Sebagaimana telah kita ketahui bahwa seperti planet-planet yang lain, Bumi juga beredar mengelilingi Matahari. Bumi mengelilingi Matahari dalam waktu 365,25 hari untuk sekali peredaran. Gerak peredaran Bumi mengelilingi Matahari pada garis edarnya ini disebut revolusi. Selama mengelilingi Matahari, sumbu Bumi selalu condong ke arah yang sama dan membentuk sudut 23,5° terhadap garis yang tegak lurus terhadap ekliptika. Ekliptika adalah bidang edar Bumi. Selama Bumi mengelilingi Matahari, Bumi mengalami empat keadaan yang berbeda. Show
Bobo.id – Apa teman-teman tahu perbedaan musim di Bumi? Musim di belahan Bumi bagian utara dan Bumi bagian selatan itu berkebalikan, teman-teman. Saat ini, belahan Bumi bagian utara sedang mengalami musim semi, di mana bunga-bunga bermekaran dan cuaca menghangat. Sementara, belahan Bumi bagian selatan sedang mengalami musim gugur, di mana daun-daun berguguran dan cuaca mendingin. Wah, ternyata perbedaan musim di itu disebabkan oleh kemiringan sumbu Bumi dan posisi Bumi terhadap Matahari. Kok bisa, ya? Ayo, kita cari tahu! Perbedaan Musim di Bumi Empat musim di Bumi memiliki ciri yang berbeda, mulai dari cahaya Matahari, suhu, hingga pola cuaca. Setiap tahunnya, di belahan Bumi bagian utara biasanya musim dingin dimulai pada 21 atau 22 Desember. Hari itu bertepatan dengan solstis musim dingin. Solstis musim dingin adalah hari di mana waktu siangnya paling pendek. Sebaliknya, di belahan Bumi bagian selatan mengalami solstis musim panas, hari di mana waktu siangnya paling panjang. Baca Juga: Mengenal Solstice, Hari Titik Balik Matahari Setiap Desember dan Juni Musim panas di belahan Bumi utara dimulai sekitar tanggal 20 atau 21 Juni, saat solstis musim panas. Nah, di belahan Bumi bagian selatan, waktu itu adalah solstis musim dingin. Sedangkan, musim semi dimulai saat ekuinoks, yaitu saat pembagian siang dan malam hampir sama di belahan Bumi bagian utara dan selatan. Ekuinoks pada 20 atau 21 Maret adalah dimulainya musim semi di belahan Bumi bagian utara dan dimulainya musim gugur di belahan Bumi bagian selatan. Lalu, ekuinoks pada 22 atau 23 September adalah waktunya musim gugur di belahan Bumi bagian utara dan waktunya musim semi di belahan Bumi bagian selatan. Mengapa Musim di Belahan Bumi Utara dan Selatan Berbeda? Musim di Bumi dipengaruhi oleh posisi Bumi yang miring terhadap sumbunya. Bumi berputar atau berotasi pada sumbunya itu, sambil berevolusi mengelilingi Matahari pada orbitnya. Ini membuat bagian Bumi utara dan selatan bergantian mendapatkan cahaya Matahari yang lebih banyak. Tapi, musim tidak terjadi karena jarak Bumi dan Matahari, ya, teman-teman. Jadi musim panas terjai bukan karena Bumi berada dekat Matahari, melainkan posisinya miring ke arah Matahari. Pada bulan Juni, bagian utara Bumi miring ke arah Matahari, sehingga cahaya Matahari jatuh lebih banyak dan siang hari lebih lama dibandingkan saat musim dingin. Sebaliknya, pada bulan Desember, bagian utara Bumi miring menjauhi Matahari, sehingga cahaya Matahari lebih sedikit dan siang harinya lebih pendek dibandingkan saat musim panas. Baca Juga: Bukan Musim Hujan tapi Sering Flu? Ternyata Jarang Cuci Tangan dan 4 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Jadi Penyebabnya Saat bagian utara Bumi miring ke arah Matahari, maka bagian selatannya jauh dari Matahari. Begitupun saat bagian utara Bumi menjauh dari Matahari, maka bagian selatan Bumi miring ke arah Matahari. Karena posisi utara dan selatan yang berlawanan, maka dari itu, musimnya juga berlawanan, sesuai dengan kemiringan Bumi terhadap Matahari. Bagaimana dengan Kita yang Tinggal di Ekuator? Di ekuator, kita tidak memiliki banyak musim seperti di belahan Bumi bagian utara dan selatan. Ini karena letak wilayah ekuator yang berada di tengah. Karenanya, wilayah ekuator hampir memiliki pembagian waktu siang dan malam yang sama sepanjang tahun dan suhunya selalu hangat. Kemudian, kita juga hanya memiliki dua musim saja, yaitu musim kemarau dan musim hujan. Baca Juga: Wah, Ternyata Nama Musim dalam Bahasa Inggris Diserap dari Berbagai Bahasa! ----- Teman-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dunia satwa dan komik yang kocak, langsung saja berlangganan majalah Bobo, Mombi SD, NG Kids dan Album Donal Bebek. Tinggal klik di https://www.gridstore.id Yuk, lihat video ini juga! Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News tirto.id - Secara garis besar, revolusi bumi merupakan pergerakan Bumi mengelilingi Matahari. Pergerakan inilah yang menimbulkan beberapa akibat terhadap kehidupan di Bumi, salah satunya perubahan musim.Dalam siklus revolusi bumi, pergerakan Bumi mengelilingi matahari terjadi selama 365 hari serta membentuk sudut 66,5 derajat terhadap bidang ekliptika. Adapun ekliptika adalah bidang orbit Bumi saat mengelilingi matahari. Selama mengitari Matahari, poros bumi selalu miring 23,5 derajat terhadap garis yang tegak lurus ekliptika. Berdasarkan penjelasan dalam buku Bumi Sebagai Ruang Kehidupan (2020:32), pergantian musim tidak hanya mengakibatkan perbedaan lamanya siang dan malam, tetapi juga perubahan musim di yang beragam di berbagai belahan Bumi. Sedangkan di daerah sub tropis ada 4 musim, yaitu musim semi, musim hujan, musim panas dan musim gugur. Musim-musim di daerah tropis maupun sub tropis berulang dalam satu tahun. Perbedaan Musim di Belahan Bumi Utara dan SelatanKustopo dalam buku Geografi Paket C Tingkatan V Modul Tema 3 (2018:33) menjelaskan belahan bumi utara dan selatan atau daerah lintang tinggi, mengalami empat musim. Empat musim tersebut ialah musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Masing-masing musim memiliki karakter yang berbeda.Musim panas ditandai dengan suhu yang meningkat, sedangkan saat musim dingin, suhu menurun sehingga terjadi salju. Kemudian, musim semi ditandai dengan mekarnya bunga-bunga, tetapi pada musim gugur, bunga-bunga dan dedaunan berjatuhan. Perbedaan perubahan musim di belahan bumi selatan dan utara terlihat dari waktunya. Perbedaan itu terjadi karena ada perbedaan tingkat paparan sinar matahari di bagian bumi utara dan selatan. Perinciannya adalah sebagai berikut:1. Pada setiap tanggal 21 Maret - 21 Juni, belahan bumi utara mengalami musim semi, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim gugur. 2. Pada setiap tanggal 21 Juni – 23 September, belahan bumi utara mengalami musim panas, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim dingin.3. Pada setiap tanggal 23 September – 22 Desember, belahan bumi utara mengalami musim gugur, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim semi.4. Pada setiap tanggal 22 Desember – 21 maret, belahan bumi utara mengalami musim dingin, sedangkan belahan bumi selatan mengalami musim panas.
Musim semi adalah salah satu dari empat musim di daerah subtropis, peralihan dari musim dingin ke musim panas. Di belahan utara bumi, musim semi dimulai sekitar tanggal 21 Maret hingga 21 Juni, sementara di belahan selatan bumi, musim semi dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember.[1] Musim semi terjadi setelah musim dingin, di mana tumbuh-tumbuhan mekar kembali, karena itulah musim semi juga disebut "musim bunga". Musim semi membuat siang hari menjadi lebih panjang daripada malam hari. Hawa di musim semi biasanya terasa agak panas karena menjelang musim panas.[2] Berbeda dengan musim gugur yang udaranya terasa agak dingin karena menjelang musim dingin.
Referensi
Lihat pula
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Spring.
Page 2
21 Desember adalah hari ke-355 (hari ke-356 dalam tahun kabisat) dalam kalender Gregorian dengan 10 hari menjelang akhir tahun. Peristiwa
Kelahiran
Meninggal
Hari besar dan peringatan
Wikimedia Commons memiliki media mengenai 21 December. 20 Desember - 21 Desember - 22 Desember - Kalender Peristiwa |