Kita tidak boleh titik-titik saat mengalami cedera olahraga

Cedera pada saat olahraga dapat terjadi pada siapa pun, untuk mencegahnya melakukan pemanasan dapat dipilih. 10 tips ini untuk menghindari cedera saat olahraga.

09 May 2019|Nina Hertiwi Putri

Jangan lupa untuk melakukan pemanasan guna menghindari cedera olahraga

Cedera saat olahraga dapat terjadi pada siapa pun, terlepas dari pengalaman atau tingkat kebugarannya. Meski begitu, teradapat beberapa langkah yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya seperti melakukan pemanasan hingga memilih pakaian olahraga yang tepat.Namun, sebelumnya ada baiknya Anda mengetahui terlebih dahulu cedera olahraga yang kerap terjadi agar Anda dapat lebih waspada saat berolahraga.

Cedera Olahraga yang Umum Terjadi

Orang-orang kerap mengalami cedera saat sedang melakukan aktivitas fisik yang tinggi. Berikut ini adalah beberapa jenis cedera olahraga yang umum terjadi:

Tips Mencegah Cedera saat Berolahraga

Tentu mendapatkan tubuh mengalami cedera merupakan hal yang tidak diinginkan oleh siapapun. Itulah sebabnya, dengan memperhatikan langkah-langkah sederhana ini setidaknya dapat membantu Anda untuk mencegah terjadinya cedera selama latihan.Setiap akan melakukan aktivitas fisik, khususnya yang berurusan dengan olahraga, pastikan untuk selalu memulainya dengan pemanasan dan mengakhirinya dengan dengan pendinginan. Pemanasan membantu tubuh Anda bersiap untuk berolahraga. Secara bertahap pemanasan dapat meningkatkan detak jantung, mengendurkan otot dan sendi agar lebih fleksibel, dan memperlancar peredaran darah sehingga otot lebih kuat. Lakukanlah peregangan otot sebelum dan sesudah Anda berolahraga. Cara ini akan membantu otot untuk berkontraksi dan lebih siap untuk digunakan saat berolahraga sehingga risiko cedera akan berkurang. Lakukan peregangan otot selama kurang lebih 20 detik setiap gerakannya. Ketika Anda baru akan memulai latihan rutin atau memulai program latihan baru, mulailah dengan tahapan yang ringan dan perlahan. Kemudian, secara bertahap Anda dapat menambah intensitas, durasi, dan frekuensi sesuai dengan kemampuan diri. Jangan memaksakan diri terlalu keras. Variasikan latihan Anda dengan melatih berbagai otot tubuh secara bergantian. Jangan terlalu sering menggunakan satu set otot secara terus menerus. Mengulangi gerakan otot yang sama dengan sering dapat menyebabkan penggunaan berlebihan dan cedera yang berulang-ulang seperti cedera tulang kering dan tendinitis.Kenakan perlengkapan yang tepat untuk latihan Anda. Jika Anda seorang pelari, pakailah sepasang sepatu lari dengan ukuran pas. Jika Anda seorang pesepeda, selalu pakai helm dan pelindung lutut dan siku untuk keamanan. Bila perlu, gunakan pelindung lain seperti pelindung mulut, wajah, dan siku, serta tulang kering. Sesuaikan olahraga yang dilakukan dengan kondisi kesehatan Anda. Jangan memaksakan tetap berolahraga saat Anda telah merasakan nyeri atau sakit. Jika Anda memang telah mengalami cedera olahraga, pastikan Anda mengikuti rehabilitasi atau mendapatkan perawatan yang tepat sebelum kembali melakukan aktivitas fisik.Sebagian orang yang berambisi mendapatkan tubuh yang besar dan kekar kerap menikmati rasa sakit dan nyeri sebagai tanda ototnya sedang tumbuh dan berkembang. Sayangnya, jika terlalu berlebihan, akan ada risiko cedera yang malah dapat menimbulkan bahaya pada tubuh Anda. Jika Anda merasa sakit, Anda mungkin mengalami cedera. Hentikan latihan Anda, dan istirahat selama satu atau dua hariMinum banyak air sebelum, selama, dan setelah Anda berolahraga. Sebelum berolahraga, minumlah sekitar 2-3 gelas air sekitar 2 atau 3 jam sebelum berolahraga. Perhatikan pula asupan makanan ringan atau camilan setiap 2-3 jam untuk menjaga sumber bahan bakar untuk digunakan Anda berolahraga. Sebelum memulai latihan angkat beban atau olahraga, pastikan untuk selalu mempelajari teknik dan aturan yang tepat dari seorang pelatih. Dia dapat mengajarkan Anda bagaimana cara melakukan latihan dengan benar. Dengan begitu, risiko cedera dapat diminimalisir.Jangan memaksakan diri terlalu berlebihan untuk sebuah latihan. Setidaknya, gunakan 1-2 hari dalam seminggu untuk beristirahat. Istirahat dapat memberikan tubuh kesempatan untuk memulihkan otot yang Anda gunakan latihan. Ini juga penting dalam membantu mencegah cedera.Itulah beberapa hal penting yang dapat Anda lakukan untuk mencegah cedera terjadi. Meskipun kebanyakan cedera saat latihan dapat disembuhkan seperti sedia kala, ada baiknya untuk mencegah sebelum akhirnya harus mengobati.

olahragacedera

WebMD. https://www.webmd.com/fitness-exercise/guide/workout-injuries-prevention-and-treatment#1 
Diakses pada Oktober 2018
University of Rochester Medical Centre. https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=85&contentid=P00935
Diakses pada 8 Maret 2019
American Academy of Pediatrics. https://www.aap.org/en-us/about-the-aap/aap-press-room/news-features-and-safety-tips/pages/Sports-Injury-Prevention-Tip-Sheet.aspx
Diakses pada 8 Maret 2019

Gerak dasar manipulatif adalah gerakan untuk memindahkan suatu objek atau benda dari satu tempat ke tempat lain. Contohnya adalah menendang, melempar, menangkap, dan menggiring.

07 Apr 2021|Nina Hertiwi Putri

Maraton adalah salah satu jenis olahraga lari dimana pesertanya diharuskan menempuh jarak beberapa kilometer. Olahraga ini sangat menguras tenaga. Namun memiliki manfaat yang baik bagi mental dan tubuh. Dengan mengikuti maraton Anda dapat membangun sifat tidak mudah menyerah dan memiliki tubuh yang kuat.

21 Jun 2020|Azelia Trifiana

Berolahraga memang dapat membentuk bentuk tubuh ideal. Namun terkadang Anda tidak memiliki waktu untuk melakukan olahraga tersebut. Tenang. Untungnya ada beberapa jenis olahraga praktis, yang jika Anda lakukan dengan rutin, dapat membantu Anda mencapai bentuk badan ideal.

01 Agu 2020|Azelia Trifiana

Dijawab Oleh dr. Sylvia Chandra

Dijawab Oleh dr. Farahdissa

Dijawab Oleh dr. Farahdissa

Kita tidak boleh titik-titik saat mengalami cedera olahraga

Apakah Anda pernah terjatuh / terpeleset kemudian merasa sakit atau ngilu ? pastinya jawabannya pernah. Bangsawan atau pejabat sekalipun pernah mengalami cidera.

Masih banyak masyarakat awam memahami jika terjadi suatu cidera yang terbesit dalam benak mereka adalah langsung mendatangi tukang urut. Namun apakah cara tersebut efektif dalam mengurangi atau menghilangkan efek dari kondisi cidera tersebut.

Sebelum kita bahas penanganan cidera, kita harus mengetahui apa itu cidera?”

Menurut Graha & Priyo (2009 ; 45), cidera atau trauma adalah kelainan yang terjadi pada tubuh yang mengakibatkan timbulnya nyeri, panas, merah, bengkak, dan tidak dapat berfungsi dengan baik pada otot, tendon, ligament, persendian, maupun tulang akibat aktifitas gerak yang berlebihan atau kecelakaan.

Bagaimanakah Reaksi Tubuh Terhadap Cidera ?

Seseorang yang cidera akan mengalami proses yang biasa kita sebut dengan inflamasi (peradangan). Dimana tubuh melakukan proses secara alamiahnya melakukan pertahanan diri dengan melepaskan zat kimia tertentu sebagai reaksi imun bertujuan meruasak zat atau objek asing yang dianggap merugikan (sel yang rusak, bakteri, virus) dalam memperbaiki kerusakan tubuh pada tingkat sel.

Respon inflamasi yang terjadi dalam waktu yang lama dapat merusak tubuh. Hal ini terjadi karena zat atau organisme pemicu inflamasi dapat bertahan lama pada pembuluh darah dan mengakibatkan penumpukan plak.

Plak dalam pembuluh darah tersebut dapat dianggap sebagai zat berbahaya dan akibatnya proses inflamasi kembali terjadi. Akibatnya terjadi kesusakan pada pembuluh darah, dampak selanjutnya adalah kerusakan sistem tubuh yang mempengaruhi fungsi dan gerak tubuh dalam melakukan aktifitas sehari-hari.

Tanda – Tanda Tubuh  Saat Mengalami Cidera

Cidera atau trauma akan menimbulkan inflamasi yang dapat ditandai dengan 5 tanda berikut :

1)      Peningkatan suhu sekitar jaringan, biasanya agak terasa hangat pada jaringan yang mengalami trauma,

2)     Terjadinya pembengkakan,

3)     Terjadinya pendarahan (bisa terjadi didalam atau luar jaringan),

4)     Peningkatan rasa nyeri pada jaringan yang mengalami trauma,

5)     Adanya penurunan fungsi dan gerak anggota tubuh, jika mengalami cidera yang berat.

Apakah pijat dapat mengurangi atau menghilangkan tanda inflamasi?

Banyak dari kita beranggapan mengapa setelah diurut atau dipijat, akan menghilangkan rasa nyerinya. Mungkin saja benar, namun apakah karena kita pijat?.

Sebenarnya yang terjadi saat kita menekan pada bagian yang sakit tubuh kita secara otomatis melakukan pertahanannya dengan mengeluarkan zat kimia tertentu, sehingga nilai rangsang ambang rasa kita meningkat yang berakibat menurunnya rasa sakit pada kondisi tertentu.

Sayangnya malah meningkatkan inflamasi, oleh akibat meningkatnya kerusakan sel dalam tubuh. Penekanan yang dilakukan pada jaringan yang mengalami kerusakan akan meningkatkan kerusakan yang lebih parah pada tingkat sel.

Jika tidak ditangani dengan baik, maka berakibat pada menurunya fungsi dan gerak tubuh.

Lalu bagaimana cara untuk menangani cidera atau trauma?

Kondisi cidera dapat sembuh dengan cepat apabila dilakukan dengan penanganan yang tepat, banyak kajian klinis membahas tentang penanganan cidera. Seperti teknik PRICE (Protection, Rest, Icing, Compression dan Elevation) sangat tepat diberikan pada kondisi cedera akut. Berikut tahapannya ;

1)    (Protection) Apabila tubuh mengalami cidera maka segera lindungi area cidera tersebut agar tidak meningkatkan resiko cidera berulang dengan cara membebatnya dengan elastic perban atau dekker.

2)   (Rest) Segera istirahatkan bagian tubuh yang mengalami trauma dengan tidak menggerakkanya.

3)   (Icing) Infalamasi akan timbul pada masa awal cidera, untung menghambat kondisi ini kita dapat menggunakan es batu atau air dingin. Kompres pada bagian yang mengalami pembengkakan selama 5 menit dalam 4 jam sekali.

4)   (Compresion) Membebatnya dengan elastic perban searah aliran darah menuju jantung, sebagai tujuan untuk memperbaiki peredaran darah agar tidak menumpuk pada lokasi cidera.

5)  (Elevation) Dalam kondisi ini, organ tubuh yang mengalami cedera harus diangkat dalam posisi yang lebih tinggi dari jantung agar bengkak yang muncul segera hilang. Jika cedera di kaki, gantungkan kaki di tembok sehingga bengkak cepat sembuh.

Jika dalam 3-4 hari tanda-tanda inflamasi tidak kunjung berkurang, segera datang ke klinik atau rumah sakit terdekat agar mendapatkan penanganan secara tepat, sehingga dampak dari kerusakan dapat diminimalisir dengan cepat dan tubuh segera dapat melakukan aktifitas gerak dan fungsi sebagaimana mestinya.

--------------------

Laporan : Subbag Hukormas dan Instalasi PKRS RSKO Jakarta