok yang berbeda. Oleh sebab itu, desain pada penelitian eksperimental ini dibagi lagi menjadi tiga kelompok. a. Desain Penelitian Pre-EksperimentalDesain penelitian pre-eksperimental baik dari satu atau berbagai kelompok variabel terikat diamati untuk dapat mengetahui ada atau tidaknya pengaruh dari suatu aplikasi dari variabel bebas yang sebelumnya dianggap dapat atau menyebabkan perubahan. Sehingga desain ini menjadi desain penelitian eksperimental yang paling sederhana dan tidak memiliki kelompok kontrol. Desain penelitian pre-eksperimental ini dibagi lagi menjadi tiga jenis, yaitu:
b. True Experimental Research DesignPenelitian ini bergantung terhadap bagaimana analisis statistik untuk menerima atau menolak suatu hipotesis. True experimental research design menjadi desain penelitian eksperimen yang paling akurat dan juga dapat dilakukan dengan atau tanpa pretest pada paling tidak 2 kelompok subjek variabel terikat yang dipilih secara acak. Penelitian ini harus memiliki kelompok kontrol dan juga variabel yang dapat dimanipulasi oleh peneliti dan distribusinya harus secara acak. Ada pun di bawah ini merupakan beberapa klasifikasi dari desain penelitian, yaitu:
c. Desain Penelitian Quasi-EksperimentalPenelitian quasi-eksperimental ini memiliki kemiripan dengan true experimental research. Akan tetapi, pada quasi-eksperimen ini, partisipan tidak dipilih secara acak, sehingga desain penelitian ini digunakan pada kondisi yang random atau sulit bahkan tidak mungkin dilakukan. Nah, makanya disini penting untuk mendalami mengenai penelitian terdahulu. Apa itu? pahami dalam artikel Membuat Penelitian Terdahulu. 2. Desain Penelitian Studi KasusDesain penelitian ini paling sesuai untuk metode penelitian yaitu fase penyelidikan atau studi kasus karena mengutamakan survei dan proses historis sebagai jalan untuk menjelaskan sebab dan kausalitas. Meski begitu, metode ini hanya merupakan persiapan metode penelitian dan tidak dapat digunakan untuk menggambarkan atau menguji suatu masalah. 3. Desain Penelitian LongitudinalDesain penelitian ini menggunakan data dengan rentang waktu yang paling panjang akan tetapi sifatnya tetap relatif. Meski demikian, diperlukan penekanan terhadap riset longitudinal yang dilakukan pada ekstensi atau perpanjangan dari survei yang dilakukan dan perpanjangannya sendiri bersifat periodik. Sehingga desain ini dapat dipahami sebagai proses perpanjangan penelitian survei yang sifatnya periodik dan dapat dilakukan survei dua kali tergantung rentang waktu yang ditentukan dari awal menggunakan teknik pengumpulan data baik kuesioner maupun interview terstruktur. Langkah pertama yang harus dilakukan dalam metode ini adalah melakukan survei dengan kuesioner atau wawancara untuk mendapat identitas dan kemudian dilakukan riset dengan variabel yang sudah disusun matang. Selanjutnya, dilakukan riset dengan rentang waktu yang jelas, tetapi tidak ada ketentuan berapa kali partisipan harus disurvei kembali. Dan setelah dilakukan beberapa kali survei, maka terjadi perubahan karakteristik yang kemudian menjadi fokus penelitian dalam desain penelitian longitudinal. 4. Desain Penelitian SurveiDesain penelitian survei dilakukan pada populasi yang besar atau kecil dan datanya diambil dari sampel yang diambil dari populasi yang ada untuk menemukan berbagai kejadian yang relatif, distribusi, dan hubungan antara berbagai variabel sosiologis maupun psikologis. Desain penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu desain penelitian silang dan juga survei berkepanjangan. Contoh Desain PenelitianDalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif. Artinya, data yang dikumpulkan bukan berupa data angka, melainkan data yang berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan atau memo peneliti dan dokumen resmi lain yang mendukung. Tujuan menggunakan pendekatan kualitatif adalah agar peneliti dapat menggambarkan realita empiris di balik fenomena yang terjadi terkait dengan peran Dinas Kebudayaan Pariwisata dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo dalam mengembangkan potensi pariwisata di daerahnya secara mendalam, rinci dan tuntas. Pertimbangan peneliti menggunakan penelitian kualitatif ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Lexy Moleong (2010 : 138).
Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Di sini peneliti mencari fakta tentang bagaimana peran Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga dalam pengembangan potensi pariwisata di Kabupaten Kulon Progo dengan interpretasi yang tepat, serta akan mempelajari masalah yang terjadi di lapangan. Termasuk didalamnya adalah kegiatan, pandangan, sikap, serta proses yang berlangsung dalam pengembangan potensi pariwisata yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga.
|