Ciri-ciri tersebut tidak berlaku bagi jenazah korban yang sudah tenggelam 4 hari sampai 5 hari. Show Senin, 7 Maret 2022 - 16:05 WIB Editor: Astrid Prihatini WD | Solopos.com
Solopos.com, SOLO-Agar tidak salah membedakan ketahui ciri-ciri jenazah korban tenggelam di sungai seperti dialami Tangmo Nida. Sebagaimana diketahui artis Thailand ini meninggal di Sungai Chao Phraya setelah sebelumnya mengalami kecelakaan saat buang air kecil di speedboat. Namun banyak warganet berasumsi kematian artis pemeran Ghost of Mae Nak itu bukan murni kecelakaan yang mengakibatkannya tenggelam ke Sungai Chao Phraya. Hal ini lantaran saat ditemukan kondisi jenazah Tangmo terdapat sejumlah luka antara lain luka sayatan di paha dalam dan luka seperti bekas jeratan tali di leher. Lalu bagaimana ciri-ciri jenazah korban tenggelam di sungai seperti dialami Tangmo Nida? Simak ulasannya di info sehat kali ini. Benarkah Tangmo merupakan korban tenggelam? Baca Juga: Penyayang Kucing, Ini Deretan Kucing Peliharaan Tangmo Nida Mengutip laman academia.edu pada Senin (7/3/2022), jenazah orang meninggal dikarenakan tengelam mempunyai beberapa tanda tanda ataupun ciri-ciri yang khas, di antaranya: 1. Terdapat busa yang keluar dari hidung ataupun matanya 2. Terdapat luka lecet yang sering terdapat pada wajah, dahi, tangan, kaki, dan lututnya 3. Terdapat memar (kontusio) serta sobekan compang camping (laceration) pada daerah kulit yang memiliki lapisan epidermis tipis 4. Terdapat akumulasi benda – benda yang terdapat pada perairan tempat si korban tenggelam 5. Kulit korban menjadi licin dan basah dikarenakan lamanya si korban tenggelam di perairan 6. Terdapat pethechie pada bagian tertentu tubuhnya seperti pada daerah matanya 7. Adanya adipocere yang berasal dari proses safonifikasi dari lemak yang terkandung di daerah lapisan subkutan kulit korban Tetapi untuk korban yang sudah tenggelam hingga 4 sampai 5 hari tanda-tanda tersebut kemungkinan besar akan mengalami degradasi sehingga korban menjadi sulit untuk diidentifikasi. Hal ini disebabkan setelah selang waktu tersebut sudah mulai mengalami tahap dekomposisi yang akhirnya menjadikan tubuh si korban mengalami perubahan warna dan kerusakan pada sebagian bagian tertentu tubuhnya. Dan untuk proses yang berlangsung dalam tubuhnya (internally). Baca Juga: Berdasarkan Bukti, Kematian Tangmo Nida Murni Kecelakaan Hal yang memungkinkan dialami korban adalah tubuhnya mengalami pertambahan massa dan paru-parunya menjadi basah. Seseorang meninggal karena tenggelam di akibatkan masuknya cairan kedalam saluran pernafasan sehingga terjadi kegagalan pengaliran udara ke paru-paru. Namun perlu diketahui bahwa kronologi tenggelam di air tawar dan tenggelam di air asin berbeda. Kronologi kematian tenggelam di air tawar di akibatkan karena fibrilasi ventrikel. Akibat adanya hemodilusi yang hebat sampai 72%. Hemodilusi mengakibatkan cairan dalam pembuluh darah atau sirkulasi darah encer yang berlebih sehingga mengakibatkan penurunan sistol lalu dalam beberapa menit terjadi fibrilasi ventrikel, jantung untuk beberapa saat berdenyut lemah, dan anoksia cerebri yang hebat sehingga menybabkan kematian. Sedangkan tenggelam di air asin terjadi hemokonsentrasi dari sirkulasi dapat tertarik keluar sampai sekitar 42% dan masuk kedalam jaringan paru-paru sehingga edema pulmonum yang hebat dalam waktu yang singkat. Pertukaran elektrolit dari asin ke dalam darah mengakibatkan meningkatnya hematokrit dan peningkatan kadar natrium plasma. Fibrilasi tidak terjadi, terjadinya anoksia pada myocardium dan disertai peningkatan viskositas darah, akan menyebabkan terjadinya payah jantung. Tidak terjadinya hemolisis, melainkan hemokonsentrasi, tekanan sistolik akan menetap dalam beberapa menit. Baca Juga: Terima Kompensasi Rp13 M, Ibu Artis Thailand Tangmo Nida Jadi Sorotan Sedangkan terkait kematian Tangmo Nida sendiri, berdasarkan hasil autopsi diketahui artis Thailand itu meninggal lantaran tenggelam. Hal ini diketahui dari kondisi paru-parunya yang penuh pasir. Ahli forensik mengatakan bahwa pasir ditemukan di jenazah paru-paru Tangmo Nida, bukti bahwa dia masih bernafas ketika dia tercebur ke sungai. Karena pergerakan Sungai Chao Phraya, partikel pasir dapat tersuspensi di dalam air dan orang tidak perlu mencapai dasar sungai untuk mendapatkan pasir di paru-paru mereka. Mengutip laman asiaone.com pada Minggu (6/3/2022), pada konferensi pers di Kantor Polisi Mueang Nonthaburi, beberapa waktu lalu, seorang ahli patologi di Institut Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Polisi mengatakan kepada wartawan bahwa mereka tidak dapat menentukan apakah Tangmo telah buang air kecil sebelum tenggelam. Ahli patologi mengatakan tubuh telah berada di dalam air untuk waktu yang lama. Baca Juga: Profil Tangmo Nida, Artis Thailand yang Meninggal di Sungai Chao Phraya Pemeriksa forensik juga tidak dapat menentukan apakah aktris itu jatuh secara tidak sengaja, atau dia didorong ke sungai. Luka dalam, sepanjang 30 sentimeter yang ditemukan di kakinya mungkin disebabkan oleh baling-baling kapal dan mungkin telah memotong arteri utama, membatasi kapasitas Tangmo untuk membantu dirinya sendiri, menurut seorang ahli forensik.
Obat kejang dapat diberikan dokter untuk membantu menangani pasien epilepsi. Walau tidak bisa menyembuhkan secara total, pemberian obat-obatan bisa membantu mengontrol kejang pada 70-80% penderitanya. Seperti obat penyakit lain, semua jenis obat kejang juga dapat menimbulkan efek samping tertentu. 17 Jun 2020|dr. Reni Utari
Lihat Foto KOMPAS.com - Kasus tenggelam di sungai bukan pertama kalinya terjadi. Menurut data Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tenggelam adalah penyebab kematian akibat kecelakaan tertinggi kelima. Sebagian besar korban yang meninggal akibat tenggelam adalah anak-anak. Penyebab kematian umumnya adalah paru-paru yang terisi air. Air yang memenuhi paru-paru akan menghambat kemampuan untuk bernafas. Paru-paru akan menjadi berat dan berhanti mengalirkan oksigen ke pembuluh darah. Tanpa suplai oksigen yang memadai, tubuh akan mati. Berapa lama tenggelam dalam air bisa menyebabkan kematian?Umumnya, orang bisa menahan napas selama 30 detik. Pada anak-anak kemampuan ini semakin pendek. Namun, orang yang terlatih bisa menahan napas hingga dua menit. Kematian akibat tenggelam biasanya terjadi jika seseorang tenggelam selama 4 sampai 6 menit, tanpa resusitasi. Kejadian ini akan menyebabkan kerusakan otak dan kematian akibat tenggelam. Baca juga: Siswa MTs Harapan Baru Ciamis Tenggelam saat Susur Sungai, Ini Penyebab Sungai Meluap Fase tenggelam yang menyebabkan kematian
Mencegah tenggelamPerlu diketahui bahwa anak di bawah 14 tahun dan orang tua di atas 65 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi untuk jatuh dan tenggelam. Bagi kelompok usia ini sebaiknya hindari aktivitas yang berisiko menyebabkan tenggelam. Jika ingin melakukan kegiatan yang berdekatan dengan air yang banyak seperti sungai, danau, dan laut, pastikan ada orang dewasa yang mendampingi. Orang dewasa yang mendampingi pun harus memiliki kemampuan yang baik untuk mengatasi jika ada kasus gawat darurat sepeti tenggelam. Anda juga bisa mengajari anak-anak untuk berenang agar ketika ia menjalani aktivitas yang berhubungan dengan air, ia bisa bertahan dengan baik. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Baca berikutnya |