Epistemologi Istilah epistemologi berasal dari kata Yunani episteme berarti pengetahuan, dan logos berarti teori. Bagaimanakah validitas pengetahuan apriori dengan pengetahuan aposteriori . Epistemologi juga disebut logika yaitu ilmu tentang pikiran. Logika minor memepelajari struktur berfikir dan dalil-dalilnya seperti silogisme. Sedangkan logika mayor mempelajari hal pengetahuan, kebenaran dan kepastian yang sama dengan ruang lingkup epistemologi. Epistemologi juga dikaitkan bahkan disamakan dengan suatu disiplin yang disebut Critica, yaitu pengetahuan sistematik mengenai kriteria dan patokan untuk menentukan pengetahuan yang benar dan yang tidak benar. Pengetahuan adalah suatu istilah yang digunakan untuk menuturkan hasil pengalaman seseorang tentang sesuatu. Dalam tindakan mengetahui selalu kita temukan dua unsur utama yaitu subyek yang mengetahui dan obyek atau sesuatu yang diketahui. Ahmad tafsir dalam Filsafat Ilmu mengatakan bahwa pengetahuan merupakan segala sesuatu yang diketahui manusia. Cara memperoleh pengetahuan/terjadinya pengetahuan Menurut John Hospers yang dikutip oleh Surajino, mengatakan bahwa ada enam hal penting sebagai alat untuk mengetahui terjadinya pengetahuan. Kesalahan bisa terjadi kalau tidak ada ketidakharmonisan dalam semua peralatan indera itu. Penalaran merupakan karya akal yang menggabungkan dua pemikiran atau lebih untuk memperoleh pengetahuan baru. Ia dilihat sebagai salah satu sumber pengetahuan karena kelompoknya memiliki pengetahuan melalui seseorang yang memiliki kewibawaan dalam pengetahuannya. Dasar pengetahuan adalah kepercayaan akan sesuatu yang disampaikan oleh sumber wahyu itu sendiri. Tiap peradaban betapapun primitifnya mempunyai kumpulan pengetahuan yang berupa akal sehat sebagai pengetahuan yang diperoleh lewat pengalaman secara tidak sengaja yang bersifat sporadis dan kebetulan. Asal usul memperoleh pengetahuan antara lain - Rasionalisme Rasionalisme adalah aliran berpikir yang berpendapat bahwa pengetahuan yang benar mengandalkan akal yang menjadi dasar pengetahuan ilmiah. Salah satu tokoh adalah Leibniz. - Empirisme. Sumber pengetahuan satu-satunya adalah pengalaman dan pengamatan inderawi. Data dan fakta yang ditangkap oleh panca indera kita adalah sumber pengetahuan. Salah satu tokohnya adalah John Locke. - Kritisme Untuk bisa menangkap sesuatu sudah di andaikan bahwa kita memiliki konsep atau pemahaman tertentu,juga tidak benar bahwa sejak kelahiran seorang manusia sudah memiliki pengetahuandalam benaknya. Ia justru tahu tentang bena lewat pengalaman dan pengajaran dari orang lain. Salah satu tokohnya adalah Kant - Postivisme Positivisme selalu berpangkal pada apa yang telah diketahui, yang factual dan positif. Semua yang diketahui secara positif adalah semua gejala atau sesuatu yang tampak, karena itu mereka menolak metafisika. Yang paling penting adalah pengetahuan tentang kenyataan dan menyelidiki hubungan-hubungan antar kenyataan untuk bisa memprediksi apa yang akan terjadi dikemudian hari, dan bukannya mempelajari hakikat atau makna dari semua kenyataan itu. - Kebenaran pengetahuan Menurut ahli epostemologi dan filsafat, pada umumnya untuk membuktikan bahwa pengetahuan bernilai benar, seseorang menganalisis terlebih dahulu cara, sikap dan sarana yang digunakan untuk membangun suatu pengetahuan. - Teori skeptivisme, suatu kebenaran dicari ilmiah dan tidak ada kebenaran yang lengkap - Teori kebenaran nondeskripsi. Kebenaran pengetahuan biasa. Langkah-langkah Metode Ilmiah Alur berpikir yang tercakup dalam metode ilmiah dapat dijabarkan dalam beberapa langkah yang mencerminkan tahap-tahap dalam kegiatan ilmiah, langkah-langkah tersebut adalah: a. Perumusan masalah Pertanyaan mengenai obyek empiris yang jelas batas-batasnya serta dapat diidentifikasikan faktor-faktor yang terkait didalamnya b. Penyusunan kerangka berpikir dalam pengajuan hipotesis Argumentasi yang menjelaskan hubungan yang mungkin ada antara berbagai faktor yang saling mengkait dan membentuk konstelasi permasalahan. Disusun secara rasional berdasarkan premis-premis ilmiah yang telah teruji dengan memperhatikan faktor-faktor empiris yang relevan c. Perumusan hipotesis Jawaban sementara atau dugaan terhadap pertanyaan yang diajukan, materinya merupakan kesimpulan dari kerangka berpikir yang dikembangkan d. Pengujian hipotesis Pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan ada/tidaknya hubungan antara fakta-fakta yang mendukung hipotesis. Pengetahuan ilmiah/ilmu Merupakan pengetahuan yang diperoleh dan dipertanggungjawabkan kebenarannya secara ilmiah atau dengan menerapkan cara kerja ilmiah atau metode ilmiah. Pengetahuan Moral Dalam pengetahuan ini, tidak ada klaim kebenaran yang absah. Penilaian dan putusan moral pada dasarnya berakar pada latar belakang budaya seseorang. Pengetahuan Religius Pengetahuan yang kebenarannya tidak dapat ditentukan benar-salahnya baik secara apriori berdasarkan penalaran logis maupun secara aposteriori berdasarakan pengalaman. Kebenaran pengetahuan ini di luar lingkup pengetahuan manusia.
Mei 17, 2013
|