Imperialisme berasal dari kata imperium yang artinya 'memerintah' dan isme yang artinya 'paham'. lmperialisme merupakan suatu sistem jajahan yang dibentuk dengan cara membentuk pemerintahan jajahan di wilayah yang dijajahnya. lmperialisme dapat dibedakan menjadi dua, yaitu imperialisme kuno dan imperialisme modern. Show
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Imperialisme kuni terjadi sebelum peristiwa Revolusi Industri sedangkan Imperialisme modern terjadi setelah Revolusi Industri
Jelaskan apa perbedaan antara Imperialisme Kuno dan Imperialisme Modern? Artikel ini dibuat untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pada pembahasan sebelumnya kita telah mengulas apa Pengertian Imperialisme Kuno dan Modern. Sudah membacanya kan? Belum? Secara singkat, Imperialisme berasal dari kata "Imperare" artinya usaha suatu negara untuk menguasai negara lain demi kepentingan ekonomi, politik, budaya dan tujuan lainnya. Adanya imperialisme kemudian memunculkan beberapa istilah yang tidak asing kita dengar, seperti imperium (wilayah kekuasaan) dan imperator (orang yang berkuasa atas suatu wilayah). Nah, dari segi waktu terjadinya Imperialisme ternyata dibagi menjadi dua, yakni Kuno dan Modern. Imperialisme Kuno tentu terjadi lebih dahulu daripada Modern. Perbedaan Imperialisme Kuno dan Modern dapat kita ketahui dari negara pelopor, tujuan dan waktu pelaksanaannya.
Imperialisme Kuno
Baca Juga : Sejarah Revolusi Industri di Inggris Imperialisme Modern
Itulah 3 perbedaan Imperialisme Kuno dan Imperialisme Modern, belum selesai sampai disini. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya Imperialisme, antara lain :
1. Imperialisme Politik
Imperialisme dalam bidang politik biasanya bersembunyi dalam bentuk mandate dan protectorate. Imperialisme ini ditemui pada aman modern, tujuannya hendak menguasai segala-galanya dari suatu negara lain. 2. Imperialisme Politik
Ini merupakan salah satu langkah apabila gagal dalam bidang politik, yakni berusaha menguasai ekonominya saja. Jenis Imperialisme ini sangat disukai oleh negara-negara imperialis.
3. Imperilisme Militer 4. Imperilisme Kebudayaan Baca Juga : Tags : Masa Penjajahan, Soal Sejarah Related : 3 Perbedaan Imperialisme Kuno dan Imperialisme Modern
Pada zaman dahulu, kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka acap terjadi raja suatu negara ingin memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Kata Imperialisme pertama kali diperkenalkan Inggris pada akhir abad XIX oleh Disraeli, Perdana Menteri Inggris pada masa itu, yang mengembangkan politik untuk memperluas kerajaan Inggris hingga menjadi suatu empire yang meliputi seluruh dunia. Politik Disraeli ini mendapat penolakan yang kuat, golongan oposisi khawatir jika politik Disraeli akan menimbulkan krisis Internasional. Timbulnya perkataan imperialis atau imperialisme semula hanya untuk membedakan antara golongan Diseraeli yang disebut golongan Empire atau golongan Imperialisme namun kemudian mendapat isi lain hingga mengandung arti seperti yang kita kenal sekarang. Pengertian ImperialismeImperialisme adalah sebuah kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain agar negara itu bisa dipelihara atau berkembang. Sebuah cont oh imperialisme terjadi saat negara-negara itu menaklukkan atau menempati tanah-tanah itu.
Latar Belakang ImperialismePerkataan imperialisme berasal dari kata Latin “imperare” yang artinya “memerintah”. Hak untuk memerintah (imperare) disebut “imperium”. Orang yang diberi hak itu (diberi imperium) disebut “imperator”. Yang lazimnya diberi imperium itu ialah raja, dan karena itu lambat-laun raja disebut imperator dan kerajaannya (ialah daerah dimanaimperiumnya berlaku) disebut imperium. Pada zaman dahulu kebesaran seorang raja diukur menurut luas daerahnya, maka raja suatu negara ingin selalu memperluas kerajaannya dengan merebut negara-negara lain. Tindakan raja inilah yang disebut imperialisme oleh orang-orang sekarang, dan kemudian ditambah dengan pengertian-pengertian lain hingga perkataan imperialisme mendapat arti-kata yang kita kenal sekarang ini. hingga kata imperealisme ini bisa digunakan untuk dan menetap dimana saja. Tujuan ImperialismeImperialisme berdasarkan tujuannya dapat dibagi menjadi tiga yaitu: Muncul pada kurang lebih 1500 M, berlangsung pada zaman kuno sampai zaman pertengahan. Imperialisme ini lebih menekankan pada perluasan wilayah yang diolakukan suatu negara terhadap negara atau daerah lain. Imperialisme kuno mempunyai semboyan gold “memupuk kekayaan”, gospel “menyebarkan agama” dan glory “mencapai kekayaan”. Sebagai contoh, Spanyol dan Portugis yang melakukan penjelajahan samudra serta menguasai daerah baru, mengumpulkan kekayaan dan menyebarkan agama oleh para misionaris yang turut dalam pelayaran tersebut. Berlangsung pada awal terjadinya Revolusi Industri (1500 M) sampai akhir perang dunia 2 (1942), tujuan imperialisme modern didasari oleh keinginan negara penjajah untuk mengembangkan perekonomiannya. Mereka membangun industri secara besar-besaran yang memerlukan bahan mentah serta daerah untuk memasarkan hasil industrinya. Hal ini menyebabkan adanya usaha untuk mencari daerah jajahan. Negara yang menjadi pelopor imperialisme modern ialah inggris (sebagai pelaksana Revolusi industri).
Tujuan imperialisme ini lebih menekankan pada penguasaan mental, ideologi dan psikologi. Imperialisme ini berlangsung setelah perang dunia 2 sampai dengan sekarang.
Jenis-Jenis ImperialismeBerikut ini terdapat beberapa jenis-jenis imperialisme, terdiri atas: Si imperialis hendak mengusai segala-galanya dari suatu negara lain. Negara yang direbutnya itu merupakan jajahan dalam arti yang sesungguhnya. Bentuk imperialisme politik ini tidak umum ditemui pada zaman modern karena pada zaman modern paham nasionalisme sudah berkembang. Imperialisme politik ini biasanya bersembunyi dalam bentuk protectorate dan mandate. Si imperialis hendak menguasai hanya ekonominya saja dari suatu negara lain. Jika sesuatu negara tidak mungkin dapat dikuasai dengan jalan imperialisme politik, maka negara itu masih dapat dikuasai juga jika ekonomi negara itu dapat dikuasai si imperialis. Imperialisme ekonomi inilah yang sekarang sangat disukai oleh negara-negara imperialis untuk menggantikan imperialisme politik. Si imperialis hendak menguasai jiwa(de geest, the mind) dari suatu negara lain. Dalam kebudayaan terletak jiwa dari suatu bangsa. Jika kebudayaannya dapat diubah, berubahlah jiwa dari bangsa itu. Si imperialis hendak melenyapkan kebudayaan dari suatu bangsa dan menggantikannya dengan kebudayaan si imperialis, hingga jiwa bangsa jajahan itu menjadi sama atau menjadi satu dengan jiwa si penjajah. Menguasai jiwa suatu bangsa berarti mengusai segala-galanya dari bangsa itu. Imperialisme kebudayaan ini adalah imperialisme yang sangat berbahaya, karena masuknya gampang, tidak terasa oleh yang akan dijajah dan jika berhasil sukar sekali bangsa yang dijajah dapat membebaskan diri kembali, bahkan mungkin tidak sanggup lagi membebaskan diri.
Si imperialis hendak menguasai kedudukan militer dari suatu negara. Ini dijalankan untuk menjamin keselamatan si imperialis untuk kepentingan agresif atau ekonomi. Tidak perlu seluruh negara diduduki sebagai jajahan, cukup jika tempat-tempat yang strategis dari suatu negara berarti menguasai pula seluruh negara dengan ancaman militer.
Sebab-Sebab ImperialismeBerikut ini terdapat beberapa sebab-sebab imperialisme, terdiri atas:
Dampak ImperialismeSedangkan dampak yang ditimbulkan dari Imperialisme yaitu: 1. Bidang Politik
2. Bidang Ekonomis
3. Bidang Sosial
4. Bidang Pendidikan Pembangunan pendidikan telah mempercepat mobilitas penduduk. Sekolah-sekolah yang didirikan di perkotaan telah menarik minat yang besar dari penduduk sekitarnya. Banyak penduduk yang berpindah dari satu kota ke kota lainnya karena alasan sekolah. Misalnya, para priyayi dari berbagai kabupaten di Jawa Barat banyak yang berpindah ke Bandung untuk sekolah. Lulusan dari sekolah di sana ada yang tetap bermukin di kota tersebut, ada juga yang kembali ke daerah asalnya atau ke daerah lain tempat mereka bekerja. Pendidikan yang berkembang di Indonesia pada abad ke-19 menggunakan sistem yang diselenggarakan oleh organisasi agama Kristen, Katholik dan Islam. Sistem persekolahan Islam menggunakan sistem pesantren. Di luar itu, pemerintah kolonial menerapkan system Usaha-usaha yang dilakukan oleh kolonial Belanda dalam bidang pendidikan tidak lain adalah untuk keuntungan pemerintahan Belanda, yaitu menghasilkan pegawai administrasi Belanda yg murah, terampil, dan terdidik. Selain itu Pemerintah Belanda menyusun kurikulum pendidikannya sendiri, akibatnya perkembangan pendidikan dan pengajaran di Indonesia sampai abad ke -19 menunjukkan kecenderungan Politik dan Kebudayaan. Tidak semua masyarakat mendapatkan pendidikan, masyarakat yang mempunyai jabatan lah yang dapat merasakan pendidikan, seperti keturunan raja, keturunan bangsawan, pengusaha kaya, dan yang lainnya. Para Pahlawan kita lah yang mengajarkan pendidikan kepada rakyat – rakyat jelata, dengan tujuan agar masyarakat Indonesia tidak lagi dibodoh-bodohi oleh para kolonial Belanda.
5. Bidang Budaya
Daftar Pustaka: Demikianlah pembahasan mengenai Imperialisme adalah – Latar Belakang, Tujuan, Jenis, Sebab, Dampak semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya. |