Pengertian Larutan Buffer, Penyangga, Prinsip, Fungsi, Sifat, Jenis, Macam & Contoh : Adalah larutan yang mengandung campuran asam lemah dan basa konjugatnya, atau sebaliknya Show Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Asam, Basa, Dan Garam Pengertian Larutan BufferLarutan penyangga (buffer) adalah larutan yang dapat menjaga (mempertahankan) pH-nya dari penambahan asam, basa, maupun pengenceran oleh air . pH larutan buffer tidak berubah (konstan) setelah penambahan sejumlah asam, basa, maupun air. Larutan buffer mampu menetralkan penambahan asam maupun basa dari luar. Larutan penyangga atau yang disebut juga larutan buffer atau larutan dapar merupakan larutan yang bisa mempertahankan nilai pH meskipun ditambah sedikit asam, sedikit basa, atau sedikit air (pengenceran). Hal ini dikarenakan karena larutan penyangga mengandung zat terlarut bersifat “penyangga“ yang terdiri atas komponen asam dan basa. Komponen asam berfungsi menahan kenaikan pH, sedangkan komponen basa berfungsi menahan penurunan pH. Laruat buffer atau larutan penyangga adalah suatu larutan yang terdiri dari:
Contoh: Campuran dari larutan CH3COOH (asam lemah) dan larutan CH3COONa (basa konjugasi) membentuk larutan buffer asam, dengan reaksi:
Contoh: Campuran dari larutan NH4OH (basa lemah) dan larutan NH4CL (asam konjugasi) membentuk larutan buffer basa, dengan reaksi:
Macam Larutan BufferKomponen Larutan Buffer / Penyangga Terbagi Menjadi: Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi dari asamnya. Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat dimana asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti natriumNa), kalium, barium, kalsium, dan lain-lain. Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung CH3COOH dan CH3COO– yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut: Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H+ yang ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO– membentuk molekul CH3COOH.
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH– dari basa itu akan bereaksi dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO– dan air.
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Pengertian Larutan Basa Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih. Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung NH3 dan NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut: Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH–. Hal tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion OH– dapat dipertahankan. Disamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya komponen basa (NH3), bukannya ion OH–. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa NH3 membentuk ion NH4+.
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH– dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.
Cara Kerja Larutan Penyangga Larutan penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan asam dan basa konjugasinya, sehingga dapat mengikatbaik ion H+ maupun ion OH–. Sehingga penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Larutan Asam : Pengertian, Ciri, Sifat, Dan Contohnya Sifat Larutan BufferSifat – Sifat dari Larutan Buffer Adalah:
Hubungan antara pH dengan larutan buffer adalah sebagai berikut:
Dimana: Ka = Ketetapan kesetimbangan = Jumlah mol asam lemah = Jumlah mol basa konjugasinya
Dimana: Kb = Ketetapan kesetimbangan = Jumlah mol basa lemah = Jumlah mol asam konjugasinya Fungsi Larutan Buffer
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Makalah Teori Indikator Asam Basa : Indikator, Ciri, Contoh Dan Fungsinya Jenis-Jenis Larutan BufferLarutan buffer dapat terbentuk dari campuran asam lemah dan basa konjugasinya atau basa lemah dan asam konjugasinya. Berdasarkan asam basa penyusunnya, larutan buffer dibedakan menjadi 2, yakni sebagai berikut : 1. Larutan buffer asam Larutan buffer asam yaitu larutan penyangga yang terbentuk dari asam lemah dan basa konjugasinya. Larutan penyangga asam mempunyai pH kurang dari 7. Contoh: CH₃COOH (asam lemah) dan CH₃COO– (basa konjugasinya). 2. Larutan penyangga basa Larutan buffer basa merupakan larutan penyangga yang terbentuk dari basa lemah dan asam konjugasinya. Larutan penyangga basa mempauanyai pH lebih besar dari 7. Contoh: NH₃ (basa lemah) dan NH₄+ (asam konjugasinya). Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : 11 Fungsi Asam Nukleat Dalam Tubuh Makhluk Hidup Contoh Larutan/Penyangga BufferContoh Soal Larutan Buffer Penyangga
Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan : Termokimia : Pengertian, Persaman, Reaksi, Rumus Dan Contoh Soal Jawaban Larutan Buffer PenyanggaJawaban No. 1
Jawaban No. 2
Jawaban No. 3
Jawaban No. 4
|