Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Apa saja sih komponen sistem pengisian mobil ? Mungkin saja pertanyaan ini terlintas di benak Anda dan berkeinginan untuk sekedar tahu apa saja komponen-komponen dalam sistem pengisian. Namun, sebelum masuk ke materi tentang apa saja komponen sistem pengisian, sebaiknya sobat memahami apa saja fungsi sistem pengisian di mobil. Secara garis besar fungsi sistem pengisian pada kendaraan (mobil) berfungsi untuk menjaga ketersediaan energi listrik di mobil agar selalu ada kapanpun dibutuhkan, baik saat mesin hidup ataupun saat mesin mati. Lebih spesifiknya, sistem pengisian di mobil memiliki 3 fungsi utama yaitu :

  1. Sebagai pembangkit energi listrik
  2. Untuk mensuplai kebutuhan listrik saat mesin hidup dan saat mesin mati
  3. Untuk melakukan pengisian (charging) di aki mobil (baterai)
Fungsi pembangkit listrik, pengisian (charging) dan suplai listrik saat mesin hidup dilakukan oleh Alternator (Dinamo ampere) sedangkan untuk suplai kebutuhan listrik saat mesin mati, dilakukan oleh Aki mobil. Lantas apa saja sih komponen sistem pengisian secara lengkapnya? perhatikan pada gambar dibawah berikut tentang komponen sistem pengisian

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Berikut adalah komponen sistem pengisian beserta fungsinya

I. Alternator (Dinamo Ampere)


Alternator atau yang lebih sering dikenal dengan nama dinamo ampere adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Menggunakan prinsip elektromagnetik, Alternator mengubah putaran mesin menjadi energi listrik untuk digunakan pada kendaraan guna memenuhi fungsi sistem pengisian.

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah


Di dalam alternator sendiri juga banyak terdapat komponen-komponen penting yang membantu fungsi sistem pengisian bisa berlangsung. Berikut adalah komponen alternator beserta fungsinya
  1. Puli (pully) berfungsi sebagai tempat V-Belt (tali kipas) untuk menggerakkan rotor coil dalam alternator.
  2. Rotor coil merupakan komponen di dalam alternator yang bisa berputar dan berfungsi untuk membangkitkan medan magnet
  3. Stator coil merupakan komponen tidak bergerak yang memiliki fungsi untuk menghasilkan arus listrik jenis Alternating Current (AC) atau arus bolak-balik.
  4. Dioda (rectifier) merupakan komponen di dalam alternator yang memiliki fungsi untuk mengubah arus bolak balik (AC/Alternating Current) menjadi arus searah (DC/Direct Current).
  5. Kipas berfungsi untuk mendinginkan seluruh komponen di dalam alternator seperti kumparan, dioda (rectifier), IC regulator dan lain-lain.

Baca juga :
  • Ciri-ciri dinamo ampere rusak
  • Penyebab dinamo ampere lemah

II. Regulator

Komponen Regulator dalam sistem pengisian ini berfungsi untuk mengatur besar kecilnya arus listrik yang mengalir menuju ke Rotor coil. Dengan adanya Regulator maka tegangan yang dihasilkan oleh Alternator akan selalu sama (konstan) di seluruh putaran mesin, baik cepat maupun lambat Regulator pada sistem pengisian saat ini terdapat dua model yaitu Regulator tipe contact point dan regulator tipe IC (Integreated Circuit). Saat ini, regulator tipe contact point suda jarang digunakan pada mobil-mobil keluaran terbaru karena banyak kelemahannya. Gantinya, menggunakan IC Regulator.

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Berikut beberapa kelebihan dari tipe IC regulator
  • Tegangan yang dihasilkan lebih stabil dan arus output lebih baik.
  • Lebih tahan terhadap getaran / guncangan.
  • Tidak memerlukan penyetelan.
  • Ukuran regulator yang kecil sehingga dapat menyatu dengan alternator.
  • Tahanan kumparan rotor lebih kecil sehingga arusnya dapat diperbesar.
  • Lebih tahanlama dibanding tipe contact point

III. Aki /Accu / Battery


Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Aki berfungsi sebagai sumber listrik untuk menyuplai listrik pada sistem starter, sistem pengapian dan sistem kelistrikan body saat mesin belum hidup. Selain itu, aki pada sistem pengisian memiliki fungsi sebagai penstabil tegangan serta sebagai tempat menyimpan sementara tegangan yang dihasilkan saat proses pengisian berlangsung.

IV. Kabel atau Penghantar Listrik

Sistem pengisian menggunakan kabel yang berfungsi sebagai konduktor listrik (tempat atau saluran mengalirnya arus listrik dari satu komponen ke komponen yang lain pada sistem pengisian).

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Pada kendaraan kabel disusun sedemikian rupa sehingga dapat mencakup keseluruh komponen kelistrikan di mobil, termasuk sistem pengisian. Susunan kabel di kendaraan sering disebut dengan harness / wiring diagram.

V. Lampu Indikator Charging

Komponen sistem pengisian berikutnya adalah lampu indikator charging. Lampu indikator charging ini berfungsi untuk mengetahui bahwa sistem pengisian berfungsi normal atau tidak. Lampu Indikator sistem pengisian ini biasanya berbentuk gambar aki atau berbentuk tulisan CHG yang bisa anda lihat di panel dashboard mobil.

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Lampu indikator hanya akan menyala disaat mesin belum dihidupkan (kunci kontak ON) dan lampu indikator ini akan mati disaat mesin sudah dihidupkan.

VI. Kunci Kontak


Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Komponen sistem pengisian berikutnya adalah Kunci Kontak. Komponen sistem pengisian yang satu ini berfungsi sebagai saklar. Kunci kontak akan menghubungkan aliran listrik dari aki mobil ke rotor coil dan stator, selain itu ketika kunci kontak ON (terhubung) maka lampu indikator charging akan menyala sebagai tanda bahwa sistem pengisian sudah standby.

VII. Sikring (Fuse)


Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah


Sikring (Fuse) adalah komponen sistem pengisian yang berfungsi sebagai pengaman rangkaian kelistrikan apabila terjadi hubungan singkat / korslet. Sikring akan terputus sehingga memutuskan arus listrik yang sedang mengalir, dengan begitu, kerusakan komponen sistem pengisian akibat short / korslet bisa dihindari.

Komponen Sistem Pengisian – Di dalam dunia otomotif kita tahu bahwa ada begitu banyak hal yang patut dan harus kita pahami terkait berbagai macam hal. Terlebih lagi ketika kita memiliki sebuah kendaraan baik itu motor ataupun mobil.

Adapun dari berbagai macam hal yang perlu kita pahami yaitu tentang sistem pengisian. Yang dimana sistem pengisian pada sebuah kendaraan sendiri merupakan bagian yang cukup penting untuk membuat sistem kelistrikan tetap berfungsi.

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Terlebih lagi untuk beberapa jenis mobil atau motor keluaran terbaru yang sudah menggunakan sistem elektrik untuk menghidupkan mesin. Nah jika bicara mengenai sistem pengisian pada motor atau mobil sebenarnya cara kerjanya hampir sama.

Akan tetapi ada beberapa perbedaan yang terletak pada bagian komponen. Untuk itu pada kesempatan kali ini otoflik.com akan membagikan info terkait komponen sistem pengisian mobil dan motor lengkap dengan penjelasan fungsi dari masing-masing komponen tersebut.

Komponen Sistem Pengisian Motor Mobil Beserta Fungsinya

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Seperti kami sunggung diatas, setidaknya dengan mengetahui fungsi dari masing-masing komponen sistem pengisian mobil atau motor. Kita bisa dengan cepat melakukan perbaikan apabila terjadi kerusakan. Untul lebih jelasnya simak pembahasannya berikut ini.

Fungsi Sistem Pengisian Pada Kendaraan

Secara garis besar fungsi sistem pengisian terntu saja untuk melakukan pengisian ulang daya yang ditampung oleh baterai atau accu/aki. Namun selain itu ada juga beberapa fungsi lain yang perlu kalian pahami berikut ini.

  • Untuk digunakan seabgai pengisian (charging) dibagian baterai disaat mesin hidup.
  • Untuk menyuplai kebutuhan listrik pada saat mesin hidup dan saat mesin mati.
  • Dan tentunya sebagai pemangkir energi listrik yang dibutuhkan pada sistem kendaraan baik sistem penerangan, atau sistem elektronik.

Komponen Sistem Pengisian Mobil

Dan seperti kami singgung diatas, untuk komponen sistem pengisian pada motor maupun mobil ada beberapa perbedaan. Dan berikut penjelasan mengenai komponen sistem pengisian mobil beserta fungsinya.

1. Alternator

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Alternator atau juga bisa disebut dinamo ampere merupakan salah satu komponen yang berfungsi untuk mengubah energi gerak (putar) agar menjadi energi listrik. Yang dimana penggunaannya memakai prinsip elektromagnetik. Untuk lebih jelasnya silahkan simak artikel mengenai cara kerja dan komponen alternator yang sudah kami sampaikan sebelumnya.

2. Regulator

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Komponen sistem pengisian mobil yang berikutnya adalah regulator. Komponen ini berfungsi untuk mengatur besar dan kecilnya arus yang akan menuju ke bagian rotor coil. Dengan begitu arus yang akan dikeluarkan akan tetap stabil. Sebagai info tambahan, regulator sendiri ada dua jenis yaitu tipe contact point dan tipe IC.

3. Baterai (Accu)

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Selanjutnya ada komponen bernama Aki atau Accu. Secara garis besarnya, aki pada kendaraan dipakai untuk penyuplai arus listrik yang dibutuhkan untuk sistem starter, sistem pengapian, dan sistem kelistrikan dan juga sebagai penyetabil tegangan dan sebagai tempat penyimpan arus listrik sementara.

4. Ampere Meter

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Sesuai dengan namanya, fungsi utama dari komponen sistem pengisian mobil ini untuk mengukur besar kecilnya arus listrik yang dikeluarkan oleh alternator. Dengan adnaya komponen ini kita akan tahu besaran suplai daya yang dikirim ke aki sudah sesuai atau belum.

5. Kunci Kontak

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Kemudian komponen lain yang juga tersemat di dalam sistem pengisian mobil yaitu kunci kontak. Fungsi utamanya seabgai switch pemutus dan penghubung aliran arus listrik ke lampu indikator charger dan juga ke komponen regulator.

6. Kabel

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Nah dalam sistem pengisian mobil, semua arus yang akan disalurkan ke beban nantinya akan dihubungkan dengan menggunakan kabel atau wire. Jadi fungsi utama dari kabel dalam sistem pengisian mobil yaitu sebagai konduktor listrik agar disaat ada aliran listrik yang masuk keluar tidak akan terjadi konsleting karena menempel ke bagian bodi mobil atau komponen lainnya.

7. Sekring (Fuse)

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Selain itu ada juga komponen lain yang bernama Sekring atau Fuse. Komponen yang satu ini digunakan untuk pengaman rangkaian kelistrikan yang ada pada mobil. Dengan adanya komponen sistem pengisian yang satu ini, ketika terjadi korslet tidak akan membuat beban rusak. Karena otomatis sekering akan langsung terputus sehingga arus tidak akan bisa menuju beban.

8. Lampu Indikator (CHG)

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Dan komponen terakhir dalam sistem pengisian mobil yuitu lampu indikator charging atau CHG. Biasanya komponen ini terletak pada bagian dashboard panel instrumen di depan pengemudi. Fungsinya sebagai indikator pengisian baterai berfungsi baik atau tidak. Dan biasanya bentuk dari lampu indikator mobil untuk pengisian baterai berbentuk gambar aki.

Komponen Sistem Pengisian Motor

Nah untuk komponen sistem pengisian motor, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan yang kami sampaikan diatas. Hanya saja ada beberapa perbedaan komponen. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan lengkapnya berikut ini.

1. Spul (Stator Coil)

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Jika pada sistem pengisian mobil memanfaatkan sebuah alternator untuk menghasilkan arus listrik, beda lagi dengan sistem pengisian motor. Dimana untuk menghasilkan energi listrik pada motor menggunakan komponen spul atau stator coil. Namun arus yang di hasilkan masih berupa tegangan AC (bolak-balik).

2. Rotor (Magnet)

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Selain spul, komponen sistem pengisian motor yang lainnya adalah rotor atau magnet. Sesuai dengan namanya, komponen ini memiliki magnet disekujur bodinya. Fungsinya untuk membuat garis gaya magnet ketika mesin motor dihidupkan. Dan saat rotor berputar maka garis gaya magnet tersebut akan di tampung oleh spul dan di ubah ke energi listrik.

3. Kiprok (Regulator)

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Kemudian ada juga komponen bernama kiprok. Bagi pecinta motor tentu sudah tidak asing dengan fungsi kiprok motor. Yah, fungsi utama dari komponen ini yaitu untuk membuat arus dan tegangan yang masuk ke aki stabil. Selain itu juga digunakan untuk mengubah arus AC yang dihasilkan spul menjadi arus DC.

4. Baterai (Accu)

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Komponen sistem pengsian motor yang berikutnya adalah aki atau accu. Sama seperti yang ada pada mobil. Fungsi aki pada motor sendiri sebagai penampung arus listrik sementara yang akan di gunakan untuk kebutuhan sistem kelistrikan motor serta sebagai wadah atau tempat menampung arus listrik baru yang di hasilkan oleh rotor.

5. Kabel

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Bukan hanya ada pada sistem pengisian mobil, kabel juga bisa kita jumpai pada sistem pengisian motor. Fungsi utamanya pun sama yaitu sebagai induktor penghubung arus listrik dari aki ke beban atau dari kiprok ke aki.

6. Sekring (Fuse)

Komponen sistem pengisian yang berfungsi untuk menghasilkan arus listrik bolak balik (ac) adalah

Dan komponen terakhir yang ada pada sistem pengisian motor adalah sekering atau fuse yang digunakan sebagai pengaman arus listrik. Dimana ketika terjadi hubungan singkat antara arus positif (+) dan negatif (-) tidak akan langsung membuat beban rusak. Karena secara otomatis sekring akan terputus apabila terjadi hubungan singkat.

Jenis Sistem Pengisian Kendaraan

Sebagai informasi tambahan saja, bicara mengenai sistem pengisian kendaraan. Sampai dengan saat ini setidaknya terdapat dua jenis sistem pengisian yang umumnya digunakan. Kedua jenis tersebut meliputi:

  • Sistem penggisian Generator : Merupakan sistem pengisian yang menghasilkan arus DC atau arus searah positif dan negatif.
  • Sistem pengisian Alternator : Merupakan sistem pengisian yang menghasilkan arus AC atau arus bolak-balik.

Nah pada umumnya baik pada motor atau mobil jenis sistem pengisian yang sering digunakan adalah sistem pengisian Alternator. Sehingga tidak heran jika ada komponen lain yang digunakan untuk menyearahkan arus AC menjadi DC agar bisa digunakan untuk sistem kelistrikan pada kendaraan.

Itu tadi penjelasan singkat mengenai komponen sistem pengisian mobil motor lengkap dengan penjelasan fungsi pada masing-masing komponennya yang bisa otoflik.com sampaikan. Apakah sudah cukup jelas? Sekian dan semoga bisa menjadi referensi yang menarik untuk kalian simak.