Untuk meningkatkan penerapan praktik GCG di dalam perusahaan, Perseroan menerapkan sistem pengendalian internal melalui penerapan kebijakan dan prosedur yang dijalankan oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan. Fungsi dan Kedudukan Unit Audit Internal Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal
Dalam melaksanakan tugasnya, Unit Audit Internal mengacu kepada Piagam Unit Audit Internal ditetapkan berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris tanggal 15 Agustus 2011. Struktur isi dari Piagam Unit Audit Internal tersebut, sebagai berikut:
Dalam melakukan aktivitas audit internal, Unit Audit Internal menyusun prioritas objek audit tahunan dalam rencana audit internal dan memfokuskan pada unit usaha yang memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasi. Evaluasi Efektivitas Sistem Pengendalian Internal Bila sebelumnya kami pernah membahas tentang pelaksanaan audit internal, maka dalam kesempatan kali ini kami Konsultan ISO akan membahas aktor penting yang menentukan kesuksesan dari pelaksanaan kegiatan audit internal. Auditor Internal memiliki peranan penting dalam sebuah organisasi. Tanpa keberadaan auditor internal, perbaikan sistem sulit untuk dicapai. Karena sistem akan berjalan apa adanya tanpa adanya upaya untuk melakukan evaluasi. Padahal dalam konsep PDCA (Plan – D0 -Check – Action), audit internal merupakan upaya melakukan Check (Periksa!) untuk memastikan sistem yang direncanakan sedari awal berjalan dengan baik dan efektif. Lalu apa sebenarnya tugas dan tanggung jawab auditor internal? Berikut kami rangkum tugas dan tanggung jawab auditor internal:
1. Mencari informasi awal terkait bagian yang akan diaudit (auditee)Salah satu hal penting yang harus dikuasai auditor adalah pengetahuan yang cukup tentang auditee. Pengetahuan yang dimaksud di sini mencakup cara kerja, prosedural, hierarki jabatan, dan catatan mutu atau laporan yang selama ini digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Tanpa menguasai hal ini, maka tidak banyak yang bisa dilakukan auditor saat mengaudit. Memeriksa dokumen dan persyaratan lain untuk kemudian dicatat hal-hal yang bersifat critical merupakan faktor penting kesuksesaan audit, Dengan meninjau dokumen auditee, auditor akan mengetahui proses-proses penting yang perlu ditelusuri lebih jauh. Dalam kamus ISO 9001, tidak dikenal audit mendadak. Semua kegiatan audit internal harus direncanakan dari awal dan diinformasikan kepada seluruh auditee. Karena, tujuan audit internal bukan untuk mencari-cari kesalahan, akan tetapi untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan. Audit checklist dibuat untuk mempermudah auditor mengingat hal-hal penting yang perlu ditanyakan. Selain itu, audit checklist juga dapat dijadikan pedoman oleh auditee untuk mempersiapkan diri sebelum diaudit. Baca Juga : Manfaat Checklist Audit Internal 5. Melaksanakan pemeriksaan sistem secara menyeluruhDalam pelaksanaan audit, seorang auditor harus jeli dan telaten dalam memeriksa area auditee. Auditor tidak boleh hanya berpaku pada audit checklist dan standar, tapi lebih dari itu, auditor dapat memeriksa lingkungan kerja auditee, komitmen dan kesungguhan mereka dalam memperbaiki sistem. Dengan mengabaikan komitmen, kegiatan audit internal hanya akan terlihat seperti audit administratif belaka yang hanya berkutat pada ini belum lengkap, itu kurang bagus, dan ini itu belum ditandatangani! Semua masalah atau temuan yang ditemukan selama proses audit harus didukung dengan bukti yang cukup. Artinya, auditor tidak boleh gegabah dalam melaporkan temuan. Harus ada bukti kuat bahwa auditee melakukan kesalahan. Satu hal yang perlu dicatat, audit internal tidak hanya mengumpulkan temuan melainkan juga mengumpulkan bukti-bukti prestasi yang sudah dicapai! Auditor harus menerbitkan laporan temuan audit internal untuk ditindaklanjuti oleh auditee. Auditee harus diberi tenggat waktu tertentu agar proses perbaikan tidak dibiarkan berlarut-larut. Untuk memastikan seluruh temuan telah diperbaiki, maka auditor internal harus memeriksa tindakan yang sudah dilakukan setelah melewati tenggat waktu perbaikan yang diberikan. 8 Poin di atas merupakan tugas dan tanggung jawab auditor internal, selanjutnya kami Konsultan ISO akan membahas apa yang harus dan yang jangan dilakukan oleh seorang auditor.
Demikianlah artikel ringan tentang tugas dan tanggung jawab auditor internal. Semoga bermanfaat! Terimakasih, Salam Semangat, Khairul Umam, S.T, MBA www.multiple.co.id
siker.id - Auditor Internal adalah proses penilaian untuk memberikan kepastian yang obyektif sekaligus konsultasi untuk meningkatkan kemampuan operasi dan nilai tambah bagi Perusahaan. Proses penilaian dilakukan melalui evaluasi yang sistematis untuk meningkatkan efektivitas manajemen resiko, pengendalian dan proses tata kelola perusahaan. Semua perusahaan yang beroperasi wajib melakukan audit. Audit merupakan proses yang sangat penting untuk menilai kebenaran dari semua transaksi yang dilakukan di dalam perusahaan. Meski audit biasanya dilakukan oleh pihak ketiga yang tidak memihak pada siapapun di dalam perusahaan, namun ada juga auditor yang bekerja secara internal. Auditor Internal memiliki peranan penting dalam sebuah organisasi. Tanpa keberadaan auditor internal, perbaikan sistem sulit untuk dicapai. Karena sistem akan berjalan apa adanya tanpa adanya upaya untuk melakukan evaluasi.
Audit internal merupakan upaya melakukan Check (Periksa!) untuk memastikan sistem yang direncanakan sedari awal berjalan dengan baik dan efektif. Lalu apa sebenarnya tugas dan tanggung jawab auditor internal? Berikut kami rangkum tugas dan tanggung jawab auditor internal: 1. Mencari informasi awal terkait bagian yang akan diaudit (auditee) Salah satu hal penting yang harus dikuasai auditor adalah pengetahuan yang cukup tentang auditee. Pengetahuan yang dimaksud di sini mencakup cara kerja, prosedural, hierarki jabatan, dan catatan mutu atau laporan yang selama ini digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Tanpa menguasai hal ini, maka tidak banyak yang bisa dilakukan auditor saat mengaudit. 2. Meninjau Dokumen dan Persyaratan Lain yang Berhubungan dengan Auditee Langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh auditor internal saat melakukan proses audit adalah meninjau semua dokumen dan syarat-syarat audit. Hal-hal yang sifatnya kritis perlu dicatat karena ini mendukung sukses atau tidaknya audit yang dilakukan. Proses peninjauan terhadap dokumen auditee juga akan membuka wawasan auditor internal menjadi lebih luas. 3. Mempersiapkan program audit tahunan dan jadwal pelaksanaan audit secara terperinci Dalam kamus ISO 9001, tidak dikenal audit mendadak. Semua kegiatan audit internal harus direncanakan dari awal dan diinformasikan kepada seluruh auditee. Karena, tujuan audit internal bukan untuk mencari-cari kesalahan, akan tetapi untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
4. Membuat Audit Checklist Adanya audit checklist berupa daftar pertanyaan tidak hanya akan memudahkan proses kerja auditor namun juga dapat dijadikan acuan bagi auditee untuk persiapan audit. Daftar pertanyaan ini harus disiapkan oleh auditor jauh-jauh hari. 5. Melaksanakan pemeriksaan sistem secara menyeluruh Dalam pelaksanaan audit, seorang auditor harus jeli dan telaten dalam memeriksa area auditee. Auditor tidak boleh hanya berpaku pada audit checklist dan standar, tapi lebih dari itu, auditor dapat memeriksa lingkungan kerja auditee, komitmen dan kesungguhan mereka dalam memperbaiki sistem. Dengan mengabaikan komitmen, kegiatan audit internal hanya akan terlihat seperti audit administratif belaka yang hanya berkutat pada ini belum lengkap, itu kurang bagus, dan ini itu belum ditandatangani! 6. Melakukan Pengumpulan Informasi Serta Melakukan Analisis Bukti yang Relevan Dalam proses audit, auditor mungkin akan menemukan sejumlah kesalahan atau masalah di dalam perusahaan. Semua temuan ini harus didata dengan sejumlah bukti yang mendukung Auditor tidak boleh sembarangan melaporkan temuan yang dianggap sebagai kesalahan karena prestasi atau hal-hal yang dianggap baik dalam temuan tersebut juga harus dicatat. 7. Melaporkan temuan audit atau masalah-masalah yang ditemukan selama audit internal Auditor harus menerbitkan laporan temuan audit internal untuk ditindaklanjuti oleh auditee. Auditee harus diberi tenggat waktu tertentu agar proses perbaikan tidak dibiarkan berlarut-larut. Itulah beberapa ulasan artikel mengenai tugas dan tanggung jawab auditor internal. Semoga bermanfaat.
|