Kenapa setelah minum kopi jadi gelisah?

TRIBUNNEWS.COM - Kopi banyak dikonsumsi oleh orang-orang di Indonesia bahkan dunia.

Minuman ini dipercaya bisa meningkatkan mood dan memiliki banyak nutrisi yang baik untuk tubuh.

Selain itu, kopi juga bisa memberi rasa tenang untuk tubuh sehingga banyak yang mengonsumsinya agar tubuh menjadi lebih rileks.

Tetapi, kopi memiliki kandungan kafein yang bias menimbulkan berbagai efek samping.

 5 Masalah Kesehatan Akibat Terlalu Banyak Minum Kopi, dari Hipertensi hingga Serangan Jantung

 5 Manfaat Ampas Kopi Untuk Kehidupan Sehari-hari, dari Menetralkan Bau hingga Menjadi Pupuk Kompos

Efek samping dari kopi ada bermacam-macam gejalanya, dan jika salah satu gejala tersebut muncul maka kita harus mengentikan konsumsi kopi agar tidak menimbulkan gejala lain yang lebih parah.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah gejala dari efek samping kafein pada kopi.

  • Gelisah
Kenapa setelah minum kopi jadi gelisah?
Ilustrasi (freepik.com)

Kopi bisa memberi efek samping berupa perasaan gelisah.

Diketahui, kopi bisa mengaktifkan berbagai saraf seperti kelenjar pituari.

Hal ini menyebabkan keseimbangan tubuh menjadi terganggu.

HALAMAN 2 ==================>

Ilustrasi minum kopi bikin anxiety atau gelisah Foto: dok.shutterstock

Memang aroma dan rasa kopi yang menyebar di udara terkadang sangat menggoda. Terlebih saat kamu menikmati segelas es kopi di siang hari terik atau kopi hangat di pagi hari. Ya, kopi bisa menjadi minuman yang sehat kalau tubuh kamu memang bisa menerima kandungan kafein di dalamnya. Tapi, bagaimana sebaliknya?

Sayangnya, terkadang ada orang yang suka minum kopi tetapi tubuhnya tidak kuat karena menolak penyerapan kafein. Tidak hanya mengalami sakit perut, kamu juga bisa merasakan anxious atau cemas berlebihan setelah meminum kopi.

Lantas, mengapa minum kopi bisa memicu anxiety?

Ilustrasi efek minum kopi bikin lemas. Foto: Shutter Stock

Mengutip Metro, seorang ahli gizi Lamorna Hollingsworth mengatakan bahwa, “Kafein merupakan stimulan alami dan salah satu efek utamanya, adalah menghambat reseptor adenosin, yang menyebabkan peningkatan dopamin, noradrenalin, dan glutamat.” Artinya, hal tersebut akan memengaruhi tekanan darah dan detak jantung kamu sehingga lebih cepat dan kencang.

Dengan kafein, sistem saraf dalam tubuh dalam terpengaruh. Misalnya, jika kamu mengonsumsi dosis kafein yang rendah, maka akan meningkatkan aktivitas motorik dan kewaspadaan. Sebaliknya, jika kamu mengonsumsi dosis kafein yang tinggi, maka akan menimbulkan rasa cemas yang berlebihan.

Sedang memuat...

0 01 April 2020

Biasanya, efek minum kopi akan terasa tubuh dalam waktu satu jam. Kafein bisa terus memengaruhi kamu selama kurang lebih lima jam, dan itulah mengapa kamu sering merasa gugup setelah minum kopi.

Lebih lanjut, ternyata gejala orang setelah meminum kopi bukan hanya merasa cemas dan gugup. Tetapi, muncul rasa pusing atau insomnia. "Bagi sebagian dari kita, minum kopi setelah makan malam adalah cara yang salah dilakukan sebelum tidur. Tetapi bagi yang lain, double espresso adalah cara sempurna untuk menyelesaikan makan malam,” ungkap Hollingsworth.

Namun, kalau kamu terserang anxiety setelah minum kopi, sebaiknya cobalah mulai mengurangi dosisnya. Untuk menggantikan efek kafein dalam kopi, kamu bisa coba mengonsumsi teh herbal yang nikmat diseruput panas-panas.

Penulis: Ade Naura Intania

KOMPAS.com - Sebagian orang ada yang merasakan efek tubuh jadi gemetar setelah minum kopi.

Kondisi ini umumnya dialami orang yang sensitif dengan kafein, atau imbas konsumsi kafein berlebihan.

Berikut penjelasan lebih lanjut terkait penyebab tubuh gemetar setelah minum kopi dan cara mengatasinya.

Baca juga: Kapan Waktu Terbaik Minum Kopi?

Penyebab kenapa badan gemetar setelah minum kopi?

Kopi adalah salah satu jenis asupan berkafein selain teh, soda, sampai minuman berenergi.

Melansir Healthfully, kafein bersifat stimulan. Artinya, zat ini dapat memicu reaksi untuk mempercepat respons sistem saraf pusat.

Efek minum kopi dan asupan berkafein lain bagi setiap orang bisa berbeda-beda.

Kafein membuat pembuluh darah arteri melebar, sehingga darah dan oksigen yang mengalir ke otak serta jaringan tubuh jadi lebih banyak, dan tubuh rasanya lebih terjaga atau waspada.

Karena sistem tubuh sedang bergerak lebih cepat, tak jarang sebagian orang jadi merasa gemetar dan gelisah setelah minum kopi.

Selain itu, kafein juga merangsang produksi hormon adrenalin. Kondisi ini membuat jantung berdetak lebih cepat dan tubuh melakukan respons fight-or-flight yang biasanya muncul saat seseorang takut atau terancam.

Peningkatan hormon adrenalin ini tak jarang juga membuat orang yang minum kopi jantungnya berdetak kencang, badan gemetarann, dan gugup.

Baca juga: 5 Cara Penderita Asam Lambung Bisa Tetap Aman Minum Kopi

Efek minum kopi ini biasanya dialami orang yang sensitif terhadap kafein. Atau, bisa juga dialami orang yang tidak sensitif kafein tapi konsumsi kafeinnya berlebihan.

Batas toleransi kafein setiap orang bisa berlainan. Namun, umumnya orang sulit menoleransi asupan berkafein lebih dari tiga sampai empat gelas, atau 250-400 miligram kafein per hari.

Untuk mengetahui apakah seseorang sensitif dengan kafein atau tidak, coba lakukan tes sederhana dengan mengukur tekanan darah.

Ukur kondisi tekanan darah sebelum minum kopi atau asupan berkafein lainnya. Setelah 30 menit kafein bereaksi, ukur kembali tekanan darah.

Jika hasil tensi naik sekitar lima sampai 10 poin, besar kemungkinan Anda termasuk orang yang sensitif dengan kafein.

Baca juga: 5 Efek Minum Kopi Setiap Hari pada Kesehatan

Cara mengatasi gemetar setelah minum kopi

Efek gemetar setelah minum kopi dapat bertahan selama beberapa jam setelah seseorang mengonsumsi asupan berkafein. Kondisi ini tentunya bikin tidak nyaman.

Melansir Healthline, ada beberapa cara mengatasi tubuh gemetar setelah minum kopi yang bisa dijajal, antara lain:

  • Minum banyak air putih agar tubuh tetap terhidrasi sekaligus merangsang pengeluaran kafein dari tubuh lewat kencing
  • Upayakan tubuh tetap bergerak misalkan dengan jalan kaki ringan untuk membantu menghilangkan efek gemetar atau cemas
  • Coba lakukan pernapasan dalam selama setidaknya lima menit agar pikiran dan sistem saraf lebih rileks
  • Makan makanan yang lambat dicerna dan kaya serat seperti sayur, biji-bijian, dan kacang-kacangan untuk memperlambat pelepasan kafein ke dalam aliran darah

Jika Anda merasakan tubuh gemetar setelah minum kopi, pastikan untuk tidak memaksakan diri minum kopi.

Pilih asupan non-kafein atau minuman berkafein dengan kadar lebih rendah seperti teh, cokelat, dan sebagainya.

Apabila terpaksa dan tubuh sudah terbiasa minum kopi atau asupan berkafein lainnya, hindari konsumsi zat ini secara berlebihan, cukup satu atau dua gelas per hari.

Baca juga: Minum Kopi Sebelum Olahraga, Bagaimana Baiknya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Kenapa saya gelisah setelah minum kopi?

Kafein dalam kopi mampu menstimulasi sistem saraf pusat yang akan membuat kamu merasa segar. Namun, jika dikonsumsi terlalu banyak, kafein justru membuat jantung berdebar sangat kencang, sehingga membuat kamu merasa gelisah dan waspada secara berlebihan.

Bagaimana cara menghilangkan deg degan setelah minum kopi?

Cara Mengatasi Jantung Berdebar setelah Minum Kopi.
Olahraga Ringan. Berolahraga ringan ampuh untuk menghilangkan detak jantung yang berdebar akibat kafein. Setelah berolahraga, Anda akan merasa lebih baik. ... .
Batasi Stimulan. Membatasi stimulan dapat mengatasi jantung berdebar setelah minum kopi..

Kenapa setelah minum kopi jantung berdebar dan gemetaran?

Peningkatan hormon adrenalin ini tak jarang juga membuat orang yang minum kopi jantungnya berdetak kencang, badan gemetarann, dan gugup. Efek minum kopi ini biasanya dialami orang yang sensitif terhadap kafein.

Apa efek samping dari minum kopi?

Secara keseluruhan, kafein tidak meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke pada kebanyakan orang. Namun, kafein terbukti meningkatkan tekanan darah karena efek stimulannya pada sistem saraf. Tekanan darah yang meningkat adalah faktor risiko serangan jantung dan stroke, karena dapat merusak arteri seiring waktu.