Ketua OSIS merubah jadwal MOS untuk anak baru ejaan yang kurang tepat adalah

Ketua OSIS merubah jadwal MOS untuk anak baru ejaan yang kurang tepat adalah

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), juga dikenal sebagai Masa Orientasi Siswa (MOS) atau Masa Orientasi Peserta Didik Baru (MOPD), merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah setiap awal tahun ajaran guna menyambut kedatangan para peserta didik baru.

Masa orientasi lazim dijumpai di tingkat SMP dan SMA. Hampir seluruh sekolah negeri maupun swasta menggunakan cara itu untuk mengenalkan almamater pada peserta didik baru. Pada perguruan tinggi, kegiatan serupa dikenal dengan Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus (disingkat Ospek).

MPLS dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan mental, disiplin, dan mempererat tali persaudaraan. MPLS juga sering dipakai sebagai sarana perkenalan siswa terhadap lingkungan baru di sekolah tersebut. Baik itu perkenalan dengan sesama siswa baru, senior, guru, hingga karyawan lainnya di sekolah itu. Tak terkecuali pengenalan berbagai macam kegiatan yang ada dan rutin dilaksanakan di lingkungan sekolah.

Pada kebanyakan sekolah, biasanya MPLS sepenuhnya dilaksanakan oleh kelompok siswa yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intrasekolah (OSIS) dengan guru sebagai pihak pengawas, asisten dan pemantau kegiatan selama MPLS berlangsung. Di sekolah tertentu, terkadang MPLS hanya dilaksanakan oleh pihak guru dan kepala sekolah saja, baik dengan atau tanpa bantuan keterlibatan kelompok OSIS.Untuk melihat pembukan MPLS SMPN 156 Klik here

    Masa Orientasi Siswa (MOS), Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), atau kini disebut Masa Orientasi Peserta Didik (MOPD) merupakan sebuah kegiatan yang umum dilaksanakan di sekolah guna menyambut kedatangan siswa baru. Masa orientasi lazim kita jumpai hampir di tiap sekolah, mulai dari tingkat SMP, SMA, hingga perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Semua jenjang pendidikan menggunakan cara tersebut untuk mengenalkan almamater pada siswa barunya.

    MOS dijadikan sebagai ajang untuk melatih ketahanan mental, disiplin, dan mempererat tali persaudaraan. MOS juga sering dipakal sebagai sarana perkenalan siswa terhadap lingkungan baru di sekolah tersebut, baik perkenalan dengan sesama siswa baru, kakak kelas, guru, hingga karyawan di sekolah. MOS dapat digunakan sebagai ajang pengenalan berbagai macam kegiatan yang ada di lingkungan sekolah.

Disadur dari: http://wv.w.scholae.coavetvread/816/pro kontsasoal_ mosdaa balasliendainiknggainenta, diunduh 1 Juni 2016


Mosi debat sesuai teks tersebut adalah... 

  1. MOS digunakan sebagai ajang untuk menunjukkan kekuasaan senior kepada junior 

  2. Kegiatan MOS adalah kegiatari yang umum dilakukan untuk menyambut kedatangan siswa baru 

  3. MOS digunakan sebagai ajang untuk melatih ketahanan mental, disiplin, dan mempererat tali persaudaraan 

  4. Kegiatan MOS dilakukan dari jenjang SMP, SMA, hingga perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta 

  5. MOS merupakan sarana pengenalan terhadap lingkungan sekolah yang tidak layak untuk dilaksanakan 

Ketua OSIS merubah jadwal MOS untuk anak baru ejaan yang kurang tepat adalah

(Ilustrasi) masa orientasi di sekolah sekarang dianggap membosankan (GIO / HAI )

HAI-online.com - Masa-masa awal sekolah kali ini agak beda, nih. Soalnya, sejak terbitnya  Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 18 Tahun 2016 tentang pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru, masa osrientasi siswa (MOS) atau sekarang berubah nama jadi masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS), nggak serame dan seseru dulu lagi.

Ada perbedaan yang jelas saat kita dihadapkan dengan MOS jaman dulu dengan MOS jaman sekarang. Dulu, OSIS merupakan panitia utama dalam menyelenggarakan MOS.  Semua agenda dibuat oleh kepanitiaan OSIS, sedangkan guru-guru hanya sedikit memberikan pengarahan dan materi. MOS jaman dulu juga terasa lebih menakutkan bagi sebagian siswi, takut kena gertak oleh senior.

Sementara jaman sekarang, khususnya di tahun 2018 ini, kegiatan MOS murni diselenggarakan oleh sekolah dengan kepanitian utama adalah guru. Semua susunan acara dibuat dan dilaksanakan oleh panitia guru. OSIS hanya berperan sebagai pengarah dan kakak pendamping dari gugus-gugus. MOS tahun ini sekitar 80% waktunya dihabiskan di dalam ruangan alias mendengarkan materi yang sudah disiapkan.

Cek Juga: Dari Tentang Bully Sampe Tawuran, Ini Jawaban Senior Tentang Hal Yang Ditakuti Junior Di Sekolah  

Anak baru ngerasa bosen

Monotonnnya masa orientasi udah diakui sama para anak baru. Arsyalia Witri contohnya, peserta MOS dari SMAN 2 Cibinong. Doi ngaku bosen dengan masa orientasi di sekolah.

“Gue sih lebih suka MOS yang kayak jaman dulu. Lebih seru aja dan nggak ngebosenin. Nggak melulu di kelas dengerin materi. Ya, walaupun ada sedikit senioritasnya, gue sih lebih suka yang gitu. Lebih ada kenangannya,” kata siswi yang biasa dipanggil Acha itu.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Rendi, “Kalo gue sih lebih suka yang dikerjain, soalnya lebih menantang aja, seru juga. Ya paling agak repot karna rumah gue jauh dari sekolah. Tapi selebihnya sih oke-oke aja.”

Namun, hal yang bertolak belakang disampaikan oleh Rizkiawan. Dia bilang seneng-seneng aja sama sistem  MOS yang sekarang. Dia bilang bahwa sistem MOS yang seperti tahun ini lebih menyenangkan. Terlebih lagi, menurutnya, dengan sistem MOS yang seperti sekarang, sudah nggak ada lagi yang namanya bullying dan kekerasan.

“MOS yang kayak gini juga bisa dikenang kok. Malah akan lebih banyak pengalaman senengnya dari pada pengalaman buruk,” katanya.


Page 2

Hai Online Kamis, 9 Agustus 2018 | 14:32 WIB

Ketua OSIS merubah jadwal MOS untuk anak baru ejaan yang kurang tepat adalah

(Ilustrasi) masa orientasi di sekolah sekarang dianggap membosankan (GIO / HAI )

Gilang dari SMK Warsito juga pendapat senada. Dia ngerasa seneng-seneng aja karena di sekolahnya, kakak-kakak OSIS tetap terlibat di acara untuk bikin games. “Selama MPLS kami main games.  Lebih banyak serunya. Karena kakak pembinanya juga asik,” kata Gilang.

OSIS Jadi Gabut

Karena udah dipegang guru, para anggota OSIS pun nggak banyak kerjanya untuk masa orientasi.  Itu yang dirasakan oleh Qattan Putra selaku pengurus OSIS SMAN 2 Cibinong

“MOS yang kayak gini juga bisa dikenang kok. Malah akan lebih banyak pengalaman senengnya dari pada pengalaman buruk,” katanya.

Jawaban:

Kata depan ditulis dengan hurup kecil jika digunakan di dalam kalimat sebagai judul.

Contoh: Berlayar Dari Samudera Indonesia Ke Samudera Hindia Dan Antartika – Salah dan Berlayar dari Samudera Indonesia ke Samudera Hindia dan Antartika – Benar.

Penjelasan:

Kata depan (preposisi) adalah berguna untuk menandai berbagai hubungan makna antara kata di depan preposisi dengan kata yang berada di belakang preposisi, secara sintaksis, preposisi diletakan sebelum kata benda, kata kerja atau kata keterangan.

Dalam hal ini aturan penulisan kata depan yaitu kata depan seperti “di”, “ke”, dan “dari” ditulis terpisah dengan kata-kata dibelakangnya kecuali untuk kata-kata yang sudah dianggap lazim sebagai satu kata, seperti kepada, daripada dan sebagai imbuhan seperti dipukul, dimakan dan lain-lain.

Aturan Penulisan Kata Depan

Berikut ini terdapat beberapa aturan penulisan kata depan (preposisi), terdiri atas:

Kata depan (di, ke, dari) jika ia menyatakan tempat, maka penulisannya harus dipisah dari kata yang berada di belakangnya atau tempat yang dimaksudkan.

Contoh :

Aku lahir dan besar di

Ayah akan berangkat ke

Nenek pulang dari Bandung esok hari.

ata depan (di, ke, dari) jika ia merupakan imbuhan dari suatu kata, maka penulisannya digabung dengan kata yang mengikuti.

Contoh :

Baju itu dibeli saat kami liburan akhir tahun lalu.

Ia sudah mencoba yang kesekian kalinya, namun usahanya masih belum membuahkan hasil.

Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali.

Jika kata depan digunakan dalam kalimat sebagai judul, maka penulisannya harus menggunakan huruf kecil.

Contoh : Laskar pelangi di pulau Belitung.

Contoh Kata Depan

Berikut ini terdapat beberapa contoh kata depan, terdiri atas:

1. Contoh Kata Depan “Di”

Berikut contohnya:

Pak Andi bekerja di Bandung

Pertandingan sepakbola diselenggarakan di stadion

Dilarang berbicara keras-keras di perpustakaan

Di pasar banyak orang yang berjualan

Di sini semua anak harus bersikap sopan

Kerjakan soal-soal di buku matematika halaman 23

Bu guru menulis di papan tulis

Foto-foto sebaiknya disimpan di album foto

Di negara mana terdapat Menara Eiffel?

Di rumah siapa kita berkumpul nanti?

2. Contoh Kata Depan “Ke”

Berikut contohnya:

Dadang pulang kampung ke Tasikmalaya

Saya pergi ke sekolah dengan bersepeda

Penumpang dipersilahkan naik ke pesawat

Ia berangkat ke kantor menggunakan bis kota

Jantung memompa darah ke seluruh tubuh

Penjahat itu dibawa ke kantor polisi

Kita bisa mengunggah foto ke internet

Buat garis lurus dari titik A ke titik B

Berang-berang biasa menyelam sampai ke dasar sungai

Ke rumah siapa kamu pergi saat lebaran?

3. Contoh Kata Depan “Dari”

Berikut contohnya:

Pari pendet berasal dari Bali

Bis kota berangkat dari terminal

Air mata menetes dari kedua matanya

Dari rumah saya berangkat jam 10.00

Kerjakan tugas dari halaman 11 sampai halaman 13

Kita mulai kerja bakti dari ujung jalan ini

Dari sini ke kantor pos kira-kira 1 kilometer

Dilarang memindahkan buku-buku dari tempatnya

Saya baru saja pulang dari sekolah

Dari stasiun mana kereta api bisnis berangkat?

4. Contoh Kata Depan “Untuk”

Berikut contohnya:

Beliau membawa oleh-oleh untuk kami

Pupuk dikirim untuk para petani

Ayah membeli sepatu untuk ibu.

Untuk kepentingan umum

kami rela berkorban

Untuk dia

uang saja tidak ada artinya

Hadiah dua juta rupiah disediakan untuk karangan terbaik.

5. Contoh Kata Depan “Demi”

Berikut contohnya:

Kami akan bekerja keras demi kesejahteraan keluarga.

Demi kepentingan pembangunan kami rela berkorban.

Saya berjuang demi kebenaran dan keadilan.

Diangkatnya batu itu satu demi satu.

Seorang demi seorang, secara diam-diam meninggalkan ruang sidang itu.

Kertas itu dibakarnya selembar demi selembar.

Demi Alloh saya tidak pernah mengambil bukumu.

Demi Tuhan saya tidak tahu menahu dengan urusan itu.

Demi yang menguasai alam dengan segenap isinya saya bersumpah akan tetap tinggal disini.