Jelaskan tata cara berpakaian bagi perempuan

Jelaskan tata cara berpakaian bagi perempuan

Dream - Memiliki pakaian tak hanya soal harga mewah, sesuai tren, maupun modelnya yang terbatas. Sebagai seorang muslim kita juga harus memperhatikan tata cara berpakaian yang baik secara Islami sesuai syariat yang sudah ditetapkan.

Sahabat Dream pasti pernah mendengar pepatah Jawa yang sangat terkenal, yaitu 'ajining diri gumantung ana ing lathi, ajining raga gumantung ana ing busana.' Pepatah ini menggambarkan bahwa manusia sudah semestinya mengenakan pakaian yang baik dan sopan.

Dalam hal berpakaian, terdapat etika yang sebaiknya dipenuhi agar kita termasuk golongan yang menjaga sopan santun. Setiap Muslim pun sudah seharusnya berpakaian rapi dan sopan sesuai syariat. Dalam agama Islam, pakaian tidak hanya untuk melindungi tubuh dari paparan sinar matahari atau dinginnya cuaca. Namun berpakaian juga bagian dari menutup aurat yang sudah semestinya ditaati.

Dari segi kesehatan, pakaian melindungi kulit manusia yang biasanya rentan terhadap paparan sinar matahari, gesekan, kuman-kuman, zat kimia, dan lain sebagainya. Maka dari itu, sebaiknya memakai pakaian yang terbuat dari bahan yang menyerap keringat.

Akan tetapi, sebagai umat Muslimah alangkah baiknya menggunakan pakaian yang tidak membentuk tubuhnya dan tentunya harus menutupi bagian dada, agar terhindar dari segala bentuk fitnah.

Lantas bagaimana tata cara berpakaian yang baik secara Islami bagi muslim dan muslimah? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

1 dari 6 halaman

Perintah untuk berpakaian ini telah dijelaskan dalam firman Allah Surat Al A'raf ayat 26:

يَا بَنِيْٓ اٰدَمَ قَدْ اَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَارِيْ سَوْاٰتِكُمْ وَرِيْشًاۗ وَلِبَاسُ التَّقْوٰى ذٰلِكَ خَيْرٌۗ ذٰلِكَ مِنْ اٰيٰتِ اللّٰهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُوْنَ

Artinya:

" Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat."

Bahkan agama Islam pun juga mengajarkan tata cara berpakaian yang baik secara islami. Berikut keterangan soal tata cara berpakaian yang baik secara islami:

1. Pakaian yang Halal

Tata cara berpakaian yang baik secara islami yang pertama adalah sengan menggunakan pakaian yang bahannya halal. Selain itu juga didapatkan dengan cara yang halal. Hal ini berdasarkan hadis dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:

“ Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Sesungguhnya apa yang Allah perintahkan kepada orang mukmin itu sama sebagaimana yang diperintahkan kepada para Rasul. Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai para Rasul, makanlah makanan yang baik dan kerjakanlah amalan shalih’ (QS. Al Mu’min: 51). Allah Ta’ala berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman, makanlah makanan yang baik yang telah Kami berikan kepadamu’ (QS. Al Baqarah: 172). Lalu Nabi menyebutkan cerita seorang lelaki yang telah menempuh perjalanan panjang, hingga rambutnya kusut dan berdebu. Ia menengadahkan tangannya ke langit dan berkata: ‘Wahai Rabb-ku, padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia diberi makan dari yang haram. Bagaimana mungkin doanya dikabulkan?” (HR. Muslim)

2 dari 6 halaman

Tata cara berpakaian yang baik secara islami selanjutnya adalah tidak diperbolehkan menyerupai lawan jenis.

Hal ini tidak hanya dalam hal berpakaian saja, tetapi juga dalam bertingkah-laku, berkata-kata, dan dalam semua perkara demikian juga dalam hal berpakaian. Artinya laki-laki tidak boleh menyerupai wanita, sedangkan wanita tidak boleh menyerupai laki-laki.

Hal ini seperti keterangan hadis berikut ini:

" Rasulullah SAW melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan para wanita yang menyerupai laki-laki.” (HR. Bukhari)

3 dari 6 halaman

Jelaskan tata cara berpakaian bagi perempuan
© Instagram/@okisetianadewi

Tata cara berpakaian yang baik secara islami adalah dengan memakai pakaian dari sebelah kanan terlebih dahulu.

Hal ini seperti hadis dari ‘Aisyah radhiyallahu ’anha, ia berkata:

“ Nabi SAW membiasakan diri mendahulukan yang kanan dalam memakai sandal, menyisir, bersuci dan dalam setiap urusannya” (HR. Bukhari)

4 dari 6 halaman

Tata cara berpakaian yang baik secara islami selanjutnya adalah tidak menyerupai pakaian orang kafir. Berdasarkan hadis dari dari Abdullah bin Umar RA, Rasulullah SAW bersabda:

“ Orang yang menyerupai suatu kaum, seolah ia bagian dari kaum tersebut” (HR. Abu Daud)

Maksud dari menyerupai orang kafir adalah apabila suatu pakaian menjadi ciri khas orang kafir. Sedangkan jika pakaian sudah menjadi budaya orang-orang umum, maka tidak termasuk ciri khas orang kafir meskipun berasal dari orang kafir.

5 dari 6 halaman

  1. Menutup aurat wanita yang terbentang sekujur tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Dengan begitu, tidak boleh dengan sengaja menampakkan lekuk tubuhnya alias tabarruj, karena termasuk dosa besar.
  2. Busana wanita muslimah sebaiknya terbuat dari kain tebal, tidak tipis, dan tidak memperlihatkan lekuk tubuhnya.
  3. Tidak berfungsi sebagai perhiasan dengan niat diperlihatkan kepada laki-laki sehingga bisa menimbulkan fitnah baginya.
  4. Wanita tidak boleh memakai parfum atau wewangian yang bisa tercium oleh para lelaki. Karena wanita yang memakai parfum dan baunya tercium oleh lelaki maka ia berdosa seperti orang yang berzina.
  5. Menggunakan pakaian yang lebar dan longgar.

Ilustrasi adab berpakaian dalam Islam bagi perempuan. foto: Unsplash

Islam mengajarkan umat-Nya untuk menaati adab berpakaian. Adab ini berlaku untuk setiap Muslim, baik perempuan maupun laki-laki. Keharusan mematuhi adab berpakaian bisa dilihat dari Al Quran surat Al-A'raf sebagai berikut:

"Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya Kami telah menyediakan pakaian untuk menutupi auratmu dan untuk perhiasan bagimu. Tetapi pakaian takwa, itulah yang lebih baik. demikianlah sebaian tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka ingat." (QS. Al-A'raf/7:26)

Dengan kata lain, adab bertujuan untuk melindungi aurat yang tidak boleh terlihat. Aurat laki-laki berada di antara pusar hingga lutut, sedangkan aurat perempuan adalah semua bagian tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.

Mengutip buku Pasti Bisa Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti karya Tim Duta (2018:50), pakaian artinya segala sesuatu yang menempel pada tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Ada beberapa fungsi berpakaian, di antaranya:

Disebutkan bahwa pakaian berfungsi sebagai yuwari sau-atikum, yang artinya penutup bagian tubuh yang malu dilihat. Berpakaian merupakan sifat dasar manusia yang memiliki rasa malu dan berusaha menutup tubuh agar tidak terlihat pandangan orang yang bukan muhrimnya.

Pakaian juga berfungsi sebagai risyan atau hiasan. Dengan kata lain, pakaian dapat membuat pemakainya menjadi lebih enak dipandang dalam batas kewajaran agama Islam.

Fungsi berikutnya, yakni libasut taqwa atau bentuk ketakwaan. Artinya, pakaian adalah bentuk ketakwaan pemakai dengan cara menutup aurat yang diharamkan untuk diperlihatkan pada orang lain.

Ilustrasi pakaian laki-laki Muslim foto: Unsplash

Adab Berpakaian dalam Islam

Adab Berpakaian bagi Laki-laki

Adapun adab berpakaian bagi laki-laki adalah sebagai berikut:

  • Berpakaian sewajarnya atau tidak berlebihan.

  • Berpakaian untuk kebutuhan dan kebersihan.

  • Tidak berpakaian dengan bahan sutra.

  • Tidak menggunakan perhiasan emas.

  • Tidak berpakaian menyerupai perempuan.

  • Tidak mengenakan pakaian yang menunjukkan gambaran bentuk tubuh atau aurat.

  • Hendaknya panjang pakaian tidak melebihi kedua mata kaki.

Adab Berpakaian bagi Perempuan

Terdapat beberapa adab berpakaian yang harus ditaati kaum hawa, antara lain adalah:

  • Menutupi seluruh bagian tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan.

  • Tidak mengenakan pakaian tembus pandang.

  • Tidak menyerupai pakaian khas orang kafir atau fasik.

  • Tidak menggunakan pakaian ketat yang memperlihatkan lekuk tubuh.

  • Tidak menyerupai pakaian laki-laki.

  • Tidak berpakaian untuk mengundang shawat kaum laki-laki.

  • Menggunakan busana bukan untuk mencari popularitas, berbangga diri, dan pamer.