Herodotus tokoh yang dikenal sebagai Bapak sejarah menjelaskan sejarah adalah

Agnes Angelros Nevio Senin, 20 September 2021 | 20:00 WIB

Herodotus tokoh yang dikenal sebagai Bapak sejarah menjelaskan sejarah adalah

Patung Herodotus (Live Science)

Nationalgeographic.co.id—Herodotus adalah seorang sejarawan Yunani kuno yang lahir sekitar tahun 484 SM. Ia berasal dari kota Halicarnassus (sekarang Bodrum, Turki) di Caria, sebuah wilayah di barat daya Asia Kecil (Turki modern). Sementara banyak hal tentang hidupnya tidak diketahui, kita tahu sedikit tentang asal-usulnya dan bagaimana ia dikenal sebagai "bapak sejarah" yang mengilhami disiplin baru dan generasi sejarawan.

Meskipun Halicarnassus didirikan oleh orang Yunani kuno, Caria terpisah dari kota Yunani, dengan dialek, budaya, dan pemerintahannya sendiri. Herodotus mungkin memiliki beberapa keturunan Carian serta Yunani, menurut Christopher Baron, seorang profesor klasik di Universitas Notre Dame.

"Mungkin warisan campuran ini adalah salah satu hal yang menginspirasi rasa ingin tahunya tentang dunia," kata Baron yang dilansir dari All About History.

Gelar “Bapak Sejarah Dunia” tepat diberikan kepada Herodotus sebab Herodotus adalah sejarawan Yunani Kuno yang membuat karya bersama para ahli di masanya. Herodotus dilahirkan dalam keluarga bangsawan dari Halicarnassus, sebelah barat daya Asia Kecil, antara 490-480 SM, suatu hari ia terlibat dalam suatu perselisihan di kota kelahirannya yang mengakibatkan ia pergi ke Athena sampai 444 SM, kemudian antara 465-444 SM ia berkelana ke seluruh Asia Kecil, Kepulauan Aegea, Mesir, Palestina, Thrace sampai di Babylon dan daerah Scythia di sebelah utara Laut Hitam, ia meninggal kalau tidak di Thurii mungkin di Athena.

Foto: Ilustrasi Sejarah | Fancycrave.com

Karyanya yang terkenal di antaranya The History of the Persian Wars, dengan mengandalkan penglihatan, pertimbangan, dan penelitiannya Herodotus berhasil menuliskan sebagian besar sebab peperangan itu, dalam proses penulisan dan penelitian karyanta, Herodotus mengikutsertakan para penulis sejarah, dan ahli-ahli ilmu cabang lain, dalam menggambarkan epik, ia berusaha menggambarkan karakter untuk menghidupkan ceritanya dengan pidato-pidato yang seolah-olah telah pernah diucapkan oleh pelaku dalam cerita itu.

Selain sebagai “Bapak Sejarah”, ia juga dikenal sebagai “Bapak Antropologi”, karyanya The Histories mengemukakan hasil pengamatannya selama perjalanannya ke Mesir. Sementara dalam Ensiklopedia Indonesia, Herodotus hidup antara 484-424 SM, sejak masa Hellenisme buku-bukunya terbagi atas 9 bagian yang disebut Historiae yang melukiskan berbagai negeri dan bangsa, dikisahkannya perseteruan berabad-abad lamanya antara Bangsa Yunani dan Kaum Barbar sampai kepada peperangan Persia.

Foto: Ilustrasi Sejarah | Pixabay.com

Dalam website BBC dijelaskan bahwa Herodotus mencatat pembunuhan ratusan tentara Persia dalam pengepungan di sebuah desa, Herodotus juga mencatat bahwa kemudian di sana (tentara Persia) terjadi banjir pasang yang lebih tinggi dari sebelumnya seperti yang dikatakan penduduk aslinya lebih tinggi dari yang sering terjadi.

Ranke mengatakan bahwa sejarah harus ditulis sebagaimana sesungguhnya terjadi atau dalam bahasa Jerman dikenal dengan wie es eigetnlich gewesen ist. Kepeloporannya dalam mengembangkan historiografi modern tidak terlepas dari usaha para pendahulunya, seperti Jean Mabillon yang telah menyumbangkan Ilmu Diplomatika, Ranke sebagai seorang nasionalis memperlihatkan sikapnya dalam karya-karyanya tentang sejarah diplomatik dan politik.

Ia tidak sependapat dengan pandangan romantisisme yang subur di zaman itu yang menekankan unsur estetika (seni) dalam penulisan sejarah, menurutnya seorang sejarawan haruslah berpedoman pada pengaturan yang ketat, imajinasi sejarawan tidak sama dengan seniman, mereka harus tunduk pada kepada dukungan bukti-bukti nyata dan kritis, karena itulah Ranke dikenal sebagai Bapak Historisme, Ranke menolak setiap usaha untuk menulis sejarah dengan menggunakan sumber yang tidak tergolong sumber primer seperti halnya Thucydides yang menjadi kajian untuk disertasinya, Ranke berusaha menggabungkan rekonstruksi kebenaran masa lampau dengan elegansi sastra

Abdullah, Taufik dan Abdurrahman Surjomiharjo. 1985. Ilmu Sejarah dan Historiografi. Jakarta: PT Gramedia.

Encyclopedia Americana. 2006. Danburry, Connecticut: Scholastic Library Publishing Inc.

Ensiklopedia Indonesia Jilid II. Bandung: N.V. Penerbitan W. Van Hoeve.

Ensiklopedia Islam. 1993. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve.

Herlina, Nina. 2014. Historiografi Barat. Bandung: Satya Historika.

Herlina, Nina. 2009. Historiografi Indonesia dan Permasalahannya. Bandung: Satya Historika.

http://www.bbc.co.uk/search?q=herodotus, diakses Hari Selasa, 16 September 2014, pukul 17.57 WIB

Herodotus tokoh yang dikenal sebagai Bapak sejarah menjelaskan sejarah adalah

Herodotus adalah seorang filsuf Yunani yang juga dijuluki sebagai bapak sejarah dunia. Herodotus adalah sejarawan pertama yang diketahui mengumpulkan bahan-bahannya secara sistematis, menguji akurasinya sampai batas tertentu, dan menyusunnya dalam bentuk narasi yang terstruktur. 

Dengan demikian, maka jawaban yang tepat adalah B.

KOMPAS.com - Herodotus adalah seorang penulis dan ahli geografi Yunani yang dianggap sebagai sejarawan pertama dunia.

Sekitar 425 SM, Herodotus menerbitkan karya besarnya, sebuah catatan panjang tentang Perang Yunani-Persia yang disebutnya "The Histories". Menurut bahasa Yunani, "historie" artinya "penyelidikan".

Sebelum Herodotus, tidak ada penulis yang pernah melakukan studi sistematis dan menyeluruh tentang masa lalu atau mencoba menjelaskan sebab-akibat dari peristiwa Perang Yunani-Persia.

Setelah Herodotus, analisis sejarah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan intelektual dan politik. Para sarjana telah mengikuti jejak Herodotos selama 2.500 tahun.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Beverly Allitt Malaikat Maut dari Serial Pembunuhan Berantai Anak-anak

Masa muda

Menurut catatan sejarah biografi tokoh dunia seperti yang dilansir dari History, Herodotus lahir sekitar 485 SM di kota Yunani Halicarnassus, pusat perdagangan yang ramai di pantai barat daya Asia Kecil.

Dia lahir dari keluarga pedagang Yunani-Caria yang kaya dan kosmopolitan.

Pada pertengahan abad ke-6 SM, Halicarnassus menjadi satrapy atau provinsi Kerajaan Persia dan diperintah oleh tiran Lygdamis.

Keluarga Herodotus menentang aturan Lygdamis dan dikirim ke pengasingan di pulau Samos.

Ketika dia masih muda, Herodotus kembali sebentar ke Halicarnassus untuk mengambil bagian dalam pemberontakan anti-Persia yang gagal. Namun, setelah itu ia tidak pernah kembali lagi ke kota asalnya.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Fritz Haber, Ilmuwan Jenius Pencipta Senjata Kimia Pemusnah Massal

Asal Usul "The Histories" oleh Herodotus

Alih-alih menetap di satu tempat, Herodotus menghabiskan hidupnya bepergian dari satu wilayah Persia ke wilayah lain.

Dia menyeberangi Mediterania ke Mesir dan melakukan perjalanan melalui Palestina ke Suriah dan Babilonia.

Dia menuju ke Makedonia dan mengunjungi semua pulau di Kepulauan Yunani, Rhodes, Siprus, Delos, Paros, Thasos, Samothrace, Kreta, Samos, Cythera dan Aegina.

Dia berlayar melalui Hellespont ke Laut Hitam dan terus berjalan sampai dia mencapai Sungai Danube.

Sepanjang perjalanannya, Herodotus mengumpulkan segala sesuatu dengan metode yang ia sebut "otopsi" atau "pertanyaan pribadi". Dia mendengarkan mitos dan legenda, mencatat sejarah lisan dan membuat catatan tentang tempat dan hal-hal yang dia lihat.

Ketika Herodotus tidak sedang bepergian, dia kembali ke Athena. Di sana ia semacam selebriti.

Dia memberikan bacaan di tempat umum dan mengumpulkan biaya daripejabat untuk penampilannya.

Pada 445 SM, orang-orang Athena memilih untuk memberinya hadiah 10 talenta atau hampir 200.000 dollar AS (Rp 2,9 juta) dalam bentuk uang hari ini, untuk menghormatinya atas kontribusinya pada kehidupan intelektual kota.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Al-Ghazali, Filsuf Muslim Abad Pertengahan

Herodotus menghabiskan seluruh hidupnya mengerjakan hanya satu proyek, yaitu kisah tentang asal-usul dan pelaksanaan Perang Yunani-Persia (499–479 SM) yang disebutnya "The Histories".

Dari karya Herodotus manusia modern mendapatkan arti dari kata "sejarah".

Sebagian "The Histories" adalah kisah langsung tentang perang.

“Inilah kisahnya,” pekerjaan dimulai, “penyelidikan Herodotus dari Halicarnassus agar perbuatan manusia tidak terhapus oleh waktu, dan bahwa karya-karya besar dan ajaib, baik dari orang Yunani maupun orang barbar, tidak hilang."

Itu juga merupakan upaya untuk menjelaskan konflik, "untuk menunjukkan apa yang menyebabkan mereka berkelahi satu sama lain," kata Herodotus, dengan menjelaskan pandangan dunia tentang kekaisaran Persia.

Sebagian besar dari yang masyarakat dunia kini ketahui tentang Battle of Marathon, berasal dari Herodotus, menurut catatan sejarah “The Histories”, juga memasukkan observasi dan cerita, baik faktual maupun fiksi, dari perjalanan Herodotus.

Para penulis sebelumnya telah menghasilkan apa yang disebut Herodotus sebagai "logographies", yang kini kita kenal sebagai travelogues atau catatan perjalanan, cerita-cerita yang tidak berhubungan tentang tempat-tempat dan orang-orang, dari keseluruhan narasi.

Namun, oleh Herodotus semua "otopsi" catatan-catatan itu digunakan untuk membangun cerita lengkap yang menjelaskan mengapa dan bagaimana Perang Persia.

Setelah Herodotus meninggal, editor membagi "The Histories" menjadi sembilan buku.

Lima buku pertama melihat ke masa lalu untuk mencoba menjelaskan naik turunnya Kekaisaran Persia.

Buku itu menggambarkan geografi setiap negara bagian yang ditaklukkan Persia dan menceritakan tentang orang-orang dan adat istiadat mereka.

Empat buku berikutnya menceritakan kisah perang itu sendiri, dari invasi Yunani oleh kaisar Persia Darius dan Xerxes hingga kemenangan Yunani di Salamis, Plataea, dan Mycale pada 480 dan 479 SM.

Metode ensiklopedis Herodotus tidak menyisakan banyak ruang untuk analisis. Sebab, ia memperlakukan setiap bagian dari narasinya, dari tema utama hingga penyimpangan dan dari fakta hingga fiksi, dengan sama pentingnya.

Dia menunjukkan bagaimana keangkuhan Persia menyebabkan jatuhnya kerajaan besar. Dia lengkapi juga dengan menaruh banyak stok dalam cerita gosip tentang kepribadian yang buruk dan pelajaran moral.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Abbas Ibnu Firnas, Orang Pertama Pencipta Mesin Penerbangan dari Abad ke-8

Warisan "The Histories"

Sejarawan saingan Herodotus pada masanya adalah Thucydides.

Berbeda dengan Herodotus, Thucydide hanya mengedepankan bukti "faktual" untuk memberikan penjelasan yang kurang subjektif tentang "apa yang telah terjadi".

Ia sering mengkritik Herodotus karena memasukkan "dongeng" ke dalam narasi sejarah hanya untuk membuatnya lebih "menarik" dan menyenangkan untuk dibaca.

Berkembang predikat yang menyebutkan bahwa Thucydides adalah "sejarawan pertama", sedangkan Herodotus adalah "pembohong pertama".

Namun, bagaimana pun Herodotus dianggap berjasa menceritakan politik yang kaku dengan sentuhan sastra.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Ibnu Khaldun, Sejarawan Muslim Peletak Dasar Ilmu Sosial Dunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.