Show
Bagaimana kedudukan dua buah garis? Nah pada kesempatan ini Mafia Online akan membahas bagaimana kedudukan dua buah garis yang meliputi dua garis sejajar, dua garis berpotongan, dua garis berimpit, dua garis bersilangan dan garis vertikal dan horisontal.
Dua garis sejajar Berdasarkan gambaran tersebut, selanjutnya apabila dua buah rel kereta api kita anggap sebagai dua buah garis, maka dapat kita gambarkan seperti gambar di bawah ini. Garis m dan garis n di atas, jika diperpanjang sampai tak berhingga maka kedua garis tidak akan pernah berpotongan. Keadaan seperti ini dikatakan kedua garis sejajar. Dua garis sejajar dinotasikan dengan “//”. Dua garis atau lebih dikatakan sejajar apabila garis-garis tersebut terletak pada satu bidang datar dan tidak akan pernah bertemu atau berpotongan jika garis tersebut diperpanjang sampai tak berhingga.
Dua garis berpotongan
Gambar di atas tersebut menunjukkan gambar kubus ABCD.EFGH. Amatilah garis AB dan garis BC. Tampak bahwa garis AB dan BC berpotongan di titik B dimana keduanya terletak pada bidang ABCD. Dalam hal ini garis AB dan BC dikatakan saling berpotongan.
Dua garis berimpit Pada Gambar di atas menunjukkan garis AB dan garis CD yang saling menutupi, sehingga hanya terlihat sebagai satu garis lurus saja. Dalam hal ini dikatakan kedudukan masing-masing garis AB dan CD terletak pada satu garis lurus. Kedudukan garis yang demikian dinamakan pasangan garis yang berimpit. Dua garis dikatakan saling berimpit apabila garis tersebut terletak pada satu garis lurus, sehingga hanya terlihat sebagai satu garis lurus saja.
Dua garis bersilangan Gambar di atas menunjukkan sebuah balok ABCD.EFGH. Perhatikan garis AC dan garis HF. Tampak bahwa kedua garis tersebut tidak terletak pada satu bidang datar. Garis AC terletak pada bidang ABCD, sedangkan garis HF terletak pada bidang EFGH. Selanjutnya apabila kedua garis tersebut, masing-masing diperpanjang, maka kedua garis tidak akan pernah bertemu. Dengan kata lain, kedua garis itu tidak mempunyai titik potong. Kedudukan garis yang demikian dinamakan pasangan garis yang saling bersilangan.
Garis Horizontal dan Garis Vertikal Gambar tersebut menunjukkan sebuah neraca dengan bagian-bagiannya. Perhatikan bagian tiang penyangga dan bagian lengan yang berada di atasnya. Kedudukan bagian tiang dan lengan tersebut menggambarkan garis horizontal dan vertikal. Bagian lengan menunjukkan kedudukan garis horizontal, sedangkan tiang penyangga menunjukkan kedudukan garis vertikal. Arah garis horizontal mendatar, sedangkan garis vertikal tegak lurus dengan garis horizontal. TOLONG DIBAGIKAN YA : Hubungan Dua Garis Lurus – Sobat hitung setelah kemarin kita belajar bagaimana mencari gradien dan persamaan suatu garis, kita sekarang lanjut ke hubungan antar dua garis. Jika sobat punya dua garis lurus dari 2 persamaan linier, maka dua garis lurus itu bisa saja sejajar, tegak lurus, berpotongan, atau tidak bersentuhan. Tegak lurus, sejajar, dan berpotongan itulah yang namanya hubungan dua garis. Bagaimana kejelasan hubungan tersebut? 😀 Berikut rumus dan penjelasannya. Dua Garis SejajarDua garis dikatakan memiliki hubungan sejajar jika gradiennya sama. Dua garis sejajar adalah dua garis yang jika sobat panjangkan berapapun tidak akan pernah berpotongan. Misal gradien garis 1 adalah m1 dan gradien garis 2 adalah m2 maka m1 = m2 Contoh Soal Jawab 2x + y = 0 nah untuk menentukan persamaan garis sobat pakai saja rumus y = mx + c. Masukkan titik (4,3) y = mx + c 3 = (-2) 4 + c 3 = -8 + c c = 11 jadi persamaan garis lurus sobat adalah y = -2x + 11 atau y + 2x – 11 = 0 Jawab. Persamaan garis pertama kita selesaikan dengan rumus y = mx + c –> substitusi titik (13,5) –> 5 = m113 + c 4 = -2m1 m1 = -2 kita masukkan ke salah satu persamaan di atas untuk menemukan nilai c 5 = m113 + c 5 = (-2)13 + c 5 = -26 + c –> c = 31jadi persamaan garis 1 adalah y = -2x + 31 Persamaan Garis kedua c = 16 jadi persamaan garis 2 –> y = -2x + 16 Dua Garis Tegak LurusHubungan dua garis saling tegak lurus terjadi ketika perpotongan dua garis tersebut membentuk sudut 90o. Jika garis a memiliki gradien m1 dan garis b memiliki gradien m2 maka rumus hubungan dua garis tersebut m1 x m2 = -1 contoh soal Tentukan hubungan 2 garis berikut g1 : 3x + 4y = 5 dan g2 : 4x – 3y = 5 4y = -3x –> m1 = -3/4 y = 4/3 x –> m2 = 4/3 m1 x m2 = -3/4 x 4/3 = -1 (jadi hubungan garis g1 dan g2 adalah tegak lurus) Garis Saling BerpotonganDua garis saling berpotongan jika keduannya pernah melewati satu titik yang sama (hanya 1). Untuk menentukan titik potong tersebut kita bisa menggunakan metode subtitusi maupun elminasi. Jika setelah disubtitusi dan dielminiasi bisa ketemu nilai x dan y maka kedua garis tersebut saling berpotongan. Buat lebih jelanya kita simak ilustrasi berikut. Tentukan persamaan sebuah garis yang sejajar dengan garis 5x – y +12 = 0 dan melalui titik potong antara garis y = 2x – 5 dan y = 3x-7 Jawab Karena sejajar maka gradien garis yang dicari sama dengan gradien garis 5x – y + 12 = 0, gradien didapat 5. Kemudian sobat cari titik potong antara garis y = 2x – 5 dan y = 3x-7, misal dengan substitusi y = 2x – 5 y = 3x – 7 ————— – 0 = -x + 2 x = 2, kita masukkan ke salah satu persamaan untuk mendapatkan niliai y y = 2x – 5 y = 2(2) -5 y = -1, jadi kedua garis tersebut berpotongan di titik (2,-1) persamaan garis y = mx + c -1 = 5.2 + c -1 = 10 + c c = -11 jadi persamaan garisnya adalah y = 5x -11 Dua Garis Berpotongan Membentuk Sudut αSebenarnya hubungan dua buah garis hanya ada 2 berpotongan dan tidak berpotongan. Berpotongan dibagi menjadi dua, tegak lurus (sudut 90o) dan berpotongan tapi tidak tegak lurus (membentuk sudut α). Misal garis g dengan gradien mg berpotongan dengan garis h dengan gradien mh, dan terbentuk sudut α maka dirumuskan
| mg -mh | Yuk sobat simak contoh soal berikut, Tentukan besar sudut yang ibentuk oleh garis g : y = 3x + 4 dan h : y = x + 4 | mg -mh | tan α = | 3-1/ 1 + 3(1) | = 1/2 dan arc tan 1/2 = 29,51o. Jadi hubungan dua garis tersebut adalah berpotongan membentuk sudut lancip 29,51o. Reader Interactions |