Jadwal minum susu anak 2 tahun

Jadwal minum susu anak 2 tahun

jcomp

Waktu yang tepat untuk minum susu

Nakita.id - Susu adalah salah satu asupan penting bagi anak-anak di masa pertumbuhan.

Susu disebut sebagai salah satu minuman terbaik karena kaya akan vitamin dan mineral, di antaranya kalium, kalsium, fosfor, magnesium, vitamin D, dan sebagainya.

Dalam satu gelas susu terdapat delapan gram protein yang berperan untuk menguatkan tulang, otot, dan sistem kekebalan tubuh Si Kecil.

Baca Juga: Si Kecil Tak Suka Susu? Berikut Cara Mengatasinya Moms!

Untuk anak-anak di usia pertumbuhan, disarankan mengonsumsi susu 130-150 ml untuk memenuhi kebutuhan 450-500 miligram kalsium per hari.

Beberapa Moms memasukkan susu dalam menu sarapan di pagi hari.

Beberapa lainnya memilih memberikan susu pada Si Kecil saat malam hari sebelum tidur.

Lalu sebenarnya mana waktu yang lebih tepat untuk memberikan susu pada Si Kecil?

Minum susu di pagi hari

Memberikan Si Kecil segelas susu sebelum beraktivitas di pagi hari sama dengan memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral Si Kecil lebih awal.

Dikutip dari Kompas.com, sebuah studi yang dilansir dari Dairy Council of California menunjukkan bahwa orang yang rutin minum susu saat sarapan mendapatkan lebih banyak nutrisi yang dibutuhkan daripada orang yang jarang minum susu di pagi hari.

Menurut Frank Greer, M.D., ketua American Academy of Pediatrics’s Committee on Nutrition, kebiasaan anak minum susu di pagi hari dapat membantu melancarkan aktivitas saraf dan otaknya.

Baca Juga: Waspadai Bila Si Kecil Tidak Bisa Mencerna Susu dengan Baik, Ini Bahayanya!

Hal ini sangat bermanfaat sehingga Si Kecil lebih mudah menyerap segala informasi yang ada di sekitarnya dan membantu perkembangan belajarnya.

Minum susu di malam hari

Menurut pakar gizi Leona Victoria Djajadi, MND, waktu terbaik untuk minum susu adalah malam hari sebelum tidur.

Sebab saat tidur tubuh melepaskan hormon pertumbuhan lebih cepat sehingga kalsium dari susu dapat digunakan secara maksimal dalam menguatkan tulang anak.

Pola tidur anak yang rutin minum susu sebelum tidur juga biasanya akan lebih nyenyak dan jarang terbangun di tengah malam.

Hal ini disebabkan karena susu, terlebih susu hangat, dapat membantu mengendurkan otot-otot tubuh Si Kecil menjadi lebih rileks dan nyenyak saat tidur.

Baca Juga: Simak Moms, Ini 4 Rekomendasi Susu Formula Terbaik dan Tepat untuk Bayi Usia 0-6 Bulan

Tidak hanya itu, susu juga dapat membantu melancarkan sistem pencernaan sehingga ia akan lebih mudah buang air besar di pagi hari.

Waktu terbaik minum susu

Sebenarnya, baik pagi atau malam hari, keduanya sama-sama waktu yang tepat untuk anak minum susu, Moms.

Susu hampir bisa dikonsumsi kapan saja dan tidak harus rutin setiap hari.

Sebab, susu hanya berperan sebagai pelengkap nutrisi anak-anak dan bukan minuman super yang bisa memenuhi semua zat gizi yang diperlukan Si Kecil.

Namun, Moms tidak dianjurkan untuk memberikan susu sebelum atau menjelang waktu makan utama.

Pasalnya, kandungan protein dan lemak dalam susu membuat anak merasa kenyang sehingga malah membuatnya menjadi malas makan.

Baca Juga: Jangan Sembarangan! Kenali Kondisi Anak yang Boleh dan Tidak Boleh Mengonsumsi Susu Berbasis Kedelai

Selain itu, sebaiknya anak minum susu tidak langsung setelah makan makanan yang mengandung zat besi, misalnya daging merah atau sayur-sayuran hijau.

Hal ini disebabkan karena zat besi dapat dihambat penyerapannya oleh susu dalam tubuh Si Kecil sehingga beresiko rentan terkena anemia.

Pastikan juga Moms selalu memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil lewat makanan yang bergizi seimbang.

Pasalnya, bila susu tidak dibarengi dengan pemberian makanan bergizi seimbang maka hasilnya akan sia-sia.

Bahkan Si Kecil bisa saja mengalami kekurangan gizi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Jadwal minum susu anak 2 tahun

Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan

Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

Video Pilihan

KOMPAS.com - Sejumlah orangtua yang buah hatinya sudah tidak diberi air susu ibu (ASI) kerap mengandalkan susu formula atau susu sapi sebagai pemenuhan gizinya.

Seperti diketahui, ASI eksklusif wajib diberikan kepada bayi dari lahir sampai usia enam bulan.

Setelah itu, pemberian ASI biasanya masih dilanjutkan sampai si kecil berusia dua tahun atau lebih.

Lantas, setelah lepas ASI ketika usia anak di atas dua tahun, apakah si kecil masih perlu minum susu formula, sapi, atau sejenisnya? Simak penjelasan berikut. 

Baca juga: 7 Makanan Sumber Protein Tinggi, Bukan Hanya Susu

Apakah anak di atas 2 tahun masih perlu minum susu?

Sejumlah ahli menjelaskan, anak di atas usia dua tahun tanpa masalah kesehatan tertentu sebenarnya tidak perlu lagi minum susu tambahan.

Ahli gizi komunitas Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum. menyampaikan, anak di atas usia dua tahun perlu minum susu formula, susu sapi, dan sejenisnya adalah mitos yang berkembang di masyarakat.

“Tidak perlu lagi. Gigi anak usia dua tahun sudah tumbuh lengkap. Artinya, pemenuhan gizi perlu dengan makan benar bergizi lengkap dan seimbang,” jelas Tan, ketika dihubungi Kompas.com, Senin (2/8/2021).

Menurut Tan, mitos anak di atas usia dua tahun butuh minum susu tambahan tersebut bermula dari pentingnya asupan protein dan kalsium bagi tumbuh kembang anak.

Padahal, sumber protein dan kalsium bukan hanya susu. Beberapa bahan pangan lokal yang terjangkau telur, ikan, tempe, dan tahu juga bisa memberikan asupan gizi sejenis.

“Protein mudah dan murah didapat. Tergantung apa yang tersedia secara lokal,” kata dia.

Baca juga: 4 Manfaat Susu Almond untuk Ibu Menyusui dan Cara Membuatnya

Selain itu, Tan juga menyoroti anak yang gizinya kerap mengandalkan susu tambahan cenderung gampang kenyang dan enggan mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang tiga kali sehari.

Padahal, untuk tumbuh kembang optimal, anak usia dua tahun ke atas butuh makan tiga kali sehari dengan asupan kaya protein, makanan pokok seperti nasi, sayur, buah, dan minum cairan setidaknya lima gelas per hari.

Tan menegaskan, pemberian susu kepada anak di atas usia dua tahun hanya diperlukan bagi anak dengan masalah gizi berat.

Pemberian susu formula khusus tersebut perlu mendapatkan arahan dokter, sesuai dengan kebutuhan kekurangan gizi anak.

“Jika anak didiagnosis punya masalah gizi berat, maka memang bisa jadi anak butuh susu formula khusus (sesuai arahan dokter spesialis anak). Bukan susu komersial yang biasanya dijual di minimarket,” jelas dia.

Baca juga: Minum Obat Setelah Minum Susu, Boleh atau Tidak?

Ancaman gula di balik susu formula atau susu pabrikan

Sejumlah ahli juga mewanti-wanti pemberian susu lanjutan pada anak di atas usia dua tahun perlu cermat karena rentan jadi bumerang untuk kesehatan.

Pasalnya, sebagian susu tambahan yang diberikan kepada anak jamak mengandung tambahan gula dan perasa.

Riset dari Helen Keller Indonesia (HKI) yang menganalisis 100 susu pertumbuhan yang beredar di Indonesia pada medio Januari 2017-Mei 2019.

Susu tambahan yang dimaksud yakni susu untuk anak usia 1-3 tahun berupa minuman cair atau bubuk yang berbasis susu sapi, dengan atau tambahan komposisi protein, lemak, probiotik, prebiotik, simbioik, dll.

Hasilnya, sebanyak 98 persen susu pertumbuhan yang beredar di pasaran mengandung gula tambahan.

Baca juga: 10 Makanan Kaya Kalsium, Tak Hanya Susu

Kebanyakan susu pertumbuhan tersebut diberikan tambahan sampai lima jenis gula tambahan untuk memberikan cita rasa manis yang menggugah selera.

Gula tambahan dan perasa tersebut di antaranya sukrosa, lakstosa, madu, fruktooligosakarida, galaktooligosakarida, dan sirup glukosa padat.

Alih-alih mendapatkan gizi untuk menunjang tumbuh kembangnya, si kecil yang kerap diberi susu dengan tambahan gula dan perasa jadi rentan obesitas dan mengalami gangguan metabolisme di masa depan.

Senada dengan Tan, dokter spesialis anak sekaligus konsultan laktasi dr., Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM. juga menyebutkan, anak di atas usia dua tahun tanpa masalah kesehatan tertentu tak perlu lagi diberi susu tambahan, termasuk yang diklaim bagus untuk pertumbuhan.

“Sampai usia dua tahun memang perlu makanan cair. Kalau sudah dapat ASI sampai usia dua tahun, kenapa ribut-ribut usia dua tahun ke atas perlu diberi susu formula,” ujar Utami, seperti dilansir Antara, Jumat (29/1/2021)

Walaupun tak menganjurkan, Utami bukan berarti melarang anak di atas usia dua tahun diberi susu tambahan.

Namun, ia berpesan agar orangtua cermat memberikan susu tambahan kepada buah hatinya, terutama yang minim atau tanpa tambahan gula.

“Susu bukannya tidak boleh, tapi tidak perlu. Tidak saban hari, atau saban minggu, sekali-sekali saja,” pesan dia.

Baca juga: Minum Susu sebelum Tidur, Perlu atau Tidak?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Berapa kali sehari minum susu anak 2 tahun?

Pemberian susu bagi balita, misalnya susu anak 2 tahun, dapat diberikan sekitar 2-3 gelas per hari.

Berapa ml susu formula untuk anak 2 tahun?

Si Kecil sekarang dapat mulai minum susu sapi dan alternatif lain sebagai minuman yang lebih biasa. Antara usia 1-3 tahun, dianjurkan agar Moms memberikan takaran susu bayi sekitar 350-400 ml susu atau 3 porsi makanan olahan susu setiap hari.

Berapa gelas susu untuk anak 2 tahun?

Pada usia 1-2 tahun kebutuhan susu terbaik untuk anak adalah 2 hingga 3 gelas setiap hari. Minum susu dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil, termasuk untuk perkembangan otaknya.

Kapan waktu Terbaik minum susu untuk anak?

Bunda disarankan untuk memberikan susu pada Si Kecil sebanyak dua gelas setiap harinya. Pemberian susu pertumbuhan pada Si Kecil sebenarnya bisa dilakukan kapan saja. Namun, waktu terbaik untuk minum susu adalah pagi dan malam hari.