Jelaskan apa hukum bacaan kalimat ya ayyuha dan jelaskan alasanmu

You're Reading a Free Preview
Pages 8 to 14 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 23 to 30 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 39 to 85 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Page 98 is not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Pages 104 to 115 are not shown in this preview.

You're Reading a Free Preview
Page 121 is not shown in this preview.

ilustrasi anak membaca Alquran Foto: Shutterstock

Mad Jaiz Munfasil menjadi salah satu jenis hukum tajwid dalam mempelajari dan membaca Alquran. Mad Jaiz Munfasil sendiri merupakan bagian dari hukum tajwid Mad Far'i.

Mad Jaiz Munfasil penting dipelajari karena menjadi bagian hukum tajwid untuk mengetahui bacaan yang dibaca panjang dalam Alquran. Mad Jaiz Munfasil berasal dari kata Mad yang berarti panjang, Jaiz memiliki arti boleh, dan Munfasil bermakna terpisah.

Pengertian Mad Jaiz Munfasil

Mad Jaiz Munfasil merupakan bacaan terpisah yang boleh dibaca panjang, sama dengan bacaan Mad Wajib Muttasil atau seperti Mad Thobi'i. Namun, Mad Jaiz Munfasil berbeda dengan Mad Wajib Muttasil yang terletak pada hamzah setelah mad di Alquran.

Mad Wajib Muttasil berada dalam satu kalimat, sedangkan Mad Jaiz Munfasil berada di kalimat yang lain.

Ilustrasi belajar Mad Jaiz Munfasil. Foto: Shutterstock

Hukum Bacaan Mad Jaiz Munfasil

Hukum bacaan Mad Jaiz Munfasil adalah,apabila ada Mad Thobi'i bertemu dengan hamzah di kalimat lain. Cara membacanya lebih baik dipanjangkan seperti bacaan Mad Wajib Muttasil yakni 5 harakat atau ketukan. Namun, Mad Jaiz Munfasil bisa juga dibaca panjang 1 alif atau 2 harakat seperti bacaan Mad Thobi'i.

Contoh Bacaan Mad Jaiz Munfasil

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ → Surat Al-Qodar ayat 1

انْطَلِقُوا إِلَىٰ → Al-Mursalat ayat 30

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ → Al-Kautsar ayat 1

آبَاؤُهُمْ → Yasiin ayat 6

عَلَىٰ أَكْثَرِهِمْ → Yasiin ayat 7

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Kabar baik semoga selalu menyertai kita semua sobat ngaji sekalian. Meski pada siang hari yang begitu panas suhunya ini, tetap saja tak menyurutkan semangat untuk berbuat yang bermanfaat kepada sesama. Senantiasa pula selalu beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Membaca ayat-ayat suci Al-Quran salah satunya. Kita akan mendapatkan banyak pahala dari membaca Al-Quran. Salah satu ayat tersebut yakni Surat An-Nisa ayat 59. Kiranya amat penting dan perlu kita mengetahui analisis hukum tajwid Al-Quran Surat An-Nisa ayat 59 tersebut. Berikut ini silakan disimak uraiannya:

Jelaskan apa hukum bacaan kalimat ya ayyuha dan jelaskan alasanmu

Penjelasan dari nomor-nomor di atas adalah:

  1. يٰۤاَ يُّهَا hukumnya Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
  2. الَّذِيْنَ hukumnya Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke huruf lam).
  3. الَّذِيْنَ hukumnya Mad asli atau mad thobi’i karena huruf dzal berharakat kasroh bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  4. اٰمَنُوْۤا hukumnya Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  5. اٰمَنُوْۤااَطِيْعُو hukumnya Mad jaiz munfasil karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 2/ 4 atau 5 harakat.
  6. اٰمَنُوْۤااَطِيْعُو hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf tha berharakat kasroh bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  7. اللهَ hukumnya Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah berharakat dhommah. Cara membacanya tebal.
  8. اَطِيْعُو hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf tha berharakat kasroh bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  9. الرَّسُوْ لَ hukumnya Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf ra’. Dibaca idgham (masuk ke huruf ra).
  10. الرَّسُوْ لَ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf sin berharakat dhammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  11. الْاَمْرِ hukumnya Idhzar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ra’. Cara membacanya dengan jelas.
  12. مِنْكُمْۚ hukumnya Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf kaf. Cara membacanya samar dengan dengung.
  13. فَاِنْ تَنَا hukumnya Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta’. Cara membacanya samar dengan dengung.
  14. فَاِنْ تَنَا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  15. زَعْتُمْ فِيْ hukumnya Idhzar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf fa’. Cara membacanya dengan jelas.
  16. زَعْتُمْ فِيْ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf fa’ berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  17. شَيْءٍفَرُدُّوْهُ hukumnya Mad layin atau lin karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf syin berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
  18. شَيْءٍفَرُدُّوْهُ hukumnya Ikhfa karena huruf hamzah berharakat kasrah tanwin bertemu huruf fa’. Dibaca samar-samar dengan dengung. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf fa’.
  19. اللهِ hukumnya Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
  20. الرَّسُوْلِ hukumnya Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf ra’. Dibaca masuk ke huruf ra.
  21. الرَّسُوْلِ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf sin berharakat dhammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  22. اِنْ كُنْتُمْ hukumnya Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf kaf. Cara membacanya samar dengan dengung. Pengucapannya nun sukun menjadi seperti “ng”.
  23. اِنْ كُنْتُمْ hukumnya ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar dengan dengung. Ketika mengucapkan huruf nun mati, ujung lidah hampir menyentuh pangkal dua buah gigi atas sesuai makhraj huruf ta’.
  24. كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ hukumnya Idhzar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ta’. Cara membacanya dengan jelas.
  25. كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat dhammah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  26. بِاللهِ hukumnya Tarqiq karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
  27. الْيَوْمِ hukumnya Mad layin atau lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf ya’ berharakat fathah.
  28. الْاٰ خِرِ hukumnya Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  29. ذٰلِكَ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat fathah tegak atau berdiri dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  30. خَيْرٌ hukumnya Mad layin atau lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf kho’ berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
  31. خَيْرٌوَّ hukumnya Idgham bighunnah karena huruf ra’ berharakat dhammah tanwin bertemu huruf wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
  32. تَأْوِيْلًا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf wau berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  33. hukumnya Mad ‘iwadh karena lam alif berharakat fathah tanwin dan diwaqaf. Cara membacanya tanwin dihilangkan dan panjangnya 2 harakat.

Baca juga :   Hukum Tajwid Al-Quran Surat Al-Maidah Ayat 32

Nah, begitulah uraian lengkap hukum tajwidnya. Semoga bermanfaat untuk sobat semuanya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Sumber: https://poskajian.blogspot.com/2018/10/hukum-tajwid-alquran-surat-annisa-ayat-59.html