Jelaskan proses pelaksanaan ibadah haji dan umrah dari awal sampai akhir buat juga diagram alurnya

Jelaskan proses pelaksanaan ibadah haji dan umrah dari awal sampai akhir buat juga diagram alurnya
ilustrasi Haji di mekah. Ilustrasi shutterstock.com

TRENDING | 28 April 2021 07:32 {news_reporter_link} {news_ext_reporter}

Merdeka.com - Tata cara haji dan umrah yang benar penting untuk dipahami. Haji dan umrah merupakan salah satu ibadah mulia bagi umat Islam. Seperti diketahui, haji masuk ke dalam rukun Islam yang kelima. Sedangkan, umrah adalah salah satu ibadah yang sunnah untuk dilakukan namun tetap memiliki banyak keistimewaan.

Tata cara haji dan umrah dilakukan sesuai dengan rukun dan sunnah yang telah ditetapkan. Ibadah haji hanya bisa dilakukan antara tanggal 1 Syawal hingga 13 Zulhijah. Berbeda dengan haji, ibadah umrah bisa dilakukan sewaktu-waktu. Kecuali pada hari tertentu yakni hari Arafah pada 10 Zulhijah dan hari-hari Tasyrik pada tanggal 11, 12, 13 Zulhijah.

Lantas bagaimana tata cara haji dan umrah yang tepat? Melansir dari Liputan6.com, Rabu (28/4), simak ulasan informasinya berikut ini.

2 dari 3 halaman

Adapun tata cara haji yang sesuai dengan rukun dan sunnah adalah sebagai berikut:

1. Sebelum tanggal 8 Dzulhijjah, semua jamaah haji mulai untuk melaksanakan Tawaf Haji di Masjidil Haram (Makkah).

2. Tanggal 8 Dzulhijjah, disebut dengan hari tarwiyah. Para jama’ah haji menyiapkan bekal secukupnya untuk menuju mina dan padang arafah. Karena kedua tempat tersebut tidak ada sumber air.

3. Jamaah haji melakukan ihram untuk ibadah haji, dimulai dengan mandi, memakai wewangian serta mengenakan pakaian ihram, sambil ber-talbiyah mengucapkan.

Jelaskan proses pelaksanaan ibadah haji dan umrah dari awal sampai akhir buat juga diagram alurnya

©Saudi Press Agency/Handout via REUTERS

4. Berangkat menuju Mina dan setelah di Mina, mereka mendirikan salat zuhur, asar, maghrib dan isya serta salat subuh. Setiap salat dikerjakan pada waktunya, namun salat yang jumlah rakaatnya empat diqashar sehingga menjadi dua rakaat. Para jamaah tetap berada di Mina hingga matahari terbit pada tanggal 9 Dzulhijjah.

5. Tanggal 9 Dzulhijjah, pagi harinya semua jamaah haji menuju ke padang Arafah untuk melakukan wukuf. Tata cara wukuf yaitu dimulai dengan mendengarkan khotbah wukuf, dilakukan dengan shalat jama’ taqdim. Di mana dapat dilakukan berjamaah atau sendirian. Saat wukuf juga disarankan memperbanyak istighfar, zikir, dan doa.

6. Waktu wukuf di arafah mulai dari terbit fajar 9 dzulhijah hingga terbit fajar tanggal 10 dzulhijah. Wukuf adalah salah satu rukun Haji yang wajib untuk dilakukan. Barang siapa yang melakukan wukuf pada waktu tersebut meski sebentar, maka ia dianggap telah mengerjakan wukuf dan hajinya sah.

7. Tanggal 9 Dzulhijjah malam, semua jamaah haji menuju ke Muzdalifah untuk mabit (bermalam di muzdalifah) dan mengambil batu untuk melontar jumroh secukupnya.

3 dari 3 halaman

Sementara itu, berikut tata cara umrah yang bisa dilakukan:Menuju Masjidil Haram1. Dalam perjalanan, memperbanyak bacaan kalimat talbiyah yang selalu diucapkan Rasulullah SAW ketika umrah dan haji.

Labbaik Allahumma Labbaik. Labbaik Laa Syarika Laka Labbaik. Innal Hamda Wan Ni'mata Laka Wal Mulk Laa Syarika Lak

2. Akhir waktu membaca talbiyah untuk umrah adalah saat akan memulai thawaf.Thawaf3. Sebelum masuk Masjidil Haram, jamaah dianjurkan berwudhu terlebih dahulu. Jamaah boleh masuk Masjidil Haram melalui pintu mana saja, tetapi dianjurkan mengikuti contoh Rasulullah SAW yang masuk melalui pintu Babus Salam atau Bani Syaibah.4. Saat masuk Masjidil Haram, disarankan untuk mengucap doa

Bismillah Wash Sholatu Was Salamu 'Ala Rasulullah. Allahummaftahli Abwaba Rahmatika

Artinya: "Dengan nama Allah, shalawat dan salam untuk Rasulullah. Ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu."5. Setelah itu turun dan terus menuju tempat thawaf (mataf). Jamaah mulai thawaf dari garis lurus (area dekat Hajar Aswad) antara pintu Kabah dan tanda lampu hijau di lantai atas Masjidil Haram.

Jelaskan proses pelaksanaan ibadah haji dan umrah dari awal sampai akhir buat juga diagram alurnya
©Saudi Press Agency/Handout via REUTERS

6. Di sini jamaah diberi pilihan antara lain sebagai berikut:- Taqbil yaitu mencium Hajar Aswad- Istilam dan Taqbil yakni mengusap, meraba, dan mencium Hajar Aswad- Istilam adalah mengusap Hajar Aswad dengan tangan atau sesuatu benda yang kita pegang, kemudian benda tersebut dicium- Melambaikan tangan atau benda yang kita pegang 3 kali, tidak dicium tetapi mengucapkan Bismillah, Allahu Akbar (Dengan nama Allah, Allah Maha Besar)- Salah satu pilihan ritual ini dilakukan setiap kali melewati Hajar Aswad dan Rukun Yamani pada putaran satu hingga tujuh.- Pada putaran 1-3 jamaah pria dianjurkan untuk lari-lari kecil. Sedangkan pada putaran 4-7 dengan jalan biasa. Sementara untuk tata cara umrah wanita tidak ada lari-lari kecil saat melakukan thawaf.- Sepanjang thawaf, membaca doa saat berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad. Doa saat thawaf yang selalu dibaca oleh Rasulullah SAW adalah doa sapu jagad:

Rabbana Atina Fiddunya Hasanatan Wa Fil Akhirati Hasanata Wa Qina 'Adzabanar

Artinya:"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka."

(mdk/tan)

IBADAH.ID, Jakarta – Menunaikan ibadah haji hukumnya wajib sekali seumur hidup bagi laki-laki maupun perempuan yang mampu. Lantaran hanya wajib dilakukan sekali seumur hidup dan dengan biaya yang tak sedikit, kaum muslim yang hendak berhaji sebaiknya mengetahui tata caranya secara detail terutama terkait syarat dan rukunnya.

Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, alur keberangkatan (penyelenggaraan) jamaah haji Indonesia dibagi dalam dua gelombang. Untuk keberangkatan jamaah haji reguler tahun ini sesuai dengan agenda rencana perjalanan haji, rangkaian pelaksanaan akan berlangsung mulai tanggal 17 Juli 2018. Karena itu, calon jamaah haji (calhaj) jauh sebelum pemberangkatan, musti sudah mengikuti manasik.

Harus diakui, manasik haji sangatlah penting. Apalagi bagi mereka yang baru pertama kali menunaikan rukun Islam kelima ini. Biasanya, dalam manasik akan dijelaskan antara lain tata cara ibadah haji, rukun haji, tips materi haji, termasuk adab ketika berada di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi serta saat di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).

Berikut adalah tahapan-tahapan ibadah haji yang akan dilalui oleh jamaah haji Indonesia.

Tahap Pertama

Di tahap pertama ini, untuk jamaah haji gelombang I, akan terbang menuju Madinah. Setelah melalui penerbangan selama 9-10 jam, jamaah akan landing (mendarat) di Bandara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.

Setibanya di Madinah, jamaah akan menetap selama delapan hari untuk melakukan shalat arbain (40 waktu) di Masjid Nabawi. Usai melakukan arbain, jamaah menuju Mekkah dengan mengambil miqat di Dzu Hulaifah atau lebih dikenal dengan Bir Ali.

Sementara untuk gelombang II, mengingat waktu haji sudah semakin dekat, jamaah langsung diterbangkan menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Kelompok terbang (kloter) jamaah haji Indonesia biasanya ditandai dengan bendera Merah Putih, sehingga ketika ada yang tersesat atau lepas dari rombongan bisa mencari tanda itu. Setiap jamaah juga mengenakan tanda pengenal dan ciri-ciri khusus.

Biasanya, jamaah gelombang II ini langsung menggunakan pakaian ihram ketika berada di Jeddah, bahkan ada yang menggunakan satu jam sebelum pesawat landing di Jeddah. Setelah mengenakan kain ihram, dan niat jamaah menuju ke Mekkah menggunakan bus untuk umrah.

Tahap Dua

Setibanya di Mekkah, jamaah melaksanakan thawaf, sai umrah di Masjidil Haram. Seperti kita ketahui, thawaf adalah mengelilingi kabah sebanyak tujuh kali putaran. Bagi jamaah laki-laki, saat thawaf pundak kanan ihram terbuka. Putaran thawaf dimulai dari garis Hajar Aswad (ditandai dengan garis/lampu hijau) dengan beristilam. Boleh berdoa menggunakan bahasa Indonesia atau daerah. Setelah selesai sholat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim.

Dilanjutkan dengan sai dari shafa ke marwa dengan membaca niat di bukit shafa menghadap kabah. Bagi jamaah laki-laki lari-lari kecil di bathul wadi ditandai dengan lampu hijau. Setelah thawaf melakukan tahallul, umrah pun selesai. Usai umrah jamaah akan bermukim di Mekkah hingga tanggal 8 Dzulhijjah untuk berhaji.

Tahap tiga, empat dan lima

Setelah 8 Dzulhijjah, umumnya jamaah dari Mekkah menggunakan pakaian ihram menuju Arafah untuk melakukan wukuf di Padang Arafah pada 9 Dzulhijjah. Kemudian malamnya langsung ke Muzdalifah dan dilanjutkan ke Mina.

Tahap enam

Tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah mulai menuju Mina untuk melakukan lontar jumrah Aqobah. Meski pemerintah Saudi telah membangun tempat lempar jumrah tiga tingkat, sebaiknya melempar jumrah dilakukan pada pagi atau dini hari. Sebab kondisi jamaah padat dan berdesak-desakan.

Tahap tujuh

Sebagian jamaah berangkat ke Mekkah untuk thawaf ifadah dan sai (10 Dzulhijjah sore-malam) di Masjidil Haram. Jamaah kembali mabit (menginap) di Mina hingga 12-13 Dzulhijjah.

Tahap delapan

Sebagian jamaah kembali ke Mina dan lempar tiga jumrah pada 11 dan 12 Dzulhijjah. Lempar jumrah (Ula, Wustha dan Aqobah) pada 11 Dzulhijjah.

Tahap sembilan

Sebagian jamaah melakukan thawaf wada (thawaf perpisahan) di Masjidil Haram Mekkah pada 12 Dzulhijjah. Thawaf wada ini dilakukan tanpa sai, sebab kegiatan ini merupakan akhir dari rangkaian haji. Selanjutnya bersiap kembali untuk kembali diterbangkan ke Tanah Air.